Você está na página 1de 24

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA TUAN M

DENGAN KURANGNYA PENGETAHUAN TENTANG KB


DI RT 09 RW 02 DUSUN JEBUK DESA SUMBER KRADENAN
KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MALANG
TANGGAL 14 APRIL 10 MEI 2008

Disusun dalam rangka memenuhi tugas praktek Kebidanan Komunitas

OLEH :
IVA GAMAR DIAN PRATIWI
NIM. 0502100064

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
PRODI KEBIDANAN MALANG
2008

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Asuhan Keluarga ini telah diperiksa dan disetujui oleh :

Pembimbing Prodi Kebidanan Malang

ARI WIRASTUTI, SKM


NIM. 140 286 221

ii
KATA PEGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya,
Asuhan Keluarga ini dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan Asuhan Keluarga pada Tuan M dengan masalah Kurangnya
pegetahuan tentang KB di dusun Jebuk desa Sumber Kradenan kecamatan Pakis
kabupaten Malang, yang telah dikaji mulai tanggal 14 april 17 april 2008 ini,
merupakan salah satu target untuk memenuhi nilai Praktek Kebidanan Komunitas
yang dilakukan pada tanggal 14 april-10 Mei 2008 oleh Politeknik Kesehatan
Malang khususnya program studi kebidanan Malang.
Dalam penyusunan asuhan keluarga ini, penyusun merasa sangat berterima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya asuhan
keluarga ini, beliau-beliau ini antara lain :
1. Ketua Program Studi Kebidanan Malang, ibu Marjati, S.ST, M.Kpd
2. Kepala Desa Sumber Kradenan, bapak Moh. Syarif
3. Kepala Dusun Trajeng, bapak Sahmad.
4. Dosen Pembimbing Ibu Ari Wirastuti, SKM
5. Ketua RW 09 dusun Jebuk, bapak Jumain
6. Semua masyarakat dusun Jebuk
7. Dan semua teman-teman yang bersedia membantu selama ini.
Penyusun menyadari, dalam penyusunan asuhan keluarga ini pasti masih
ada kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi tercapainya kesempurnaan di asuhan keluarga yang selanjutnya.
Semoga laporan asuhan keluarga ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan keluarga
tuan M pada khususnya dan bagi mahasiswi kebidanan Malang pada umumnya.

Malang, Mei 2008


Penyusun

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks yang
saling berkaitan dengan masalah-masalah lain. Masalah kesehatan bukan
hanya berkaitan dengan keadaan sehat atau sakit seseorang, tetapi juga
berkaitan dengan kesehatan lingkungan, fisik, mental dan keluarga.
Keluarga adalah satuan unit terkecil di masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung.
(Nasrul Effendy, 1998 : 32)
Asuhan Keluarga merupakan suatu asuhan yang dititik beratkan pada
berbagai masalah dalam satu keluarga, yang mana masalah-masalah tersebut
mereka hadapi karena ketidakmampuan dalam mengatasi masalah kesehatan
dan kurangnya pengetahuan keluarga tentang masalah kesehatan.
Di dusun Jebuk desa Sumber Kradenan khususnya di RT 09 RW I02 ini
jumlah akseptor KB terbilang cukup tinggi, akan tetapi dari keseluruhan
akseptor hampir 90% belum mengetahui secara jelas pengertian, tujuan dan
efek samping KB yang digunakan. Di dusun Jebuk ini pula, masih kurangnya
partisipasi bapak sebagai akseptor KB, disebabkan kurangnya pengetahuan
tentang KB untuk pria yaitu vasektomi.
Masalah inilah yang menjadi dasar penyusun untuk memberikan asuhan
keluarga pada keluarga tuan M di RT 09 RW 02 dusun Jebuk desa Sumber
Kradenan kecamatan Pakis Kabupaten Malang, dengan masalah kurangnya
pengetahuan tentang KB.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan kebidanan pada
keluarga yang mempunyai masalah kesehatan khusunya pelayanan

ii
kesehatan yang berhubungan dengan bidang kebidanan secara
menyeluruh.
2. Tujuan Khusus
Dengan melaksanakan praktek kebidanan komunitas, mahasiswa
diharapkan mampu dalam :
Melakukan pengkajian data keluarga Tn. M
Megidentifikasi masalah pada keluarga Tn. M
Mengembangkan rencana tindakan pada keluarga Tn. M
Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pada keluarga Tn.
M
Melaksanakan evaluasi pada keluarga Tn. M

C. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
B. Konsep Keluarga Berencana
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
B. Idetifikasi Masalah
C. Intervensi
D. Implementasi
E. Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian
Menurut Depkes RI Th. 1988, Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal disuatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
(Depkes RI, 1988, 32).
Menurut Salvicion G Bailon dan Aracelis maglaya Th. 1989, Keluarga dalah
dua tahun lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinn, atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu
rumah tangga berinteraksi satu sama lain, dalam didalam peranannya masing-
masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.
(Effendy, 1998, 32).
Menurut Freenam, keluarga adalah unit utama dari masyarakat dan merupakan
lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat (Depkes RI, 1989, 4)

2. Struktur Keluarga
Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya adalah :
a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan ini disusun melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
istri.
d. Patrilineal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah suami.

ii
e. Keluarga Kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga kaena
adanya hubungan dengan suami atau istri.(Effendy, 1998,33)

3. Ciri-Ciri Struktur Keluarga


a. Terorganisasi
Saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.
b. Ada Keterbatasan
Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai
keterbatasan dalam mnjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
c. Ada perbedaan dan kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-
masing. (Effendy, 1998:33)

4. Bentuk Keluarga
a. Keluarga Inti (Nuclear family)
Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga Besar (Extended family)
Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek,
kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
c. Keluarga berani (Serial family)
Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih
dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga Duda/Janda (Single family)
Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga Berkomposisi (Composite)
Adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara
bersama
f. Kelurga Kabitas (Cohabitation)

ii
Adalah dua orang yang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi
membentuk suatu keluarga.(Effendy, 1998, 33)
5. Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal,
sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh dan pola perilaku
dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
a. Peranan Ayah
Ayah sebagai suami istri dan anak-anak, perperan sebagai pencari nafkah,
pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga
sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat
dari lingkungannya.
b. Peranan Ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sabagi salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu ibu juga
dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
c. Peranan anak
Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangan baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
(Effendy, 1998, 33)
6. Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, yaitu :
a. Fungsi biologis
1) Untuk meneruskan keturunan
2) Memelihara dan membesarkan anak
3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4) Memelihara dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2) Memberikan perhatian diantara anggota keluraga

ii
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4) Memberikan identitas keluarga
c. Fungsi sosialisasi
1) Membina sosialaisasi pada anak
2) Membentuk norma-norma tingka laku sesuai dengan
tingkat perkembangan anak
3) Meneruskn nilai-nilai budaya kelurga
d. Fungsi Ekonomi
1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
2) Pengaturan penggunakan penghasilan keluarga untuk
memenuhi kebutuhan keluarga
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga
dimasa yang akan datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan
hari tua, dan sebagainya.
e.Fungsi pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,
ketrampilan, dan membentuk prilaku anak sesuai dengan bakat dan
minat yang dimilinya.
2) Mempersiapkan anak untuk hidup dewasa yang akan
datang dalam memenuhi perananya sebagai orang dewasa
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat
perkembangannya.
Ahli lain membagi fungsi keluarga sebagai berikut
1) Fungsi Pendidikan
Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan
anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila
kelak dewasa nanti.
2) Fungsi Sosialisasi Anak
Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana
keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik
3) Fungsi Perlindungan

