Você está na página 1de 18

CLINICAL SCIENCE SESSION

ASUHAN DAN PENGAWASAN ANTENATAL

Disusun untuk memenuhi tugas P3D SMF Ilmu Kebidanan dan Kandungan

Preceptor :

Neilvy., dr., SpOG

Disusun oleh :

Firla Rachmina 12010011065


Ariko Rahmat Putra 12010011047
Kharina Anjarsari 12010011051
Steffi Rifasa TSM 12010011037

SMF ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RS MUHAMMADIYAH BANDUNG
2011
ASUHAN DAN PENGAWASAN ANTENATAL

Persalinan ditentukan oleh persiapan-persiapan sebelumnya, misalnya persiapan fisik dan


mental sebelum pelaksanaannya. Perawatan fisik dan mental pada masa kehamilan sebelum
persalinan disebut antepartum care. Antepartum care merupakan upaya pencegahan dan
mempunyai tujuan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang kurang baik bagi ibu dan/ atau anak.

Antepartum care berarti asuhan dan pengawasana sebelum anak lahir, jadi
perawatan dalam kehamilan lebih ditujukan kepada keadaan ibu.
Prenatal Care berarto asuhan dan pengawasan sebelum anak lahir, pertolongan
disini lebih ditujukan kepada janin dalam kehamilan, serta dalam kala I dan
kala II persalinan.

Pelayanan Antenatal meliputi:

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis
kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama
masa kehamilannya.
Sesuai dengan standard minimal pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu
- timbang berat badan
- ukur tinggi badan
- ukur tekanan darah
- pemberian imunisasi TT
- ukur tinggi fundus uteri
pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan

Dalam praktek kedua istilah ini tidak dibedakan

Yang dimaksud dengan asuhan antenatal yang normal adalah pemberian perhatian yang
penuh pada setiap perempuan hamil. Tujuannya ialah untuk deteksi dini dan penyingkiran
kehamilan dengan resiko, mencegah masalah-masalah yang mungkin timbul, memberikan
pengobatan yang memadai dan jika perlu melakukan rujukan.
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Oleh Pemeriksa

A. Anamnesa kepada pasien :


1. Umur
2. Riwayat kehamilan sebelumnya : jumlah kehamilan/per salinan & Tindakan pada
persalinan sebelumnya.
3. HPHT
4. Edema
5. Perdarahan
6. Ketuban pecah sebelum waktunya
7. Tanda-tanda preeklamosia seperti sakit kepala, gangguan penglihatan, mual,muntah,nyeri
epigastrik.

B. Mengetahui apa yang harus dievaluasi pada persalinan


1. Tekanan darah
2. Periode haid terakhir untuk menentukan umur kehamilan dan taksiran persalinan
3. Tinggi fundus uteri
4. Posisi janin, tunggal atau ganda
5. BJA
6. Edema : tangan, muka dan ekstrimitas bawah

C. Mengetahui kriteria rujukan

Perempuan hamil dengan keadaan seperti di bawah ini harus dirujuk untuk dilakukan
evaluasi atau pertolongan persalinan :

1. Kehamilan ganda
2. Perdarahan
3. Preeklampsia
4. Riwayat SC sebelumnya
5. Tanda persalinan prematur
6. KPSW
7. Presentasi tidak normal
D. Mengetahui manajemen kehamilan dan persalinan seperti :
1. Pendidikan dan penyuluhan ibu hamil tentang :
Edema
Kehamilan ganda
Perdarahan
Presentasi tidak normal
KPSW
Risiko SC sebelumnya
2. Mengetahui faktor resiko dalam persalinan seperti partus lama, perdarahan
p[ascasalin, infeksi masa nifas.
E. Pemberian obat-obatan
Vitamin dan pemberia tablet besi sebaiknya diberikan pada ibu hamil.

Hal-hal penting yang harus diperhatikan adalah :


1. Harus selalu dilakukan pemeriksaan tekanan darah pada bulan ke 7,8,9 ketika
mungkin timbul preeklampsia
2. Harus selalu diperiksa posisi anak pada bulan ke 9.

