Você está na página 1de 28

Asuhan Keperawatan PX HIV

I. Pengkajian.
1. Riwayat : tes HIV positif, riwayat perilaku beresiko
tinggi, menggunakan obat-obat.
2. Penampilan umum : pucat, kelaparan.
3. Gejala subyektif : demam kronik, dengan atau tanpa
menggigil, keringat malam hari berulang kali, lemah,
lelah, anoreksia, BB menurun, nyeri, sulit tidur.
4. Psikososial : kehilangan pekerjaan dan penghasilan,
perubahan pola hidup, ungkapkan perasaan takut,
cemas, meringis.
5. Status mental : marah atau pasrah, depresi, ide bunuh
diri, apati, withdrawl, hilang interest pada lingkungan
sekitar, gangguan prooses piker, hilang memori,
gangguan atensi dan konsentrasi, halusinasi dan delusi.
6. HEENT : nyeri periorbital, fotophobia, sakit kepala,
edem muka, tinitus, ulser pada bibir atau mulut, mulut
kering, suara berubah, disfagia, epsitaksis.
7. Neurologis :gangguan refleks pupil, nystagmus, vertigo,
ketidakseimbangan , kaku kuduk, kejang, paraplegia.
8. Muskuloskletal : focal motor deifisit, lemah, tidak
mampu melakukan ADL.
9. Kardiovaskuler ; takikardi, sianosis, hipotensi, edem
perifer, dizziness.
10. Pernapasan : dyspnea, takipnea, sianosis, SOB,
menggunakan otot Bantu pernapasan, batuk produktif
atau non produktif.
11. GI : intake makan dan minum menurun, mual,
muntah, BB menurun, diare, inkontinensia, perut kram,
hepatosplenomegali, kuning.
12. Gu : lesi atau eksudat pada genital,
13. Integument : kering, gatal, rash atau lesi, turgor
jelek, petekie positif.
II. Diagnosa keperawatan
1. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan
imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup yang beresiko.
2. Resiko tinggi infeksi (kontak pasien) berhubungan
dengan infeksi HIV, adanya infeksi nonopportunisitik
yang dapat ditransmisikan.
3. Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan,
pertukaran oksigen, malnutrisi, kelelahan.
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang kurang, meningkatnya
kebutuhan metabolic, dan menurunnya absorbsi zat gizi.
5. Diare berhubungan dengan infeksi GI
6. Tidak efektif koping keluarga berhubungan dengan
cemas tentang keadaan yang orang dicintai.

