Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dosen Pengampu:
Dr. Asep Supena, M.Psi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kecerdasan istimewa dan bakat istimewa merupakan kategori yang termaksud
kedalam pendidikan luar biasa. Kesulitan belajar merupakan suatu keadaan dalam
proses belajar mengajar dimana anak tidak dapat belajar sebagaimana mestinya.
Kesulitan belajar pada dasarnya adalah suatu gejala yang nampak dalam berbagai
manivestasi tingkah laku, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kesulitan
belajar anak tentu saja tidak boleh di diamkan begitu saja karena hal ini akan sangat
menghambat anak dalam memperoleh prestasi selain itu apabila hal ini di diamkan
ini akan lebih menghambat anak untuk belajar ke depannya.
Kesulitan dalam belajar dapat di sebabkan karena beberapa faktor. Bisa dari
faktor internal ( diri anak ) dan juga faktor eksternal ( dari luar anak ). Faktor internal
ini bisa di sebabkan karena anak mempunyai perbedaan dengan anak yang lainnya
dan sering juga di sebut anak dengan kebutuhan khusus. Dalam hal ini kebutuhan
khusus bukan berarti anak mempunyai kekurangan. Anak Cerdas Istimewa dan
Berbakat Istimewa juga termasuk anak yang berkebutuhan khusus atau sering di sebut
dengan anak Gifted atau anak Superior.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari anak berbakat?
2. Bagaimana Klasifikasi anak berbakat?
3. Bagaimana ciri-ciri anak berbakat?
4. Bagaimana cara penanganan anak berbakat?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi atau pengertian dari anak berbakat
2. Mengetahui bagaimana klasifikasi dari anak bernakat
3. Mengetahui ciri-ciri anak berbakat
4. Mengatahui bagaimana cara penanganan anak berbakat
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Anak Berbakat
Pengertian berbakat di Amerika Serikat pada dasarnya dikaitkan dengan skor
tes inteligensia Stanford Binet yang dikembangkan oleh Terman setelah Perang Dunia
I. Dalam hasil tesnya itu, anak-anak yang memiliki skor IQ 130 atau 140 dinyatakan
sebagai anak berbakat (Kirk & Gallagher, 1979:6). Sekitar tahun 1950 pengertian
tersebut mulai berkembang ketika para pendidik di Amerika Serikat berusaha
memberikan pengertian yang lebih luas tentang anak berbakat.
Pada waktu itu yang dimaksud dengan anak berbakat (gifted dan talented) ialah
mereka yang menunjukkan secara konsisten penampilan luar biasa hebat dalam suatu
bidang yang berfaedah (Henry, seperti dikutip oleh Kirk dan Gallagher, 1979:61).
Adapun definisi yang digunakan dalam Public Law 97-135 yang disahkan oleh
Kongres Amerika Serikat pada tahun 1981, yang dimaksud dengan anak berbakat
(gifted and talented) ialah berikut ini.
Anak yang menunjukkan kemampuan/penampilan yang tinggi dalam bidang-
bidang, seperti intelektual, kreatif, seni, kapasitas kepemimpinan atau bidang-bidang,
akademik khusus, dan yang memerlukan pelayanan-pelayanan atau aktivitas-aktivitas
-1-
Chlidren Who Gifts And Talents
Program Doktor PAUD Universitas Negeri Jakarta
yang tidak biasa disediakan oleh sekolah agar tiap kemampuan berkembang secara
penuh (Clark, 1983:5).
Banyak istilah keberbakatan (anak berbakat) yang digunakan dalam psikologi
seperti gifted, talented, genius dan prodigy ternyata tidak memiliki satu definisi atau
batasan yang sama, hanya saja memiliki pengertian yang saling melengkapi antara
satu istilah dengan istilah lainnya.
Istilah gifted ditujukan untuk orang, anak didik atau siswa yang memiliki kemampuan
akademis (secara umum) yang tinggi, yang ditandai dengan didapatkannya skor IQ
yang tinggi pada pengerjaan tes kecerdasan/intelegensi, sedangkan talented adalah
kebalikannya, ditujukan untuk orang yang memiliki kemampuan unggul dalam bidang
akademis yang khusus (seperti matematika, bahasa), juga bidang seni, musik, dan
drama.
