Você está na página 1de 3

Judul Buku : Tafsir Ibadah

Penulis : H. Abd. Kholiq Hasan

Penerbit : Pustaka Pesantren, Yogyakarta

Cetakan : 1 September 2008

Tebal : 332 Halaman

Ibadah merupakan bentuk penghambaan manusia terhadap Tuhan, dengan hal itu
manusia menjalin komunikasi dengan penciptanya, Allah swt. Apabila dilihat secara
umum ibadah memiliki dua tingkatan secara dogmatis, wajib dan sunah.

Pada aspek lain, jika dilihat secara definitif, ibadah berasal dari kata bahasa Arab,
ibadah, kata ni merupakan turunan dari a-ba-da, yang berartimemiliki makna
yang luas. Dengan ibadah ini akan terbangun komunikasi dengan Tuhan, baik bersifat
personal maupun komunal.

Disadari atau tidak hidup di dunia merupakan kehidupan sementara, di dunia manusia
diperintahkan untuk berusaha dan mempersiapkan bekal untuk kelangsungan hidup
dan bekal di akhirat kelak. Bekal dunia manusia di anjurkan untuk mencari rezeki
untuk kehidupan di dunia.

Adapun untuk bekal di akhirat manusia hendak ibadah ataupun berbuat sesuatu yang
bernilai ibadah. Ibadah yang telah dilakukan manusia inilah yang akan menjadi bekal
di akhirat, yang akan menentukan manusia memperoleh kenikmatan surgawi atau
kesengsaraan di neraka.

Namun demikian, tidak semata-mata kita melaksanakan ibadah tanpa ada tuntutan
yang berasal dari nash-nya. Karena jika beribadah tidak sesuai dengan apa yang
diperintahkan agama atau tidak ada tuntunan dari nash, maka ibadah tersebut tidak
akan diterima, bahkan sebaliknya dapat menghadirkan kemurkaan Allah swt.
Sehingga perlu pembacaan dan melihat pada sumber tuntutan umat Islam, Alquran.
Alquran yang menjadi sumber umat islam dalam hal apapun, tak terkecuali ibadah.
Dengan memahami dan mengetahui peribadatan langsung dari sumbernya, maka akan
memberikan satu pemahaman bahwa ajaran yang dibawakan Islam sangat lentur,
memungkinkan adanya perbedaan penafsiran, dan membawa kita pada tujuan dari
proses ibadah itu sendiri.

Penulis Abdul Khaliq Hasan, yang merupakan lulusan Madrasatul Quran Tebuireng,
memilih bentuk tematis (maudhui) dalam buku tafsirnya ini. Selanjutnya penulis
memperjelas maksud dari tematik itu adalah dengan mengaitkan isis kandungan Al-
Quran denga hokum-hukum Islam (Fiqh) dengan mengambil judul besar ibadah.

Buku ini berisi penafsiran atas ayat-ayat ahkam (ayat yang berbicara tentang hukun
syariat), khususnya yang berkaitan dengan ibadah mahdhah, dari masalah thaharah
hingga masalah haji dan umrah. Berdasarkan isinya yang ada, buku ini dapat
dikategorikan sebagai tafsir ahkam. karena berisi pembahasan-pembahasan perihal
hukum, khususnya yang berkaitan tentang ibadah mahdhah. Dengan kata lain masalah
rukun Islam yang lima dibahas dan diuraikan dalam buku ini.

Buku dengan judul Tafsir Ibadah ini juga mengulas dalil-dalil dan pemikiran-
pemikiran mujtahid tentang hukum dan ibadah. Dalam konteks ijtihad, buku ini
menjadi penting karena ia berusaha memberikan gambaran bagaimana para mujtahid
meng-istinbat-kan hukum yang berbeda-beda.
Dengan pembacaan dari sumbernya langsung justru akan memperkaya ikhtilaf
(perbedaan). Berangkat dari hal itu justru diharapkan terbangun sikap saling
menghormati dan saling menghargai pemikiran orang lain.

Kehadiran Buku ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai salah satu referensi pribadi
atau dijadikan sebagai pedoman materi dakwah bagi para dai. Sekalipun tidak semua,
permasalahan terkait ibadah mahdhah sudah terwakili dan dibahas dalam buku ini.

Uraian ibadah langsung dari sumbernya atau dari ayat yang berkaitan dengan ibadah
tertentu dan dijelaskan dengan penafsiran para ulama yang menafsirkan ayat tersebut.
Penulis menjadi penengah dalam berbagai perbedaan penafsiran para ulama terkait
maslah ikhtilaf hukum. Penulis juga menyebutkan asbab al-nuzul, serta dilengkapi
dengan Hadis dalam menjelaskan ayat demi ayat.

NAMA : NUR AZIZAH RAMADHANI

KELAS : IX F/ 26

Você também pode gostar