Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
METODE NUMERIK
ACARA VII
(NUMERICAL INTEGRATION)
KELOMPOK 5
ANDI AGUSDAR
F1B3 14 018
ASISTEN : SAKINA
ANGGOTA :
1. NUR HIKMA HARDILA 8. SITTI HARTINA
2. MUHAMMAD ASMAUL BAINTO 9. RISWAL
3. RUSMINI 10. ALDINA
4. DENI RAHMAD HIDAYAT 11. HASNAWATI
5. SRI YESFISARI 12. MUHAMAD ALI HIJRA
6. NASRUDIN ALHAM 13. RAHMA SULFITRIANI .Y
7 LA ODE ALFAYYALD 14. LAWIDI
Integral dan diferensial menjadi peranan penting dalam kalkulus, dengan berbagai
macam aplikasi pada sains dan teknik. Jika diberikan suatu fungsi f dari variabel x
dengan interval [a,b] maka integral tertentunya dapat ditulis seperti gambar diatas.
Sedangkan kurva untuk integral tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Kurva diatas dapat didefinisikan sebagai daerah yang dibatasi oleh kurva f, sumbu
x, sumbu y, garis x=a dan garis x=b, dimana daerah diatas sumbu x bernilai positif
dan daerah dibawah sumbu x bernilai negatif.
Integral juga biasa digunakan untuk merujuk anti turunan. Jika terdapat sebuah
fungsi F yang mempunyai turunan f maka kasus seperti ini disebut integral tak
tentu yang dapat dinotasikan sebagai berikut.
Jika f adalah fungsi kontinu yang terdefinisi pada sebuah interval tertutup [a,b]
dan jika anti turunan F dari f diketahui maka integral tertentu dari f pada interval
yang telah diketahui dapat didefinisikan sebagai.
1. Substitusi
2. Substitusi Trigonometri
Bentuk Gunakan
3. Integral Parsial
Jika kita menemukan bentuk penjumlahan atau bentuk pengurangan integral dapat
dirubah seperti berikut ini.
Apabila
C.1 Alogaritme
1. Alogaritme trapezoid
Pertama ketik start atau mulai
Masukan nilai inputnya yaitu a,b,I2h,k
Kemudian masukan output yang ada pada programnya
Setelah itu masukan nilai outputnya yaitu lh
Kemudian ketik stop atau berhenti
2. Alogaritme Rombergt
Pertama ketik start atau mulai
Kemudian masukan nilai inputnya yaitu a,b,tol,kMax
setelah itu masukan nilai outputnya yang ada pada program
setelah selesai masukan nilai hasil outputnya yaitu l, numeval
kemudian stop programnya
3. Alogaritme Richardson
pertama mulai programnya
kemudian masukan nilai inputnya yaitu r, k
setelah itu masukan nilai outputnya yang ada pada programnya
setelah itu masukan nilai hasil outputnya yaitu C
setelah selesai stop programn
C.2 Flowchart
1.flowchart trapezoid
START
INPUT=a,b,I2h,k
yes
fa = feval(func,a); fb=feval(func,b);
if Ih = (fa + fb)*(b - a)/2.0;
NO
n = 2^(k -2 ); % Number of new points
h = (b - a)/n ; % Spacing of new points
x = a + h/2.0; % Coord. of 1st new poin
for i = 1:n
fx = feval(func,x);
sum = sum + fx;
x = x + h;
Ih = (I2h + h*sum)/2.0;
Ih
STOP
2. Flowchart Rombergt
START
Input=a,b,tol,kMax
no
if
yes
kMax = 20;
if nargin
tol = 1.0e-8;
for k = 2:kMax
r(k) = trapezoid(func,a,b,r(k-1),k);
r = richardson(r,k);
no
if
yes
numEval = 2^(k-1) + 1; I = r(1);
rOld = r(1);
k
error
I, numeval
STOP
3. Flowchart Richardson
START
Input= r,k
for j = k-1:-1:1
STOP
D.Hasil dan Pembahasan
D.1 Hasil
1. Example 6.1
1 h
2 0
3 h
( 0)( h)
h 1 h h
A1 d 2 ( 2 h )d
h ( h)( 2h) 2h h 3
h ( h)( h) 1 h 4h
A2 2 ( 2 h 2 )d
h (h)(h) h h 3
h ( h)( 0) 1 h h
A3 d 2 ( 2 h )d
h (2h)(h) 2h h 3
3
ab h
I Ai f ( xi ) f (a) 4 f f (b)
i 1 2 3
2. Example 6.2
%code CompTrapez.m
clc;
clear all;
a = 0; % syarat batas bawah integral
b = pi; % syarat batas atas integral
n = 8;
n1=16;
%metode composite trapezoidal
I = CompTrapz(a,b,n,'f');
disp(['Nilai I = ' num2str(I)]);
I2 = CompTrapz(a,b,n1,'f');
disp(['Nilai I2 = ' num2str(I2)]);
Nilai I = 1.9742
Nilai I2 = 1.9936
3. Example 6.3
3(0.5) 0.5
I [ f (0) 3 f (0.5) 3 f (1.0) f (1.5)] [ f (1.5) 4 f (2, 0) f (2.5)]
8 3
2.8381 1.2655 4.1036
4. Example 6.4
I2h = 0;
for k = 1:20
Ih = trapezoid(@fex6_4,0,pi,I2h,k);
if (k > 1 & abs(Ih - I2h) < 1.0e-6)
Integral = Ih
No_of_func_evaluations = 2^(k-1) + 1
return
end
I2h = Ih;
end
error('Too many iterations')
Integral =
-0.8948
No_of_func_evaluations =
32769
5. Example 6.5
n2
1 h
Rk ,1 I k 1 f ( x) 2 f ( xi ) f ( xn )
i 3,5... 2 2
n2
Rk 1,1 I k 1 f ( x1 ) 2 f ( xi ) f ( xn ) h
i 3,5..
4
Rk ,2 Rk 1,1
3
1 4 n 1 2 n2 1
f ( x1 ) f ( xi ) f ( xi ) f ( xn ) h
3 3 i 2,4.... 3 13,5... 3
6. Example 6.6
R1,1 I ( ) f (0) f ( ) 0
2
1
R2,1 I ( / 2) I ( ) f ( / 2) 1.5708
2 2
1
R3,1 I ( / 4) ) I ( / 2) f ( / 4) f (3 / 4) 1.8961
2 4
1
R4,1 I ( / 8) I ( / 4) f ( / 8) f (3 / 8) f (5 / 8) f (7 / 8)
2 8
1.9742
R1,1
R2,1 R2,2
R R R
3,1 3,2 3,3
R4,1 R4,2 R4,3 R4,4
R4,4 2.0000
7. Example 6.7
[Integral,numEval] = romberg(@fex6_7,0,sqrt(pi))
Integral =
-0.8948
numEval =
129
D.2 Pembahasan
dalam matematika, dan bersama dengan inversnya, diferensiasi, adalah satu dari
dimana dalam hasil ini kita menerapkan persamaan Newton-Cotes yang berbasis
trapezoid komposit untuk menghitung integral dari suatu fungsi, serta dalam
penelitian dari praktiku ini yaitu dapat menerapkan suatu aturan trapezoid rekursif
untuk mengitung suatu nilai integral dari fungsi polinomial trigonometri, serta
menerapkan aturan simpson untuk mencari suatu nilai integral dari sebuah fungsi
romberg sehingga kita dapat menentukan suatu nilai integral dari fungsi. Untuk
example 6.2 menggunakan rumus atau function competion trapezoid dengan hasil
yang di peroleh yaitu untuk nilai I yaitu diperoleh 1.9742, untuk nilai I2 memiliki
nilai yaitu 1.9936. untuk example 6.4 di peroleh hasilnya yaitu dengan nilai
integral yaitu -0.8984 dan nilai evalution yaitu 32769 sedangkan pada example
6.7 yaitu dengan nilai integralnya yaitu -0.8948 dan nilai unevalnya yaitu 129.
D. Penutup
D.1 Kesimpulan
4. Dalam suatu penerapan aturan simpson untuk mencari nilai integral dari
D.2 Saran
Saran yang dapat saya sampaikan adalah diharapkan kepada praktikan agar