Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
I PENDAHULUAN
II PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
2.2 EPIDEMIOLOGI
Prevalensi jenis kelamin antara laki-laki dan wanita hampir sama, tetapi
berbeda dalam onset dan perjalanan penyakit. Laki-laki mempunyai onset
skizofrenia lebih awal daripada wanita. Usia puncak onset untuk laki-laki
adalah 15-25 tahun, sedangkan untuk wanita adalah 25-35 tahun. Onset
skizofrenia sebelum usia 10 tahun atau sesudah usia 50 tahun adalah sangat
jarang. Kira-kira 90% pasien dalam pengobatan skizofrenia adaah antara
umur 15 dan 55 tahun.3
c. Musim kelahiran
Suatu temuan kuat dalam penelitian skizofrenia adalah bahwa orang yang
lahir pada musim dingin dan awal musim semi lebih banyak dijumpai
daripada orang yang lahir di akhir musim semi dan musim panas. Secara
spesifik, dibelahan bumi utara, termasuk Amerika Serikat, orang skizfrenik
lebih sering dilahirkan di bulan Januari sampai April.dibelahan bumi selatan,
orang skizofrenik lebih sering dilahirkan dari bulan Juli sampai September.3
d. Distribusi Geografis
e. Angka Reproduksi
anak yang dilahirkan dari orang tua skizofrenia menjadi dua kali lipat dari
tahun 1935 sampai 1955. Angka fertilitas untuk orang skizofrenik sekarang
mendekati angka untuk populasi umum.3
f. Penyakit Medis
g. Sosial Ekonomi
2.3 ETIOLOGI
a. Model diatesis-stres
Pada model diatesis-stres yang paling umum biologis atau lingkungan atau
kedua-duanya. Komponen lingkungan dapat biologis (sebagai contohnya
5
b. Faktor biologis
Penyebab skizofrenia tidak diketahui. Tetapi dalam dekade yang lalu
semakin banyak penelitian telah melibatkan peranan patofisiologis untuk
daerah tertentu di otak , sistem limbil, kortek frontalis, dan ganggalia basalis.3
Hipotesis dopamin
Rumusan yang paling sederhana dari hipotesis dopamin untuk skizofrenia
menyatakan bahwa skizofrenia disebabkan terlalu banyaknya aktivitas
dopaminergik. obat yang meningkatkan aktivtas dopaminerguk adalah
amfetamin :
Serotinin
Untuk menurunkan gejala psikotik dan dalam menurunkan perkembangan
gangguan pergerakan berhubungan dengan antagonisme-D2. Serotinin telah
berperan dalam gangguan mood, perilaku bunuh diri, dan impulsif yang juga
dapat ditemukan pada pasien skizofrenik.
Norepinefrin
Bahwa pemberian antipsikotik jangka panjang menurunkan aktivitas
neuron noradnergik di lokus sereleus dan bahwa efek terapetik dari beberapa
antipsikotik mungkin melibatkan aktivitasnya pada reseptor adnergik.
Asam amino
Pada pasien skizofrenia mengalami kehilangan neuron GABA-ergik
didalam hipokampus.
Neuropatologi
Untuk menemukan dasar neuropatologis skizofrenia menyebabkan
klasifikasi skizofrenia sebagai suatu gangguan fungsional. Dua daerah otak
yang mendapatkan paling banyak perhatian adalah sistem limbik dan
ganggalia basalis. Sisitem limbik peranannya dalam mengendalikan emosi.
Ganggalia basalis pada skizofrenia mempunyai pergerakan yang aneh.3
6
c. Genetika
Bahwa kemungkinan menderita skizofrenia jika anggota keluarga lainnya
juga menderita skizofrenia dan kemungkinan seseorang menderita skizofrenia
adalah berhubungan dengan dekatnya hubungan persaudraan tersebut.
