Você está na página 1de 15

Kehamilan Ektopik Terganggu

ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY M DENGAN G1POOOOO UK 12 MINGGU
DENGAN K E T

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


NUSANTARA
PRODI D3 KEBIDANAN
SURABAYA
2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga kami diberikan kemudahan
dan kelancaran serta hikmah yang terbaik dalam menyelesaikan makalah
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY M DENGAN G1POOOOO UK 12
MINGGU DENGAN K E T makalah ini disusun dengan segala keterbatasan
yang ada pada kami , bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu kami mengharapkan kritikan berupa saran dan
petunjuk dari kesempurnaan makalah ini .
Dengan tersusunnya makalah ini mudah-mudahan sedikit menambah
wawasan kita tentang Asuhan kebidanan.
Surabaya, 28 Mei 2012

Kelompok 10

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
1.2.2 Tujuan Khusus
1.3 Manfaat Penulisan
1.4 Ruang Lingkup
1.5 Metode Penulisan
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Kehamilan
2.1.1 Pengertian kehamilan Ektopik
2.1.2 Penyebab Kehamilan Ektopik
2.2 Patologi
2.3 Gejala dan Tanda
2.4 Diagnosis
2.5 Komplikasi Potensial
2.6 Penanganan
BAB 3 TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.1.1 Data Subjektif
3.1.1.2 Keluhan Utama
3.1.1.3 Riwayat hidup
3.1.1.4 Riwayat Perkawinan
3.1.1.5 Riwayat hamil Bersalin
3.1.1.6 Riwayat kehamilan sekarang
3.1.1.7 Riwayat kehamilan ibu
3.1.1.8 Pola Kebiasaan sehari hari
3.1.2 Data Objektif
3.1.3 Pemeriksaan umum
3.1.2.3 Pemeriksaan Panggul Luar
3.1.2.4 Pemeriksa lab
3.2 INTERPERTASI DASAR
3.3 Antisipasi Diagnosa
3.4 Identifikasi Kebutuhan
3.5 Rencana
3.6 Pelaksanaan
3.7 evaluasi
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kehamilan ektopik ialah suatu kehamilan yang berbahaya bagi wanita yang
bersangkutan berhubungan dengan besarnya kemungkinan terjadi keadaan yang gawat,
keadaan yang gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik terganggu, kehamilan
ektopik terganggu merupakan peristiwa peristiwa yang dapat dihadapi oleh setiap dokter,
karena sangat beragamnya gambaran klinik kehamilan ektopik terganggu itu, hal yang perlu
di ingat ialah, bahwa pada setiap wanita dalam masa produksi dengan gangguan atau
keterlambatan haid yang disertai dengan nyeri perut bagian bawah, perlu dipikirkan
kehamilan ektopik terganggu.
1.2 TUJUAN
Tujuan Umum
- Mahasiswa diharapkan mengerti dan memahami teori-teori yang dapat dalam proses belajar
sehingga dapat diterapkan.
- Untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan tentang antenatal care sehingga dapat
dijadikan bekal dalam pemberian asuhan kebidanan di kemudian hari.
1.2.2 TUJUAN KHUSUS
- Mahasiswa dapat melakukan pengkajian dan mengidentifikasi data pada
klien dengan kehamilan patofisiologi.
- Mahasiswa dapat membuat diagnose kebidanan berdasarkan data yang diperoleh dari ibu
hamil.
- Mahasiswa dapat membuat rencana asuhan kebidanan
- Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan yang telah direncanakan
- Mahasiswa dapat mengevaluasikan asuhan kebidanan yang telah diberikan
- Dapat menurunkan angka kematian ibu dan angka kesakitan ibu.

1.3 MANFAAT PENULISAN


Hasil studi kasus dapat memberikan tentang penanganan ibu hamil normal dengan
menggunakan pendekatan asuhan kebidanan.

1.4 RUANG LINGKUP


Ruang lingkup asuhan kebidanan ini dilaksanakan sesuai dengan program dari
pendidikan tempat klinik.

1.5 METODE PENULISAN


- Kasus dengan data klien baik subjektif maupun objektif
- Pemecahan masalah dengan menggunakan management kebidanan dan tujuh langkah
varney.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 KONSEP DASAR KEHAMILAN
2.1.1 Pengertian kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan ovum yang di buahi berimplantasi dan
rongga perut, tetapi dapat juga terjadi di dalam rahim di tempat yang luar biasa misalnya
dengan servik atau dalam tanduk atau rudimeter tanduk.
2.1.2 Penyebab kehamilan Ektopik
Penyebab kehamilan ektopik banyak diselidiki , tetapi sebagian besar penyebabnya
tidak diketahui , tiap kehamilan dimulai dengan pembuatan telur dibagian ampula tuba dan
didalam perjalanan ke uterus , terus mengalami sehingga pada saat nidasi masih dituba.
Diantara sebab-sebab yang menghambat perjalanan ovum ke uterus sehingga
mengadakan implantasi dituba :
a. Migratio Externa adalah perjalanan telur panjang terbentuk trofoblast sebelum telur ada
cavum uteri.
b. Pada hipoplasia lumen tuba sempit dan berkelok-kelok dan hal ini sering di sertai gangguan
fungsi silia endosalping.
c. Operasi plastic tuba dan sterilisasi yang tak sempurna dapat menjadi sebab lumen tuba
menyempit
d. Bekas radang pada tuba: disini radang menyebabkan perubahan pada endosalping sehingga
walaupun fertilisasi masih dapat terjadi gerakan ovum ke uterus lambat.
e. Kelainan bawaan pada tuba, antara lain difertikulum, tuba sangat panjang dan sebagiannya.

f. Gangguan fisilogis tuba karna pengaruh hormonal, perlekatan perituba. Tumor yang
menekan dinding tuba dapat menyempitkan lumen tubuh.
g. Abortus buatan.

2.2 PATOLOGI

Proses implantasi ovum yang dibuahi, yang terjadi di tuba pada dasarnya sama dengan
di kavum uteri. Telur di tuba bernidasi secara kolumner atau inter kolumner. Pada yang
pertama telur berimplantasi pada ujung atau sisi jonjot endosalping. Perkembangan telur
selanjutnya di batasi oleh kurangnya vaskularisasi dan biasanya telur mati secara dini dan
kemudian di resorbsi.
Mengenai nasib kehamilan dalam tuba terdapat beberapa kemungkinan, karena tuba
bukan tempat untuk pertumbuhan hasil konsepsi, tidak mungkin janin tumbuh secara utuh
seperti dalam uterus. Sebagian besar kehamilan tuba terganggu pada umur kehamilan antara
6 sampai 10 minggu.
1. Hasil konsepsi mati dini dan diresorbsi Ovum mati dan kemudian diresorbsi, dalam hal ini
sering kali adanya kehamilan tidak di ketahui, dan perdarahan dari uterus yang timbul
sesudah meninggalnya ovum, di anggap sebagai haid yang datangnya agak terlambat.
2. Abortus ke dalam lumen tuba Trofoblast dan villus korialisnya menembus lapisan
pseudokapsularis, dan menyebabkan timbulnya perdarahan dalam lumen tuba. Darah itu
menyebabkan pembesaran tuba (hematosalping) dan dapat pula mengalir terus ke rongga
peritoneum, berkumpul di kavum Douglasi dan menyebabkan hematokele retrouterina.
3. Ruptur dinding tuba, Ruptur tuba sering terjadi bila ovum berimplantasi pada ismus dan
biasanya pada kehamilan muda. Sebaliknya ruptur pada pars interstialis terjadi pada
kehamilan yang lebih lanjut. Faktor utama yang menyebabkan ruptur ialah penembusan villi
koriales ke dalam lapisan muskularis tuba terus ke peritoneum.

2.3 GEJALA DAN TANDA


Gejala dan tanda kehamilan tuba terganggu sangat berbeda, Dari perdarahan banyak
yang tiba-tiba dalam ronga perut sampai terdapat nya gejala yang tidak jelas, sehingga sukar
membuat diagnosanya. Gejala dan tanda tergantung pada lamanya kehamilan ektopik
terganggu, abortus atau ruptur tuba, tuanya kehamilan ektopik terganggu, derajat perdarahan
yang terjadi dan keadaan umum penderita sebelum hamil.
2.4 DIAGNOSIS
Kesukaran membuat diagnosis yang pasti pada kehamilan ektopik, gejala-gejala
kehamilan ektopik beraneka ragam, sehingga pembuatan diagnosis kadang-kadang
menimbulkan kesukaran yang terpenting dalam pembuatan diagnosis kehamilan ektopik
ialah supaya pada pemeriksaan penderita selalu waspada terhadap kemungkinan kehamilan
ini.
Pemeriksaan untuk membantu diagnosis:
a. Tes kehamilan
Apa bila tes nya positif, itu dapatv membantu diaknosis.
b. Pemeriksaan umum
Penderita tampak kesakitan dan pucat: pada perdarahan dalam rongga perut tanda syok dapat
di temukan. Pada jenis tidak mendadak perut bagian bawah hanya sedikit mengembung dan
nyeri tekan.
c. Anamnesis
Haid biasanya terlambat untuk beberapa waktu dan kadang terdapat gejala subyektif
kehamilan muda nyeri perut bagian bawah.
d. Pemeriksaan ginekologi
Tanda kehamilan muda mungkin ditemukan, pergerakan serviks menyebabkan rasa nyeri.
Bila uterus dapat diraba, maka akan teraba sedikit membesar dan kadang teraba tumor
disamping uterus dengan batas yang sukar ditentukan.
e. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan hemoglobin dan jumlah sel darah merah berguna dalam menegakan diagnosis
kehamilan ektopik terganggu terutama ada tanda perdarahan dalam ronggan perut.