ii
Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-
tindakan yan tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindungi
dan merasa aman.
4) Fungsi Perasaan
Tugas keluarga dalam hal ini adalah memperkenalkan dan mengajak
anak dan anggota yang lain dalam kehidupan beragama dan tugas
kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada kekuatan
lain yang mengatur kehidupan ini dan kehidupan lain setelah didunia
ini.
5) Fungsi Religius
Tugas keluarga dalam fungsi adalah memperkenalkan dan mengajak
anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama dan
tugas kepala keluarga untuk menanamkan kenyakinan bahwa ada
kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan kehidupan lain setelah
didunia ini.
6) Fungsi Ekonomi
Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber
kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala
keluarga bekerja untuk memperoleh penghasilan, mengatur
penghasilan tersebut sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi
kebutuhan keluarga.
7) Fungsi Rekreatif
Tugas keluarga dalam funsi rekreasi ini tidak selalu harus pergi
ketempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptkan suasana
yang menyenamgkan dalam keluarga sehingga dapat mencapai
keseimbangan kepribadian masing-masing anggotanya. Rekrasi dapat
dilakukan dirumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang
pengalaman masing-masing dan sebaginya.
8) Fungsi Biologis
Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan
keturunan sebagai generasi penulis.

ii
7. Tahap-tahap Kehidupan Keluarga
Tahap-tahap kehidupannya menurut Dunvall adalah sebagi berikut :
a.Tahap pembentukan keluarga
Tahap ini mulai dari menikanya yang dilanjutkan dalam membentuk
rumah tangga.
b. Tahap Menjelang kelahiran anak
Tugas keluarga yang utama untuk mendaptkan keturunan sebagai
generasi penerus. Melahirkan anak merupakan kebanggan bagi
keluarga yang merupakan saat-saat yang sangat dinantikan.
c.Tahap menghadapi Bayi
Dalam hal ini keluarga mangasuh, mendidik dan memberikan kasih
sayang kepada anak, karena pada tahap ini bayi kehidupannya sangat
tergantung kepada kedua orang tuanya, dan kondisinya masih sangat
lemah.
d.Tahap menghadapi anak pra sekolah
Pada tahap ini anak sudah mulai mengenal kehidupan sosialnya
sudah mulai bergaul dengan teman sebaya, tetapi sangat rawan dalam
masalah kesehatan karena tidak mengetahui mana yang kotor dan
yang bersih. Dalam fase keluarga adalah mulai menanamkan norma-
norma sosial budaya dan sebagainya.
e. Tahap menghadapai anak sekolah
Dalam tahap ini tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak,
mengajari anak untulk mempersiapkan masa depannya,
membiasakan anak belajar secara teratur, mengontrol tugas-tugas
sekolah anak, dan meningkatkan pengetahuan umum anak.
f. Tahap menghadapi anak remaja
Tahap ini adalah tahap yang paling rawan, karena dalam tahap ini
anak akan mencari identitas diri dalam membentuk kepribadiaannya,
Oleh karena itu suritaula dan dari kedua orang tua dengan anak perlu
dipelihara dan dikembangkan.
g.Tahap melepaskan anak ke masyarakat

ii
Setelah melampaui tahap remaja dan anak telah dapat
meneyelesaikan pendidikannya, maka tahap selanjutnya adalah
melepaskan anak ke masyarakat dalam memulai kehidupannya
sesunggunya, dalam tahap ini anak akan memulai kehidupan
berumah tangga.
h.Tahap berdua kali
Setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri-
sendiri, tinggalah suami istri berdua saja. Dalam tahap ini, keluarga
akan merasa sepi, dan bila tidak dapat menerima kenyataan akan
dapat menimbulkan depresi dan stress.
i. Tahap masa tua
Tahap ini masuk ketahap lanjut usia, dan kedua orang tua
mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia yang fana ini.
(Effendy, 1998, 36-37)
B.

