Você está na página 1de 8

HUBUNGAN WUDHU DENGAN KESEHATAN KULIT

ARTIKEL

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir pesantren dokter


Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung

DHAIFINA FAJRI AMASYITHA


12100115072

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2017
HUBUNGAN WUDHU DENGAN KESEHATAN KULIT
Dhaifina Fajri Amasyitha1 Ida Afidah, Dra. M.Ag2
1
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung, 2Universitas Islam Bandung
Jalan Tamansari No. 1 Bandung 40116
email: 1 dhaifinaaa@gmail.com

Abstrak
Salah satu syarat sah shalat ialah thaharah, yang berarti menyucikan diri dari hadas
dan najis. Thaharah dapat ditempuh dengan cara wudhu atau bertayamum. Wudhu
tidak hanya menjadi syarat sah dilakukannya shalat. Wudhu juga memiliki
implikasi terhadap kesehatan, karena dengan membasuhkan air pada tubuh kita
akan bermanfaat untuk kulit dan aspek kesehatan lainnya. Adapun menurut syara,
wudhu adalah membersihkan anggota tubuh tertentu melalui suatu rangkaian
aktivitas yang dimulai dengan niat, membasuh wajah, kedua tangan dan kaki serta
menyapu kepala. Kesucian dan kesejukan yang ditimbulkan oleh wudhu dapat
membangkitkan konsentrasi dalam pelaksanaan shalat, karena wudhu dapat
menstimulir lima organ panca indra yaitu mata, telinga, hidung, mulut, tangan dan
kaki. Berwudhu yang kita lakukan sebelum shalat dapat menetralisir jumlah kuman
yang patogen atau berbahaya akibat kulit yang terpapar dengan debu. Sehingga
kebersihan kulit lebih terjaga dari infeksi kulit, membilas kulit dengan air yang
berulang-ulang dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap bakteri, sehingga
meningkatkan imunitas. Umat Islam berwudhu setidaknya 5x dalam sehari sesuai
dengan waktu shalat. Hal itu berarti membersihkan wajah sebanyak minimal 5x
dalam sehari sehingga menghilangkan kesempatan kotoran menempel lama pada
wajah serta membuat kulit lebih lembab. Oleh karena itu, berwudhu erat kaitannya
dengan kebersihan fisik sehingga perlu dilakukan secara rutin dan sesuai syariat
agar manfaat yang dirasakan lebih besar.

Kata kunci: wudhu, kesehatan kulit

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai seorang muslim, shalat merupakan tiang agama yang harus


dilaksanakan karena hal tersebut adalah perintah Allah.1 Namun, syarat sah shalat
salah satunya ialah thaharah, yang berarti menyucikan diri dari hadas dan najis.
Thaharah dapat ditempuh dengan cara wudhu atau bertayamum.

Kunci shalat adalah bersuci, apabila kita telah berwudhu dengan baik, maka
satu pintu diterimanya shalat telah terbuka. Tidak semata-mata Allah
memerintahkan jikalau bukan berakibat maslahat untuk manusia bila dikerjakan.
Demikian sebaliknya, tidaklah semata-mata Allah melarang sesuatu jikalau bukan
berakibat kemaslahatan bila ditinggalkan.

Wudhu tidak hanya menjadi syarat sah dilakukannya shalat. Wudhu juga
memiliki implikasi terhadap kesehatan, karena dengan membasuhkan air pada
tubuh kita akan bermanfaat untuk kulit dan aspek kesehatan lainnya. Bagian
bagian tubuh yang terkena air wudhu adalah bagian tubuh yang terbuka. Bagian
inilah yang sering dihinggapi berbagai kuman penyakit, sehingga kehadiran kuman
kuman ini akan menambah kuman kuman yang memang sudah terdapat di kulit.
Menurut ilmu bakteri (Microbacteriology), 1 cm persegi dari kulit kita yang terbuka
bisa dihinggapi lebih dari 5 juta bakteri yang bermacam macam.2

Oleh karena itu, artikel ini akan membahas tentang kaitan wudhu dengan
aspek kesehatan tubuh, khususnya kulit.

B. Fokus Masalah

Adapun fokus masalah yang akan dibahas pada artikel ini adalah tentang
kaitan wudhu terhadap kesehatan kulit. Untuk memberi kejelasan makna dan
membatasi pembahasan maka artikel ini akan membahas:

1. Pengertian Wudhu
2. Aspek Medis Wudhu
3. Wudhu dengan Kesehatan Kulit

PEMBAHASAN

A. Pengertian Wudhu

Wudhu secara etimologi berasal dari shigat, yang artinya bersih. Menurut
wahbah Al-Zuhaili pengertian wudhu adalah mempergunakan air pada anggota
tubuh tertentu dengan maksud untuk membersihkan dan menyucikan. Adapun
menurut syara, wudhu adalah membersihkan anggota tubuh tertentu melalui suatu
rangkaian aktivitas yang dimulai dengan niat, membasuh wajah, kedua tangan dan
kaki serta menyapu kepala.3 Allah SWT berfirman dalam QS Al-Maidah ayat 6,
sebagai berikut:
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat,
maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu
dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka
mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat
buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air,
maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan
tanganmu degan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak
membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu
bersyukur. (QS Al-Maidah ayat 6)