Jadi kalau gifted itu ditujukan untuk kemampuan akademis secara umum, sedangkan
talented ditujukan untuk dua kemampuan unggul:
Bidang akademis khusus
Bidang non-akademis
Bakat (aptitude) biasanya diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan
potensi (potential ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih agar dapat
terwujud. Dalam referensi lain dijelaskan bahwa bakat ialah kemampuan alamiah
untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan, yang relatif bisa bersifat umum
(minsalnya, bakat intelektual umum) atau khusus (bakat akademis khusus), maka
bakat khusus disebut juga talent.
Contoh orang yang talented bisa diwakili oleh Bung Karno yang sangat jago
dalam berpidato dan jago menguasai massa. Presiden Soekarno (EYD: Sukarno) dapat
berpidato berjam-jam tanpa jeda dan tanpa teks, dan anehnya pendengarnya tidak
jenuh-jenuh dan tetap serius mendengarkan beliau. Mengenai betapa berbakatnya
Bung Karno dalam kemampuan berpidato dan mempersuasi massa dapat dibaca pada
artikel Keajaiban-keajaiban Pidato Bung Karno.
2. Gifted :
Anak ini disebut juga gifted and talented adalah anak yang tingkatkecerdasannya
(IQ) antara 125 sampai dengan 140. Di samping memiliki IQ tinggi, juga
bakatnya yang sangat menonjol, seperti ; bakat seni musik, drama, dan ahli dalam
memimpin masyarakat. Anak gifted diantaranya memiliki karakteristik;
mempunyai perhatian terhadap sains, serba ingin tahu, imajinasinya kuat, senang
membaca, dan senang akan koleksi.
-2-
Chlidren Who Gifts And Talents
Program Doktor PAUD Universitas Negeri Jakarta
3. Superior :
Anak superior tingkat kecerdasannya berkisar antara 110 sampai dengan
125sehingga prestasi belajarnya cukup tinggi.Anak superior memiliki
karakteristik sebagai berikut; dapat berbicara lebih dini, dapat membaca lebih
awal, dapat mengerjakan pekerjaan sekolah dengan mudah dan dapat perhatian
dari temantemannya.James H. Bryan and Tanis H. Bryan (1979; 302)
mengemukakan bahwa karakteristik anak berbakat itu (gifted) meliputi; physical,
personal, and social characteristics. Sedangkan David G. Amstrogn and Tom V.
Savage (1983; 327) mengemukakan; Gifted and talented students are
individuals who arecharacteristized by a blaned of :
(1) high intelligence,
(2) high task comitment, and
(3) high creativity.
Secara umum hampir semua pendapat itu sama, bahwa anak berbakat memiliki
kemampuan yang tinggi jika dibandingkan dengan anak-anak pada umumnya.
2. Kreativitas
Kreativitas ialah kemampuan untuk memberikan gagasan gagasan baru dan
menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi, baik ciri ciri
aptitude seperti kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan keaslian (orisinalitas)
dalam pemikiran maupun ciri ciri (non-aptitude) seperti; rasa ingin tahu, senang
mengajukan pertanyaan, dan selalu ingin mencari pengalaman baru.
-3-
Chlidren Who Gifts And Talents
Program Doktor PAUD Universitas Negeri Jakarta
b) R.A. Martison dalam bukunya The Identification of the Gifted and Talented
(1974), merinci anak-anak berbakat sebagai berikut:
