Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Abstrak
Permukiman skala besar Bukit Semarang Baru di Kecamatan Mijen, Kota Sema-
rang di dalamnya dikembangkan fungsi tempat bekerja, berbelanja, pendidikan, dan re-
kreasi. Pengembangan kawasan tersebut menyebabkan peningkatan emisi dari aktifitas
transportasi dan industri. Emisi kendaraan bermotor dan cerobong industri berpengaruh
pada konsentrasi polutan dalam udara ambien di kawasan sekitarnya. Penelitian ini bertu-
juan untuk mengetahui pola dan model sebaran polutan udara pada wilayah studi. Pene-
litian ini dilakukan dengan pengukuran udara ambien pada 15 titik sampling di wilayah
studi. Pengambilan sampel dilakukan pada pagi, siang, sore, dan malam hari. Parameter
yang diukur adalah NO2, SO2, CO, dan debu. Hasil analisis pencemaran udara didapat-
kan dari konsentrasi masing-masing parameter dan dipetakan dengan Surfer 10. Selain
berdasarkan pengukuran dilakukan juga perhitungan Model Dispersi Gauss sumber garis
dan sumber titik. Sumber garis berasal dari kondisi transportasi, sedangkan sumber ti-
tik berasal dari cerobong industri. Hasil pengukuran konsentrasi NO2 tertinggi di Jalan
Ngaliyan Boja sebesar 79,770 g/Nm3, pada hasil perhitungan dispersi (Gauss) sebesar
6,0485 g/Nm3 (sumber titik) dan 71,9440 g/Nm3 (sumber garis). Hasil pengukuran
konsentrasi SO2 tertinggi di Main Gate sebesar 91,424 g/Nm3, pada hasil perhitungan
dispersi (Gauss) sebesar 0,0002 g/Nm3 (sumber titik) dan 43,0687 g/Nm3 (sumber
garis). Hasil pengukuran konsentrasi CO tertinggi didapatkan pada Graha Taman Bunga
II dan Main Gate sebesar 6,866 g/Nm3, pada hasil perhitungan dispersi (Gauss) sebesar
2,0424 g/Nm3 dan 0,4689 g/Nm3 (sumber titik) dan 6333,5710 g/Nm3 dan 7126,0671
g/Nm3 (sumber garis). Konsentrasi debu tertinggi di Sportclub sebesar 363,444 g/
Nm3, pada hasil perhitungan dispersi (Gauss) sebesar 0,1333 g/Nm3 (sumber titik) dan
340,0169 g/Nm3 (sumber garis).
Kata kunci: Model Dispersi Gauss, Surfer 10, analisis dispersi polutan udara, Bukit
Semarang Baru
Email: aktristaayu@gmail.com,
dwi.sasongko@undip.ac.id, i.buchori@undip.ac.id
Jurnal EKOSAINS | Vol. 6 | No. 3 | Nopember 2014 1
Analisis Dispersi Polutan Udara Aktrista Ayu Ika Permatasari, Dwi P. Sasongko,
Imam Buchori
Abstract
A large-scale residential Bukit Semarang Baru in Subdistrict Mijen, Semarang
Municipality development in which the function of employment, shopping, education, and
recreation. Development of the area lead to an increase in emissions from transport and
industrial activity. Motor vehicle emissions and industrial stacks effect on the concentra-
tion of pollutants in the ambient air in the surrounding area. This study aims to determine
patterns and models of air pollutant distribution in the study area. The research was car-
ried out with sampling of ambient air in 15 sampling points in the study area. The sam-
pling carried out in the morning, afternoon, evening, and night. Parameters measured
were NO2, SO2, CO, and dust. The results analysis of air pollution obtained from concen-
tration each parameter and mapped with Surfer 10. In addition the measurements, also
carried out calculations according to Gaussian Dispersion Model of line sources and
point sources. Line sources derived from transportation conditions, while point sources
derived from industrial stacks. The results of measurements of concentrations of NO2 the
highest in the Road Ngaliyan - Boja is 79.770 g/Nm3, the results of dispersion calcula-
tions (Gauss) is 6.0485 g/Nm3 (point sources) and 71.9440 g/Nm3 (source line). The
results of measurements of the highest concentrations of SO2 at Main Gate is 91.424
g/Nm3, the results of dispersion calculations (Gauss) is 0.0002 g/Nm3 (point sources)
and 43.0687 g/Nm3 (line sources). The highest CO concentration measurement results
obtained at Graha Flower Garden II and the Main Gate is 6.866 g/Nm3, the results of
dispersion calculations (Gauss) is 2.0424 g/Nm3 and 0.4689 g/Nm3 (point sources)
and 6333.5710 g/Nm3 and 7126.0671 g/Nm3 (line sources). The highest concentration
of dust in Sportclub is 363.444 g/Nm3, the results of dispersion calculations (Gauss) is
0.1333 g/Nm3 (point sources) and 340.0169 g/Nm3 (line sources).
