Antropometrik tindakan dan kadar insulin puasa pada
anak-anak sebelum dan sesudah menyembuhkan
sindrom Cushing.
Keil MF, Graf J, N Gokarn, Stratakis CA.
Sumber : Bagian Endokrinologi pada Genetika, Program
Pengembangan Endokrinologi Genetika (PDEGEN),
Eunice Kennedy Shriver Institut Nasional Kesehatan
Anak dan Pengembangan Manusia, National Institutes
of Health, Bethesda, MD 20.892, USA.
keilm@mail.nih.gov
abstrak
LATAR BELAKANG & TUJUAN:Anak-anak dengan
sindrom Cushing hadir dengan keterlambatan
pertumbuhan dan adipositas kelebihan yang cenderung
umum daripada sentripetal. Tidak ada studi prospektif
dari fenotip ini karena berkembang sebelum dan setelah
pengobatan pada anak-anak. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengevaluasi anak sebelum dan satu tahun
setelah obat bedah dibandingkan dengan kontrol dan
untuk menentukan kadar insulin puasa dan kemungkinan
hubungan mereka dengan lingkar pinggang dan
pinggang-tinggi rasio, pra-dan pasca-menyembuhkan
sindrom Cushing.
METODE: 30 anak-anak dengan sindrom Cushing
dievaluasi sebelum dan satu tahun pasca-pengobatan dan
dibandingkan dengan 14 usia dan indeks massa tubuh-
cocok kontrol.
HASIL: Trisep Hanya lipatan kulit z-skor menunjukkan
perbedaan yang signifikan antara pasien dengan sindrom
Cushing aktif dan kontrol. Sebuah korelasi positif antara
kadar insulin puasa dan lingkar pinggang z-skor
ditemukan untuk anak-anak dengan sindrom Cushing,
asosiasi ini bertahan satu tahun menyembuhkan
berikutnya.
KESIMPULAN: Tidak seperti orang dewasa dengan
sindrom Cushing terpengaruh, lengan wilayah otot atas
anak-anak dengan sindrom Cushing tidak berbeda dari
anak-anak obesitas tanpa sindrom Cushing. Bertahannya
korelasi positif antara lingkar pinggang dan insulin
puasa meskipun pengampunan sindrom Cushing
menunjukkan bahwa anak-anak dengan riwayat sindrom
Cushing mungkin memiliki peningkatan risiko untuk
merugikan efek jangka panjang dari peningkatan massa
lemak perut.
Anthropometric measures and fasting insulin levels
in children before and after cure of Cushing
syndrome.
Keil MF, Graf J, Gokarn N, Stratakis CA.
Source : Section on Endocrinology Genetics, Program
on Developmental Endocrinology Genetics (PDEGEN),
Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child
Health and Human Development, National Institutes of
Health, Bethesda, MD 20892, USA. keilm@mail.nih.go
Abstract
BACKGROUND & AIMS: Children with Cushing
syndrome present with growth delay and excess
adiposity that tends to be generalized rather than
centripetal. There are no prospective studies of this
phenotype as it evolves before and after treatment in
children. The aims of this study were to evaluate
children prior to and one-year after surgical cure
compared to controls and to determine fasting insulin
levels and their possible association with waist
circumference and waist-height ratio, pre- and post-cure
of Cushing syndrome.
METHODS: 30 children with Cushing syndrome were
evaluated prior to and one-year post-treatment and
compared to 14 age and body mass index-matched
controls.
RESULTS: Only triceps skin fold z- score showed a
significant difference between patients with active
Cushing syndrome and controls. A positive correlation
between fasting insulin levels and waist circumference
z- score was found for children with Cushing syndrome;
this association persisted one-year following cure.
CONCLUSIONS: Unlike adults affected with Cushing
syndrome, upper arm muscle area of children with
Cushing syndrome did not differ from obese children
without Cushing syndrome. The persistence of a positive
correlation between waist circumference and fasting
insulin despite remission of Cushing syndrome suggests
that children with a history of Cushing syndrome may
have an increased risk for adverse long-term effects of
increased abdominal fat mass.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22154461
Prolactin as a marker of successful catheterization
during IPSS in patients with ACTH-dependent
Cushing's syndrome.
Sharma ST, Raff H, Nieman LK.
Source : Program on Reproductive and Adult
Endocrinology, Eunice Kennedy Shriver National
Institute of Child Health and Human Development,
National Institutes of Health, Bethesda, Maryland
20892, USA.
Abstract
CONTEXT: Anomalous venous drainage can lead to
false-negative inferior petrosal sinus sampling (IPSS)
results. Baseline inferior petrosal sinus to peripheral
(IPS/P) prolactin ratio higher than 1.8 ipsilateral to the
highest ACTH ratio has been proposed to verify
successful catheterization. Prolactin-normalized ACTH
IPS/P ratios may differentiate Cushing's disease (CD)
from ectopic ACTH syndrome (EAS).
