Você está na página 1de 2

Pada prektikum kali ini yaitu tentang pembuatan mie yang bertujuan untuk mengetahui

teknolagi pembuatan mie, untuk mempelajari proses pembuatan mie dan mengetahui karakteristik
mie dan dapat menganalisa hasil yang dihasilkan. Adapun menurut standar industri Indonesia (SII
2046-90) yang dimaksud dengan mie merupakan produk makanan yang dibuat dari tepung gandum
atau tepung terigu dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan-bahan tambahan
yang diinginkan, berbentuk khas mie yang tidak dikeringkan.
Pada percobaan ini dilakukan pembuatan mie telur kenyal (mie basah). Adapun mie basah
adalah mie mentah yang belum dipasarkan mengalai penggodokan dalam air yang mendidih dengan
kadar air 52% sehingga daya tahan simpannya relative singkat (40 jam pada suhu kamar). Dan
bahan-bahan yang digunakan pada pembuatan ini, yaitu tepung terigu, tepung tapioca, garam halus,
minyak makan, telur ayam, kaldu ayam bubuk dan air bersih.
Tepung terigu yang digunakan mengandung gluten, yaitu protein yang terdapat pada terigu.
Gluten bersifat relative sehingga akan mempengaruhi sifat elastisitas dan teksture mie yang
dihasilkan. Dan adapun tepung tapioca yng digunakan berfungsi sebagai pengenyal karena pada
percobaan ini tidak digunakan bahan kimia sebagai pengenyal sehinggan digunakan tepung tapioca
sebagai gantinya karena tepung tapioca mempunyai gelasi, menaikkan uiskositas dan memiliki daya
rehidrasi sehingga mie menjadi lebih kenyal dan garam yang digunakan pun memiliki fungsi selain
penyadap rasa, yaitu garam juga berfungsi untuk mengubah sifat pati tepung terigu sehingga mie
menjadi kenyal.
Pada pembuatan mie ini pertama dilakukan pemcampuran tepung terigu, garam halus dan
tepung tapioca dalam satu wadah hingga merata, lalu campuran ditambahkan minyak dan telur
ayam yang berfungsi sebagai emulsifier dan menambah citarasa mie menjadi lebih gurih dan
warnanya menjadi kuning mengulesi adonan hingga merata, kemudian menambahkan 40 ml larutan
kaldu ayam sedikit-demisedikit sambil diuleni sampai kalis dan tidak lengket ditangan, kemudian
mendiamkan adonan selama 20 menit dalam wadah yang tertutup plastic, setelah adonan tersebut
kalis, adonan dibentuk lembaran-lembaran untuk mempermudah waktu penggilingan mie,
kemudian mencetak adonan yang telah dipipihkan menjadi bentuk mie. Setelah terbentuk mie,
mentaburi dengan tepung secukupnya supaya tidak menempel satu sama lain, kemudian mie
direbus kira-kira setengan matang dan mie siap diolah menjadi berbagai masakan yang sangat lezat.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan analisa kadar air dan kadar abu pada produk mie
yang dihasilkan. Adapun kadar air yang didapat setelah dilakukan analisa yaitu sebesar 44%(berat
basah), hal ini menunjukkan bahwa mie yang dihasilkan tergolong bagus karena belum melewati
standar kadar air mie basah pada umumnya. Adapun standar kadar mie basah, yaitu 52% seperti
yang telah disebutkan diatas. Sedangkan kadar abunya, yaitu sebesar 8%. Produk mie yang
dihasilkan berhasil, yaitu memiliki warna kuning seperti mie pada umumnya kenyal dan rasanya
gurih serta sedap dan produk mie yang dibuat tanpa dilakukan penambahan bahan pengawet dan
juga bahan pengenyal, hanya ditambahkan bahan penyedap rasa yaitu kaldu aym bubuk.

KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
- Mie merupakan produk makanan yang dibuat dari tepugn gandum atau tepung terigu
dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan-bahan tambahan yang
diinginkan, berbentuk khas mie yang tidak dikeringkan.(SII 2046-90).
- Proses pembuatan mie dilakukan dengan cara pencampuran bahan, pembentukkan
lembaran, pembentukkan mie dan perebusan.
- Produk mie yang dihasilkan cukup baik, rasanya enak dan gurih, teksturenya kenyal dan
warnanya kuning khas mie.
- Berdasarkan pecobaan analisa, produk yang dihasilkan , diperoleh:
% kadar air (berat basah) = 44 %
% kadar abu =8%

Você também pode gostar