Keywords: Gaussian Dispersion Model, Surfer 10, dispersion analysis of air pollutants,
Bukit Semarang Baru
sis pola sebaran polutan udara dan mener- metoda pararosanilin. Pengukuran konsen-
apkan model untuk menggambarkan pola trasi CO menggunakan Carbon Monoxide
sebaran polutan udara di Kawasan Bukit Meter.
Semarang Baru.
(e)
Gambar 1. Peralatan Pengujian
Sumber Gambar: Laboratorium Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, 2014
Keterangan Gambar:
a. Dust Sampler, b. Air Sampler Impinger, c. Carbon Monoxide Meter, d. Anemometer,
e. Barometer
Metode perhitungan untuk menentukan sumber polutan berbentuk garis (line
sources) dan sumber titik (point sources) menggunakan Model Dispersi Gauss. Menurut
Rau dan Wooten (1980), formula untuk model pencemaran udara dari sumber garis ada-
lah sebagai berikut.
.................................................1
.................................2
Pada studi permodelan sebaran emisi PT. Indorama Synthetics (2003), rumus Dispersi
Gauss untuk partikel adalah sebagai berikut.
dan B = H -
.................................3
1.1 Kondisi Udara Ambien karena mengandung belerang yang tinggi.
Selain itu, polutan SO2 juga disebabkan
Kondisi transportasi di Kawasan dari aktifitas industri berupa cerobong asap
Bukit Semarang Baru cukup padat. Salah pabrik.
satu polutan yang dihasilkan dari emisi Polutan CO dihasilkan dari emisi
kendaraan bermotor adalah NO2. kendaraan bermotor dan aktifitas indus-
SO2 merupakan polutan yang tri. Aktifitas transportasi yang padat me-
dihasilkan akibat aktifitas transportasi. nyebabkan semakin tingginya polutan ini
Pencemar yang paling buruk adalah bahan di atmosfer. Selain itu aktifitas industri
bakar yang berkualitas rendah dan murah, berupa cerobong asap juga menyebabkan
Konsentrasi (g/Nm3)
No. Titik Sampling
Pagi Siang Sore Malam
1 Graha Taman Bunga I 16,479 12,302 19,084 23,123
2 Graha Taman Pelangi 22,002 21,008 16,517 20,546
3 Puri Arga Golf 17,608 18,223 6,677 7,845
4 Kelurahan Ngadirgo 15,035 12,294 19,392 13,626
5 Beranda Bali 33,783 31,138 19,776 16,557
6 Sport Club BSB 30,981 31,230 29,790 17,966
7 TK/SD Al- Azhar BSB 8,098 26,400 13,758 13,721
8 Graha Taman Bunga II 22,267 18,364 22,490 13,762
9 Main Gate BSB (Menara) 29,797 34,218 29,604 40,558
10 Direktorat Samapta Bhayang-
79,770 38,542 52,945 55,131
kara
11 Taman Industri I (Pintu Ger-
22,142 16,748 12,430 15,086
bang)
12 Taman Industri II 10,953 16,875 22,298 26,506
13 Danau Graha Taman Bunga 10,874 13,876 14,125 9,551
14 Kelurahan Mijen 2,423 6,789 8,304 31,087
15 STT Kristus Alfa Omega 6,691 5,321 9,662 2,428
Konsentrasi (g/Nm3)
No. Titik Sampling
Pagi Siang Sore Malam
1 Graha Taman Bunga I 26,528 16,212 17,111 19,276
2 Graha Taman Pelangi 13,772 14,044 13,873 18,313
3 Puri Arga Golf 19,301 17,626 29,616 18,773
4 Kelurahan Ngadirgo 18,411 19,673 17,388 21,856
5 Beranda Bali 30,351 34,077 29,553 23,177
6 Sport Club BSB 33,905 31,821 28,285 27,803
7 TK/SD Al- Azhar BSB 26,758 24,279 22,069 23,168
8 Graha Taman Bunga II 26,713 21,315 21,116 10,457
9 Main Gate BSB (Menara) 33,006 49,658 51,531 91,424
10 Direktorat Sabhara Mijen 29,320 24,825 33,079 16,332
11 Taman Industri I 34,648 22,273 23,400 26,555
12 Taman Industri II 25,628 36,615 24,425 17,411
13 Danau Graha Taman Bunga 26,599 18,743 15,503 21,012
14 Kelurahan Mijen 22,179 17,743 19,088 12,905
15 STT Kristus Alfa Omega 15,155 21,200 20,077 18,710
Sumber: Hasil Analisis Laboratorium Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro,
2014
sumber titik. Sehingga dapat disimpulkan dari aktifitas transportasi. Pencemar dari
bahwa sumber pencemar yang dominan sumber titik hanya terdapat pada Taman
di Kawasan Bukit Semarang Baru adalah Industri II.
