Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena
berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
ANALISIS SAMPEL MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER untuk
memenuhi salah satu mata kuliah Instrumentasi.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa penjelasan mengenai preparasi sampel dan bagaimana tahap pada
preparasi sampel ?
2. Apa prinsip spektrofotometri dan bagaimana skema kerjanya ?
3. Bagaimana cara menghitung kadar sampel dan metode ketelitian serta
ketepatan menggunakan spektrofotometer?
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
(GC) karena titik didihnya relatif tinggi. Untuk menurunkan titik didihnya
maka asam lemak tersebut direaksikan dengan alkohol (metanol atau
etanol) sehingga terbentuk metil ester atau etil ester yang titik didihnya
lebih rendah.
3. menghasilkan senyawa yang lebih termo stabil, misalnya analisis senyawa
dengan GC memungkinkan terjadinya degradasi senyawa oleh pemanasan
di injection port. Oleh karena itu analit harus direaksikan dengan senyawa
lain sehingga terbentuk senyawa baru yang termo stabil.
Selain itu teknik preparasi sampel dapat dilakukan dengan melarutkan
analit ke dalam pelarut yang sesuai, misalnya analit berupa senyawa organik
yang terlarut dalam air dapat dipindahkan ke dalam pelarut organik dengan
teknik ekstraksi. Dengan teknik ini, maka analit dapat dipisahkan dari matrik
yang komplek, dapat dipekatkan dan dilarutkan dalam pelarut yang sesuai.
Selanjutnya teknik preparasi sampel dapat juga digunakan untuk
meningkatkan selektivitas pengukuran. Misalnya analisis senyawa yang
mempunyai isomer optik/ senyawa kiral. Senyawa kiral (R dan S atau D dan
L) dapat dipisahkan dengan menggunakan kolom kiral yang berbasis
siklodektrin atau molecular imprinting polymer (MIP).
6
2. Pengecilan ukuran butir
Pengecilan ukuran butir adalah proses pengurangan ukuran atas
sample tanpa menyebabkan perubahan apapun pada massa sample.
Contoh alat mekanis untuk melakukan pengecilan ukuran butir adalah :
- Jaw Crusher
- Rolls Crusher
- Swing Hammer Mills
Jaw Crusher atau Roll Crusher biasa digunakan untuk mengurangi
ukuran butir dari 50 mm sampai 11,2 mm; 4,75 mm atau 2,36 mm. Roll
Crusher lebih direkomendasikan untuk jumlah/massa sample yang besar.
Swing Hammer Mill digunakan untuk menggerus sample sampai ukuran
0,2 mm yang akan digunakan untuk sample yang akan dianalisa di
Laboratorium.
7
2.2 Spektrofotometri
Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui zat yang terkandung dalam
makanan atau minuman seperti micro nutrient, zat pewarna, dll tergantung
panjang gelombang yang telah disetting pada spektrofotometer. Setiap senyawa
punya serapan maksimal pada panjang gelombang tertentu. Panjang gelombang
ini dinamakan panjang gelombang maksimum. Pada panjang gelombang
maksimum, hubungan antara absorbansi dan konsentrasi senyawa bisa
disetarakan. Panjang gelombang maksimum dicari lebih dahulu supaya lebih
mudah mengatur range panjang gelombang analisanya.
8
2.2.2 prosedur kerja spektrofotometri
Spektrum elektromagnetik terdiri dari urutan gelombang dengan sifat-sifat
yang berbeda. Kawasan gelombang penting di dalam penelitian biokimia adalah
ultra lembayung (UV, 180-350 nm) dan tampak (VIS, 350-800 nm). Cahaya di
dalam kawasan ini mempunyai energi yang cukup untuk mengeluarkan elektron
valensi di dalam molekul tersebut
Penyerapan sinar UV-Vis dibatasi pada sejumlah gugus fungsional atau gugus
kromofor yang mengandung elektron valensi dengan tingkat eksutasi rendah. Tiga
jenis elektron yang terlibat adalah sigma, phi, dan elektron bebas. Kromofor-
kromofor organik seperto karbonil, alkena, azo, nitrat, dan karboksil mampu
menyerap sinar ultraviolet dan sinar tampak. Panjang gelombang maksimumnya
dapat berubah sesuai dengan pelarut yang digunakan. Auksokrom adalah gugus
fungsional yang mempunyai elektron bebas nseperti hidroksil, metoksi, dan
amina. Terkaitnya gugus kromofor akan mengakibatkan pergeseran pita absorpsi
menuju ke panjang gelombang yang lebih besar dan disertai dengan peningkatan
intensitas
9
kualitatif, panjang gelombang dimana energi dapat diserap akan menunjukkan
jenis zatnya (Cahyanto 2008).
2.3 Menghitung kadar sampel dan metode ketelitian serta ketepatan menggunakan
spektrofotometer
10
2. Penentuan Operating Time (OT)
Tujuan : untuk mengetahui waktu pengukuran yang stabil yaitu saat sampel
bereaksi sempurna dengan reagen warna . waktu kerja ditentukan dengan
mengukur hubungan antara waktu pengukuran dengan absorbansi larutan.
a. Dibuat seri larutan baku dari zat yang akan di analisis dengan berbagai
konsentrasi
d. Bila hukum Lambert-Beer terpenuhi maka kurva baku berupa garis lurus
11
g. Nilai R antara 0,70 1,00 (pertanda terbentuk garis lurus linear pada
rentang konsentrasi yang dibuat)
..
B =
. 2 ()2
( 2 )()()()
A =
.( 2 )()2
Penentuan kadar sampel metode regresi linier yaitu metode parametrik dengan
variabel bebas (konsentrasi sampel) dan variabel terikat (absorbansi sampel)
menggunakan persamaan garis regresi Kurva Larutan Baku. Konsentrasi sampel
dapat dihitung berdasarkan persamaan kurava baku tersebut.
12
Contoh data hasil absorbansi sampel
13
2.3.3 Penentuan ketepatan metode spektrofotometri
Metode penambahan baku (standard addition method)
1
Uji peroleh kembali/recovery (%) =
14
BAB III
KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
https://aaknasional.wordpress.com/2012/06/08/spektrofotometer-uv-vis/
http://nursawatikim.blogspot.co.id/2015/12/makalah-spektrofotometer-uv-vis.html
http://ganden-fst.web.unair.ac.id/artikel_detail-67282-Ilmiah-
Teknik%20preparasi%20sampel%20(bagian%201).html
http://organiksmakma3b30.blogspot.co.id/2013/04/spektrofotometri.html
http://msholihah0.blogspot.co.id/2015/12/praktikum-kimia-spektrofotometri.html
16