III. Perencanaan keperawatan.


Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan dan Intervensi Rasional
criteria hasil
Resiko tinggi Pasien akan 1. Monitor Untuk
infeksi bebas infeksi tanda-tanda pengobatan
berhubungan oportunistik infeksi baru. dini
dengan dan 2. gunakan Mencegah
imunosupresi, komplikasiny teknik pasien
malnutrisi dan a dengan aseptik pada terpapar oleh
pola hidup kriteria tak setiap kuman
yang beresiko. ada tanda- tindakan patogen yang
tanda infeksi invasif. Cuci diperoleh di
baru, lab tidak tangan rumah sakit.
ada infeksi sebelum
oportunis, meberikan Mencegah
tanda vital tindakan. bertambahnya
dalam batas 3. Anjurkan infeksi
normal, tidak pasien
ada luka atau metoda Meyakinkan
eksudat. mencegah diagnosis
terpapar akurat dan
terhadap pengobatan
lingkungan
yang Mempertahan
patogen. kan kadar
4. Kumpulkan darah yang
spesimen terapeutik
untuk tes lab
sesuai order.
5. Atur
pemberian
antiinfeksi
sesuai
order
Resiko tinggi Infeksi HIV 1. Anjurkan Pasien dan
infeksi tidak pasien atau keluarga mau
(kontak ditransmisika orang dan
pasien) n, tim penting memerlukan
berhubungan kesehatan lainnya informasikan
dengan infeksi memperhatika metode ini
HIV, adanya n universal mencegah
infeksi precautions transmisi Mencegah
nonopportunis dengan HIV dan transimisi
itik yang dapat kriteriaa kuman infeksi HIV ke
ditransmisikan kontak pasien patogen orang lain
. dan tim lainnya.
kesehatan 2. Gunakan
tidak terpapar darah dan
HIV, tidak cairan tubuh
terinfeksi precaution
patogen lain bial merawat
seperti TBC. pasien.
Gunakan
masker bila
perlu.
Intolerans Pasien 1. Monitor Respon
aktivitas berpartisipasi respon bervariasi
berhubungan dalam fisiologis dari hari ke
dengan kegiatan, terhadap hari
kelemahan, dengan aktivitas
pertukaran kriteria bebas2. Berikan Mengurangi
oksigen, dyspnea dan bantuan kebutuhan
malnutrisi, takikardi perawatan energi
kelelahan. selama yang pasien Ekstra
aktivitas. sendiri tidak istirahat perlu
mampu jika karena
3. Jadwalkan meningkatkan
perawatan kebutuhan
pasien metabolik
sehingga
tidak
mengganggu
isitirahat.
Perubahan Pasien 1. Monitor Intake
nutrisi kurang mempunyai kemampuan menurun
dari kebutuhan intake kalori mengunyah dihubungkan
tubuh dan protein dan dengan nyeri
berhubungan yang adekuat menelan. tenggorokan
dengan intake untuk 2. Monitor BB, dan mulut
yang kurang, memenuhi intake dan Menentukan
meningkatnya kebutuhan ouput data dasar
kebutuhan metaboliknya3. Atur Mengurangi
metabolic, dan dengan antiemetik muntah
menurunnya kriteria mual sesuai order Meyakinkan
absorbsi zat dan muntah 4. Rencanakan bahwa
gizi. dikontrol, diet dengan makanan
pasien makan pasien dan sesuai dengan
TKTP, serum orang keinginan
albumin dan penting pasien
protein dalam lainnya.
batas n ormal,
BB mendekati
seperti
sebelum sakit.
Diare Pasien merasa 1. Kaji Mendeteksi
berhubungan nyaman dan konsistensi adanya darah
dengan infeksi mengnontrol dan dalam feses
GI diare, frekuensi
komplikasi feses dan Hipermotiliti
minimal adanya mumnya
dengan darah. dengan diare
kriteria perut2. Auskultasi Mengurangi
lunak, tidak bunyi usus motilitas
tegang, feses3. Atur agen usus, yang
lunak dan antimotilitas pelan,
warna normal, dan psilium emperburuk
kram perut (Metamucil) perforasi pada
hilang, sesuai order intestinal
4. Berikan Untuk
ointment A menghilangka
dan D, n distensi
vaselin atau
zinc oside
Tidak efektif Keluarga atau1. Kaji koping Memulai
koping orang penting keluarga suatu
keluarga lain terhadap hubungan
berhubungan mempertahan sakit pasein dalam bekerja
dengan cemas kan suport dan secara
tentang sistem dan perawatanny konstruktif
keadaan yang adaptasi a dengan
orang dicintai. terhadap 2. Biarkan keluarga.
perubahan keluarga Mereka tak
akan mengungkap menyadari
kebutuhannya kana bahwa mereka
dengan perasaan berbicara
kriteria pasien secara verbal secara bebas
dan keluarga 3. Ajarkan Menghilangka
berinteraksi kepada n kecemasan
dengan cara keluaraga tentang
yang tentang transmisi
konstruktif penyakit dan melalui kontak
transmisinya sederhana.
.

Daftar Pustaka

Grimes, E.D, Grimes, R.M, and Hamelik, M, 1991,Infectious


Diseases, Mosby Year Book, Toronto.

Christine L. Mudge-Grout, 1992, Immunologic


Disorders,Mosby Year Book, St. Louis.
Rampengan dan Laurentz, 1995, Penyakit Infeksi Tropik
Pada Anak, cetakan kedua, EGC, Jakarta.

Lab/UPF Ilmu Penyakit Dalam, 1994, Pedoman Diagnosis


dan Terapi, RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Lyke, Merchant Evelyn, 1992, Assesing for Nursing


Diagnosis ; A Human Needs Approach,J.B. Lippincott
Company, London.

Phipps, Wilma. et al, 1991, Medical Surgical Nursing :


Concepts and Clinical Practice, 4th edition, Mosby Year
Book, Toronto

Doengoes, Marilynn, dkk, 2000, Rencana Asuhan


Keperawatan ; Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien, edisi 3, alih
bahasa : I Made Kariasa dan Ni Made S, EGC, Jakarta

Laporan Kasus
ASUHAN KEPERAWATAN TN. M.Y. DENGAN HIV
AIDS
DI RUANG TROPIK LAKI RSDS SURABAYA
TANGGAL 05 07 DESEMBER 2001
Tempat/tanggal pengkajian : Tropik Laki, 05 12 - 2001 Tgl. MRS : 03 12 2001
No. register : 10103653

Pengkajian
I. Biodata.
A. Identitas pasien.
1. Nama : Tn. M.Y. (Laki-laki, 44 tahun).
2. Suku/bangsa : Banten/Indonesia.
3. Agama : Islam
4. Status perkawinan : Kawin
5. Pendidikan/pekerjaan : SLTP/tukang sepatu
6. Bahasa yang digunakan : Indonesia
7. Alamat : LP Medaeng
8. Kiriman dari : Kejari Tanjung Perak
B. Penanggung jawab pasien :
Kejari Tanjung Perak.