Wudhu merupakan salah satu amaliyah taabbudiy sebagai syarat sahnya


melaksanakan ibadah shalat. Prinsip dari pelaksanaan ibadah adalah untuk
memelihara agama (hifzhu al-dn) yang termasuk salah satu katagori dharriyah
(apabila tidak dipelihara akan merusak eksistensi agama). Pensyariatan wudhu
didasarkan kepada nash Al-Quran (Surat Al-Maidah ayat 6), al-Sunnah (Terdapat
2079 hadits yang berkenaan dengan wudhu, di antaranya 378 hadits berkenaan
dengan rukun wudhu dan 762 hadits tentang sunat-sunat wudhu) dan al-ijma.
Maqshid al-syarah (tujuan syara) secara global dalam menetapkan hukum-
hukumnya adalah untuk kemaslahatan hidup manusia, baik di dunia maupun di
akhirat.4

B. Aspek Medis Wudhu

Filosofi wudhu merupakan suatu persiapan mental untuk mengerjakan


shalat. Kesucian dan kesejukan yang ditimbulkan oleh wudhu dapat
membangkitkan konsentrasi dalam pelaksanaan shalat, karena wudhu dapat
menstimulir lima organ panca indra yaitu mata, telinga, hidung, mulut, tangan dan
kaki. Para pakar syaraf (neurologists) telah membuktikan bahwa dengan air wudhu
yang mendinginkan ujung-ujung syaraf jari-jari tangan dan jari-jari kaki berguna
untuk memantapkan konsentrasi pikiran. Terlebih lagi secara keseluruhan dengan
ujung-ujung syaraf seluruh anggota wudhu.5

Berwudhu yang kita lakukan sebelum shalat dapat menetralisir jumlah


kuman yang patogen atau berbahaya akibat kulit yang terpapar dengan debu.
Sehingga kebersihan kulit lebih terjaga dari infeksi kulit, membilas kulit dengan air
yang berulang-ulang dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap bakteri,
sehingga meningkatkan imunitas6.

Dalam sebuah penelitian di falkutas kedokteran di Iskandariyah Mesir,


bekerja sama dengan kelompok peneliti ilmiah dan teknologi melakukan penelitian
untuk mengungkapkan hubungan anara ilmu pengetahuan dan wudhu dilihat dari
kesehatan mengungkapkan bahwa hidung bagian dalam yang tidak dibasuh air
umumnya berwarna pucat, berminyak, serta penuh dengan debu dan kotoran,
sedangkan pintu hidungnya yang tampak bagian luar, tampak berwarna cerah dan
terdapat bulu hidung padanya. Bulu hidung umumnya rentan dihinggapi debu dan
kotoran. Sedangkan pada hidung kelompok yang disiplin melakukan wudhu tidak
didapati kumpulan bakter dan mikroba.6

Wudhu yang membasahi kepala dapat menurunkan emosi kita dan


menyeimbangkan hormon stress dalam tubuh. Hormon kortisol merupakan salah
satu hormon yang meningkat ketika terjadi stress dan emosi amarah, yang bekerja
meningkatkan seluruh kerja organ untuk bersikap fight and fligh atau waspada,
dimana kerja jangtung meningkat, tekanan darah bertambah, kita menjadi waspada,
wajah memerah, dan bila hal ini tidak di kendalikan, kemarahan bisa memuncak ke
alam bawah sadar sehingga orang bila khilaf atau kalau sifatnya kronis membawa
ke penyakit fisik.

Hembing memaparkan membasuh wajah waktu wudhu dengan air bersih


akan merangsang titik-titik akupuntur dibagian wajah yang efeknya sangat
bermanfaat untuk kesehatan.7 Rangsangan yang ditimbulkan fungsinya sesuai
dengan therapi akupuntur. Pada wajah terdapat pusat akupuntur organ seperti titik,
dada, usus kecil, usus besar, ginjal, kaki, tangan, tempurung lutut, faring, hati ,
limfa, jantung, kandung kemih, lambung, paru-paru, kandung empedu.7

C. Wudhu dengan Kesehatan Kulit

Berwudhu bermanfaat untuk menghindari kanker kulit. Dengan membilas


kulit sebanyak 5 kali sehari dapat mengurangi efek kimiawi yang terpapar ke kulit.
Membasuh kepala ketika wudhu dapat memberikan kebersihan kulit kepala dan
rambut dari debu, dan juga dapat menjernihkan otak.6

