Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mensintesis kompleks [Cu(en)2]X
(X= NO3; BF4-),dan mengetahui sifat magnetik, spektrum elektronik,
inframerah dan konduktivitasnya.
Kompleks etilendiamin dengan garam Cu(NO3)2.6H2O dan
Cu(BF4)2.xH2O telah disintesis dengan perbandingan mol logam dan
mol ligan 1:2 dalam air. Terbentuknya kompleks ditandai oleh
adanya perubahan warna. Kadar Cu ditentukan dengan AAS,
komposisi kation dan anion diketahui dengan mengukur nilai daya
hantar listriknya dan adanya gugus etilendiamin yang berikatan
dengan atom pusat Cu2+dianalisis dengan spektroskopi IR.
Formula kompleks yang diperkirakan dari analisis kadar Cu
dalam kompleks dengan SSA dan nilai konduktivitas ekivalen adalah
[Cu(en)2](NO3)2.1H2O dan [Cu(en)2](BF4)2.3H2O. Senyawa
kompleks Cu(II) menunjukan sifat paramagnetik dengan nilai
momen magnetik 1,6 1,8 BM. Spektrum UV-Vis menunjukkan
satu pita serapan pada panjang gelombang 546,5 nm (18298 cm-1)
sesuai dengan tansisi elektronik 2Eg 2T2g. Spektra IR
mengindikasikan adanya pergeseran serapan gugus fungsi pada
etilendiamin. Hal ini menunjukan bahwa senyawa kompleks telah
terbentuk.
Kata kunci: Sintesis senyawa kompleks, UV-Vis, kompleks
[Cu(en)2]2+
1
ABSTRACK
PENDAHULUAN
Sintesis senyawa kompleks yang bermacam-macam. Untuk
tembaga(II) dengan ligan etilendiamin senyawa kompleks tembaga(II)
telah banyak dilakukan dengan umumnya membentuk senyawa
berbagai macam pasangan anion kompleks dengan bilangan koordinasi
antaralain sulfat dan montmorillonite 4 dan 6 dengan geometri segiempat
[1][2]. Tembaga(II) dengan ligan yang planar atau oktahedral [3]. Sintesis
mengandung atom nitrogen dapat kompleks tembaga(II) dapat dilakukan
membentuk kompleks dengan struktur secara refluks maupun dengan cara
2
pencampuran pada suhu kamar. sehingga spektrum elektroniknya
Pelarut yang digunakan juga bervariasi diharapkan muncul satu pita serapan
seperti akuades, benzene, etanol, yang diasosiasikan dengan transisi
2
butanol, serta pelarut lainnya. Eg 2T2g.
Tujuan penelitian ini adalah Sintesis senyawa kompleks
untuk mensintesis secara langsung tembaga(II) dengan ligan yang
senyawa kompleks tembaga(II) mengandung gugus amina telah
dengan ligan etilendiamin, serta untuk banyak dilakukan antara lain dengan
mengetahui karakteristik dan formula ligan bidentat 2-feniletilamin dan
dari kompleks [Cu(en)2]X2 (X=NO3; difenilamin. Senyawa kompleks hasil
BF4-). sintesis mempunyai sifat paramagnetik
Karakteristik elektronik degan momen magnet 1,9 BM dan
tembaga(II) ditentukan dari 1,71 BM [5,6]. Kompleks tembaga(II)
9
konfigurasi elektronik 3d , sehingga dengan ligan 2-feniletilamin dan
ion tembaga(II) mempunyai satu difenilamin mempunyai satu pita
elektron tidak berpasangan dan serapan masing-masing 595 nm dan
mempunyai sifat paramagnetik dengan 593 nm.
nilai moment magnetik teori sebesar,
S = 1,73 BM [4]. Dengan memiliki METODE PENELITIAN
satu elektron tidak berpasangan Perkusor yang digunakan dalam
diharapkan ion tembaga(II) dapat sintesis adalah etilendiamin,
membentuk kompleks dengan ligan Cu(NO3)2.6H2O (p.a, E Merck), dan
etilendiamin yang memiliki gugus Cu(BF4)2.xH2O (p.a, E Merck). Untuk
amina dimana terdapat atom nitrogen karakterisasi dengan UV-Vis, SSA
dengan pasangan elektron bebas yang Shimadzu AA-6650, Spektrofotometer
dapat mengisi orbital kosong pada ion Infra Merah (FTIR) Shimadzu. 1821
tembaga(II) [5]. Dalam medan PC dengan teknik pellet KBr,
oktahedron mempunyi ground term Magnetic Suscepibility Balance Auto
2 2
Eg dengan term tereksitasi T2g,
3
Sherwood Scientific 10169, dan Tabel 1. Warna dan Formula Empiris
Kompleks
konduktometer Jenway.