1. Membaca pada usia yang relatif lebih muda
2. Membaca lebih cepat dan lebih banyak.
3. Memiliki perbendaharaan kata yang luas
4. Memiliki rasa ingin tahu yang kuat.
5. Mempunyai minat yang luas, juga pada persoalan dewasa.
6. Mempunyai inisiatif, dapat bekerja sendiri.
7. Menunjukkan keaslian (orisinalitas) dalam ungkapan verbal.
8. Memberikan berbagai jawaban yang baik.
9. Bisa membeikan banyak gagasan.
10. Luwes dalam berfikir,
11. Terbuka untuk rangsangan-rangsangan dari lingkungan.
12. Memiliki pengalaman yang tajam.
13. Bisa berkonsentrasi untuk waktu yang lebih panjang, terutama terhadap tugas
atau bidang yang diminati
14. Berfikir kritis, juga terhadap diri sendiri.
15. Senang mencoba hal-hal baru.
16. Mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi, dan sisntesis yang tinggi.
17. Sedang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan masalah.
18. Cepat mendapat hubungan hubungan-hubungan (sebab akibat).
19. Berperilaku terarah pada tujuan.
20. Mempunyai daya imajinasi yang kuat.
21. Mempunyai banyak kegemaran (hobi).
22. Memiliki daya ingat yang kuat.
23. Tidak cepat puas dengan prestasinya.
24. Sensitif dan mengunakan intuisi (firasat).
25. Mengingatkan kebebasan dalam gerakkan dan tindakkan.
PEMBAHASAN
-4-
Chlidren Who Gifts And Talents
Program Doktor PAUD Universitas Negeri Jakarta
2. Model Pembelajaran
Untuk layanan pendidikan terhadap anak berbakat ini ada beberapa model yang
dapat digunakan, yaitu; pengayaan, percepatan, dan segregasi. Hal ini seperti yang
dikemukakan oleh Philip E. Veron (1979; 142) sebagai berikut;
Acceleration,segregation, and enrichment. Sedangkan David G. Amstrong and
Tom V. Savage(19883; 327) mengemukakan dua model, yaitu; Enrichment and
acceleration.
Penjelasan dari model-model di atas adalah sebagai berikut :
a) Pengayaan (enrichment) Dalam model enrichment ini anak mendapatkan
pembelajaran tambahan sebagai pengayaan.Pengayaan ini dapat dilakukan
melalui dua cara, yaitu sebagaiberikut :
1. Secara vertikal; Cara ini untuk memperdalam salah satu atau sekelompok mata
pelajarantertentu.Anak diberi kesempatan untuk aktif memperdalam
ilmuPengetahuan yang disenangi, sehingga menguasai materi pelajaran
secaraluas dan mendalam.
2. Secara horizontal; Anak diberi kesempatan untuk memperluas pengetahuan
dengan tambahanatau pengayaan yang berhubungan dengan pelajaran yang
sedang dipelajari.
3. Percepatan (scceleration) Secara konvensional bagi anak yang memiliki
kemampuan superiordipromosikan untuk naik kelas lebih awal dari biasanya.
Dalam percepatan iniada beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu sebagai
berikut :
Masuk sekolah lebih awal/sebelum waktunya (early admission),
misalnyasebelum usia 6 tahun, dengan catatan bahwa anak sudah
matang untukmasuk Sekolah Dasar.
Loncat kelas (grade skipping) atau skipping class, misalnya
karenakemampuannya luar biasa pada salah satu kelas, maka langsung
dinaikkanke kelas yang lebih tinggi satu tingkat (dari kelas satu
langsung ke kelastiga).
Penambahan pelajaran dari tingkatan di atasnya, sehingga
dapatmenyelesaikan materi pelajaran lebih awal.
Maju berkelanjutan tanpa adanya tingkatan kelas. Dalam hal ini
sekolahtidak mengenal tingkatan, tetapi menggunakan sistem kredit.
Ini berarti anakberbakat dapat maju terus sesuai dengan
kemampuannya tanpa menungguteman-teman yang lainnya.
a. Segregasi
Anak-anak berbakat dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang disebut
ability grouping dan diberi kesempatan untuk memperoleh pengalaman
belajar yang sesuai dengan potensinya. Mengenai sistem penyelenggaraan
pendidikan, selain yang telah dikemukakan di atas, ada beberapa sistem dalam
pendidikan bagi anak berbajat, yaitu; (1) Sekolah khusus, (2) Kelas khusus,
dan (Terintegrasi dalam kelas regular atau normal dengan perlakukan khusus.
-5-
Chlidren Who Gifts And Talents
Program Doktor PAUD Universitas Negeri Jakarta
3. Model Penilaian
Pada bagian bagian identiffikasi telah dikemukakan trntsng penilsisn snsk
berbakat, pada bagian ini akan dikemukakan alat dan aspek penilaian. Proses
penilaian pada anak berbakat sebetulnya tidak berbeda dari penilaian pada
umumnya, namun karena pada cakupan kurikulum berbeda, maka akan berbeda
dalam penerapan penilaian.
Penerapan penilaian mencakup ciri-ciri belajar yang berkenaan dengan tingkat
berfikir tinggi.Biasanya anak berbakat sering mampu menilai hasil kinerjanya
sendiri secara kritis. Selain itu setiap anak tersebut harus memperoleh umpan
balik tentang hasil kinerjanya secara terbuka (Conny Semiawan; 1994; 273).
