Você está na página 1de 4

PEMBERDAYAAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DALAM

PENGEMBANGAN MODEL PEMBINAAN LANJUT USIA DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS NANGGALO KOTA PADANG
TAHUN 2011

Fauziah Elytha, Vivi Triana, Idral Purnakarya, Rahmi Tulhusna

Abstrak
Elderly population projections in Indonesia an estimated 15 million or 7.6% of
the population assumptions Indonesia 210 million, predicted in 2020 the elderly in
Indonesia reached 28 million, but reality says another 55.7% elderly are still acting as
head of the family, the elderly generally poorly educated. In the city of Padang, in 2009
the estimated percentage of elderly as much as 65,167 people or 7.9% from the
assumption of 819,740 thousand inhabitants. In August of 2010, the percentage of
elderly in the District Nanggalo in Padang city amounted to 8.09%, the population The
population is 36,028 people, around 2,916 the number of elderly people, the number of
elderly who fostered 640 inhabitants. Nanggalo subdistrict consists of three villages
(Surau Gadang, Kurao Pagang and Gurun Laweh). The number of groups that fostered
are 10 groups of 20 groups that there are as many as 21 people cadre.
Elderly development activities conducted through coaching activities elderly
groups conducted by the Health Center. At the beginning of the activities run smoothly
and is followed by many elderly, but the sustainability of this program can not last long
so that development activities such as the elderly do not bring the expected results.
Current of 10 groups of seniors who previously formed only two groups are active.
Based on the above background the writer needs to perform activities of development
coaching model seniors through partnerships with Public Health Service, elderly
families, TOMA, TOGA, and non governmental organizations in addition to fully
involve the elderly.
Increasing public knowledge about elderly health coaching on how to lead a
healthy life by organizing activities: The first phase, by performing the initial survey to
the health centers, the village community consultation activities (MMD), cadres training,
health education, elderly health checks, wird elderly, and elderly counseling. The second
phase is monitoring, the third stage is an evaluation of the implementation of activities
posyandu elderly in the area.

PENDAHULUAN
Proyeksi penduduk lansia di Indonesia diperkirakan 15 juta atau 7,6 % dari
asumsi populasi penduduk Indonesia 210 juta, diprediksi pada tahun 2020 kelompok
lansia di Indonesia mencapai 28 juta, namun realita berkata lain 55,7% lansia masih
berperan sebagai kepala keluarga lansia umumnya berpendidikan rendah serta data
jumlah lansia yang berisiko terlantar berkisar 5 juta.
Di Kota Padang, pada tahun 2009 persentase perkiraan lansia sebanyak 65.167
jiwa atau 7,9% dari asumsi 819.740 ribu jiwa. Pada bulan Agustus tahun 2010,
persentase lansia di Kecamatan Nanggalo di Kota Padang adalah sebesar 8,09%,
populasi Penduduknya 36.028 jiwa, jumlah lansia sekitar 2.916 jiwa, jumlah lansia yang
dibina 640 jiwa. Kecamatan Nanggalo terdiri dari tiga kelurahan, yaitu Kelurahan Surau
Gadang, Kelurahan Kurao Pagang dan Kelurahan Gurun Laweh. Kelompok lansia yang
ada adalah 20 kelompok dan kelompok yang dibina adalah 10 kelompok serta jumlah
kader sebanyak 21 orang.

1 Kegiatan Pengabdian Masyarakat PSIKM FK UNAND Tahun 2011


Faktor resiko penyakit yang mungkin terjadi pada lansia adalah Obesitas untuk
penyakit Osteoartritis, Tekanan darah untuk penyakit Hipertensi, Kolesterol tinggi,
Diabetes, Merokok untuk penyakit Kardiovaskuler dan PAP (Penyakit Arteri Periver).
Upaya pencegahan pada faktor resiko diatas bagi lansia adalah dengan
meningkatkan asupan makanan bergizi, olahraga, dan pola hidup bersih dan sehat.
Kegiatan pembinaan lansia dilakukan melalui kegiatan pembinaan kelompok kelompok
lansia dikelurahan yang dilaksanakan oleh Puskesmas. Pada permulaan kegiatan berjalan
dengan lancar dan diikuti oleh banyak lansia namun kesinambungan program ini tidak
bisa bertahan lama sehingga kegiatan pembinaan lansia tidak membawa hasil seperti
yang diharapkan. Saat ini dari 10 kelompok lansia yang terbentuk sebelumnya hanya 2
kelompok yang aktif.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis perlu melakukan kegiatan
pengembangan model pembinaan lansia melalui kemitraan dengan Dinas Kesehatan,
keluarga lansia, TOMA, TOGA, serta lembaga swadaya masyarakat disamping
melibatkan secara penuh para lansia.