II. Alasan masuk rumah sakit


A. Alasan dirawat : mencret sejak 5 bulan yang lalu, malam
keringat dingin dan kadang demam.
B. Keluhan utama : nyeri perut. Penyebab tidak diketahui,
dengan faktor yang memperberat adalah bila bergerak
dan usaha yang dilakukan adalah diam. Nyeri dirasakan
tertusuk-tusuk, pasien meringis, memegang pada
kuadran kanan dan kiri tetapi tidak menyebar. Skala
nyeri adalah 5 dari skala nyeri 5. Kapan timbulnya tidak
tentu dan sering dimana tiba-tiba terjadi nyeri.

III. Riwayat kesehatan


A. Riwayat kesehatan sebelum sakit ini : pasien pernah
menderita lever dan pernah dirawat di RS Bhayangkara
Surabaya. Penyebab tidak diketahui, riwayat alergi
seperti obat dan makanan tidak ada.
B. Riwayat kesehatan sekarang : sejak 2 tahun yang lalu
pasien mengkonsumsi obat putaw dengan cara suntik.
Karena menggunakan obat terlarang akhirnya ditangkap
oleh polisi dan dimasukan ke LP Medaeng sejak 3 bulan
yang lalu. Namun pasien mencret/diare sejak 5 bulan
atau 2 bulan sebelum masuk LP Medaeng. Selain itu
keringat dingin malam hari, tidak ada napsu makan dan
mencret berbusa. Karena kondisi tambah parah oleh
Kejari dibawa ke RSUD Dr. Soetomo dan dianjurkan
untuk opname.
C. Riwayat kesehatan keluarga : orang tua, saudara
kandung ayah/ibu, saudara kandung pasien tidak ada
yang menderita penyakit keturunan.

IV. Informasi khusus


A. Masa balita : tidak dikaji
B. Klien wanita : tidak dikaji

V. Aktivitas hidup sehari hari (di LP Medaeng) :


Aktivitas Pre-masuk Di rumah sakit
sehari-hari rumah sakit
A. Makan dan
minum Pola makan 3 Pola makan 3
1. Nutrisi kali/hari, tetapi kali/hari, namun
tidak ada napsu tidak ada napsu
makan, tidak makan, nyeri saat
2. Minum menghabiskan menelan, makan
porsi yang hanya 2 sendok.
disiapkan. Minum air putih 2-
Minum air putih 3 gelas.
dengan jumlah
tidak tentu.
B. Eliminasi Mencret 5 Mencret dengan
X/hari,, seperti frekuensi 5-7
busa, tidak X/hari, encer atau
bercampur darah tidak ada isi dan
dan berbau. BAK BAK 2 X/hari
2 Xhari dan tidak serta tidak ada
ada kelainan. kelainan. Keringat
dingin pada malam
hari
C. Istirahat Pasien tidak bisa Pasien istirahat di
dan tidur istirahat dan tempat tidur saja.
tidur karena Tidur kalau merasa
penghuni LP mengantuk.
banyak. Kesulitan tidur
karena nyeri,
keringat dingin.
D. Aktivitas Pasien tidak Pasien mengatakan
melakukan apa- tidak bisa
apa karena melakukan
tinggal di LP dan aktivitasnya karena
keadaan yang lemah, merasa
lemah. tidak berdaya dan
cepat lelah. Pasien
totaly care.
E. Jarang dilakukan. Mandi dna gosok
Kebersihan gigi dilakukan di
diri tempat tidur.
Hambatan dalam
melakukan
kebersihan diri
adalah lemah dan
nyeri.
F. Rekreasi Tidak ada. Hanya bercerita
dengan isteri

VI. Psikososial.
A. Psikologis : pasien dan keluarga mengatakan penyakit
ini karena perilakunya yaitu konsumsi obat putaw
dengan suntik. Keluarga dan pasien mengatakan belum
mengerti proses penyebaran. Konsep diri : dirasakan
peran sebagai kepala keluarga tidak bertanggung
jawab. Keadaan emosi : pasien pasrah pada
keadaannya sekarang. Mekanisme koping adalah diam
saja.
B. Sosial : sejak 2 tahun yang lalu pisah ranjang dengan
isterinya. Kontak mata ada, kegemaran adalah ke
tempat hiburan.
C. Spiritual : di LP jarang melakukan sholat 5 waktu,
sedangkan di rumah sakit pasien tidak melakukan,
hanya berdoa dalam hati.