ii
C. KONSEP KELUARGA BERENCANA
1. Pengertian
KB adalah suatu usaha yang disengaja untuk menunda menjarangkan san
mengakhiri kehamilan agar terwujud keluarga kecil bahagia sejahtera.
(Muchtar, 1998)
2. Tujuan
a. Menurunkan angka kelahiran
b. Mengurangi kepadatan penduduk
c. Menunjang peningkatan pendidikan dan kesejahteraan
d. Meningkatkan kesejahteraan keluarga
(Muchtar, 1998)
3. Manfaat KB
a. Bagi Ibu
1) Perbaikan kesehatan badan
2) Peningkatan kesehatan mental dan sosial
b. Bagi Ayah
1) Ayah tidak bekerja keras/terlalu berat sehingga memberi
kesempatan memperbaiki kehidupan keluarga
2) Memberi kesehatan mental dan sosial karena kecemasan
berkurang
3) Banyak waktu yang terluang untuk keluarga
c. Bagi anak yang dilahirkan
1) Bayi sehat dalam kehidupan Karena ibu hamil sehat
2) Setelah lahir bayi tersebut akan memperoleh perawatan dan
perhatian yang cukup
d. Bagi anak-anak yang lain
1) Anak-anak mendapat perhatian dan kasih sayang yang
banyak
2) Karena ibu dapat mengasuh anak-anaknya dengan baik
3) Memperoleh kesehatan pendidikan yang lebih baik
4. Alat alat KB
a. Pil KB

ii
Alat kontrasepsi yang berbentuk pil diminum 1 x sehari pada waktu
yang sama dan teratur
Keuntungan
Efektifitas 100% berdasar teori
Daya guna pemakaian 95 - 98%
Tidak menganggu senggama
Keluhan disminore hilang atau berkurang
Dapat menjadi alat kontrasepsi darurat
Kekurangan :
Diminumsetiap hari (disiplin)
Mual
Muntah
Pusing
Perubahan sikius menstruasi
Flek hitam pada wajah
Nyeri payudara
b. Norplant
Alat kontrasepsi bawah kulit
Kelebihan :
Daya j tinggi
Jangka panjang
Tidak mengganggu proses senggama
Bebas dan pengaruh estrogen
Tidak mengganggu asi
Mencegah hipertensi
Kekurangan :
Gangguan pola haid
Mual
Perubahan libido
(Hanifa, 1999, 552)
c. AKDR

ii
Memasukkan benda atau alat ke dalam uterus untuk mencegah
kehamilan.

Kelebihan
Efektifitasnya 0,1-1kehamilan per 100 perempuan
Frekuensi senggama tidak perlu diatur
Tidak berpengaruh terhadap ASI
Kesuburan segera kembali setelah AKDR dilepas
Keluhari disminorhoe hilang atau berkurang
Kekurangan
Pendarahan
Nyeri pinggang 4 perut bagian bawah
Keputihan
Menggang pada saat senggama
Jangka panjang (8-10 th)
Lebih mahal

d. Kontrasepsi Mantap
Untuk wanita: Tubektomi
Memotong/mengikat tuba falopi agar sperma dan ovum tidak bertemu
dan tidak terjkehamilan
Keuntungan
Tidak ada efek samping
Ada rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek
setelah tindakan
Tidak meng hormon tambahan
Tidak mengganggu proses senggama
Tidak mengganggu proses laktasi
Kekurangan
Resiko komplikasi dapat serius
Merupakan operasi yang permanent
Klien tidak bisa menghentikannya sewaktu-waktu

ii
Meninggalkan bekas luka pada abdomen
Untuk pria: Vasektomi
Melakukan okulasi pada vasdeferen sehingga alur transportasi sperma
terhambat dan.proses fertilisasi tidak terjadi
Keuntungan
Dilakukan/operasi hanya sekali
Tidak mempengaruhi libido seksual
Tidak ada efek samping
Efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan
Tindak bedah aman dan sederhana
Kerugian
Meninggalkan bekas operasi
Mahal
Klien tidak dapat menghentikan sewaktu-waktu
Infeksi kulit pada daerah bekas operas

e. Suntik KB
Adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan yang diberikan
secara suntikan.
(Saifudin. Abdul. 2003)
Macam-macam Kontrasepsi Suntik
Suntikan kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg
depomedroksiprogesteron asetat dan 5 mg estradiol sipionat yang
diberikan secara IM. Sebulan sekali (Cyclofem) dan 50 mg
nerontindrot enantat dan 5 mg estradiol velerat yang diinjeksi Im
sebulan sekali.
Suntikan progestin
Tersedia 2 jenis kontraasepsi suntikan yang hanya mengandung
progestin, yaitu:

ii
Depo medroksiprogesteron asetat (DMPA), mengandung
150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara
disuntik IM (di daerah bokong)
Deponoritisteron enantat (Depo Noristerat),, yang
mengandung 200 mg norentindrot enantat, diberikan setiap 2
bulan dengan cara disuntik IM (di daerah bokong)
Cara Kerja DMPA
Endometrium menjadi dangkal pada pemakaian DMPA, dan atrofis
dengan kelenjar yang tidak aktif. Sering stroma menjadi oedemtous.
Ovulasi tidak akan terjadi untuk minimal 14 minggu. Sehingga periode
tenggang waktu selama 2 minggu untuk akseptor yang disuntik ulang
setiap 3 bulan.
Keuntungan KB Suntik DMPA
Kontrasepsi DMPA juga mempunyai efek non-kontrasepsi yang
menguntungkan:
Terapi untuk karsinoma endometrium (primer atau metastatik)
Pada wanita yang menyusui, DMPA dapat menambah jumlah ASI
Kadar Hb sering bertambah, sehingga dapat menolong mencegah
anemia
Mengurangi rasa sakit pada penderita sickle cell dan terdapat lebih
sedikit sel abnormal
Memberikan proteksi terhadap bebrapa macam infeksi traktus
genetalia/PID
Mencegaah vulva vaginal candidiasis
Mengurangi risiko karsinoma ovarium dan karsinoma ginjal
Kadang digunakan ntuk mengobati pubertas precoz
Dalam dosis tinggi dpat digunakan untuk mengurangi kadar
testoterone pada pria dengan kelakuan seksual yang abnormal
Kerugian
Perdarahn tidak menentu
Terjadi amenorea berkepanjangan
Masih terjadi kemungkinan hamil

ii
Indikasi dan Kontraindikasi
Indikasi

Perempuan usia reproduksi


Perempuan yang memiliki anak, ataupun yang belum
mempunyai anak
Perempuan yang menyusui ASI pasca persalinan >6 bulan
Perempuan pasca persalinan dan tidak menyusui
Perempuan anemia
Perempuan dengan nyeri haid hebat
Perempuan dengan haid teratur
Perempuan dengan riwayat kehamilan ektopik
Perempuan yang sering pelupa menggunakan pil
kontrasepsi
Kontraindikasi
Kehamilan
Karsinoma traktus genetalis
Perdarahan uterus abnormal
Hipertensi
Diabetes Mellitus
Hepatitis
Pusing hebat
Efektivitas DMPA
Sangat efektif sebagai metode kontrasepsi. Kurang dari 1/100
wanita akan mengalami kehamilan dalam 1 tahun. Dosis lebih rendah
dari 100 mg sekali settap bulan hampir sama efektifnya dengan
suntikan 150 mg, dengan anglka kegagalan 0,44/100 wanita per tahun.
Pemberian sekali setiap 6 bulan dengan dosis 250, 300 dan 400 mg
DMPA umumnya menunjukkan angka kegagalan yang sedikit lebih
tinggi 0-3,6 kehamilan/100 wanita/tahun.
Efek Samping DMPA
Gangguan haid

ii
1) Pola haid yang normal dapat berubah menjadi:
amenorhea
perdarahan irregular
perdarahan bercak
perubahan dalam frekuensi, lama dan jumlah darah haid
yang hilang
2) Efek pola haid tergantung pada lama pemakaian
Perdarahan intermenstrual dan perdarahan bercak berkurang
dengan jalannya waktu, sedangkan kejadian amenorhea
bertambah besar.
3) Insiden yang tinggi dari amenorhea diduga berhubungan
dengan atrofi endometrium. Sedangkan sebab dari perdarahn
iregular masih belum jelas, dan tampaknya tidak ada
hubungannya dengan perubahan dalam kadar hormon atau
histologi endometrium.
4) DMPA lebih sering menyebabkan perdarahan, perdarahan
bercak dan amenorhea. Hal ini lebih sering terjadi pada akseptor
dengan berat badan tinggi.
5) Bila terjadi amenorhea, berkurangnya darah haid
sebenarnya memberikan efek yang menguntungkan yakni
berkurangnya insiden anemia.
6) Untung bahwa perdarahan yang hebat yang dapat
membahayakan diri akseptor jarang terjadi.
Berat badan yang bertambah
1) Umumnya pertambahan berat badan tidakterlalu besar,
bervariasi antara 1-5 kg dalam tahun pertama.
2) Penyebab pertambahan berat badan tidak jelas. Tampaknya
terjadi karena pertambahan lemak tubuh dan bukan karena retensi
cairan.
3) Hipotesa para ahli: DMPA merangsang pusat pengendali
nafsu makan di hipotalamus, yang menyebabkan akseptor makan
lebih banyak dari biasanya.

ii
Sakit kepala
Insiden sakit kepala adalah <1-17 % pada akseptor DMPA
Efek pada sistem kardio- vaskular
1) Tampaknya tidak ada efek pada tekanan darah atau sistem
pembekuan darah. Tidak ditemukan bukti bawa DMPA
menambah risiko timbunya bekuan darah atau gangguan sirkulasi
lain.
2) Perubahan dalam metabolisme lemak, terutama penurunan
HDL dicurigai dapat menambah besar risiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler. HDL rendah dapat menimbulkan arterosklerosis.
Sedangkan terhadap trigliserida dan kolesterol total tidak
ditemukan efek apapun dari kontrasepsi suntikan.
Efek pada Sistem Reproduksi
Lamanya masa tidak subur atau infertile mungkin tergantung pada
kecepatan metabolisme DMPA dan juga BB akseptor. Rata-rata mantan
akseptor suntikan DMPA memerlukan 1,5-3 bulan lebih lama untuk
kembali hamil dibandingkan dengan pil oral atau IUD. Obat
perangsang ovulasi seperti Clomiphene sitrat, dapat mengembalikan
kesuburan pada wanita yang mengalami amenore berkepanjangan
setelah pemakaian DMPA.
Efek pada Fetus atau Janin
Tidak ditemukan adanya kelainan kongenital pada wanita yang tanpa
sengaja diberikan DMPA maupun yang hamil maupun setelah efek
kontrasepsi DMPA berakhir.
Efek pada Laktasi
DMPA tidak merubah komposisi ASI
Tidak ditemukan efek imunologik pada ASI
Tidak mempunyai efek pada bayi, misalnya BB serta
perkembangan bayi tidak terganggu
(Hartanto, Hanafi. 2004)
Prinsip Penyuntikan DMPA
Teknik penyuntikan yang benar sangat diperlukan

ii
Semua obat harus diisap ke dalam alat suntik
DMPA harus dikocok lebih dulu dengan baik
Penyuntikan harus dilakukan dalam-dalam pada otot
Jangan melakukan massase pada suntikan karena akan
memperpendek masa efektif dari DMPA
Cara Pemberian
Waktu pasca persalinan (post partum) dapat diberikan suntikan
DMPA pada hari ke 3-5 post partum atau sesudah ASI berproduksi atau
sebelum ibu pulang dari RS atau 6-8 minggu pasca bersalin, asalkan
dapat dipastikan bahwa ibu tidak hamil atau belum melakukan coitus.
Jenis suntikan kombinasi 25 mg depo medroksi progesterone asetat
dan 5 mg estradiol sipionat yang diberikan injeksi 1 m sebulan sekali
(cyclofem) dan 50 mg noretindron enantat dan 5 mg estradiol valerat
yang diinjeksikan sekali
Keuntungan :
Efektifita (0,1 - 0,4 kehamilan per 100 perempuan)
Resiko terhadap penyakit kecil
Tidak :nengganggu saat bersenggama
Jangka panjang
Tidak diperlukan pemeriksan dalam
Tidak inengganggu proses laktasi
Kerugian :
Terjadi perubahan pola haid (tidak teratur Ispotting)
Mual, sakit kepala
Nyeri payudara
Penambahan berat badan
(buku panduan praktis KB)
f. Konsep permilihan alat kontrasepsi yang rasional
1) Fase menunda kehamiln (usia <20 tahun)
Metode sederhana, pil KB, suntik KB
2) Fase menjarangkan kehamilan (usia 20-35 tahun)
Metode kontrasepsi efektif kecuali mantap

ii
3) Fase mengakhiri kehamilan (usia> 35 tahun)
Metode kontrasepsi efektif
BAB III
ASUHAN KELUARGA
DENGAN MASALAH KEBIDANAN