METODE PELAKSANAAN
Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pembinaan kesehatan lanjut usia
tentang cara menjalani hidup sehat dengan mengadakan kegiatan-kegiatan:
1. Tahap Pertama
Melakukan kunjungan ke puskesmas untuk mengetahui jumlah lansia yang dibina,
berapa jumlah posyandu yang aktif di wilayah kerja puskesmas, juga untuk mengetahui
apa-apa saja penyakit yang terbanyak pada lansia. Di dalam melakukan kunjungan juga
dilakukan pencatatan yang bertujuan mensurvey ulang jumlah lansia. Selanjutnya pada
hari yang telah ditentukan dilakukan kegiatan dalam bentuk :
a. Survey
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan keluarga
lansia tentang informasi kesehatan bagi lansia dan cara cara untuk pembinaan
kesehatannya.serta pola hidup bersih dan sehat. Survey dilakukan di RW 2
Kelurahan Kurao Pagang Kecamatan Nanggalo.
b. MMD (Musyawarah Masyarakat Desa)
Kegiatan ini dilakukan untuk melakukan musyawarah kepada tokoh masyarakat
dan kader tentang upaya yang harus dilakukan dalam permasalahan lansia di
daerah tersebut.
c. Pelatihan Kader
Pentingnya kegiatan pelatihan kader guna untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam pembinaan lansia.
d. Penyuluhan Kesehatan dan Pelatihan Lansia
Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia
bahwa pentingnya menjaga kesehatan dan berperilaku hidup sehat.
e. Pemeriksaan Kesehatan Lansia
Dilakukan pemeriksaan kesehatan pada lansia untuk mengetahui apa saja penyakit
yang banyak diderita oleh lansia.
f. Wirid Lansia (Ceramah Agama)
Pada kegiatan ini juga diadakan wirid untuk menambah pengetahuan agama pada
lansia.
g. Konseling Lansia
Dengan mengadakan konseling, diharapkan lansia dapat berkonsultasi mengenai
apa saja keluhan-keluhan yang terkait dengan dirinya.

1 Kegiatan Pengabdian Masyarakat PSIKM FK UNAND Tahun 2011


2. Tahap Kedua
Pemantauan kelangsungan kegiatan dalam bentuk pembinaan untuk memantau
kemungkinan permasalahan yang mungkin muncul dalam kegiatan yang dilakukan
dan segera mengatasinya.
3. Tahap Ketiga
Melakukan evaluasi tiap bulannya, dengan melihat perkembangan jumlah
lansia yang mengunjungi posyandu melalui data dari Puskesmas Nanggalo.