OBJECTIVE: Our objective was to examine the utility
of prolactin measurement during IPSS.
DESIGN, SETTING, AND PARTICIPANTS: We
conducted a retrospective analysis of prolactin levels in
basal and CRH-stimulated IPSS samples in ACTH-
dependent Cushing's syndrome (2007-2010).
RESULTS: Twenty-five of 29 patients had a
pathologically proven diagnosis (17 CD and eight EAS).
IPSS results were partitioned into true positive for CD (n
= 16), true negative (n = 7), false negative (n = 1), and
false positive (n = 1). Prolactin IPS/P ratio suggested
successful IPSS in eight of 11 with abnormal
venograms. Baseline prolactin IPS/P ratio was helpful in
two patients with abnormal venograms and false-
negative (catheterization unsuccessful) or true-negative
(catheterization successful) IPSS results; the normalized
ratio correctly diagnosed their disease. Normalized
ACTH IPS/P ratio was at least 1.3 in all with CD, but
prolactin IPS/P ratios were misleadingly low in two. One
patient with cyclic EAS had a false-positive IPSS when
eucortisolemic (baseline prolactin IPS/P = 1.7;
normalized ratio = 5.6). All other EAS patients had
normalized ratios no higher than 0.7.
CONCLUSION: Prolactin measurement and evaluation
of the venogram can improve diagnostic accuracy when
IPSS results suggest EAS but is not necessary with
positive IPSS results. Confirmation of hypercortisolemia
remains a prerequisite for IPSS. A normalized ratio of
0.7-1.3 was not diagnostic.
Prolaktin sebagai penanda kateterisasi sukses selama
IPSS pada pasien dengan
sindrom ACTH-dependen Cushing.
Sharma ST, Raff H, Nieman LK.
Sumber :Program Reproduksi dan Dewasa
Endokrinologi, Eunice Kennedy Shriver Institut
Nasional Kesehatan Anak dan Pengembangan Manusia,
National Institutes of Health, Bethesda, Maryland
20.892, USA.
Abstrak
KONTEKS: Drainase vena anomali dapat
menyebabkan sinus negatif palsu rendah petrosus
sampling (IPSS) hasil. Dasar sinus petrosus inferior
perifer (IPS / P) rasio prolaktin lebih tinggi dari 1,8
ipsilateral dengan rasio tertinggi ACTH telah diusulkan
untuk memverifikasi kateterisasi sukses. Prolaktin-
normalisasi ACTH IPS / P rasio dapat membedakan
penyakit Cushing (CD) dari sindrom ACTH ektopik
(EAS).
TUJUAN: Tujuan kami adalah untuk memeriksa utilitas
pengukuran prolaktin selama IPSS.
DESAIN, SETTING, DAN PESERTA: Kami melakukan
analisis retrospektif dari kadar prolaktin dalam sampel
IPSS basal dan CRH-dirangsang dalam sindrom ACTH-
dependent Cushing (2007-2010).
HASIL: Dua puluh lima dari 29 pasien memiliki
diagnosis patologis terbukti (17 CD dan delapan EAS).
Hasil IPSS yang dipartisi menjadi positif benar untuk
CD (n = 16), benar negatif (n = 7), negatif palsu (n = 1),
dan false positif (n = 1). Prolaktin IPS / P rasio yang
disarankan IPSS sukses dalam delapan dari 11 dengan
venograms abnormal. Baseline prolaktin IPS / P rasio
sangat membantu dalam dua pasien dengan venograms
abnormal dan negatif palsu (kateterisasi berhasil) atau
benar-negatif (kateterisasi sukses) IPSS hasil, rasio
normalisasi benar didiagnosis penyakit mereka.
Normalisasi ACTH IPS / P rasio setidaknya 1,3 dalam
semua dengan CD, tapi prolaktin IPS / P rasio yang
menyesatkan rendah dua. Satu pasien dengan siklik EAS
memiliki positif palsu IPSS ketika eucortisolemic
(baseline prolaktin IPS / P = 1,7; rasio normalisasi =
5,6). Semua EAS lain pasien memiliki rasio normalisasi
tidak lebih dari 0,7.
KESIMPULAN: Pengukuran prolaktin dan evaluasi
Venogram dapat meningkatkan akurasi diagnostik ketika
hasil IPSS menunjukkan EAS tetapi tidak perlu dengan
hasil IPSS positif. Konfirmasi hypercortisolemia tetap
menjadi prasyarat untuk IPSS. Sebuah rasio normalisasi
dari 0,7-1,3 tidak diagnostic
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22031511