VII. Pemeriksaan fisik


A. Keadaan umum : pasien nampak sakit berat, lemah
kurus dan pucat. Kesadaran kompos mentis, GCS : 4-5-
6, T 140/90 mmHg, N 120 x/menit, S 39 0C, RR 22
X/menit.
B. Head to toe :
1. Kepala. Bentuk bulat, dan ukuran normal, kulit kepala
nampak kotor dan berbau.
2. Rambut. Rambut lurus, nampak kurang bersih.
3. Mata (penglihatan). Ketajaman penglihatan dapat
melihat, konjungtiva anemis, refleks cahaya mata kanan
negative, tidak menggunakan alat bantu kacamata.
4. Hidung (penciuman). Bentuk dan posisi normal, tidak
ada deviasi septum, epistaksis, rhinoroe, peradangan
mukosa dan polip. Fungsi penciuman normal.
5. Telinga (pendengaran). Serumen dan cairan,
perdarahan dan otorhoe, peradangan, pemakaian alat
bantu, semuanya tidak ditemukan pada pasien.
Ketajaman pendengaran dan fungsi pendengaran
normal.
6. Mulut dan gigi. Ada bau mulut, perdarahan dan
peradangan tidak ada, ada karang gigi/karies. Lidah
bercak-bercak putih dan tidak hiperemik serta tidak ada
peradangan pada faring.
7. Leher. Kelenjar getah bening tidak membesar, dapat
diraba, tekanan vena jugularis tidak meningkat, dan
tidak ada kaku kuduk/tengkuk.
8. Thoraks. Pada inspeksi dada simetris, bentuk dada
normal. Auskultasi bunyi paru normal. Bunyi jantung S1
dan S2 tunggal. Tidak ada murmur.
9. Abdomen. Inspeksi tidak ada asites, palpasi hati dan
limpa tidak membesar, ada nyeri tekan, perkusi bunyi
redup, bising usus 12 X/menit.
10. Repoduksi
Tidak dikaji.
11. Ekstremitas
Tidak mampu mengangkat tangan dan kaki. Kekuatan
otot ekstremitas atas 2-2 dan ekstremitas bawah 2-2.
12. Integumen.
Kulit keriput, pucat, akral hangat.

VIII. Pemeriksaan penunjang


A. Laboratorium :
Tanggal 27 11 2001 : metode imunokromatografi
positifi dan ELISA I dan ELISA II positif.
Tanggal 03 12 - 2001 : Hb 10,5 gr/dl, Leukosit 4,4 x
10 9/L, trombosit 543 X 10 9L, PV 0,32 GDA 69 mg/dl,
SGOT 54 4/L, BUN 32 mg/dl dan kratinin serum 1,95
mg/dl.
B. EKG/USG/IVP :
C. Endoskopi :

Terapi : tanggal 05 12 2001 : Hidrase 3 X 1 tablet,


Cotrimoxasol 2 X 2 tablet dan infuse RL 20 tetes/menit.

Analisa data
Data pendukung Masalah Etiologi
1. Subyektif :
Pasien mengatakan lemah, Aktivitas Kelemahan
cepat lelah, tidak bisa
melaukan aktivitas.
Obyektif :
Keadaan umum lemah,
pucat, ADL dibantu, pasien Nutrisi Intake yang
totaly care, terpasang infus tidak
2. Subyektif : adekuat
Pasien mengatakan tidak ada
napsu makan, saat menelan
sakit, mengatakan tidak bisa
menghabiskan porsi yang
disiapkan. Cairan tubuh
Obyektif :
Lemah, menghabiskan 2 Diare
sendok makan, dari porsi
yang disiapkan, lemah,
holitosis, lidah ada bercak-
bercak keputihan, Hb 10,5
g/dl, pucat, konjungtiva
anemis. Gangguan rasa
nyaman : nyeri Pembesaran
3. Subyektif : limfe nodes
Pasien mengatakan diare pada daerah
sejak 5 bulan yang lalu, abdomen
mengatakan menceret 5-7
kali/hari, kadang demam dan
keringat pada malam hari,
minum 2-3 gelas/hari. Infeksi
Obyektif :
Perut kembung, turgor Infeksi HIV
menurun, inkontinensia urii,
BAB encer, membran
mukosa kering, bising usus Koping keluarga
meningkat 40 X/menit
Cemas dan
4. Subyektif : takut
Pasien mengatakan perutnya terhadap
sakit, angka 5 pada skala infeksi
nyeri 5, nyeri seperti
ditusuk-tusuk.
Obyektif :
Meringis, memegang-
megang perut yang sakit,
perut kembung, nadi 120
X/menit, RR 22 X/menit, TD
140/90 mmHg, suhu 390C.
5. Subyektif :
Pasien mengatakan kadang
demam.
Obyektif :
Nadi 120 X/menit, RR 22
X/menit, TD 140/90 mmHg,
suhu 390C, anti HIV positif.
6. Subyektif :
Keluarga mengatakan
bagaimana dengan anak-
anaknya bila mengetahui
ayahnya menderita sakit,
mengatakan cemas suaminya
tersinggung karena tidak
bersentuhan secara langsung.
Obyektif :
Mengungkapkan perasaan
tentang hubungan yang retak
dengan suami, cemas.