Biasanya penilaian yang menunjuk pada suatu asesmen dilakukan oleh guru
-6-
Chlidren Who Gifts And Talents
Program Doktor PAUD Universitas Negeri Jakarta
yang bukan saja mengenal muridnya, melainkan juga melatih, mendidik dan
mengamatinya sehari-hari. Asesmen ini adalah langkah dalam proses
penyerahan dan penempatan tertentu dan merupakan rangkaian upaya perolehan
informasi dan bukan semata-mata hasil proses tersebut.
Tujuan pengukuran pada dasarnya berbeda-beda, bila hendakmembandingkan
anak tertentu, maka gunakan pengukuran acuan norma dengan :
Membandingkan anak berbakat dengan seluruh populasi.
Membandingkan anak berbakat dengan teman sebaya.
Membandingkan anak berbakat dengan populasi anak berbakat lagi.
Membandingkan anak berbakat dengan dirinya sendiri.
-7-
Chlidren Who Gifts And Talents
Program Doktor PAUD Universitas Negeri Jakarta
Masalah anak berbakat lebih rawan dari pada anak biasa.Anak-anak dengan
bakat luar biasa ternyata besar kemungkinannya untuk gagal maupun sukses pada
masa dewasa.Kebanyakan dari mereka tidak sukses pada masa dewasa karena
perlakuan yang mereka alami dan dalam beberapa kasus direngut dari masa kanak-
kanak.Dalam beberapa kejadian, orang tua menekan anaknya begitu keras atau malah
dipisahkan dari kelompok sebayanya, sehingga akhirnya hanya mempunyai sedikit
teman .karena anak berbakat lebih rawan dari pada anak biasa, anak berbakat harus
lebih diberikan perhatian khusus.
Konsep Renzulli
Keberbakatan terdiri atas suatu interaksi di antara tiga kluster dasar dari sifat
manusia ketiga kluster itu di antaranya : kemampuan di atas rata-rata, tingkat tinggi
akan komitmen terhadap tugas, dan tingkat kreativitas yang tinggi. Anak gifted dan
talented adalah yang memiliki atau mampu mengembangkan seperangkat sifat-sifat
ini dan menerapkannya ke dalam bidang kinerja manusia yang bernilai secara
potensial. Anak-anak yang memanifestasikan, atau yang mampu mengembangkan,
suatu interaksi di antara tiga kluster menghendaki suatu variasi yang luas kesempatan
dan layanan pendidikan yang tidak diberikan secara biasa melalui program
instruksional yang regular.
Berikut secara satu persatu akan dijelaskan kluster dalam keterbakatan Renzulli:
-8-
Chlidren Who Gifts And Talents
Program Doktor PAUD Universitas Negeri Jakarta
Creativity (kreatifitas)
Dapat ditunjukkan dengan karakter berikut :
1. Kelancaran dan keluwesan dalam berfikir
2. Ketebukaan terhadap pengalaman,penerimaan terhadap suatu yang baru dan
berbeda
3. Rasa ingin tahu, spekulatif, memiliki jiwa petualangan, dan mampu
menyesuaikan diri secara mental, menerima resiko dalam pikiran, perilaku
bahkan jika ada hambatan.
4. Peka terhadap detail, cita rasa seni dalam gagasan dan segalanya, mau
bertindak dan bereaksi terhadap rangsangan luar serta gagasan dan perasaan
oran lain.
KESIMPULAN
Kecerdasan istimewa dan bakat istimewa adalah dua hal yang tidak bias di
pisahkan, karana kecerdasan seseorang harus di dukung dengan bakat agar bias
menjadi talenta, dalam artian ia akan lebih menonjol ( pandai ) di banding orang
biasa.
potensi kecerdasan dan bakat istimewa (gifted) adalah anak yang secara
significant mempunyai IQ 140 atau lebih, potensi diatas rata-rata dalam bidang
kemampuan umum, akademik khusus, kreativitas, kepemimpinan, seni dan olahraga.
Anak yang memiliki kecerdasan istimewa dan bakat istimewa, memang harus
di fasilitasi agar ia tidak menumukan keluhan dan kesulitan dalam proses pencapaian
talentanya sendiri. Dan dukungan dari orang tua ,guru, dan pemerintah factor utama
keberhasilan mereka.
Sumber:
-9-
Chlidren Who Gifts And Talents
Program Doktor PAUD Universitas Negeri Jakarta
https://evitawulandari.wordpress.com/2013/02/21/about-anak-berbakat/
- 10 -