sumber garis. Yaitu polutan yang berasal
Tabel 4. Hasil Pengukuran Konsentrasi CO
Konsentrasi (g/Nm3)
No. Titik Sampling
Pagi Siang Sore Malam
1 Graha Taman Bunga I 3.433 3.433 3.433 3.433
2 Graha Taman Pelangi 3.433 3.433 3.433 3.433
tri II. Kawasan tersebut merupakan tempat Hasil overlay pola sebaran kon-
yang paling dekat dengan sumber pence- sentrasi NO2 dispersi (Gauss) sumber garis
mar yaitu cerobong industri. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa konsentrasi po-
mempengaruhi kondisi kualitas udara pada lutan tertinggi pada semua interval waktu
kawasan tersebut. pengukuran terdapat pada Direktorat Sab-
hara. Hal tersebut dikarenakan pengukuran dilakukan di pinggir jalan raya. Pada waktu
pengukuran kondisi jalan raya cukup padat. Jalan yang sempit dengan volume lalu lintas
-7.01 -7.01
-7.02
Pesantren Pesantren
B I H
H Kedung Pane
Kedung Pane M
M -7.03 A
-7.03 D A D
F
F G
Ngadirgo Ngadirgo
C
-7.04 E E
K K
O O
Wonolopo L
Wonolopo
-7.05
-7.05
J
Jati Barang
Jati Barang
-7.06
Mijen
-7.07 Mijen
-7.07
-7.08
-7.09
A -7.09
B
110.29 110.31 110.33 110.35 110.37
110.29 110.3 110.31 110.32 110.33 110.34 110.35 110.36 110.37
-7.01
C -7.01
D
-7.02
Pesantren
Pesantren H
H Kedung Pane B Kedung Pane
B Ngadirgo
M M
A -7.03 D A
-7.03 D
F F
G
G
Ngadirgo
C -7.04 E
E K
K O O
Wonolopo
Wonolopo L
-7.05
-7.05
J
J Jati barang
N
N Jati Barang
-7.06 Mijen
Mijen
-7.07
-7.07
-7.08
-7.09
-7.09 110.29 110.3 110.31 110.32 110.33 110.34 110.35 110.36 110.37
yang tinggi tersebut menyebabkan udara ber garis lebih besar dibandingkan dengan
pada kawasan tidak dapat langsung menye- sumber titik. Sehingga dapat disimpulkan
bar dan melakukan pemulihan diri sendiri. bahwa sumber pencemar yang dominan
Konsentrasi SO2 dari pencemar sum- di Kawasan Bukit Semarang Baru adalah
Jurnal EKOSAINS | Vol. 6 | No. 3 | Nopember 2014 9
Analisis Dispersi Polutan Udara Aktrista Ayu Ika Permatasari, Dwi P. Sasongko,
Imam Buchori
sumber garis. Yaitu polutan yang berasal merupakan tempat yang paling dekat den-
dari aktifitas transportasi. Pencemar dari gan sumber pencemar yaitu cerobong in-
sumber titik hanya terdapat pada Taman dustri. Hal tersebut mempengaruhi kondisi
Industri II. kualitas udara pada kawasan tersebut. Pada
Hasil overlay dispersi (Gauss) sumber pola sebaran konsentrasi SO2 pengukuran
titik pada keempat interval waktu pengu- pagi didapatkan konsentrasi tertinggi pada
kuran dapat disimpulkan bahwa sumber Taman Industri I, pengukuran siang pada
pencemar yang paling dominan adalah Main Gate BSB, pengukuran sore pada
pada Taman Industri II. Kawasan tersebut Direktorat Samapta Bhayangkara, dan pen-
-7.01 -7.01
Pesantren Pesantren
I H Kedung Pane B H
B I Kedung Pane
M M
-7.03 D A A
-7.03 D
F F
Ngadirgo G Ngadirgo G
C
C
E
K E K
O
O
Wonolopo L Wonolopo L
-7.05
