Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BERSUMBERDAYA MANUSIA)
Disusun oleh :
Rombel 2 AKK
2017
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat, dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Laporan ini
penulis susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Kepemimpinan.
Adapun makalah ini telah saya usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu saya tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas
dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi
penyusun bahasanya maupun segi lainnya.
Penulis bersedia menerima baik kritik maupun saran yang dapat membangun.
Selain itu penulis meminta maaf jika terdapat kekurangan dalam penulisan makalah
ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
program dari sendiri yang sudah terkenal dan hampir dilakukan di semua daerah
Posyandu sendiri terdiri dari beberapa kegiatan yang termasuk dalam kegiatan
pelayanan Posyandu masih belum maksimal untuk deteksi dini kesehatan ibu
1
dan anak. Pelayanan optimal di Posyandu memerlukan penyesuaian
Juni 2001. Tujuan dari revitalisasi posyandu agar terjadi peningkatan fungsi dan
sejak dalam kandungan, agar status gizi maupun derajat kesehatan ibu dan anak
memang telah lama dicanangkan, namun seperti penelitian yang dilakukan oleh
sudah dilaksanakan sejak tahun 2001, namun belum adanya evaluasi tentang
Untuk itu perlu adanya penggalakkan kembali tentunya dengan melihat apa
dalam memperbaikinya.
2
1.2.3 Bagaimana program revitalisasi posyandu yang dapat dilaksanakan?
saat ini.
dilaksanakan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
dengan bimbingan dari petugas Puskesmas, lintas sektor dan lembaga terkait
4. Dana Sehat
8. Pos KB Desa
bersangkutan.
4
dari dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan
b. keluarga berencana;
c. imunisasi;
d. gizi;
5
1. Mempercepat penurunan Angka Kematian Bayi (AKB), anak balita dan
angka kelahiran.
2. Mempercepat penurunan AKI (Angka Kematian Ibu ), ibu hamil dan ibu
nifas.
danSejahtera (NKKBS).
dari 1 tahun) anak balita (usia 1-5 tahun), ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas,
secara umum dapat dibedakan menjadi 4 (empat) tingkat yaitu : (1) Posyandu
Pratama; (2) Posyandu Madya; (3) Posyandu Purnama dan (4). Posyandu
1. Posyandu Pratama
oleh kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah
kader terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang. Penyebab tidak terlaksananya
kegiatan rutin bulanan Posyandu, disamping jumlah kader yang terbatas, dapat
pula karena belum siapnya masyarakat. Intervensi yang dapat dilakukan untuk
kader.
2. Posyandu Madya
6
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5
orang atau lebih, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu <
3. Posyandu Purnama
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 (lima)
orang atau lebih. Cakupan utamanya > 50% serta mampu menyelenggarakan
program tambahan seta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat
yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang
4. Posyandu Mandiri
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata kader sebanyak 5 (lima)
orang atau lebih. Cakupan dari kegiatan utamanya > 50%, mampu
pembiayaan dari dana sehat yang dikelola masyarakat yang pesertanya lebih
dari 50% KK yang bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu Intervensi yang
terjamin kesinambungannya.
Bagi Masyarakat:
7
1. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan
6. Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan table tambah darah (Fe).
anak.
8. Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas
Bagi Kader
lengkap.
8
2.3. Revitalisasi Posyandu
pernah dimiliki atau seharusnya dimiliki oleh sebuah kota, baik dari segi sosio-
kultural, sosial ekonomi, segi fisik alam lingkungan, sehingga diharapkan dapat
dengan sasaran khusus balita dan ibu hamil serta menyusui dan; 3)
masyarakat, tokoh adat, seluruh lintas sektor pemerintah, dan pihak terkait
9
2.3.2 Tujuan Revitalisasi Posyandu
kandungan,dan agar status gizi maupun derajat kesehatan ibu dan anak
Posyandu.
Posyandu.
Posyandu.
Posyandu dengan prioritas utama pada Posyandu Pratama dan Madya sesuai
10
2.3.4 Strategi Revitalisasi Posyandu
cakupan keseluruhan.
11
yang ditetapkan yaitu: tenaga kesehatan puskesmas kader Pembina
input/asupan, proses, luaran (output), dan dampak (out come) sebagai berikut
12
a. Indikator Input : Jumlah Posyandu yang telah lengkap sarana dan obat-
obatnya, jumlah kader yang telah dilatih dan aktif bekerja, jumlah kader
kesinambungan Posyandu.