Tujuan Asuhan Antenatal

- Tujuan asuhan antenatal pada ibu :


Untuk mengurangi penyulit-penyulit masa antepartum
Untuk mempertahankan kesehatan jasmamni maupun rohani ibu
Supaya persalinan dapat berlangsung dengan aman
Supaya ibu sesehat mungkin pascasalin
Supaya ibu dapat memenuhi segala kebutuhan janin
- Tujuan terhadap anak
Mengurangi prematuritas, kelahiran mati, dan kematian neonatal
Bayi dalam keadaan kesehatan yang optimal

Perencanaan Pemeriksaan Antenatal

Jadwal pemeriksaan (usia kehamilan dari hari pertama haid terakhir):

sampai 28 minggu : 4 minggu sekali


28 - 36 minggu : 2 minggu sekali
di atas 36 minggu : 1 minggu sekali

KECUALI jika ditemukan kelainan / faktor risiko yang memerlukan penatalaksanaan medik lain,
pemeriksaan harus lebih sering dan intensif.

Idealnya seperti di atas (sampai 28 minggu 1 kali setiap bulan, 29-36 minggu setiap 2 minggu
sekali dan di atas 36 minggu setiap minggu sekali). Pada kunjungan pemeriksaan lanjutan,
diperiksa :

1. Keluhan ibu, tekanan darah, berat badan, dan tinggi fundus uteri.
2. Terhadap janin diperiksa perkiraan besar / berat janin, presentasi dan letak janin, denyut
jantung janin, aktifitas janin, perkiraan volume cairan amnion dan letak plasenta (jika
memungkinkan dengan USG).
Diet Dalam Kehamilan

Makanan harus diperhatika karena :

- Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan


- Untuk tumbuhnya janin
- Supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas
- Guna mengadakan cadangan untuk masa laktasi

Perubahan Berat Badan

Kenaikan berat badan yang dianjurkan Committee of the National Academy of Science ialah :

- Untuk ibu-ibu dengan BB di bawah berat seharusnya kenaikan yang dianjurkan 12.5
18kg
- Untuk ibu-ibu dengan BB normal kenaikan yang dianjurkan ialah 11.5-16kg
- Untuk ibu-ibu dengan BB berlebih kenaikan yang dianjurkan ialah 7-11.5 kg

BB ibu seharusnya diukur berdasarkan BMI yaitu dengan cara :

BMI = BB ibu sebelum hamil


Tinggi badan ibu

Secara umum kenaikan BB yang disarankan ialah berkisar 10-15kg. Penambahan BB ini
merupakan bagian dari tanda yang penting sebagai pertumbuhan anak yang baik.
Hal yang perlu doperhatikan ialah :
1. Peningkatan BB yang normalnya 10-15kg terdiri dari :
a. Janin (3.75kg)
b. Plasenta dan selaput (0.75kg)
c. Cairan ketuban (1kg)
d. Pertambahan berat uterus (1.25kg)
e. Pertambahan volume darah (1.75kg)
f. Payudara (1kg)
g. Pertambahan cairan ekstrimitas bawah (1-1.5kg)
2. Kurangnya pertambahan BB merupakan tanda bahaya. Paling sedikit setidaknya sekitar
7.5-10kg, jika pada minggu ke 20 kenaikan BB kurang dari 5 kg maka kebiasaan makan
harus diperbaiki.
Kebutuhan Nutrisi

Kalori

Wanita hamil dengan berat badan normal membutuhkan sekitar 2400 kalori/hari selama
kehamilan.