Senyawa Kandungan Warna
Preparasi sampel dilakukan Logam
Teoritis Hasil
dengan mereaksikan secara langsung (%) AAS
larutan x mol MX2 (X=NO3- dan BF4-) (%)
Cu(en)2(NO3)2 19,51 19,7 Biru
dengan ligan etilendiamin berlebih, .H2O
Cu(en)2(BF4)2. 15,43 15,6 Biru
kemudian diuapkan pada suhu < 3H2O
100C untuk lebih meningkatkan
konsentrasinya selama 3 jam. Padatan Dari Tabel 1 dapat diperoleh
yang diperoleh kemudian disaring, lalu informasi ion tembaga(II) membentuk
di keringkan dengan suhu ruangan. kompleks bis-etilendiamin. Bilangan
koordinasi diketahui dari hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN pengukuran daya hantar listrik (Tabel
1. Kenampakan Warna, Daya hantar 2) yang dapat mencerminkan sifat
Listrik dan Formulasi Kompleks ionik serta jumlah ion-ion kompleks.
Reaksi secara langsung ion Tabel 2. Data Konduktivitas Molar
dan Reverensi
tembaga(II) dengan ligan etilendiamin Senyawa c( n/ Formula yang
-
menghasilkan warna biru tua sesuai kompleks mol diusulkan
1.cm2 ekul
dengan warna kompleks tembaga(II) .mol-
1
)
[1]. Berdasarkan data SSA
Cu(en)2(NO3)2 42,43 3 [Cu(en)2(H2O)2]
menghasilkan rumus empiris .H2O 42,43 3 (NO3)2
42,43 3 dalam larutan
kompleks Cu(en)2(NO3)2.H2O dan
Cu(en)2(BF4)2. 41,51 3 [Cu(en)2(H2O)2]
Cu(en)2(BF4)2.3H2O dengan kadar 3H2O (BF4)2.3H2O
41,51 3
tembaga masing-masing adalah 19,7% 41,51 3
CuSO4.5H2O 8,60 2
(teoritis 19,51%) dan 15,6% (teoritis
CuCl2.6H2O 47,16 3
15,43%) seperti ditunjukan Tabel 1. AlCl3.6H2O 90,96 4
4
Untuk ion kompleks Cu(II) terjadi Tabel 3. Momen Magnetik
Cu(en)2(NO3)2.H2O dan
kompleks bis-etilendiamin dengan
Cu(en)2(BF4)2.3H2O
rumus empiris Cu(en)2(NO3)2. 1H2O
Senyawa g (10- eff
6
dan Cu(en)2(BF4)2.3H2O. Kompleks Kompleks T (K) ) (cgs) (BM
)
bis-etilendiamintembaga(II) dalam
3,684 1,79
larutan sangat stabil [2]. Kompleks [Cu(en)2](NO3)2
298 3,707 1,80
.H2O
yang terbentuk menunjukan adanya 3,53 1,76
2,080 1,60
perbandingan kation dan anion 2:1 dan [Cu(en)2(H2O)2]
298 2,070 1,59
(BF4)2.H2O
mempunyai 3 ion tiap molekul 2,086 1,60
berdasarkan data konduktivitas
ekivalen (Tabel 2). Dengan demikian 3. Spektrum elektronik
formula kompleks dapat ditentukan Spektrum elektronik senyawa
2+
yakni [Cu(en)2(H2O)2] dalam kompleks [Cu(en)2](NO3)2.1H2Odan
larutan. Dalam bentuk padatannya [Cu(en)2](BF4)2.3H2O dalam pelarut
mempunyai formula air ditunjukan pada Gambar 1.
[Cu(en)2(H2O)2](NO3)2 dan
[Cu(en)2(H2O)2](BF4)2.1H2O.