I. PENGKAJIAN
Dilakukan pada tanggal 09 Mei 2006 pukul 16.20 WIB
A. Biodata Keluarga
Nama KK : Tn. M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 26 tahun
Agama : Islam
Suku bangsa : Madura - Indonesia
Pekerjaan : Buruh Tani
Penghasilan : Rp. 300.000,-
Alamat : Dsn. Jebuk, Ds. Sumber Kradenan, Kec. Pakis, Kab.
Malang

B. Susunan Keluarga
No Nama L/ P Hub. Umur Status Pendi Agama Peker
Keluarga dikan jaan
1. Mohet L KK 30 Kawin SD Islam Buruh
2. Mujiah P Istri 29 Kawin SD Islam -
3. Wahyudi L Anak 8 Belum MI Islam -
4. Ida .Z P Anak 5 Belum Blm Islam -
seko
lah

Genogram

ii
Keterangan :
Laki- laki Meninggal
Perempuan Tinggal 1 rumah

C. Pengambilan Keputusan
Ibu mengatakan pengambilan keputusan dan memutuskan masalah dalam
keluarga lebih banyak dipegang oleh KK, tapi bila KK sedang bekerja, dan
membutuhkan keputusan yang segera, istri memutuskan masalah sendiri.

D. Hubungan Dalam Keluarga


Ibu mengatakan hubungan antar keluarga, baik antara orangtua dengan
anak, maupun antara istri dengan suami sagat baik. Meskipun terjadi
pertengkaran dalam keluarga, tetapi tidak pernah sampai berlarut-larut.
Karena bapak yang bekerja, maka yang mengurus anak-anak adalah ibu.

E. Kebutuhan Sehari-hari
1. Kebutuhan Nutrisi
o Frekuensi makan dalam satu hari 3 kali sehari.
o Menu dalam sehari : nasi, dengan lauk tempe/tahu, telur
(jarang-jarang), daging (1 tahun seali)
2. Kebutuhan Istirahat
Ibu mengatakan kebiasaan istirahat keluarga tidak teratur tergantung
pada kemauan dan kesibukan masing-masing:
o Ny M pada siang hari jarang tidur dikarenakan harus
mengurus urusan rumah tangga dan mengurus keponakan sedang
pada malam hari ibu mulai tidur mulai sektar pukul 20.00 atau
pukul 21.00 WIB dan bangun pagi ketika subuh.
o Tn M jarang dan hampir tidak pernah tidur siang karena
bekerja. Dan biasanya malam tidur mulai pukul 22.00 malam
sampai subuh.

ii
o An. W tidak biasa tidur siang, karena sering bermain, sedang
tidur malam mulai pukul 20.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB.
o An. I tidur siang sekitar 1-2 jam sehari, sedang tidur malam
mulai pukul 20.00 WIB.
3. Kebersihan Diri
Ibu mengatakan dalam sehari anggota keluarga mandi 3 x sehari,
gosok gigi 2 x sehari menggunakan pasta gigi, anggota keluarga
mengganti pakaian 1 x sehari
4. Eliminasi
Ibu mengatakan pola BAB masing-masing anggota keluarga sama
yaitu 1 x sehari dan tidak gangguan ataupun keluhan.
5. Olah Raga
Ibu mengatakan bahwa tidak pernah olahraga karena sibuk dengan
pekerjaan rumah begitu juga dengan suami.
6. Rekreasi
Ibu beserta seluruh anggota keluarga jarang berekreasi. Kurang lebih 1
tahun sekali.
7. Faktor Sosial, Budaya dan Ekonomi
o Penghasilan
Setiap bulan Tn M mendapat penghasilan Rp. 300.000,- yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
o Pendidikan
Tn. M dan Ny. M t mengenyam bangku sekolah sampai SD.
An.W sekarang sekolah Mi dan An. I sekarang belum
sekolah.50sid1221552tttrdlain844
650 bch0o

ii

Você também pode gostar