Diagnosa Keperawatan (berdasarkan prioritas)


1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan
pembesaran limfanode pada daerah GI.
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang inadekuat.
3. Kekurangan cairan tubuh berhubungan dengan diare.
4. Aktivitas intolerans berhubungan dengan kelemahan
secara umum
5. Resiko tinggi infeksi : pasien kontak berhubungan
dengan adanya infeksi HIV.
6. Koping keluarga inefektif berhubungan dengan cemas
dan takut terhadap infeksi yang dialami pasien.
Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan dan criteria Intervensi R
hasil
Gangguan Pasien mengatakan 1. Kaji nyeri pasien Menentuk
rasa nyaman nyeri berkurang dan anjurkan untuk dan tolera
: nyeri dengan kriteria menjelaskan nyerinya. terhadap n
berhubungan skala nyeri 1-2, 2. Jelaskan kepada dialami
dengan tidak meringis, pasien tentang nyeri Nyeri pasi
pembesaran perut tidak yang dialaminya. umumnya
limfanode kembung/tendernes3. Anjurkan untuk nyeri kron
pada daerah setelah 2 hari menggunakan relaksasi,
GI. perawatan imagery Meningka
4. Kolaborasi dan peras
pemberian analgesik. mengontro
Menguran
Gangguan Setelah satu 1. Monitor kemampuan Intake me
nutrisi minggu perawatan mengunyah dan dihubungk
kurang dari pasien mempunyai menelan. tenggorok
kebutuhan intake kalori dan Menentuk
tubuh protein yang 2. Monitor intake dan Meyakink
berhubungan adekuat untuk ouput makanan
dengan memenuhi 3. Rencanakan diet keinginan
intake yang kebutuhan dengan pasien dan orang Menguran
inadekuat. metaboliknya penting lainnya. Memeunh
dengan kriteria 4. Anjurkan oral nutrisi yan
pasien makan hygiene sebelum makan.
TKTP, serum 5. Anjurkan untuk beri
albumin dan makanan ringan sedikit
protein dalam batas tapi sering.
normal,
menghabiskan
porsi yang
disiapkan, tidak
nyeri saat menelan
Kekurangan Keseimbangan 1. Monitor tanda-tanda Bolume ca
cairan tubuh cairan dan dehidrasi. merupaka
berhubungan elektrolit dapat diko
dengan dipertahankan 2. Monitor intake dan Melihat ke
diare. dengan kriteria ouput yang masu
intake seimbang 3. Anjurkan untuk Sebagai k
output, turgor minum peroral akibat pen
normal, membran 4. Atur pemberian Memenuh
mukosa lembab, infus dan eletrolit : RL intake yan
kadar urine 20 tetes/menit. tidak terpe
normal, tidak diare 5. Kolaborasi Mencegah
setealh 5 hari pemberian antidiare. cairan tub
perawatan. (BAB).
Intolerans Pada saat akan 1. Monitor respon Respon be
aktivitas pulang pasien fisiologis terhadap hari ke ha
berhubungan sudah mampu aktivitas Menguran
dengan berpartisipasi 2. Berikan bantuan energi
kelemahan. dalam kegiatan, perawatan yang pasien
dengan kriteria sendiri tidak mampu Ekstra isti
bebas dyspnea dan 3. Jadwalkan karena me
takikardi selama perawatan pasien kebutuhan
aktivitas. sehingga tidak
mengganggu istirahat.
Resiko Infeksi HIV tidak 1. Anjurkan pasien Pasien ma
tinggi ditransmisikan, tim atau orang penting memerluk
infeksi : kesehatan lainnya metode ini
pasien memperhatikan mencegah transmisi
kontak universal HIV dan kuman patogen Mencegah
berhubungan precautions dengan lainnya. infeksi ke
dengan kriteria kontak 2. Gunakan darah dan
adanya pasien dan tim cairan tubuh precaution
infeksi HIV. kesehatan tidak (universal precaution)
terpapar HIV, tidak bila merawat pasien.
terinfeksi patogen Gunakan masker bila
lain seperti TBC perlu.
selama perawatan.
Koping Setelah 3 kali 1. Kaji koping keluarga Memulai s
keluarga pertemuan terhadap sakit pasein dalam bek
inefektif keluarga atau dan perawatannya konstrukti
berhubungan orang penting lain 2. Biarkan keluarga keluarga.
dengan mempertahankan mengungkapkana Mereka ta
cemas dan suport sistem perasaan secara verbal bahwa me
takut dengan kriteria 3. Ajarkan kepada secara beb
terhadap pasien dan keluaraga tentang Menghilan
infeksi yang keluarga penyakit dan kecemasan
dialami berinteraksi transmisinya. transmisi
pasien. dengan cara yang sederhana
konstruktif,
mengungkapkan
perasaan

