Você está na página 1de 5

ALAT UKUR

BESARAN POKOK
D
I
S
U
S
U
N
OLEH : SEPTEO RIANSYAH PUTRA

MATA PELAJARAN :IPA

KELAS : 7C

SMP NEGRI 32 OKU


2016
Alat Ukur Besaran Pokok

Dari kegiatan tadi kita dapat mengetahui dan memahami cara pengukuran menggunakan
satuan baku dengan benar. Kebenaran pengukuran akan diperoleh apabila menggunakan alat
ukur dan satuan yang tepat.

Di dalam pengukuran, selain aspek kebenaran, aspek kemanfaatan juga harus diperhatikan.
Hasil pengukuran dikatakan bermanfaat apabila menggunakan satuan pengukuran yang baku.

Satuan baku yaitu satuan yang nilainya sama atau tetap dan disepakati oleh semua orang
untuk dipakai sebagai pembanding.

Satuan pengukuran yang nilainya berbeda antara satu orang dengan orang lainnya, dan satu
daerah dengan daerah lainnya, disebut satuan tidak baku.

Contohnya mengukur panjang kelas dengan menggunakan meteran, akan menghasilkan nilai
yang sama dan tetap oleh siapa pun yang mengukur.

Maka, pengukuran ini menggunakan satuan baku. Sedangkan jika mengukur kelas dengan
menggunakan langkah kaki, akan menghasilkan nilai yang berbeda karena langkah setiap
orang berbeda-beda.

a. Alat Ukur Panjang

Panjang merupakan jarak di antara dua titik. Termasuk besaran pokok yang satuan SI-nya
adalah meter (m).

Mengukur panjang dengan secara tidak baku dilakukan dengan alat ukur yang berupa jari,
jengkal, depa, lengan, langkah, dan hasta. Pengukuran seperti itu hasilnya akan berbeda
karena jengkal, lengan, langkah, dan hasta untuk setiap orang berbeda.

Mengukur panjang dengan satuan baku harus menggunakan alat ukur seperti mistar, meteran,
jangka sorong, dan mikrometer sekrup.

1) Mistar dan Meteran

Mengukur dengan mistar harus dilakukan dengan ketelitian dan kehatihatian karena mudah
patah. Cara mengukur panjang yang benar dengan menggunakan mistar.

2) Jangka Sorong

Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter pipa, dan memiliki ketelitian 0,1 mm.
Pada jangka sorong terdapat dua rahang, yaitu rahang atas sebagai skala tetap, dan rahang
bawah sebagai skala nonius.

Jangka sorong terbuat dari logam, sehingga harus hati-hati sewaktu menggunakannya, karena
logamnya tipis mudah patah.

Cara membaca jangka sorong:

rahang atas menunjukkan jarak 2 lebih 2 sebagai skala tetap = 22 mm

rahang bawah adanya garis skala yang persis berimpit dengan skala tetap yaitu garis ke-4 =
0,4 mm, 22 + 0,4 = 22,4. Maka dibacanya = 22,4 mm Atau = 2,24 cm

3) Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan plat, kertas, dan buku. Mikrometer
sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm.

Cara membaca mikrometer sekrup:

laras menunjukkan jarak 2 lebih sebagai skala tetap = 2 mm

pemutar adanya garis laras yang persis berimpit dengan skala tetap yaitu garis ke-38 = 0,38
mm, 2 + 0,38 = 2,38 Maka dibaca = 2,38 mm

b. Alat Ukur Massa

Massa merupakan seluruh kandungan yang dimiliki oleh benda. Termasuk besaran pokok
dengan satuan SI-nya adalah kilogram (kg). Alat ukurnya berupa timbangan atau neraca.

Mengukur massa berarti membandingkan massa benda dengan massa kilogram dengan
menggunakan alat ukur timbangan atau neraca.

Massa benda yang akan dicari diletakkan pada salah satu piringan neraca, dan anak
timbangan diletakkan pada piringan neraca yang lain. Kedua piringan itu harus dalam
keadaan seimbang.

