Você está na página 1de 4

Analisis Metode Ceramah

A. Pengertian Metode Ceramah


Metode ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap
kelasnya, sedangkan peranan murid mendengarkan dengan teliti, serta mencatat yang pokok
dari yang dikemukakan oleh guru (Winarno Surahmad, M.Ed). Dalam proses pembelajaran
banyak sekali guru yang menggunakan metode ceramah dikarenakan metode ini lebih simpel
dan mudah untuk dilakukan. Namun metode ini bertentangan dengan kurikulum 2013 yang
meminta siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran.

B. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Ceramah


Setiap metode tentunya mempunyai kekurangan dan kelebihan. Berikut penjabaran
kekurangan dan kelebihan metode ceramah yang sering digunakna dalam proses
pembelajaran.
1. Kelebihan
a. Guru mudah menguasai kelas.
b. Mudah untuk dilakukan.
c. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
d. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
e. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
f. Lebih ekonomis dalam hal waktu.
g. Dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas.
h. Membantu siswa untuk mendengar secara akurat, kritis, dan penuh perhatian.
2. Kekurangan
a. Bila selalu digunakan dan terlalu digunakan dapat membuat bosan.
b. Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada siapa yang menggunakannya dan
pendengarnya.
c. Cenderung membuat siswa pasif dan manja.
d. Materi yang dikuasai siswa terbatas hanya apa yang disampaikan guru.
e. Jika tutur kata tidak baik, maka akan membuat siswa bosan dan tisak mengerti.
f. Sulit untuk mengetahui apakah siswa sudah mengerti apa belum apa yang guru sampaikan.

C. Mengatasi Kekurangan Metode Ceramah dan Pengembangan Metode Ceramah


Berdasarkan definisi metode ceramah, dapat dimengerti jika guru akan menjadi pusat/titik
tumpuan keberhasilan metode ceramah. Lalu lintas pembicaraan atau komunikasi hanya
searah yakni dari guru ke para siswa. Akibat dari adanya kenyataan ini adalah:
1. Guru-guru haruslah memiliki keterampilan menjelaskan (explaining skills).
2. Guru memiliki kemampuan memilih dan menggunakan alat bantu instruksional yang tepat
dan potensi untuk meningkatkan ceramah.
Kesimpulan dari kajian terhadap berbagai studi tentang metode ceramah, yakni:
1. Metode ceramah sesuai digunakan bila:
a. Tujuan dasar pengajaran adalah menyampaikan informasi baru.
b. Isi pelajaran langka, misalnya penemuan baru.
c. Isi pelajaran harus diorganisasikan dan disajikan dalam sebuah cara khusus untuk kelompok
tertentu.
d. Membangkitkan minat terhadap mata pelajaran.
e. Isi pelajaran tidak diperlukan untuk diingat dalam waktu yang lama.
f. Untuk mengantar penggunaan metode mengajar yang lain dan pengarahan penyelesaian
tugas-tugas belajar.

2. Metode ceramah tidak sesuai digunakan bila:


a. Tujuan pengajaran bukan tujuan perolehan informasi.
b. Isi pelajaran perlu diingat dalam jangka waktu yang lama.
c. Isi pelajaran kompleks, rinci, atau abstrak.
Tahap pengembangan ceramah atau tahap pembahasan utama merupakan kegiatan inti
dalam pelaksanaan pemakaian metode ceramah. Pada tahap ini penceramah atau guru
menyajikan isi pelajaran yang telah diorganisasikan sebelumnya. Faktor-faktor yang
hendaknya menjadi perhatian guru pada tahap pengembangan ceramah, ialah:

Keterangan secara singkat dan jelas. Menerangkan suatu masalah dengan kata-kata
yang sederhana, kalimat pendek, tanpa banyak anak kalimat, akan mempermudah
siswa memahaminya.
Pergunakan papan tulis. Sebagai upaya visualisasi, pokok-pokok masalah yang
diterangkan perlu ditulis di papan tulis dengan jelas dan tertib. Cara ini juga
mempermudah dan mendorong siswa untuk mencatat.
Keterangan-ulang dengan menggunakan istilah atau kata-kata lain yang lebih jelas.
Cara ini akan membantu siswa yang belum dapat atau lambat menangkap isi ceramah.
Bagi siswa yang telah dapat menangkap isi ceramah, keterangan-ulang akan
menambah kejelasan tentang apa yang telah (sedikit) mereka pahami.
Perinci dan perluas pelajaran. Ini bisa dilakukan dengan jalan memperinci isi
pelajaran lebih lanjut, memberikan ilustrasi, memberikan keterangan tambahan,
menghubungkan dengan masalah lain, memberi beberapa contoh singkat, kongkrit
dan yang telah dikenal oleh siswa.
Carilah balikan (feedhack) sebanyak-banyaknya selama berceramah. Guru perlu
sekali memperoleh balikan dari siswa tentang ceramah yang dilaksanakannya. Balikan
non-verbal diperoleh guru dengan memperhatikan tingkat perhatian siswa terhadap
ceramah, catatan-catatan yang dibuat siswa, atau sikap duduk siswa selama ceramah
berlangsung. Balikan verbal diperoleh oleh guru melalui kesempatan yang diberikan
kepada siswa bertanya tentang isi ceramah, atau guru yang bertanya kepada siswa
tentang isi ceramahnya.
Mengatur alokasi waktu ceramah. Guru hendaknya menyadari bahwa ceramah yang
terlalu lama akan membosankan siswa. Untuk mengurangi kejenuhan, guru dapat
mengatur alokasi ceramah yang diselingi kegiatan lain setelah maksimal 15 menit.

Tahap akhir ceramah atau tahap kesimpulan ceramah merupakan kegiatan terakhir dari
guru dalam pemakaian metode ceramah. Kegiatan yang dilaksanakan oleh guru pada tahapan
ini diantaranya:

Pembuatan rangkuman dari garis-garis besar isi pelajaran yang diceramahkan,


kegiatan ini dilakukan oleh guru bersama-sama siswa.
Penjelasan hubungan isi pelajaran yang diceramahkan dengan isi pelajaran
berikutnya.
Penjelasan tentang kegiatan pada pertemuan yang berikutnya.

Untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan ceramah,


Tjipti Utomo dan Ruijiter menyarankan agar guru bersedia:

Menyadari apa yang hendak dicapai dengan ceramah yang diberikan dalam
pengajarannya.
Menganalisis hal-hal yang dilakukannya sebagai guru pada waktu memberikan
ceramah.
Berlatih, karena tak ada suatu perubahan pun yang berhasil dengan sekali jadi.
(Tjipto Utomo dan Ruijter, 1985: 196-197).

Cara meningkatkan metode ceramah dalam pembelajaran:

Tujuan pembicaraan (ceramah) harus dirumuskan dengan jelas.


Setelah menetapkan tujuan, harus diteliti apakah metode ceramah merupakan metode
yang sudah tepat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Menanamkan pengertian yang jelas. Hal ini dapat dilaksanakan dengan berbagai cara.
Salah satu diantaranya adalah guru memulai pembicaraan dengan suatu ikhtisar atau
ringkasan tentang pokok-pokok yang akan diuraikan, kemudian bagian dari pokok
bahasan yang merupakan inti, dan akhirnya menyimpulkan bagian atau pokok-pokok.
Merangsang perhatian siswa dengan menunjukkan penggunaannya.

Você também pode gostar