Pelaksanaan dan Evaluasi Keperawatan


Diagnosa Hari/tanggal Tindakan Evaluasi
kep. (jam) keperawatan keperawatan
Rabu, 05 1. Mengkaji nyeri Jam 13.30
1. 12- 2001 pasien dan S : mengatakan
10.30 menganjurkan nyeri, skala 5.
untuk menjelaskan O: meringis, T
nyerinya : nyeri 130/80 mmHg,
skala 5, merasa N 100
tertusuk-tusuk X/menit, RR
2. Menjelaskan 12 X/menit,
kepada pasien meringis
tentang nyeri yang A : nyeri tidak
dialaminya. berkurang.
3. Mengajarkan pada P: tindakan
pasien teknik keperawatan
relaksasi dan dipertahankan
imageri.
4. Menganjurkan
untuk
menggunakan
relaksasi, imagery
1. Memonitor Jam 13.30
2. 10,30 kemampuan S : mengatakan
mengunyah dan makan hanya 2
menelan : menelan sendok, tidak
terasa sakit ada napsu
2. Menganjurkan makan,
oral hygiene menelan sakit
sebelum makan O: lemah, lidah
yaitu menggosok bercak
gigi atau kumur- keputuihan
kumur. A : masalah
belum teratasi
P: tindakan
keperawatan
dipertahankan
1. Mengkaji tanda- Jam 13.30
3 10.30 tanda dehidrasi : S : mengatakan
turgor menurun, minum hanya
membran mkosa 6 sendok, tidak
kering, urine merasa sedang
output menurun. menceret.
2. Menganjurkan O: perut
untuk minum kembung,
peroral sesuai diare, encer,
kemampuan turgor
pasien : 4-5 gelas menurun,
hari membran
3. Mengatur mukosa kering.
pemberian infus A : masalah
RL 20 tetes/menit. belum teratasi
4. Mengecek P: tindakan
pemberian keperawatan
Cotriomiksasol dipertahankan
dan hidrase
4. 1. Memonitor Jam 13.30
11.00 respon terhadap S : mengatakan
aktivitas : tidak lemah.
mampu bangun, O: perut
terpasang infus, kembung,
nyeri, meringis terpasang
infus, bed rest,
lemah, pucat.
A : masalah
belum teratasi
P: tindakan
keperawatan
dipertahankan
2. Menganjurkan Jam 13.30
5. 10.30 isteri pasien S : keluarga
menggunakan mengatakan
metode mencegah mngerti
transmisi HIV dan universal
kuman patogen precaution
lainnya : mencuci O: T 130/80
tangan setelah mmHg, N 100
menyentuh pasien, X/menit, RR
hindari kontak 12 X/menit,
langsung dengan perawat
darah pasien atau menggunakan
cairan dari selaput masker
lendir, gunakan A : keluarga
sarung tangan pasien dan
3. Menggunakan perawat
darah dan cairan memperhatika
tubuh precaution n universal
(universal precaution
precaution) bila P: tindakan
merawat pasien keperawatan
dengan dipertahankan
menggunakan
masker.
1. Mengkaji koping Jam 13.00
6. 12.00 keluarga terhadap S : keluarga
sakit pasein dan mengatakan
perawatannya : tidak tahu
sedih melihat bagaimana
kondisi pasien, menjelaskan
keluarga kepada anak-
mengatakan anaknya,
menyesal mengapa O:
tidak mengetahui mengungkapka
bahwa suami n perasaan,
mengkonsumsi berusaha tegar
putaw yang A : keluarga
akhirnya seperti mulai
sekarang ini. membentuk
2. Mendengarkan koping untuk
keluarga penyesuaian.
mengungkapkana P: tindakan
perasaan secara keperawatan
verbal dipertahankan
3. Menjelas kepada
keluarga tentang
penyakit dan
transmisinya.
Kamis, 6 1. Mengkaji nyeri Jam 20.00
1. 12 -2001 pasien dan S : mengatakan
17.00 menganjurkan nyeri, skala 3.
untuk menjelaskan O: meringis, T
nyerinya. 110/80 mmHg,
2. Menganjurkan N 80 X/menit,
untuk RR 18
menggunakan X/menit,
relaksasi, imagery meringis
seperti yang A : nyeri
dijelaskan berkurang.
P: tindakan
keperawatan
dipertahankan
bila nyeri
menignkat
1. Mengkaji Jam 20.00
2. 17.00 kemampuan S : mengatakan
mengunyah dan makan hanya 3
menelan. sendok, tidak
2. Menganjurkan ada napsu
untuk gosok gigi makan,
sebelum makan. menelan sakit
3. Menganjurkan O: lemah, lidah
