Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Di susun Oleh
NIM : 201410430311050
Kelas : PGSD IV A
Memperingati HUT ke 102 Kota Malang dan ruwatan gedung, DPRD Kota
Malang menggelar wayangan yang berjudul Babat Wanamarto Puntadewa
Jumeneng Ratu pada hari sabtu tanggal 23 April 2016. Dengan tema wayang
tentang sedekah bumi atau ruwatan. Pagelaran wayang kulit itu dengan dalang Ki
Manteb Sudarsono. Hal ini untuk melestarikan budaya kesenian nasional dan
menumbuhkan semangat Generasi Muda untuk Mencintai Budaya dan kesenian
indonesia khususnya Wayang, komitmen dan kepedulian pemerintah kota sangat
diperlukan, Terlebih di tengah derasnya arus globalisasi informasi yang sedikit
banyak membawa pengaruh budaya dari luar. Maka Dari Itu Pemerintah Kota
malang Khususnya DPRD Kota Malang Mengadakan sebuah Pertunjukan Wayang
sebagai Bentuk Pelestarian Kesenian Nusantara.
Wayang salah satu puncak seni budaya bangsa Indonesia yang paling
menonjol di antara banyak karya budaya lainnya. Budaya wayang meliputi seni
peran, seni suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan juga
seni perlambang. Budaya wayang, yang terus berkembang dari zaman ke zaman,
juga merupakan media penerangan, dakwah, pendidikan, hiburan,pemahaman
filsafat, serta hiburan.
Di Indonesia, ada beragam jenis wayang. ada 5 jenis wayang yang paling
populer yang akan saya sebutkan di bawah ini. Mereka adalah:
1. Wayang beber
Wayang Beber adalah seni wayang yang muncul dan berkembang di Jawa pada
masa pra Islam dan masih berkembang di daerah daerah tertentu di Pulau Jawa.
Dinamakan wayang beber karena berupa lembaran lembaran (beberan) yang
dibentuk menjadi tokoh tokoh dalam cerita wayang baik Mahabharata maupun
Ramayana.
2. Wayang kulit
Wayang ini berbentuk pipih dan terbuat dari kulit kerbau atau kambing. Lengan
dan kakinya bisa digerakkan. Di Bali dan Jawa, pertunjukan wayang kulit
sering kali menggabungkan cerita-cerita Hindu dengan Budha dan Islam.
Selain kisah-kisah religius, cerita-cerita rakyat serta mitos sering digunakan.
3. Wayang Klitik (atau Karucil)
Wayang klithik adalah wayang yang terbuat dari kayu. Berbeda dengan
wayang golek yang mirip dengan boneka, wayang klitik berbentuk pipih seperti
wayang kulit.
4. Wayang golek
Wayang Golek adalah suatu seni tradisional sunda pertunjukan wayang yang
terbuat dari boneka kayu, yang terutama sangat populer di wilayah Tanah
Pasundan, Daerah penyebarannya terbentang luas dari Cirebon di sebelah timur
sampai wilayah Banten di sebelah barat, bahkan di daerah Jawa Tengah yang
berbatasan dengan Jawa Barat sering pula dipertunjukkan pergelaran Wayang
Golek.
5. Wayang wong
Wayang orang disebut juga dengan istilah wayang wong (bahasa Jawa) adalah
wayang yang dimainkan dengan menggunakan orang sebagai tokoh dalam
cerita wayang tersebut. Wayang orang diciptakan oleh Sultan Hamangkurat I
pada tahun 1731.
Dalam Pertunjukan Wayang ada beberapa cerita yang dimainkan seperti
cerita ramayana dan Cerita yang berisi tentang pesan moral ataupun tata krama.
Ramayana, adalah sebuah wiracarita dari India yang digubah oleh Walmiki
atau Balmiki. Kisah cerita epos ini memiliki alur yang sangat sederhana. Seorang
putera mahkota kerajaan Kosala bernama Rama, yang merupakan titisan atau
berhak untuk menjadi raja, menggantikan ayahnya Prabu Dasarata, tetapi ayahnya
sudah menjanjikan kepada istrinya yang lain untuk mewariskan tahta mahkota
kepada putera keduanya yaitu Bharata. Di kemudian hari, Rama yang menikah
dengan Sita diusir dari kerajaan atas keinginan ibu tirinya. Ia kemudian
mengembara bersama istri dan Laksamana, adik Rama. Ramayana terdapat pula
dalam khazanah sastra Jawa dalam bentuk kakawin Ramayana, dan gubahan-
gubahannya dalam bahasa Jawa Baru yang tidak semua berdasarkan kakawin ini.
Dalam bahasa Melayu didapati pula Hikayat Seri Rama yang isinya berbeda dengan
kakawin Ramayana dalam bahasa Jawa kuna. Di India dalam bahasa Sanskerta,
Ramayana dibagi menjadi tujuh kitab atau kanda. Serta cerita tentang Moral dan
tatakrama Bagaimana tentang cara Hidup yang Baik dengan cara Mematuhi norma-
,Waranggana, dalang dan panggung. Alat musik disini adalah Gamelan. Gamelan
adalah seperangkat alat musik perkusi dan petik serta gesek yang mengiringi
pagelaran wayang. Jumlahnya sangat banyak. Macam gamelan antara lain bonang,
gambang, gendang, gong, siter, kempul, dll. Gamelan dimainkan secara bersama-
sama membentuk alunan musik yang biasa disebut gending. Inilah seni kreasi
dalam pagelaran wayang kulit. Lazim juga disebut pesinden. Penyanyi ini selain
harus mempunyai kemahiran dalam menyanyi dengan suara yang merdu, namun
juga ketahanan fisik yang prima. Hal ini diperlukan karena biasanya pagelaran
wayang kulit itu dilaksanakan semalam suntuk. Tentu harus mempunyai fisik yang
sehat dan kuat untuk melantunkan lagu-lagu jawa serta menahan kantuk mulai senja
Dalang, yaitu sutradara, pemain, artis, serta tokoh sentral dari pada suatu
pertunjukan wayang. Tanpa dalang, maka pertunjukan wayang itu tidak ada.
Apalagi untuk dalang pada pertunjukan wayang kulit. Komunikasi antara dalang
yang dapat memberikan sejarah yang bernilai tinggi serta meningkatkan seni
maupun budaya. Maka dari itu Kita harus lestarikan serta mencintai Kesenian
kebanggaan indonesia ini agar tidak kalah saing dengan budaya-budaya asing, mari
kita buktikan bahwa indonesia ini indah dengan penuh budaya dan Kesenian yang
TRANSKRIP WAWANCARA
Pewawancara : Begini pak, saya ingin menanyakan Untuk Apa Pergelaran Wayang
ini di lakukan?
Narasumber : yang terkenal ada 5 dek, seperti wayang beber, wayang kulit,
wayang klithik, wayang golek dan wayang wong.
Narasumber : kesenian yang mendukung yaitu alat musik ,sinden, dalang dan
panggung.
Pewawancara : Terimakasih banyak infonya pak, dan sekali lagi mohon maaf ya
Telah mengganggu dan semoga ilmu yang bapak berikan berusan
dapat bermanfaat bagi saya dan semuanya pak
Narasumber : Iya dek, sama-sama
LAMPIRAN FOTO