f. Pemeriksaan kuldosentesis
Kuldosentesis adalah suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah dalam kavum
Douglas ada darah, cara ini amat berguna dalam membantu diagnosis kehamilan ektopik
terganggu.
g. Pemeriksaan ultrasonografi
Pemeriksaan ini berguna dalam diagnostic kehamilan ektopik. Diagnosis pastinya ialah apa
bila ditemukan kantong gestasi diluar uterus yang didalam nya tampak denyut jantung janin.
h. Pemeriksaan laparoskopi
Digunakan sebagai alat Bantu diagnostik terakhir untuk kehamilan ektopik.
2.5 KOMPLIKASI POTENSIAL
Komplikasi- komplikasi kehamilan tuba yang biasa adalah rupture tuba atau abortus
tuba yang biasa adalah rupture tuba atau abortus tuba , aksterosif dari trofoblast dapat
menyebabkan kekacauan dinding tuba secara mendadak : rupture mungkin paling sering
timbul bila kehamilan berimplantasi tuba dapat menimbulkan hematokel pelvis, reaksi
peradangan local dan infeksi sekunder dapat berkembang dalam jaringan yang berdekatan
denan bekuan darah yang berkumpul.
2.6 PENANGANAN
a. Setelah diagnosis ditegakan, segera lakukan persiapan untuk tindakan operatif gawat darurat.
b. Ketersediaan darah pengganti bukan menjadi syarat untuk melakukan tindakan operatif
karena sumber perdarahan harus dihentikan.
c. Upaya stabilisasi dilakukan dengan segera merestorasi cairan tubuh dengan larutan kristaloid
NS atau RL (500 ml dalam lima menit pertama) atau 2l dalam dua jam pertama (termasuk
selama tindakan berlangsung).
d. Bila darah pengganti belum tersedia, berikan autotransfusion berikut ini :
1.) Pastikan darah yang dihisap dari rongga obdomen telah melalui alat pengisap dan wadah
penampung yang steril.
2.) Saring darah yang tertampung dengan kain steril dan masukan kedalam kantung darah
(blood bag) apabila kantung darah tidak tersedia masukan dalam botol bekas cairan infus
(yang baru terpakai dan bersih) dengan diberikan larutan sodium sitrat 10ml untuk setiap
90ml darah.

3) Transfusikan darah melalui selang transfusi yang mempunyai saringan pada bagian tabung
tetesan.
e. Tindakan dapat berupa :
1) Parsial salpingektomi yaitu melakukan eksisi bagian tuba yang mengandung hasil
konsepsi.
2) Salpingostomi (hanya dilakukan sebagai upaya konservasi dimana tuba tersebut
merupakan salah satu yang masih ada) yaitu mengeluarkan hasil konsepsi pada satu segmen
tuba kemudian diikuti dengan reparasi bagian tersebut. Resiko tindakan ini adalah kontrol
perdarahan yang kurang sempurna atau rekurensi (hasil ektopik ulangan).
f. Mengingat kehamilan ektopik berkaitan dengan gangguan fungsi transportasi tuba yang di
sebabkan oleh proses infeksi maka sebaiknya pasien di beri anti biotik kombinasi atau
tunggal dengan spektrum yang luas.
g. Untuk kendali nyeri pasca tindakan dapat diberikan:
1) Ketoprofen 100 mg supositoria.
2) Tramadol 200 mg IV.
3) Pethidin 50 mg IV (siapkan anti dotum terhadap reaksi hipersensitivitas).
h. Atasi anemia dengan tablet besi (SF) 600 mg per hari.
i. Konseling pasca tindakan
1) Kulanjutan fungsi reproduksi.
2) Resiko hamil ektopik ulangan.
3) Kontrasepsi yang sesuai.
4) Asuhan mandiri selama dirumah.

BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 DATA SUBJEKTIF
ANAMNESA

3.1.1.1 IDENTITAS

Nama istri : ny. Melati Nama suami : tn. Hendra


Umur : 25 Tahun Umur : 30 Tahun
Bangsa/suku : Indonesia/jawa Bangsa/suku : Indonesia/jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan :- Penghasilan : 1.000.000
Alamat : Jln.Budi santoso Alamat : jln. Budi santoso
No. 107 kuta metro No.107 Kuta metro

3.1.1.1.1 KELUHAN UTAMA


Ibu mengatakan hamil anak pertama usia kehamilan 12 minggu dating untuk
memeriksa kehamilannya ibu mengeluh nyeri perut bawah dengan mengeluarkan sedikit
darah pada celana.
3.1.1.1.2 RIWAYAT HIDUP
Menarche : 13 tahun
Siklus : kurang lebih 28 hari
Banyaknya : 2x ganti pembalut
Lamanya : 5-7 hari
Sifat darah : encer bercampur gumpalan
HPHT : 22 september 2007
Tp : 29 Januari 2008

3.1.1.4 RIWAYAT PERKAWINAN


Ibu menikah 1 kali, perkawinan syah sebagai istri pertama, usia perkawinan 1 tahun,
usia saat perkawinan 24 tahun, ibu mengatakannya pernikahannya cukup bahagia dan dalam
keluarga tidak mengalami masalah.
3.1.1.5 RIWAYAT HAMIL BERSALIN DAN NIFAS YANG LALU
Ibu hamil pertama
3.1.1.6 RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG
a. Tanda- tanda kehamilan ( trimester 1) PP tes 20 oktober : (+)
b. Keluhan yang dirasakan :
- Mual-muntah : Ya
- Nyeri perut : Ya
- Sakit kepala : tidak ada
- Penglihatan : tidak ada
- Rasa nyeri pada BAK ; tidak ada
- Rasa gatal pada vagina : tidak ada
- Pengeluaran pervaginam : sedikit pada vagina
- odema : tidak ada odema
3.1.1.7 RIWAYAT KESEHATAN IBU DAN KELUARGA
a. Kesehatan ibu
ibu tidak pernah dirawat di RS
b. Kesehatan keluarga
ibu mengatakan dalam keluarga tida ada yang menderita penyakit menular.
3.1.1.7 RIWAYAT KEBIASAAN SEHARI HARI
a. Nutrisi
1. Sebelum hamil : ibu mengatkan makan 2x dengan porsi nasi sedikit
2. Selama hamil : ibu makan 2x sehari, porsi nasi sedikit, dan sayuran kurang, lauk kadang
kadang, minum susu tidak tiap hari, buah-buahan kurang ibu minum 7-8 gelas/ hari.
b. Eliminasi
1. Sebelum hamil : BAB 1-2x/hari
BAK 5-6x/hari
2. Sesudah hamil ; BAB 1x/hari
BAK 10-11x/hari
c. Istirahat
1. Sebelum hamil : ibu tidur malam kurang lebih 7-8 jam/hari,tidur
siang 1-2 jam/ hari.
Selama hamil : Tidur malam 6 jam / hari tidur siang 1-2 jam/hari.
d. Personal hygiene
1. Sebelum hamil : 2x/ hari, ganti pakaian 2x/hari
Selama hamil : 3x/hari,ganti pakaian 3x/hari
e. Seksualitas dan kontrasepsi
Seksualitas ibu dan suami sedikit terganggu, sebelum hamil, ibu belum pernah
menggunakan alat kontrasepsi.

f. Imunisasi
ibu mengatakan belum pernah mendapatkan imunisasi TT.
3.1.2 DATA OBJEKTIF
3.1.2.1 Pemeriksa umum
a. KU : Baik
b. TTV : TD : 110/90 mmhg
N : 80x/ menit
S : 37,0 derajat celcius
RR : 20x/ menit
c. BB sebelum hamil : 43 kg
d. BB selama hamil : 45 kg
e. Kenaikan BB : 2 kg
f. Tinggi badan : 157 cm
g. LILA : 21 cm
3.1.2.2 Pemeriksaa Fisik
a. Inspeksi
-Rambut : keriting,tidak ada ketombe dan tidak mudah rontok,keadaan bersih.
-Mata : kelopak mata simetris.tidak ada odema (+,+)
-Konjungtiva: pucat sklera: tidak ada ikterus
-Hidung : bentuk simetris.keadaan bersih,tidak ada polip,fungsi penciuman normal.
-Mulut/gigi : lidah bersih,tidak ada stomatitis,gigi tidak berlubang,tidak ada karies.
-Telinga : bentuk simetris (+/+),keadaan bersih,tidak ada kotoran,pendengaran baik.
-Leher : tidak ada pembesaran kelenjart hyroid.
-Dada : bentuk simetris (+/+),puting susu menonjol,kolostum belum keluar.
-Abdomen : tidak ada bekas luka operasi,perut bagian bawah sedikit menggembung dan
nyeri tekan.

b. Palpasi
- Leopold 1 : belum teraba
- Leopold 2 : tidak dilakukan
- Leopold 3 : tidak dilakukan
- TBJ : -
c. Auskultasi : tidak terdengar denyut jantung janin
3.1.2.3 Pemeriksaan Panggul luar
1. Distansia Spinarum : 26 cm
2. Distansia Cristarum : 27 cm
3, Conjungtiva eksterna : 20 cm
4, Lingkar Panggul : 89 cm
3.1.2.3 Pemeriksaan Laboratorium
- Hb : 9,gr %
- Protein uterus : tidak dilakukan
- USG : tidak terlihat rangka janin dan ditemukan gestasi
yang terdapat dituba.
- PP Tes :(+)

3.2 INTERPRENTASI DATA DASAR


A. Diagnosa : ny . M dengan G1POOOOO, UK 12 minggu dengan KET
B. Ds : Ibu mengatakan hamil pertama untuk memeriksa kehamilan
Usia 12 minggu, HPHT : 22 september 2007, TP : 29 Juni 2008
C. Do : KU : Baik
TTV : TD : 110/ 90 mmhg
N : 80x/menit
S : 37,0 derajat celciuc
RR : 20x/menit
Kenaikan BB selama hamil : 2 kg
a. Palpasi : tidak teraba adanya balotemen perut bagian bawah
sedikit mengembung tegang.
b. Auskultasi : tidak terdengar denyut jantung janin.
c. Pembesaran uterus
d. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah
e. Ibu mengatakan terjadi pendarahan sedikit
f. Hasil pemeriksaan kuldosintesis, terdapat pengeluaran darah.
g. Kadar hemoglobin turun hingga 9 gr% karena pendarahan yang banyak dirongga perut.
h. Adanya amenorea, amenorea sering terjadi walaupun hanya pendek saja sebelum diikuti
pendarahan.
B. Masalah
Ds : a . gangguan pemenuhan cairan dan nutrisi
- Ibu terlihat tampak lemah
- Ibu terlihat tambah pucat
- Ibu terlihat kurang makan/minum
b. Keterbatasan beraktivitas
- Ibu mengeluh dengan keluarnya darah
- Ibu mengeluh dengan adanya pegal-pegal
c. Gangguan Psikikologi
- Ibu mengatakan cepat lemah
d. Kehamilan lemah
- Ibu mengalami pendarahan diperut bagian bawah .
Do : Tidak ada
C . Kebutuhan
a. Pemenuhan cairan nutrisi
b. Memberikan dukungan
c. Pemberian bedres total

3.3 ANTISIPASI DIAGNOSA / DIAGNOSA POTENSIAL


A. Abortus iminens : terjadi pendarahan bercak yang menunjukan ancaman terhadap
kehamilan .
B. Abortus Inkomplit : Pendarahan pada kehamilan muda dimana sebagian dari hasil
konsepsi telah diluar kavum uteri melalui kanalis servikalis.
C. Rupture tuba ; Robekan yang terjadi pada tuba.

3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN


Rujukan dengan kolaborasi dokter
3.5 RENCANA
- Beritahu ibu dan keluarga kondisi ibu saat ini
1. Menjelaskan kondisi ibu
2. Jelaskan tentag kehamilan ibu saat ini
3. Melibatkan keluarga dalam memberikan dukungan

- Berikan konseling pada ssat ini


1 . anjurkan ibu untuk istirahata
2. beriahu ibu untuk makan secara rutin
- Anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan gizi
1. memeberitahu ibu untuk makan makananan yang bergizi
2. Memberitahukan ibu untuk makan secara rutin.

- Berikan konseling untuk paska tindakan


1. Kelanjutan fungsi produksi
2. Resiko hamil ektopik ulangan
3. Kontrasepsi yang sesuai

3.6 PELAKSANAAN
1. a. Menjelaskan pada dan keluarga tentangt kondisi ibu saat ini , bahwa ketika
dilakukan pemeriksaan leoplod uterusteraba bulat lebat tetapi tidak teraba balotemen. Pada
saat USG tenyata kehamilan berimplantas dan tumbuh diluar rahim yaitu tuba.
b. Jelaskan pada ibu bahwa kehamilan di luar rahim,tumbuh di tuba,kehamilan ini
biasanya tidak bertahan berakhir dengan abortus.
c. Anjurkan untuk keluarga agar selalu memberi dukungan pada kehamilan ibu.
2. a. Ibu segera memeriksakan kehamilannya lebih lanjut ke dokter spesialis kandungan
agar ibu dan keluarga lebih jelas dengan tindakan lebih lanjut untuk kehamilannya.
b. Beritahu ibu tentang tindakan laparotomi yaitu pembedahan di bagian perut dan
segera lakukan tindakan lapartomi di rumah sakit oleh dokter untuk menghilangkan sumber
perdarahan.
c. Menganjurkan ibu untuk untuk istirahat.
a. Istirahat tidur 8-9 jam/hari
b. Melarang ibu untuk melakukan aktifitas yang berat karena dapat terjadi
perdarahan yang berat.
d. a. Jelaskan pada ibu tentang makanan yang banyak mengandung
protein,vitamin,karbohidrat,lemak,mineral,misalnya makanan sehari-hari nasi,sayur dan
tambahan susu.
b. Beritahu ibu agar makan teratur 3x sehari dan minum 7-8 gelas/hari.
e. a.Jelaskan pada ibu tentang kelanjutan funngsi reproduksinya,kelenjar fungsi
reproduksi ibu hanya 60% dari wanita yang pernah dapat KET menjadi hamil lagi,walaupun
angka kemandulannya akan jadi lebih tinggi.
b. Menjelaskan pada ibu tengtang resiko kehamilan yang berulang itu dilaporkan
berkisar antara 0-14,6% kemungkinan melahirkan bayi cukup bulan 50%
c. Memberitahu tentang kontrasepsi yang baik digunakan yaitu dengan menggunakan
kondom/dengan KB kalender.

3.7 EVALUASI
Tanggal : 15 Desember 2007 Jam : 18.30 Wib
Dx : Ny M dengan GIPOOOOO Uk 12 minggu, dengan KET
S : Ibu mengerti tentang keadaannya sendiri ibu mengatakan
cukup istirahat.
O : Ibu tampak mengerti dan bisa mengulangi penjelasan petugas
serta bisa menjawab pertanyaan serta bisa menjawab
pertanyaan petugas.
A : NyM dengan GIPOOOOO UK 12 minggu dengan KET
P : - Rencana dilanjutkan
- Diskusi tindakan laparotomi oleh dokter di rumah sakit
- Mengingatkan pasien untuk istirahat teratur.
- evaluasi saat kunjung berikutnya.

BAB 4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kehamilan ektopik adalah implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi diluar
endometrium kavum uteri , hamil ini di tandai dengan : Amenorea , gejala kehamilan muda
dan pendarahan yang berwarna cokelat , dan pemeriksaan vagina terdapat nyeri goyang bila
serviks digoyangkan nyeri pada perabaan dan kavum douglasi menonjol karena ada
pembekuan darah. Pada kasus seperti ini, segera ambil tindakan.
4.2 SARAN
1. diharapkan kepada kita semua tenaga kesehatan apabila merasakan dan mengetahui
Gejala seperti yang telah dijelaskan / dituliskan dan melakukan tindakan.
2. Bagi klien diharapkan melakukan control kebidanan apabila sewaktu waktu ada
Keluhan.

DAFTAR PUSTAKA
Sarwono Prawirohardjo, Buku Ilmu Kebidanan (1976)
Sarwono Prawirohardjo, Buku pelayanan kesehatan maternal dan neonatal 2002
www.google.com/kehamilan-ektopikterganggu.com
di 03.51
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar
Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Shushy Hasan
Lihat profil lengkapku
Baris Video
Loading...

Fish

Pengikut

Você também pode gostar