untuk makan bercak
makanan ringan keputihan,
seperti biskuit atau anoreksia,
roti pucat,
4. Menganjurkan konjungitva
untuk anemis
menggunakan A : masalah
kumur betadin belum teratasi
P: tindakan
keperawatan
dipertahankan
1. Mengkaji tanda- Jam 20.00
3. 17.00 tanda dehidrasi. S : mengatakan
2. Memonitor intake minum hanya
dan ouput 4 sendok,
3. Mengannjurkan mencret 3 kali
untuk minum O: perut
peroral sesuai kembung,
kemampuan diare, encer,
pasien. turogor
4. Mengatur menurun,
pemberian infus membran
RL 20 tetes/menit. mukosa keirng.
5. Menyiapkan obat A : masalah
Cotriomiksasol belum teratasi
dan hidrase untuk P: tindakan
diminum keperawatan
dipertahankan
1. Menganjurkan Jam 20.00
4. 17.00 isteri pasien untuk S : --
mempertahankan O: T 130/80
metode mencegah mmHg, N 100
transmisi HIV. X/menit, RR
2. Menggunakan 12 X/menit,
darah dan cairan perawat
tubuh precaution menggunakan
(universal masker,
precaution) bila menggukan
merawat pasien tisue.
dengan A : keluarga
menggunakan pasien dan
masker. perawat
memperhatika
n universal
precaution
P: tindakan
keperawatan
dipertahankan
5. 19.00 Jam 19.00
1. Mendengarkan S : keluarga
keluarga mengatakan
mengungkapkana mampu
perasaan secara menerima
verbal keadaan
2. Menjelas kepada suaminya,
keluarga tentang mengatakan
penyakit dan kecewa
transmisinya. mengapa saat
pisah tidak
mengetahui
kalau
suaminya
konsumsi
putaw.
O:
mengungkapka
n perasaan,
tenang
A : keluarga
mulai
membentuk
koping untuk
penyesuaian.
P: tindakan
keperawatan
dipertahankan
Jumat, 07 Jam 16.00
1. 12 - 2001 Mengkaji nyeri S : mengatakan
10.00 pasien dan nyeri, skala 3.
menganjurkan O: meringis, T
untuk menjelaskan 100/70 mmHg,
nyerinya. N 88 X/menit,
RR 12
X/menit,
meringis
A : nyeri
berkurang.
P: tindakan
keperawatan
dipertahankan
bila nyeri
meningkat
2. 10.30 Menganjurkan oral Jam 16.00
hygiene sebelum S : mengatakan
makan yaitu makan hanya 3
menggosok gigi sendok, tidak
atau kumur- ada napsu
kumur. makan,
menelan sakit
O: lemah,
bercak
keputihan
berkurang
A : masalah
belum teratasi
P: tindakan
keperawatan
dipertahankan
3. 14.00 1. Menganjurkan Jam 16.00
untuk minum S : mengatakan
peroral sesuai minum hanya
kemampuan 4 sendok, tidak
pasien : 4-5 gelas merasa sedang
hari menceret.
2. Mengatur O: diare, encer,
pemberian infus turgor
RL 15 tetes/menit. menurun,
membran
mukosa kering.
A : masalah
belum teratasi
P: tindakan
keperawatan
dipertahankan
4. 14.00 Memonitor Jam 16.00
respon terhadap S : mengatakan
aktivitas : tidak lemah.
mampu bangun, O: terpasang
terpasang infus, infus, bed rest,
nyeri, meringis lemah, pucat,
ADL dibantu
A : masalah
belum teratasi
P: tindakan
keperawatan
dipertahankan
5. 14.30 Menganjurkan Jam 16.00
isteri pasien S : keluarga
menggunakan mengatakan
metode mencegah mngerti
transmisi HIV dan universal
kuman patogen precaution
lainnya : mencuci O: T 100/70
tangan setelah mmHg, N 90
menyentuh pasien, X/menit, RR
hindari kontak 16 X/menit,
langsung dengan perawat
darah pasien atau menggunakan
cairan dari selaput masker
lendir, gunakan A : keluarga
sarung tangan pasien dan
perawat
memperhatika
n universal
precaution
P: tindakan
keperawatan
dipertahankan
6. 15.00 1. Mendengarkan Jam 16.30
keluarga S : keluarga
mengungkapkan mengatakan
perasaan secara sudah bisa
verbal menerima
2. Menjelas keadaan
kepada keluarga pasien.
tentang penyakit O:
dan transmisinya. mengungkapka
n perasaan,
berusaha tegar
A : keluarga
sudah
membentuk
koping untuk
penyesuaian.
P: tindakan
keperawatan
dihentikan

