Você está na página 1de 2

Masuk angin dapat dialami semua orang termasuk

penderita diabetes, untuk mengatasi masuk angin


penderita diabetes harus cermat dalam memilih
kandungan suatu obat tanpa meningkatkan kadar gula
darah.
Istilah masuk angin sebenarnya tidak ada di dalam
literatur kedokteran. Istilah ini digunakan di Indonesia
untuk menyebut kumpulan gejala umum yang sering
dialami seperti perut kembung, pegal-pegal, mual,
meriang hingga demam. Kondisi yang dapat disebabkan
banyak hal ini umumnya ditangani sendiri dengan
mengonsumsi obat herba.

Berikut beberapa bahan yang umumnya terkandung di


dalam obat herba untuk menangani masuk angin.
Zingiberis rhizoma atau jahe, berperan
menangani gangguan di perut, seperti nyeri, mual,
perut kembung dan diare. Selain itu, tanaman herba
ini juga bisa menangani penyakit akibat infeksi
bakteri dan virus.
Adas, herba beraroma sedap yang jika
dikeringkan dapat digunakan sebagai penyedap
masakan. Sementara biji dan minyak adas
digunakan sebagai obat untuk menangani gas pada
usus, perut kembung, nyeri ulu hati, batuk, bronkitis,
hingga kolik pada bayi.
Daun mint, tanaman yang digunakan untuk
menangani gangguan pencernaan, seperti muntah,
perut kembung, nyeri ulu hati, diare, kehilangan
nafsu makan, sakit kepala, demam, batuk, flu, hingga
sakit tenggorokan. Daun mint bekerja dengan
melawan infeksi, mencegah pembentukan gas pada
usus, serta merangsang aliran empedu.
Sayangnya, masuk angin dapat menjadi persoalan
tersendiri bagi pengidap diabetes. Saat sakit, kadar gula
darah akan cenderung meningkat karena peningkatan
kadar hormon yang berupaya melawan infeksi. Kondisi ini
membuat kerja tubuh menjadi lebih berat untuk
menggunakan insulin secara tepat.
Oleh karena itu, untuk mengatasi masuk angin, pengidap
diabetes perlu memilih obat yang kandungan gulanya
tidak tinggi. Hal ini dapat diketahui dengan membaca label
secara cermat. Salah satu kandungan pemanis yang tidak
berbahaya bagi pengidap diabetes adalah royal jelly.

Você também pode gostar