Jati Barang -7.05 Jati Barang
J
J
Mijen N
N
Mijen
-7.07
-7.07
-7.09
A B
-7.09
110.29 110.31 110.33 110.35 110.37
110.29 110.31 110.33 110.35 110.37
-7.01
C -7.01
D
Pesantren Pesantren
B H
I H Kedung Pane
Kedung Pane B
-7.03 A M
D F M -7.03 D A
F
Ngadirgo G Ngadirgo G
C C
E K E K
O O
Wonolopo L Wonolopo
L
-7.05 -7.05
J Jati Barang
J
Jati Barang
Mijen N N
Mijen
-7.07 -7.07
-7.09 -7.09
110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37
No. Titik Sam- Pagi (g/Nm3) Siang (g/Nm3) Sore(g/Nm3) Malam (g/Nm3)
pling Titik Garis Titik Garis Titik Garis Titik Garis
1 Graha
Taman
Bunga I 0,0328 24,4150 0,0328 14,9144 0,0077 17,4393 0,0002 20,4420
2 Graha
Taman
Pelangi 0,0046 13,2690 0,0099 13,2690 0,0083 13,1264 0,0004 17,0350
3 Puri Arga
Golf 0,0046 20,6395 0,1792 16,3245 0,0083 29,4540 0,0004 17,2051
4 Kel.Nga-
dirgo 0,0004 17,2191 0,0001 19,8305 0,0004 16,5254 0,0003 22,4447
5 Beranda
Bali 0,0026 27,8858 0,0033 33,4630 0,0031 27,8755 0,0000 21,9016
6 Sport
Club 0,0052 32,2103 0,0010 29,7339 0,0009 26,1429 0,0023 25,5518
7 TK/SD
Al- Azhar 0,0034 27,8998 0,0007 25,2263 0,0006 22,9330 0,0001 25,0107
8 Graha
Taman
Bunga II 0,0031 27,8998 0,0005 19,9522 0,0018 21,2823 0,0011 9,5495
9 Main
Gate 0,0047 28,3468 0,0025 34,8786 0,0001 27,4323 0,0002 43,0687
10 Direk-
torat
Sabhara 4,1364 27,4323 6,2191 22,6065 3,3696 34,0161 2,4879 16,1508
11 Taman
Industri I 1,5356 36,8972 4,5346 23,9832 2,8016 22,8411 1,0534 27,9132
12 Taman
Industri
II 26,4782 0,4650 33,8388 0,7601 22,4712 1,0091 16,4964 1,2215
13 Danau
GTB 0,0008 24,5987 0,0003 17,7058 0,0002 14,1646 0,0003 19,8041
14 Kel.
Mijen 0,0024 24,3966 0,0016 17,4261 0,0018 14,3509 0,0032 19,4156
15 STT
KAO 0,0022 24,7622 0,0024 18,1589 0,0008 14,3491 0,0008 19,7622
Sumber: Data Olahan Penelitian, 2014
-7.01 -7.01
Pesantren
Pesantren
I H H
B Kedung Pane B Kedung Pane
M M
-7.03 A -7.03 D
D
F
G G
Ngadirgo Ngadirgo
C
E O O
K K
Wonolopo
Wonolopo L L
-7.05 -7.05
J J
Jati Barang
N
Jati Barang
Mijen
Mijen
-7.07 -7.07
-7.09
A -7.09
B
110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37
-7.01 C -7.01 D
Pesantren Pesantren
H Kedung Pane B I H
B Kedung Pane
M
-7.03 A -7.03 A
M D
F F
Ngadirgo G
Ngadirgo
C C
E K O
L L
-7.05 -7.05 Wonolopo
J
Jati Barang
Jati Barang N
Mijen Mijen
-7.07 -7.07
-7.09 -7.09
110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37
polutan cukup tinggi. Konsentrasi yang bahwa sumber pencemar yang dominan
terendah terdapat pada Taman Industri II, di Kawasan Bukit Semarang Baru adalah
dikarenakan sumber pencemar yang domi- sumber garis. Yaitu polutan yang berasal
nan pada kawasan tersebut berasal dari cer- dari aktifitas transportasi. Pencemar dari
obong industri. Hal tersebut terlihat pada sumber titik hanya terdapat pada Taman
semakin rapatnya layer di sekitar Taman Industri II.
12 Jurnal EKOSAINS | Vol. 6 | No. 3 | Nopember 2014
Analisis Dispersi Polutan Udara Aktrista Ayu Ika Permatasari, Dwi P. Sasongko,
Imam Buchori
Hasil overlay dispersi (Gauss) sumber dustri. Hal tersebut mempengaruhi kondisi
titik pada keempat interval waktu pengu- kualitas udara pada kawasan tersebut.
kuran dapat disimpulkan bahwa sumber Hasil overlay dispersi (Gauss)
pencemar yang paling dominan adalah sumber garis pola sebaran konsentrasi CO
pada Taman Industri II. Kawasan tersebut dapat disimpulkan pada semua interval
merupakan tempat yang paling dekat den- waktu konsentrasi yang tertinggi terdapat
gan sumber pencemar yaitu cerobong in-
-7.01 -7.01
Pesantren Pesantren
B I B
H Kedung Pane Kedung Pane
M M
-7.03 A -7.03 A
D D
F G
Ngadirgo
Ngadirgo G
C C
E K
K
O O
L L
Wonolopo Wonolopo
-7.05 -7.05
J
Jati Barang
N N Jati Barang
Mijen
Mijen
-7.07 -7.07
-7.09
A -7.09
B
110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37
-7.01
C -7.01
D
Pesantren
I H Pesantren
Kedung Pane B H
B Kedung Pane
M M
-7.03 D A -7.03 D
F F G
Ngadirgo G
Ngadirgo C
C
E E K
K
O O
L Wonolopo L
Wonolopo
-7.05 Jati Barang -7.05
J Jati Barang
J
N N
Mijen
Mijen
-7.07 -7.07
-7.09 -7.09
110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37
-7.01 -7.01
Pesantren Pesantren
Kedung Pane H
Kedung Pane
M
-7.03 -7.03 D A
M
Ngadirgo F F
G Ngadirgo
C C
O O
E K
L
Wonolopo Wonolopo
-7.05 -7.05
Jati Barang
N Jati Barang
Mijen
Mijen
-7.07 -7.07
-7.09
A -7.09
B
110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37
-7.01 C -7.01 D
Pesantren Pesantren
H B I H Kedung Pane
B Kedung Pane
M M
-7.03 A -7.03 D A
D Ngadirgo
F F
G G
Ngadirgo C
C
O E O
E K
K
L Wonolopo L
Wonolopo
-7.05 -7.05
J J Jati Barang
N N
Mijen Jati Barang
Mijen
-7.07 -7.07
-7.09 -7.09
110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37
adalah sumber garis. Yaitu polutan yang Pada peta pola sebaran konsen-
berasal dari aktifitas transportasi. Pence- trasi debu dispersi (Gauss) sumber titik
mar dari sumber titik hanya terdapat pada dapat disimpulkan konsentrasi debu tert-
Taman Industri II. inggi terdapat pada Taman Industri II. Hal
tersebut dikarenakan lokasi pengukuran
-7.01 -7.01
Pesantren Pesantren
I
B H Kedung Pane
Kedung Pane
B M
-7.03 A -7.03 D F A
M
F G Ngadirgo
G
Ngadirgo C C
E E K
K
O O
Wonolopo L
Wonolopo L
-7.05 Jati Barang -7.05 Jati Barang
J
N N
Mijen
Mijen
-7.07 -7.07
A -7.09
B
-7.09
110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37
-7.01
C -7.01
D
Pesantren Pesantren
B H Kedung Pane H Kedung Pane
A A
-7.03 D M -7.03 D M
F F
Ngadirgo G Ngadirgo G
C
E K E
K
O
Wonolopo L L
-7.05 Jati Barang -7.05 Jati Barang
Wonolopo
J J
N N
Mijen
Mijen
-7.07 -7.07
-7.09 -7.09
110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37
-7.01 -7.01
Pesantren Pesantren I
B H
B H Kedung Pane
Kedung Pane
M A
-7.03 D A -7.03 D M
F F
Ngadirgo G Ngadirgo G
C C
E O
K K
Wonolopo E O
L L
Wonolopo
-7.05 -7.05 Jati Barang
J J
Jati Barang
N
Mijen
Mijen
-7.07 -7.07
-7.09 -7.09
110.29 110.31 110.33 110.35 110.37 110.29 110.31 110.33 110.35 110.37
Gambar 6. Overlay Pola Sebaran Debu Sumber Titik dan Sumber Garis
Jurnal EKOSAINS | Vol. 6 | No. 3 | Nopember 2014 17
Analisis Dispersi Polutan Udara Aktrista Ayu Ika Permatasari, Dwi P. Sasongko,
Imam Buchori