Você também pode gostar

  • Komplikasi
    Komplikasi
    Documento7 páginas
    Komplikasi
    IgaDyahRs
    Ainda não há avaliações
  • DHF
    DHF
    Documento29 páginas
    DHF
    IgaDyahRs
    Ainda não há avaliações
  • Askep Ispa Pada
    Askep Ispa Pada
    Documento20 páginas
    Askep Ispa Pada
    IgaDyahRs
    Ainda não há avaliações
  • Ispa
    Ispa
    Documento14 páginas
    Ispa
    IgaDyahRs
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento15 páginas
    Bab I
    IgaDyahRs
    Ainda não há avaliações
  • Ispa
    Ispa
    Documento14 páginas
    Ispa
    IgaDyahRs
    Ainda não há avaliações
  • Asuhan Keperawatan Infeksi Saluran Pernafasan Akut
    Asuhan Keperawatan Infeksi Saluran Pernafasan Akut
    Documento33 páginas
    Asuhan Keperawatan Infeksi Saluran Pernafasan Akut
    IgaDyahRs
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento15 páginas
    Bab I
    IgaDyahRs
    Ainda não há avaliações
  • Ispa
    Ispa
    Documento14 páginas
    Ispa
    IgaDyahRs
    Ainda não há avaliações
  • Ispa
    Ispa
    Documento14 páginas
    Ispa
    IgaDyahRs
    Ainda não há avaliações
  • Laporan PNEUMONIA
    Laporan PNEUMONIA
    Documento13 páginas
    Laporan PNEUMONIA
    irma dwi hapsari
    Ainda não há avaliações
  • Ispa
    Ispa
    Documento14 páginas
    Ispa
    IgaDyahRs
    Ainda não há avaliações
  • Woc Kolelitiasis
    Woc Kolelitiasis
    Documento28 páginas
    Woc Kolelitiasis
    IgaDyahRs
    Ainda não há avaliações
  • Askep Stroke Hemoragik
    Askep Stroke Hemoragik
    Documento16 páginas
    Askep Stroke Hemoragik
    Julian_Cristy
    Ainda não há avaliações
  • CVA Laporan Pendahuluan dan Masalah Keperawatan
    CVA Laporan Pendahuluan dan Masalah Keperawatan
    Documento7 páginas
    CVA Laporan Pendahuluan dan Masalah Keperawatan
    Wiendha Puna Tico
    100% (1)
  • BAB 1 PENDAHULUAN Endokrin 2003
    BAB 1 PENDAHULUAN Endokrin 2003
    Documento18 páginas
    BAB 1 PENDAHULUAN Endokrin 2003
    iga_dyah
    Ainda não há avaliações
  • LP Cva
    LP Cva
    Documento22 páginas
    LP Cva
    gregorius ara
    Ainda não há avaliações
  • Makalah Elektrokardiogram
    Makalah Elektrokardiogram
    Documento6 páginas
    Makalah Elektrokardiogram
    elgamartaneza
    Ainda não há avaliações
  • Mood Gangguan Asuhan
    Mood Gangguan Asuhan
    Documento25 páginas
    Mood Gangguan Asuhan
    IgaDyahRs
    100% (2)
  • CA Mammae - Makalah
    CA Mammae - Makalah
    Documento19 páginas
    CA Mammae - Makalah
    IgaDyahRs
    Ainda não há avaliações
  • Repro Ikterus
    Repro Ikterus
    Documento18 páginas
    Repro Ikterus
    IgaDyahRs
    Ainda não há avaliações