Você está na página 1de 2

SEANDAINYA KITA MATI BESOK APA YANG AKAN KAMU LAKUKAN HARI INI?

Ukhti, maukah merenung 5 menit saja bersama shaliha?


Sekarang tarik nafas dalam-dalam, lupakan semua penat dan aktifitas duniawi. Mari kita
sama-sama mulai memikirkan.

Ukhti, ketika kita melakukan maksiat. Tak malukah kita Ukht, kita sembunyikan maksiat itu
dari hadapan manusia namun tanpa kita sadari kita lupakan pengawasan Allah terhadap kita.
Lalu, maksiat apa yang sudah kita lakukan hari ini? Banyakkah Ukht?
Lalu bagaimana maksiat-maksiat yang kita lakukan di hari-hari yang sudah lampau.
Jika sedetik kemudian Allah memanggil kita, apa yang akan kita katakan pada Allah Ukht?

Andai Allah mempertanyakan tentang tangan, mata, kaki, telinga dan seluruh anggota tubuh
yang Allah titipkan. Apa yang akan kita katakan Ukht, bila semua yang Allah titipkan ini kita
gunakan untuk melanggar semua perintah Allah.
Apa yang akan kita katakan Ukht, bila semua anggota tubuh yang Allah titipkan pada kita ini
tak sedikitpun kita gunakan untuk beribadah pada-Nya. Betapa sombongnya diri ini.

Ukhti, andai Allah menginginkan anggota tubuh kita ini kembali pada-Nya? Akankah kita
semua rela Ukht? Padahal sudah kita rawat tubuh ini, kita beri ia nutrisi terbaik.
Akankah kita ikhlas melepasnya Ukht?
Padahal kita hanya manusia, hamba lemah yang Allah titipkan anggota tubuh. Allah lah
pemilik sejatinya, Allah ciptakan ia dengan sebaik-baik bentuk, Allah susun semua sistemnya
dari mulai pernafasan, hingga pencernaan. Allah buat manusia mudah menghirup udara,
Allah buat manusia mudah mencerna nutrisi. Allah buat manusia mudah bergerak. Kurang
apalagi Ukht?
Namun apa balasan yang Allah dapatkan Ukht? Ya, malah maksiat-maksiat dan kelalaian
yang dilakukan manusia.

Ukhti, bagaimana dengan shalat kita? Sudahkah kita persembahkan shalat terbaik hari ini
untuk Allah? Padahal kita takkan pernah tau, kapan Allah mencabut kesempatan kita untuk
melakukan shalat. Kita shalat, namun hanya sebatas gerakan yang tak diiringi rasa cinta,
harap, dan takut kita pada Allah. Kita shalat namun sebatas ucapan do'a yang tak dibarengi
dengan kesungguhan hati. Kemana saja kita selama ini? Apa yang akan kita katakan kepada
Allah ukht jika Allah mempertanyakan ribuan detik yang kita lalui di dunia tanpa
mempersembahkan ibadah terbaik kita untuk Allah.

Lalu bagaimana dengan tawamu ukht? Adakah ia melalaikanmu dari mengingat kematian?
Ukhti, terkadang kita dengan entengnya tertawa terbahak-bahak bersama sahabat, di sisi lain
kain kafan kita sedang ditenun. Adakah kita tahu bahwa tawa tak karuan itu yang akan
menjadi momen terakhir dalam hidup kita. Ya Allah, apa yang akan kita katakan pada Allah
ketika di hadapan-Nya kelak Ukht?
Ukhti, jangan pernah menganggap enteng kematian. Andai di depan sana maut menanti kita,
pertanyaannya adalah apa yang sudah kita lakukan untuk menyambut kedatangannya Ukht?
Syarat mati tak harus tua, syarat mati tak harus sakit, dan mati tak bisa di nanti-nanti.
Sudahi semua keangkuhan kita yuk Ukht, saatnya kita mulai memikirkan bagaimana nasib
kita dan bekal apa yang akan kita bawa kelak di akhirat.
Hari ini kita masih bisa bersenda gurau, esok lusa siapa yang tahu. Mungkin saja di antara
kita sudah ada yang harus terbujur kaku.
Shaliha mengingatkan bukan untuk menakut-nakuti Ukhti semua, shaliha mengingatkan
karena shaliha terlampau sayang dan ingin semua sahabat shaliha bisa selamat dari kelalaian
hidup saat di dunia ini dan kembali memperbaiki ibadah yang sempat kita abaikan.
Semoga sahabat Shaliha disini Allah berkahi umurnya dengan ketaatan kepada Allah. Aamiin

Você também pode gostar