2. Momen Magnetik
Kedua kompleks mempunyai
nilai momen magnetik (eff) sebesar
1,59-1,8 BM, sesuai dengan adanya
satu elektron tidak berpasangan dalam Gambar 1.Spektrum Elektronik UV-
Vis Senyawa Kompleks dan
geometri oktahedral. Detail [Cu(en)2](BF4)2.3H2O dan
pengukuran njilai momen magnetik [Cu(en)2](NO3)2.1H2O
ditunjukan pada Tabel 3. Spektra UV-Vis kedua
kompleks menunjukan adanya satu
pita serapan pada panjang gelombang
5
546,5 nm (18298 cm-1) yang (810nm) maupun [Cu(II)-2-
diasosiasikan dengan transisi feniletilamin](595-610). Ini
2
elektronik spin terijin, Eg 2T2g menunjukan bahwa kekuatan medan
untuk geometri oktahedral [7,8]. Harga ligan etilendiamin lebih besar dari
pita serapan kompleks tembaga(II) pada air maupun 2-feniletilamin [9].
tersebut jauh lebuh kecil daripada 4. Sektrum Inframerah
absorbansi CuSO4.5H2O dalam air
6
Gambar 3. Spektra Inframerah [Cu(en)2(H2O)2](BF4)2
7
UCAPAN TERIMAKASIH Difenilamin. Tugas Akhir Skripsi.
Universitas Sebelas Maret
Ucapan terimakasih penulis sampai-
Surakarta.
kan kepada bapak Profesor. 7. Nurlisa Hidayati, Risfidian Mohadi
dan Tjurmin Ginting. (2010).
K.H.Sugiyarto, Ph.D selaku dosen
Karakterisasi Senyawa Komleks
pembimbing penelitian. Terimakasih Cu(II)-Glisin dengan
Menggunakan Spektroskopi UV-
juga untuk teman-teman satu tim
Vis dan FT. IR. Jurnal Kimia
penelitian yaitu Ardhi dan Rika. Tak Mulawarwan 7 (2) : 65-68.
8. N Raman, S Ravichandran And
lupa ucapan terimakasih untuk Tanti
Thangaraja, C. (2004). Copper(II),
yang sudah banyak membantu. cobalt(II), nickel(II) and zinc(II)
complexes of Schiff base derived
from benzil-2,4-
DAFTAR PUSTAKA dinitrophenylhydrazone with
aniline. Journal of Ch]emistry
1. R. Rajan and T. Ramasubba Reddy. Science 116 (4) : 215219.
(1963). Electron Spin Resonance in 9. Sentot Budi Rahardjo, Sayekti
Ethylenediamine Complexes of Wahyuningsih dan Sony Atmojo.
Copper (II) Sulfate. The Journal of (2005). Sintesis dan Karakterisasi
Chemical Physics. 39 : 1140. Kompleks Morfolina Tembaga (II)
2. John L. Burba III, James L and Mc Sulfat.nHidrat. Journal of
Atee, J.R. (1977). The Orientation Alchemstry 4 (2) : 67-74.
and Interaction of Ethylendiamine 10. Claudia C. Wagner and Baran,E. J.
Copper (II) with Montmorillonite. (2004). Spectroscopic and Magnetik
Clays and Clay Minerals (25) : 113- Behaviour of the Copper (II)
118. Complex of L-Tryptophan. Acta
3. Kristian H. Sugiyarto. (2012). Farm Bonaerense 23(3): 339-42.
Dasar-dasar Kimia Anorganik 11. Hamid Golchoubian, O. Nazaria.,
Transisi. Yogyakarta: Graha Ilmu. and B. Kariukib. (2011). Synthesis,
4. Cotton F.A & Wilkinson.1989. Structure and Solvato chromism
Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: Studies on Copper(II) Complexes
Universitas Indonesia Press. Containing Ethylenediamine,
5. Lexy Nindia Swastika dan Fahimah Pyridine and Imidazol Ligands.
Martak .(2012). Sintesis dan Sifat Journal of the Chinese Chemical
Magnetik Kompleks Ion Logam Society (58) : 60-68.
Cu(II) dengan Ligan 2- 12. Nakamoto, K. (2009).Infrared and
Feniletilamin. Jurnal Sains dan Raman Spektra of Inorganic and
Seni Pomits 1 (1) : 1-5. Coordinate Compounds. New
6. Endah Suciningrum. (2011). jersey: John Wiley and Sons.
Sintesis dan Karakterisasi
Kompleks Tembaga(II) dengan