Apabila setelah seimbang, maka massa bendanya sesuai dengan massa anak timbangan
tersebut. Hati-hati ketika menggunakan neraca karena neraca ini mudah patah.

Selain dengan neraca lengan, massa benda dapat diukur dengan neraca pegas. Benda yang
akan dicari massanya diletakkan di bagian bawah neraca, kemudian geserkan anak timbangan
sampai timbangan dalam keadaan seimbang. Angka yang ditunjukkan oleh anak timbangan
merupakan besar massa benda tersebut.
c. Alat Ukur Waktu

Waktu termasuk besaran pokok dan satuan pokok dalam SI dinyatakan dengan sekon. Alat ukur
waktu jam tangan atau arloji, jam digital, dan stopwatch. Mengukur waktu adalah membandingkan
waktu dengan satuan sekon dengan menggunakan alat ukur jam atau stopwatch.

Mengukur waktu dapat dilihat dari pergeseran jarum jam pada jam tangan atau jam lainnya. Supaya
waktu yang diukur lebih teliti gunakanlah stopwatch. Stopwatch sering digunakan pada kegiatan
penelitian, karena stopwatch lebih teliti dari jam atau arloji.

Cara penggunaan stopwatch dimulai dari tekan tombol pengatur jarum ke angka nol. Tekan tombol
star untuk memulai menghitung. Tekan tombol stop untuk melihat lamanya waktu.

Perhatikan posisi jarum panjang dan jarum pendek. Jarum pendek menunjukkan menit dan jarum
panjang menunjukkan sekon. Hatihati dengan stopwatch, jangan sampai jatuh, karena mudah rusak.

d. Alat Ukur Suhu

Suhu menunjukkan derajat panasnya suatu benda. Suhu termasuk besaran pokok dengan satuan
pokok dalam SI dinyatakan dengan Kelvin, dan alat ukurnya berupa termometer.

Mengukur suhu berarti membandingkan besaran suhu terhadap satuan derajat suhu, dengan
menggunakan termometer. Hati-hati pada saat memegang dan menggunakannya karena mudah
pecah.

e. Alat Ukur Kuat Arus Listrik


Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir. Kuat arus listrik termasuk besaran
pokok, satuan pokoknya adalah ampere, dan alat ukurnya amperemeter.

Alat Ukur Besaran Turunan

Masih Ingatkah kamu, apa saja besaran turunan itu? Dalam pembelajaran kita akan mengukur luas
dan volume.

a. Alat Ukur Luas

Luas sebagai besaran turunan, yang berasal dari besaran pokok panjang dan panjang. Satuan luas
menurut SI adalah meter persegi (m2). Mengukur luas dapat meng-gunakan rumus. Rumusnya
tergantung dari bentuk bendanya.

b. Alat Ukur Volume

Volume atau isi merupakan besaran turunan dari panjang, panjang, dan panjang. Satuan volume
menurut SI adalah meter kubik (m3).

Mengukur volume dapat menggunakan rumus seperti pada gambar di samping ini. Sedangkan untuk
benda yang tidak beraturan seperti batu, untuk mengukur volumenya menggunakan alat ukur yang
berupa gelas ukur dan gelas pancuran disertai gelas ukur.

1) Gelas Ukur

Gambar: Gelas Ukur

Masukkan sejumlah air ke dalam gelas ukur, kemudian catat volume airnya sebagai V1. Masukkan
batu ke dalam gelas ukur itu, kemudian catat volume airnya sebagai V2. Maka hitung kenaikan
airnya dengan rumus V2 V1 sebagai volume batu itu.

2) Gelas Pancuran
Gambar: Gelas Pancuran

Masukkan sejumlah air ke dalam gelas pancuran sampai air ke tepi pancurannya. Letakkan gelas
ukur tepat di bagian bawah pancurannya. Masukkan batu yang akan diukurnya.

Air yang ada di dalam gelas pancuran terdesak ke luar yang akan ditampung oleh gelas ukur. Volume
air yang ada di gelas ukur sama dengan volume batu.

ALAT UKUR

Você também pode gostar