Prevalensi skizofrenia pada populasi spesifik.3
d. Faktor psikososial
Bahwa suatu faktor psikososial secara langsung dan kausatif berhubungan
dengan perkembangan skizofrenia.3
Gangguan Pikiran
a. Waham
Waham kejar
Waham kebesaran
Waham rujukan, yaitu pasien menyakini ada arti di balik
peristiwa-peristiwa dan meyakini bahwa peristiwa-peristiwa
atau perbuatan orang lain tersebut seolah-olah diarahkan
kepada mereka
Waham penyiaran pikiran yaitu kepercayaan bahwa orang
lain dapat membaca pikiran mereka
Waham penyisipan pikiran yaitu kepercayaan bahwa pikiran
orang lain dimasukkan ke dalam benak pasien.2
b. Tilikan
Gangguan Persepsi
Gangguan Emosi
Gangguan Perilaku
2.5 KLASIFIKASI
a) Skizofrenia Paranoid
b) Skizofrenia Hebefrenik
Pedoman diagnostik.1
Memenuhi kriteria umum diagnostik skizofrenia
Diagnostik hebefrenia untuk pertama kali hanya ditegakkan
pada usia remaja atau dewasa muda (onset mulai 15-25 tahun)
Kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas: pemalu dan
seneng menyendiri (solitary), namun tidak harus demikian
untuk menentukan diagnosis
Untuk diagnosis hebefrenik yang meyakinkan umumnya
diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan lamanya,
untuk memestika bahwa gambaran yang khas
- Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat
diramalkan, serta mannerisme; ada kecenderungan untuk
selalu menyendiri (solitary), dan perilaku menunjukkan
hampa tujuan atau hampa perasaan;
- Afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar
(inappropiate), sering disertai oleh cekikikan (giggling)
atau perasaan puas diri (self satisfied), senyum sendiri
(self absorbed smilling) atau oleh sikap, tinggi hati (lofty
manner), tertawa menyeringai (grimaces), mannerisme,
mengibuli secara bersenda gurau (pranks), keluahan
hipokondriakal, dan ungkapan kata yang diulang-ulang
(reiterated phrase).
Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak
menentu (rambling) serta inkoheren.
Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan
proses pikir umumnya menonjol halusinasi atau waham
mungkin ada tetapi biasanya tidak menonjol (fleeting and
fragmentary delusions and hallucinations). Dorongan kehendak
(drive) dan yang bertujuan (determination) hilang serta sasaran
12
c) Skizofrenia Katatonik
f) Skizofrenia Residual
g) Skizofrenia Simplek
2.6 DIAGNOSIS
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas
(dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu
kurang tajam atau kurang jelas) :
a. - thought eco= isi pikiran dirinya sendiri yang
berulang dan bergema dalam kepalanya (tidak keras)
dan isi pikiran ulangan walaupun isinya sama,
namun kualitasnya berbeda; atau
- thought insertion or withdrawal= isi pikiran yang
asing dari luar masuk ke dalam pikirannya
(insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh
sesuatu dari luar dirinya (withdrawal); dan
16
2.7 PENETALAKSANAAN
1. Haloperidol 5. Trifluoperazine
2. Thioridazine 6. Chlorpromazine
3. Trifluoperazine 7. Perphenazine
4. Fluphenazine) 8. Pimozide
Pengaturan Dosis
Mulai dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 2-3 hari
sampai mencapai dosis efektif (mulai peredaan sindroma psikosis)
dievaluasi setiap 2 minggu dan bila perlu dinaikkan dosis optimal
dipertahankan sekitar 8-12 minggu (stabilisasi) diturunkan setiap 2
minggu dosis maintanance dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun
(diselingi drug holiday 1-2 hari/mingu) tapering off (dosis diturunkan
tiap 2-4 minggu) stop.3
Lama Pemberian
Terapi Psikososial
Terapi prilaku
Terapi berorientasi-keluarga
Terapi kelompok
Psikoterapi individual
2.7 PROGNOSIS
Tabel 2.3 Gambaran yang menunjukkan prognosis baik dan buruk dalam
skizofrenia.3
III. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA