Você está na página 1de 2

Pemeriksaan Antenatal Care

1.1 Defenisi
Pemeriksaan Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses
kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan (Mufdillah, 2009) Menurut WHO
(2010), Antental Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
1.2 Tujuan Pelayanan Antenatal Care.
Ada beberapa tujuan Antenatal Care menurut (Kusmiyati,et al.,2008) yaitu
mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan
memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan proses kelahiran bayi, mendeteksi dan
menatalaksanakan komplikasi medis, bedah ataupun obstetric selama kehamilan,
mengembangkan persiapan persalinan serta rencana kesiagaan menghadapi komplikasi,
membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan puerperium
normal, dan merawat anak secara fisik, psikologi
dan sosial.

1.3 Manfaat Antenatal Care


Menurut (Mufdlilah, 2009) manfaat Antenatal Care yaitu Memfasilitasi hasil yang sehat
dan positif bagi ibu hamil maupun bayinya dengan alasan menegakkan hubungan
kepercayaan dengan ibu, mendeteksi komplikasi yang dapat mengancam jiwa,
mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan kesehatan.

1.4 Standar Pelayanan Antenatal Care


Pelayanan antental adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga professional (dokter
spesialis kebidanan, Dokter umum, bidan, perawat) untuk ibu selama masa
kehamilannya, sesuai dengan standard minimal pelayanan Antenatal Care yaitu
(Mufdlilah, 2009) :
Penimbangan badan
Melakukan penimbangan berat badan ibu hamil secara teratur mempunyai arti klinis
penting, karena ada hubungan yang erat antara pertambahan berat badan selama
kehamilan dengan berat badan lahir anak. Pertambahan berat badan hanya sedikit
menghasilkan rata-rata berat badan lahir anak yang lebih rendah dan resiko yang lebih
tinggi untuk terjadinya bayi BBLR dan kematian bayi. Pertambahan berat badan ibu
selama kehamilan dapat digunakan sebagai indikator pertumbuhan janin dalam rahim.
Berdasarkan pengamatan pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dipengaruhi
berat badannya sebelum hamil (Kardjati, 1985). Pertambahan yang optimal adalah kira-
kira 20 % dari berat badan ibu sebelum hamil (Cunningham dkk, 1997), jika berat
badan tidak bertambah, menunjukkan ibu mengalami kurang gizi.
Penimbangan berat badan pada umur kehamilan trimester I dan II bertujuan untuk
mengetahui kenaikan berat badan ibu sebelum dan sesudah hamil. Dalam keadaan
normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil, di hitung mulai trimester I sampai
trimester III berkisar antara 9-13,5 kg, penimbangan berat badan mulai trimester III
bertujuan untuk mengetahui kenaikan berat badan setiap minggu. Kenaikan berat badan
setiap minggu pada kehamilan yang tergolong normal adalah 0,4-0,5 kg (Mandriwati,
2008).
Tabel 2.1. Rekomendasi BMI Kenaikan BB Total
Kenaikan Total Berat yang Dianjurkan (Kg)
Badan Ibu Hamil
Berdasarkan Berat
Badan Ibu Sebelum
Hamil Berat badan
Sebelum Hamil
(BB/TB(m2)
Berat badan kurang 19,8 12,5-18
(underweight)
Berat badan normal 19,8-26,0 11,5-16
(normal weight)
Berat badan berlebih 26,0-29.0 7-11,5
(overweight)
Obesitas

Você também pode gostar