HASIL DAN PEMBAHASAN KEGIATAN


Terlaksananya kegiatan pengembangan dan pembinaan posyandu lansia di
wilayah kerja Puskesmas Nanggalo ini tidak terlepas dari partisipasi atau peran serta
masyarakat terhadap berbagai kegiatan yang telah dilakukan.
Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pembinaan kesehatan lanjut usia
tentang cara menjalani hidup sehat dengan mengadakan kegiatan-kegiatan berikut:
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), yaitu pertemuan dengan lurah dan tokoh
masyarakat (Ketua RW dan Ketua RT), serta keluarga lansia untuk menyampaikan
permasalahan lansia dan menyamakan persepsi tentang apa yang harus dilakukan tentang
pembinaan lansia tersebut. Kegiatan MMD di Kelurahan Kurao Pagang ini dilaksanakan
setelah terlebih dahulu dilakukan survey awal untuk mengetahui kondisi lansia di RW 2
di Kelurahan Kurao Pagang. Selanjutnya dilakukan rekrutmen calon kader dan
penyuluhan kepada lansia pada waktu pertemuan penyuluhan dan senam lansia.
Pelatihan kader yang seyogyanya dilakukan setelah MMD terkendala karena pada
bulan puasa calon kader tidak bersedia untuk mengikuti pelatihan, karena itu pelatihan
dilaksanakan setelah bulan puasa. Pelatihan kader diikuti oleh 6 orang kader yang
nantinya akan melaksanakan kegiatan posyandu lansia. Adapun materi pelatihan kader
meliputi gizi lansia, pemeliharaan kesehatan lansia, dan pedoman pelaksanaan posyandu
lansia. Setelah selesai kader dilatih maka dilakukan pembentukan posyandu lansia RW 2
Kurao Pagang yang peresmiannya dilakukan oleh Lurah Kurao Pagang dan dihadiri oleh
Kepala Puskesmas Nanggalo dan pembina program lansia puskesmas Nanggalo, serta
kader dan tim pengabdian masyarakat.
Di Kelurahan Kurao Pagang sudah ada 2 kelompok senam, yaitu di RT 5 dan di
Kantor Lurah Kurao Pagang (RW 2), namun senam ini sebagian besar pengikutnya
adalah ibu-ibu pra lansia, sementara lansia yang berusia lanjut tidak bisa mengikuti
kegiatan senam tersebut dikarenakan fisik yang lemah. Pada setiap kegiatan senam lansia
tersebut tim pengabdian masyarakat PSIKM FK Unand mengikuti senam tersebut untuk
memotivasi lansia dan memanfaatkan momen tersebut untuk memberikan penyuluhan
kesehatan tentang pola hidup sehat serta menyampaikan tentang pentingnya kegiatan
posyandu lansia sebagai wadah untuk melaksanakan upaya-upaya dalam pembinaan
kesehatan lansia melalui kegiatan-kegiatan penyuluhan kesehatan, pemeriksaan
kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pembinaan mental, sehingga terwujud lansia yang
sehat fisik dan mental.
Pemeriksaan kesehatan dilakukan kepada lansia yang sakit dan diberikan
pengobatan oleh tim pengabdian, serta yang memerlukan rujukan disarankan untuk
berobat ke Puskesmas.
Ceramah agama dilaksanakan melalui wirid lansia yang dihadiri oleh para lansia,
kader, dan tim pengabdian. Selanjutnya konseling lansia dilaksanakan kepada lansia yang
bermasalah yang ditemukan pada waktu pemeriksaan kesehatan.
Waktu yang teralokasi untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat ini
sangat singkat karena diselingi adanya bulan puasa.

1 Kegiatan Pengabdian Masyarakat PSIKM FK UNAND Tahun 2011


KESIMPULAN
1. Terbentuk posyandu lansia sebagai wadah pembinaan kesehatan bagi lansia di
RW 2 Kelurahan Kurao Pagang.
2. Terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dalam melakukan
pembinaan terhadap lansia.
3. Dari kegiatan yang dilakukan diharapkan adanya partisipasi masyarakat, terutama
bagi keluarga yang mempunyai lansia dalam menjaga dan membimbing lansia
dalam kehidupan sehari-hari.

SARAN
1. Diharapkan kepada Dinas Kesehatan khususnya Puskesmas Nanggalo dan
Puskesmas Pembatu Kurao Pagang agar melakukan pembinaan posyandu lansia
yang telah terbentuk.
2. Diharapkan kepada kader agar tetap bersemangat melaksanakan kegiatan
posyandu lansia.
3. Diharapkan kepada Lurah Kurao Pagang, RW 2 dan para RT untuk melakukan
pembinaan dan menjaga kesinambungan kegiatan posyandu lansia di daerahnya.
4. Bagi perguruan tinggi, meskipun kegiatan sudah berakhir agar tetap dapat
mendukung terlaksananya kegiatan posyandu lansia.

DAFTAR PUSTAKA
1. Bustan,M.N. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Rineka Cipta :
Jakarta.
2. Departemen Kesehatan RI. 1994. Pedoman Pembinaan kesehatan Usia Lanjut
bagi Petugas Kesehatan. Departemen Kesehatan RI : Jakarta.
3. Geriyatri. 2003. Pedoman Gizi Lanjut Usia. Universitas Indonesia : Jakarta.

1 Kegiatan Pengabdian Masyarakat PSIKM FK UNAND Tahun 2011

Você também pode gostar