13
2.4 Strategi Pelaksanaan Posyandu Terintegrasi untuk Solusi
BAB III
PENUTUP
14
Alur pikir diatas dapat dijadikan acuan mengapa posyandu harus ditegakkan
terintegrasi. Posyandu adalah Pos Pelayanan Kesehatan yang paling dekat dengan
Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Gizi Buruk sebenarnya dapat
dalam program Posyandu. Untuk itu perlu adanya rekomendasi dalam peningkatan
Posyandu.
Instansi/Pihak
Terkait
Masalah Solusi yang Ditawarkan
Revitalisasi
Posyandu
Kader Posyandu - Jumlah kader aktif kurang - Kader aktif melakukan
- Masih banyak kader yang kunjungan
belum mengikuti rumah atau kejar timbang balita.
Pelatihan - Kader aktif melakukan
- Banyak kader yang drop pendekatan
out dan penyuluhan kepada
- Sulit mendapatkan kader masyarakat tentang pentingnya
baru posyandu.
- Pelatihan tidak efektif - Waktu pelaksanaan posyandu
- Peserta pelatihan dibatasi disesuaikan dengan kondisi
- Tidak ada insentif kader lingkungan posyandu misalnya
- Kader tidak melakukan banyak ibu yang bekerja pada
kunjungan rumah pagi hari maka posyandu dapat
- Umur kader relatif tua dan dilaksanakan pada sore hari
bekerja lambat - Mengaktifkan tokoh
masyarakat untuk penggerakan
masyarakat
- Kaderisasi kader untuk
menggantikan kader yang drop
out dan relatif tua
- Adanya insentif untuk kader
Lurah/Kepala - Kurangnya penggerakan - Setiap pergantian lurah/kepala
masyarakat desa
15
Desa - Tidak ada monitoring melakukan serah terima tugas
- Tidak mengaktifkan termasuk tugas dalam
pengurus PKK Kelurahan pembinaan
posyandu.
- Memberikan dukungan
kebijakan, sarana dan dana
untuk penyelenggaraan
posyandu
- Mengkoordinasikan dengan
ketua RT/RW untuk
penggerakan masyarakat
sehingga dapat hadir pada hari
buka posyandu
- Mengkoordinasikan peran
kader posyandu dan tokoh
masyarakat untuk berperan aktif
dalam penyelenggaraan
posyandu
- Melakukan pembinaan untuk
terselenggaranya kegiatan
posyandu secara teratur.
- Membentuk dan mengaktifkan
kembali Tim Penggerak PKK
- Memberikan gratis administrasi
kepada kader di setiap
kelurahan
- Menggerakkan masyarakat
untuk dana swadaya kegiatan
PMT
Pengurus - Tidak ada pembinaan dan Setiap pergantian pengurus Tim
Penggerak PKK pengawasan posyandu Penggerak PKK dilakukan serah
Kelurahan - Tidak ada PMT terima tugas termasuk
- Tidak melakukan pembinaan posyandu dan
penggerakan masyarakat disaksikan oleh seluruh
- Serah terima formal pengurus PKK.
pengurus PKK antar
periode tidak
dilaksanakan
16
pembinaan Kelurahan secara
- Posyandu tidak dianggap berkesinambungan
sebagai program vital
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat, dengan
bimbingan dari petugas Puskesmas, lintas sektor dan lembaga terkait lainnya.
kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan anak
balita. Posyandu secara umum dapat dibedakan menjadi 4 (empat) tingkat yaitu : (1)
Posyangu Pratama; (2) Posyandu Madya; (3) Posyandu Purnama dan (4). Posyandu
Mandiri.
pada masa silam pernah hidup, atau mengendalikan, dan mengembangkan kawasan
untuk menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki atau seharusnya
dimiliki oleh sebuah kota, baik dari segi sosio-kultural, sosial ekonomi, segi fisik alam
Kematian Bayi, Gizi Buruk sebenarnya dapat dituntaskan melalui Posyandu karena
18
3.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah RI. 2001. Pedoman Umum
Revitalisasi Posyandu: Jakarta. Direktur Bina Gizi Masyarakat Depkes dan
Kesos.
Departemen Dalam Negeri RI. 2001. Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu.
Jakarta: Departemen Dalama Negeri RI.
20