Penelitian Mokhtar Salem dalam bukunya Prayers a Sport for the Body and
Soul menemukan bahwa wudhu bisa mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih
banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap
oleh kulit. Apabila dibersihkan dengan air (terutama saat wudhu), bahan kimia itu
akan larut. Selain itu, wudhu juga menyebabkan seseorang menjadi tampak lebih
muda karena air yang membasuh wajah ketika berwudhu akan dapat meremajakan
sel-sel kulit wajah dan membantu mencegah timbulnya keriput.8

Berwudhu juga dapat mencegah timbulnya jerawat. Apabila ditinjau dari


aspek medis, berwudhu artinya membersihkan, sehingga setiap kali mencuci wajah
kita dengan berwudhu, itu akan membantu membersihkan kulit wajah dari kotoran
dan debu yang mungkin saja mengandung bakteri atau mikroba yang tidak tampak.
Umat Islam berwudhu setidaknya 5x dalam sehari sesuai dengan waktu shalat. Hal
itu berarti membersihkan wajah sebanyak minimal 5x dalam sehari sehingga
menghilangkan kesempatan kotoran menempel lama pada wajah. Selain itu, waktu
berwudhu disesuaikan waktu shalat wajib yaitu mencakup pagi hari di waktu subuh,
siang hari, sore hari, serta malam hari. Hal ini sesuai dengan keharusan
membersihkan wajah pada umumnya. Pagi hari disaat bangun tidur, dengan
berwudhu tentu akan mengangkat kotoran serta sisa kulit mati yang menempel pada
wajah saat tertidur. Saat berwudhu di siang hari, akan mengangkan kotoran dan
debu saat beraktivitas di luar rumah, serta akan memelihara kulit agar tetap lembab
sehingga tidak kering saat terkena sinar matahari. Sedangkan pada sore dan malam
hari, akan membantu merilekskan kulit wajah setelah pulang dari aktivitas di siang
hari.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berwudhu tidak hanya merupakan syariat agama, namun juga terkait


dengan aspek medis terhadap kesehatan tubuh, khususnya kulit. Dengan wudhu
secara lahiriah akan memunculkan kebersihan fisik, terutama terhadap anggota-
anggota tubuh yang terkena basuhan air wudhu. Sementara itu bagi anggota tubuh
yang tidak terkena langsung oleh basuhan air wudhu, maka bisa dilakukan wudhu
secara batiniah. Adapun manfaat wudhu dengan aspek medis diantara lain ialah
membersihkan kulit dari kotoran, bakteri, debu, serta sisa kulit mati sehingga dapat
mencegah terjadinya jerawat dan menjaga kulit lebih lembab. Selain manfaat
terhadap kulit, berwudhu juga memiliki manfaat terhadap anggota tubuh lain seperti
menyeimbangkan homeostasis tubuh, menghilangkan stress serta menstabilkan
psikis karena terkait dengan saraf yang diregulasinya.

Adapun saran yang dapat dilakukan adalah:

1. Berwudhu harus dibiasakan karena selain merupakan syarat sah shalat,


berwudhu juga bermanfaat terhadap kesehatan dan psikis
2. Hendaknya berwudhu dilakukan dengan benar sesuai yang dicontohkan
dan disyariatkan agar manfaat yang diperoleh lebih banyak
3. Pembaca harus membaca referensi dan literatur lain untuk melengkapi
informasi yang ada di artikel ini agar mendatangkan manfaat yang lebih
besar lagi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Masduki H. Zainal, Tuntunan Shalat Lengkap dan Praktis( cetakan


keempatbelas, juli 2006 ), Pustaka SM, Yogyakarta 2006.
2. Hukum L, Wudhu T. Landasan Hukum Tentang Wudhu dan Sholat: :16.

3. Abdu al-Rahman al-Jaziri, Silsilah Arbaah, Juz 1, (Mesir: Dar al-Fikr,


1996), hlm. 44.

4. Hasanuddin O. Mukjizat Berwudhu untuk Penyembuhan dan Pencegahan


Penyakit. Jakarta, Quantum Media.

5. el-Bantanie MS. Dahsyatnya Terapi Wudhu. Jakarta, Media Quanta,. 2010;

6. Suparman D. Pembelajaran ibadah shalat dalam perpektif psikis dan medis.


2015;IX(2).

7. Hambali, penerjemah Maskur dkk, Penerbit Lentera, Jakarta, 2005 Khadem


Yamani, Jafar, Kedokteran Islam , Sejarah Dan Perkembangannya, Alih
Bahasa Tim Dokter IDAVI editor A.D El Marzdedeq, DIM, Av. Dzikra
.2005.

8. Hidayatullah S. Dahsyatnya Ibadah-ibadah Siang Hari. Diva Press. 2014;

Você também pode gostar