1. Masukan kalori yang tidak adekuat dapat meningkatkan resiko gangguan janin dalam
rahim dan baerat badan bayi lahir rendah yang dapat menimbulkan masalah
2. Seluruh pasien khusunya yang mengalami obesitas, harus diingatkan tidak boleh memulai
program penurunan berat badan ketika hamil

Protein

Protein berepran penting dalam pertumbuhan sel. Asupan protein yang kurang selama
kehamilan dapat menyebabkan pertumbuhan janin kurang optimal. Selama kehamilan seorang
ibu mebutuhkan 1,3g/kgBb/hari. Protein berasal dari daging, keju, ayam dan ikan

Mineral

Kebutuhan mineral meningkat selama kehamilan, terutama Ca dan Fe (besi). Fe


diperlukan untuk Hb janin sedangkan kalsium (Ca) dan Fosfor diperlukan untuk pembentukan
tulang-tulang janin.

Zat Besi

Elemen zat besi yang dianjurkan selama kehamilan 30-60mg/hari. Zat besi dapat
ditemukan dalam hati, daging merahh, kacang kering, sereal.

Kalsium

Dianjurkan 1200mg/hari biasa di dapat dari susu setiap hari. Selain itu kedelai dan
makanan yang berasal dari susu, keju dan yoghurt.

Vitamin A
Diperlukan untuk menambah daya tahan terhadap infeksi

Vitamin B kompleks

Kekurangan vitamin B pada bayi dapat menyebabkan perdarahan, menambah


kemungkinan perdarahan saat persalinan

Asam Folat

Dibutuhkan untuk pembentukan heme. Defisiensi asam folat dapat mengakibatkan


gangguan pembentukan sel darah merah dan menyebabkan anemia megaloblastik. Asam folat
dapat dijumpai pada makanan yang mengandung zat besi dan protein.

Vitamin C

Tidak dianjurkan mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi (1 gram atau lebih )karena dapat
mebahayakn bayi

Vitamin E

Penting untuk pertumbuhan embrio

Air

Wanita hamil harus banyak mengkonsumsi air, rata-rata kebutuhan airagi wanita hamil 6-
8 gelas/hari

Penyesuaian Kebiasaan Hidup

Kegiatan latihan (exercise)

Wanita hamil tidak perlu membatasi kegiatan latihannya selama yang bersangkutan tidak
terlalu lelah. Pembatasan yang ketat mungkin diperlukan pada keadaan- keadaan seperti
penderita/ suspect cervix inkompeten, preeklampsia, persalinan prematur, dan kehamilan ganda.

Perjalanan
Tidak ada efek yang membahayakan yang dianggap terjadi akibat perjalanan, pesawat
terbang dengan tekanan tinggi juga tidak menimbulkan resiko. Wanita hamil dianjurkan untuk
berjalan kaki setiap 2 jam untuk mencegah bendungan vena tungkai dan tromboflebitis

Kebiasaan BAB

Kebiasaan BAB selama kehamilan cenderung menjadi tidak teratur. Hal ini disebabkan
karena adanya relaksasi otot polos saluran cerna akibat pengaruh progesterondan tekanan oleh
massa uterus yang membesar .

Obstipasi mungkin terjadi karena hal- hal berikut ini:

Kurang gerak badan.

Peristaltik usus kurang karena pengaruh hormon.

Tekanan pada rektum oleh kepala.

Selain oleh rahim yang membesar, panggul juga terisi oleh usus yang penuh feses pada
obstipasi sehingga menimbulkan bendungan di dalam panggul. Bendungan ini merupakan
faktor resiko munculnya hemorrhoid dan pielitis.

Cara untuk memudahkan BAB antara lain sebagai berikut:

Banyak minum, gerak badan yang cukup, makan makanan yang banyak
mengandung serat seperti sayuran dan buah- buahan.

Jika perlu dapat dibantu dengan parafinum liquidum 2x1 sendok sehari.

Koitus
Sebenarnya hubungan seksual tidak berbahaya dilakukan kapan saja selama kehamilan,
dengan syarat tidak ada penyulit kehamilan seperti ketuban pecah, persalinan prematur, dan
cervix inkompeten.

Pada perempuan yang mudah mengalami keguguran sebaiknya tidak melakukan koitus
pada saat hamil muda. Koitus pada hamil muda dilakukan dengan hati- hati. Koitus pada akhir
kehamilan juga sebaiknya dihindari karena kadang- kadang dapat menyebabkan infeksi pada
persalinan dan nifas, dan dapat menyebabkan pecah ketuban pada multiparaprostaglandin yang
tedapat pada cairan semen dan orgasme pada perempuan mungkin menyebabkan kontraksi.

Merokok

Seorang ibu yang merokok sering memiliki bayi yang lebih kecil (sekitar 250 gr) disertai
dengan peningkatan mortalitas perinatal. Ibu yang merokok harus menghentikan kebiasaan
merokok sama sekali selama hamil.

Akibat buruk yang dihasilkan oleh rokok mungkin karena:

1. Karbonmonoksida yang menginaktivasi fungsi Hb ibu dan janin.

2. Aktivitas vasokonstriksi nikotin menyebabkan berkurangnya perfusi darah ke plasenta

3. Berkurangnya nafsu makan dan berkurangnya masukan kalori pada perempuan perokok.

Alkohol

Kelainan janin akibat kebiasaan minum alkohol yang berat selama kehamilan dikenal
sebagai fetal alcohol syndrome dan terjadi defek kraniofasial, defek kardiovaskular dan
ekstrimitas, hambatan pertumbuhan pra dan pascanatal, serta timbulnya retardasi mental.

Obat-obatan

Jika suatu obat harus atau terpaksa diberikan kepada ibu hamil, harus dipertimbangkan
keuntungan dan kerugiannya. Kemungkinan efek samping jangka panjang pemberian obat-
obatan terhadap perkembangan janin seperti diethylstilbestrol (DES) harus selalu diingat.

Pekerjaan
Ibu hamil boleh melakukan pekerjaannya seperti biasa selama tidak kelelahan. Oleh
karena itu disela- sela pekerjaan harus beristirahat.

Higiene Umum dalam Kehamilan

Gerak Badan

Tidak ada gunanya ibu hamil berbaring terus menerus seperti orang sakit, malahan
merugikan karena istirahat yang lamadapat melemahkan otot, memberi watu untuk berpikiran
yang bukan- bukan.

Gerak badan yang ringan baik sekali, sedapat mungkin mendapat udara yang segar dan
sinar matahari pada pagi hari. Mengangkat barang- barang yang berat tidak baik dan gerakan
badan yang tiba- tiba harus dihindari. Istirahat yang diperlukan adalah 8 jam malam hari dan 1
jam siang hari. Jika tidak dapat tidur, sebaiknya berbaring saja untuk istirahat.

Kebersihan Badan

Kebersihan badan mengurangi mengurangi kemungkinan infeksi. Pemeliharaan buah


dada juga penting. Puting susu harus dibersihkan jika terbasahi oleh kolostrum. Jika dibiarkan
dapat terjadi eksim pada daerah puting susu dan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan
keluar dengan pemijatan keluar setiap kali madi.

Perawatan gigi perlu diperhatikan dalam kehamilan, karena gigi yang baik yang dapat
menjamin pencernaan yang sempurna.

Ibu hamil jangan melakukan irigasi vagina (kecuali atas nasihat dokter) karena dapat
menimbulkan emboli udara

Pakaian

Pakaian yang baik untuk ibu hamil adalah pakaian yang enak dipakai, dan tidak boleh
menekan tubuh. Pakaian yang menekan menybabkan bendungan vena dan mempercepat
timbulnya varises. Dianjurkan menggunakan sepatu atau selop dengan hak rendah
Aspek Jiwa dalam Kehamilan

Masa kehamilan hendaknya merupakan masa bahagia menanti kedatangan anak yang
sangat diinginkan.pengertian terhadap keadaan calon ibu dan keluarga sangat diperlukan,
terutama dari suami. Begitu pula selama antenatal, hendaknya terjalin hubungan batin yang erat
antara calon ibu dan dokter agar ibu dapat mencurahkan isihatinya.

Dua persoalan dalam ilmu jiwa yang paling sering kita jumpai pada ibu hamil adalah
sebagai berikut:

Perasaan takut dan penolakan ibu terhadap kehamilan

Perasaan takut ini ditimbulkan antara lain karena kehamilan menyebabkan perubahan
besar pada badan ibu yang kurang dimengerti, sehingga dianggap misterius dan
menggelisahkan; misalnya perut membesar, terasanya pergerakan- pergerakan di dalam
perut, timbulnya hiperpigmentasi, striae, dan kolostrum.

Disamping itu, calon ibu sering mendengar cerita yang bukan- bukan mengenai
kehamilan dan persalin dari orang- orang disekitarnya. Ketakutan terhadap kehamilan
dan persalinan adalah reaksi yang bersifat fisiologis. Kebanyakan orang gelisah
menghadapi persalinan. Tugas kita bukan untuk menghilangkan rasa takut, tapi
membantu ibu untuk mengatasinya.

Takut dalam kehamilan dan persalinan dapat bermanifestasi sebagai hiperemesis, kurag
tidur, his dengan nyeri yang berlebihan, bahkan dapat menimbulkan spasme otot- otot
yang mungkin menyulitkan persalinan

Penolakan anak yang dikandung oleh ibunya

Penolakan ini terjadi karena ibu belum menikah atau karena anak sudah banyak sehingga
anak yang baru lahir akan memberatkan ekonomi rumah tangga.

Hal tersebut dapat menimbulkan usaha kearah abortus provokatus yang mungkin
membahayakan jiwa ibu, terjadinya hiperemesis dan persalinan mungkin sebagai
penderitaan
Untuk mengurangi perasaan takut, ibu perlu diberi penerangan mengenai fisiologi
kehamilan, persalinan dan nifas agar dapat dimengerti perubahan- perubahan yang terjadi dalam
badannya dan tidak dipengaruhi oleh cerita yang bukan- bukan.

Hal- hal yang dapat membantu mengatasi persoalan jiwa antara lain keinginan
mempunyai anak, kasih sayang suami istri, agama, serta penerangan dan pengertian dari bidan
atau dokter. Dalam menghadapi penderita dengan persoalan- persoalan jiwa, kita harus pandai
mendengarkan dengan sabar agar pasien dapat mencurahkan isi hatinya, harus menaruh
pengertian terhadap persoalan yang dikemukakan dan akhirnya harus pandai memimpin pasien
keluar dari masalah- masalah yang dihadapi.

Profilaksis Obstetri (Persalinan tanpa Nyeri)

Kecemasan dan ketakutan dapat merusak keseimbangan saraf (mental) dan dapat
meninggikan persepsi nyeri. Tujuan psikoprofilaksis ialah untuk memperkuat aktivitas cortex
penderita, sehingga ia lebih sadar akan peristiwa yang menyangkut dirinya dalam kehamilan.
Persiapan mental penderita secara psikoprofilaksis dilakukan sebagai berikut:

1. Mempelajari keadaan lingkungan penderita


Pikiran sehari-hari mengenai keluarga, keuangan, perumahan, dan pekerjaan dapat
menimbulkan depresi sehingga perlu ditanggulangi.
2. Pendidikan dan latihan
a. Mengurangi pengaruh yang negatif
Kecemasan dan keatakutan sering ditimbulkan oleh cerita-cerita yang menakutkan
mengenai kehamilan dan persalinan, pengalaman yang merugikan pada persalinan
yang lalu, atau karena kurangnya pengetahuan mengenai proses kehamilan dan
persalinan. Keadaan tersebut perlu diimbangi dengan memberikan pendidikan
(penerangan) mengenai anatomi dan fisiologi kehamilan maupun persalinan kepada
penderita.
b. Memperkuat pengaruh positif, yaitu kebahagiaan akan mempunyai anak yang
diinginkan dan dinantikan.
c. Latihan-latihan fisik berupa senam hamil untuk memperkuat otot-otot dan
merangsang peredaran darah. Selain itu, diberikan juga latihan relaksasi, mengejan
dan bernafas serta perawatan buah dada,
3. Adaptasi kepada lingkungan tempat bersalin
Adaptasi dilaksanakan dengan cara mengadakan orientasi; memperkenalkan ruangan
bersalin, alat-alat kebidanan, dan tenaga kesehatan.

Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan hendaknya dilakukan sedini mungkin, yaitu segera setelah


seorang perempuan merasa dirinya hamil sehingga dokter atau bidan mempunyai waktu yang
cukup banyak untuk mengobati atau memperbaiki keadaan-keadaan yang kurang memuaskan.

Pada umumnya pemeriksaan kehamilan dilakukan sebagai berikut:

Sekali sebulan sampai dengan bulan VI


Dua kali sebulan dari bulan VI sampai dengan bulan IX
Sekali seminggu pada bulan terakhir

Karena penyulit kehamilan seperti preeklampsia, perdarahan antepartum, dan kelainan


letak baru timbul atau baru bermakna pada triwulan terakhir, serta bertambah besar kemungkinan
terjadinya menjelang akhir kehamilan, jelas bahwa pengawasan setelah bulan VI harus
diperketat.

Aturan pemeriksaan tersebut di atas tentu hanya berlaku jika segalanya normal. Jika
terdapat kelainan, frekuensi pemeriksaan disesuaikan menururt kebutuhan pasien masing-
masing. Misalnya, jika perempuan hamil banyak muntah pada saat hamil muda, ia tidak
dipesankan untuk kembali setelah 1 bulan, tetapi mungkin sekali seminggu atau sekali 2 minggu.

Begitu pula halnya jika terdapat tanda-tanda preeklamsia yang ringan pada triwulan
terakhir, kita harus lebih sering menemui pasien daripada aturan yang umum. Pada pemeriksaan
ulang, ditanyakan tenang gejala-gejala yang baru timbul, misalnya edema, obstipasi, perdarahan,
dan sakit kepala.
Selain pemeriksaan perut, harus dilakukan pertimbangan berat badan, pengukuran
tekanan darah, dan pemeriksaan adanya protein dalam air seni setiap kali kunjungan. Hb
ditentukan sekali 3 bulan. Penerangan mengenai higiene dalam kehamilan seperti diet, istirahat,
gerak badan, dan pakaian dilanjutkan. Ada baiknya pasien diberitahukan bahwa keadaannya
normal, tidak ada kelainan apa-apa, karena hal ini akan menenangkan jiwanya.

Sebaliknya, pasien juga harus diajarkan secara bijaksana untuk mengenai tanda-tanda
bahaya dalam kehamilan, seperti:

Perdarahan dari kemaluan


Edema muka atau jari*
Sakit kepala hebat*
Penglihatan kabur*
Nyeri perut
Muntah hebat
Demam
Keluarnya cairan sekonyong-konyong dari vagina

*=tanda-tanda preeklamsia

Jika salah satu dari gejala diatas timbul, pasien harus segera memeriksakan diri. Selain
itu, calon ibu juga perlu mengetahui tanda-tanda mulainya persalinan, yaitu:

His yang teratur dan makin sering timbulnya, disertai nyeri yang dimulai dari pinggang
dan menjalar ke perut. Jika dibawa berjalan, nyeri ini lebih sering timbul.
Keluarnya lendir berdarah dari kemaluan
Keluarnya cairan banyak dari kemaluan

Keluhan-keluhan yang sering didapatkan pada perempuan hamil, ialah:

1. Mual dan muntah


Mual dan muntah biasanya timbul pada bulan II dan hilang setelah bulan III. Mual dan
muntah ini terutama pada pagi hari sewaktu perut kosong (morning sickness).
Pengobatannya melalui cara berikut:
Makan dulu sedikit, misalnya biskuit dan teh sebelum bangun dari tempat tidur
Makan harus dalam porsi kecil, tetapi sering, misalnya 5 kali sehari
Dapat juga diberikan vitamin B kompleks, vitamin C, dan sedatif.
2. Sakit pinggang
Sebagian besar sakit pinggang disebabkan karena perubahan sikap badan pada kehamilan
yang lanjut karena titik berat badan pindah ke depan akibat perut yang membesar. Hal ini
diimbangi dengan lordosis yang berlebihan yang dapat menimbulkan spasme otot-otot
pinggang. Nyeri semacam ini dapat diringankan dengan analgetika.
Selain itu, sebagian keadaan ini disebabkan karena melonggarnya sendi-sendi panggung
seperti symphysis dan articulatio sacroiliaca akibat pengaruh hormon-hormon kehamilan.
Dengan istirahat atau pemakaian korset, keluhan dapat berkurang.

3. Varises
Timbulnya varises dipengaruhi oleh faktor keturunan, berdiri lama, dan usia. Dalam
kehamilan, hal ini ditambah dengan faktor hormonal (progesteron) dan bendungan dalam
panggul.
Perempuan yang mengalami varises tidak boleh memakal pakaian yang sempit atau
enekan dan tidak boleh bekerja lama sambil berdiri. Sewaktu istirahat, kaki hendaknya
ditinggikan. Ada baiknya mempergunakan kaos kaki panjang dari bahan elastis.
4. Hemoroid (wasir)
Wasir adalah pelebaran vena-vena anus, jadi tidak ada bedanya dengan varises. Wasir
dapat bertambah besar dalam kehamilan karena adanya bendungan darah didalam rongga
panggul.
Defekasi yang teratur penting untuk mengurangi bendungan dalam panggul. Jika perlu,
diberikan supositoria haemoroidales. Hemoroid yang menyebabkan perdarahan banyak
harus dioperasi.
5. Sakit kepala
Sakit kepala biasanya timbul pada saat hamil muda dan sukar ditentukan sebabnya. Pada
pertengahan kehamilan, sakit kepala ini menghilang atau berkurang dengan sendirinya.
Sakit kepala pada triwulan terakhir dapat merupakan gejala preeklamsia yang berat.
6. Edema
Edema paling sering timbul pada kaki dan tungkai bawah. Harus selalu diperiksa apakah
edema ini tidak disebabkan oleh preeklampsia. Jika disebabkan oleh tekanan dari rahim
yang membesar terhadap vena-vena panggul, edema akan hilang dengan istirahat,
menjadi nyata pada malam hari dan hilang pada pagi hari. Sebaiknya kaki ditinggikan
sewaktu tidur.
7. Sesak nafas
Sesak nafas disebabkan karena rahim yang membesar mendesak diafragma keatas. Jika
tidur dengan bantal yang tinggi, sesak akan berkurang.
8. Fluor albus (keputihan)
Pada umumnya, cairan dalam vagina bertambah dalam kehamilan tanpa sebab-sebab
yang patologis dan sering tidak menimbulkan keluhan.
Jika flour sangat banyak dan menyebabka perasaan gatal atau eksim di sekitar kemaluan,
harus dicari apakah disebabkan oleh gonokokus, trichomonas vaginalis atau kandida
albicans.
Gonokokus menyebabkan flour, seperti nanah, trichomonas vaginalis menyebabkan flour
yang putih berbuihm sedangkan candida albicans menyebabkan flour dengan gumpalan
putih atau kuning yang menyebabkan gatal yang sangat. Terapi harus ditujukan kepadda
penyebabnya.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (1999). Buku Pedoman Pengenalan Tanda Bahaya pada Kehamilan, Persalinan dan
Nifas, Departemen kesehatan, Departemen Dalam Negeri, Tim Penggerak PKK dan WHO.
Jakarta.

Pelayanan Obtetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) Asuhan Neonatal Essensial.
2008

Bagian Obstetri dan Ginekologi. Obstetri Fisiologi. Fakultas Kedokteran universitas


Padjadjaran .Bandung. 2010

Você também pode gostar