Você está na página 1de 3

NAMA : AFAN LUHUNG P.

KELAS : X-2
ABSEN : 03
Pemijahan ikan lele secara alami
Langkah pertama untuk pemijahan ikan lele secara alami adalah
dengan memilih induk betina dan jantan yang sudah matang gonad.
Pilih sepasang ikan lele yang memiliki bobot seimbang, tujuannya
agar salah satu induk tidak ketakutan terhadap induk lainnya.
Keseimbangan bobot sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
pemijahan.

Sebelum proses pemijahan ikan lele dilakukan, siapkan terlebih


dahulu kolam tempat memijah. Kolam yang ideal untuk pemijahan
adalah panjang 2-3 meter, lebar 1-2 meter dan kedalaman 1 meter.
Sebaiknya dasar kolam terbuat dari semen atau fiberglass agar mudah
mengawasi telur hasil pembuahan. Sebelumnya kolam harus
dikeringkan dan dijemur, kemudian diisi air sedalam 30-40 cm.
Gunakan air yang berkualitas baik, bersih dan jernih.

Pasang kakaban, bisa dibuat dengan ijuk yang dijepit dengan bambu
seukuran area kolam. Gunakan pemberat agar kakaban tersebut
tenggelam tidak mengapung di atas permukaan air. Kakaban
berfungsi agar telur hasil pemijahan tidak berhamburan dan mudah
dipindahkan. Buatlah kakaban sekokoh mungkin agar tidak
berantakan oleh indukan yang aktif. Air untuk pemijahan ikan lele
harus kaya oksigen, oleh karena itu berikan aerasi pada kolam
pemijahan. Atau, apabila tersedia sumber air yang cukup buatkan
aliran masuk dan keluar. Atur debit air sebanyak 2-3 liter per detik.

Waktu yang tepat untuk memasukan indukan kedalam kolam


pemijahan adalah sore hari. Biasanya ikan lele akan memijah sekitar
pukul 23.00 hingga pukul 05.00. Selama proses pemijahan ikan lele
kolam harus ditutup, untuk mencegah induk ikan loncat keluar kolam.
Pada pagi hari, biasanya proses pemijahan sudah selesai. Telur akan
menempel pada kakaban. Telur yang berhasil dibuahi berwarna
transparan sedangkan yang gagal berwarna putih susu.

Setelah proses pemijahan selesai, segera angkat induk dari kolam


pemijahan ikan lele. Hal ini untuk menghindari telur disantap oleh
induk ikan, karena setelah memijah induk ikan betina akan merasa
lapar. Selanjutnya telur yang telah dibuahi ditetaskan. Penetasan bisa
dilakukan di kolam pemijahan ataupun di tempat lain seperti
akuarium, fiberglass atau kolam terpal. Selama proses penetasan
suplai oksigen (aerasi) harus dipertahankan dan suhu distabilkan pada
kisaran 28-29oC.

Telur yang telah dibuahi akan menetas dalam 24 jam menjadi larva.
Setelah itu segera pisahkan telur yang gagal atau larva yang mati
untuk mencegah tumbuhnya jamur. Larva yang menetas akan
bertahan tanpa pemberian makanan tambahan selama 3-4 hari.
Selanjutnya lakukan proses pemesaran larva.

Pemijahan dengan penyuntikan hipofisa


Pada dasarnya pemijahan ikan lele dengan penyuntikan hipofisa sama
dengan pemijahan cara alami. Baik dari kesiapan induk, kondisi
kolam maupun penanganannya. Perbedaannya terletak pada proses
penyuntikan hipofisa pada induk ikan sebelum proses pemijahan
dilakukan. Proses penyuntikan dilakukan baik terhadap induk jantan
maupun betina. Fungsi penyuntikan hipofisa untuk merangsang
pertumbuhan dan pematangan sel telur. Sehingga hasil yang diperoleh
akan lebih maksimal dibandingkan dengan pemijahan ikan lele secara
alami.

Kelenjar hipofisa didapatkan dari ikan donor, bisa ikan lele atau ikan
mas yang telah dewasa. Usahakan ikan donor memiliki bobot yang
setara dengan bobot induk. Misalnya, untuk induk dengan bobot 750
gram carilah ikan donor dengan bobot yang sama. Hal ini untuk
memastikan induk ikan memperoleh dosis hipofisa yang tepat.

Cara mendapatkan kelenjar hipofisa adalah dengan membelah kepala


ikan. Berikut cara untuk mendapatkan kelenjar hipofisa dari ikan lele.
Peralatan yang dibutuhkan adalah pisau, tang penjepit, pinset, gelas
atau tabung reaksi, gelas penggerus dan suntikan. Sebagai catatan,
semua peralatan yang digunakan harus bersih lebih bagus lagi kalau
steril dan tangan harus dalam keadaan bersih.

Pertama-tama potonglah ikan pada bagian pangkal kepala


(misalnya, leher pada manusia) dengan pisau yang bersih.
Letakkan mulut ikan lele mengarah keatas, buka mulut ikan lele
lalu belah bukaan mulut dengan pisau secara melintang sehingga
kepala ikan terbelah menjadi bagian atas dan bawah. Ambil
bagian atas dan bersihkan dari darah.
Buang tulang penutup hipofisa dengan tang penjepit,
angkat kelenjar hipofisa. Kelenjar berbentuk butiran
berwarna putih.
Gerus kelenjar hipofisa dengan gelas penggerus,
encerkan dengan air aquadestilata sebanyak 2 ml.
Pindahkan hipofisa yang sudah dicampur air pada tabung, kocok
selama 2-3 menit. Setelah itu biarkan selama 5 menit. Cairan
akan memisah, bagian bawah berupa endapan dan lapisan atas
cairan jernih.
Ambil bagian cairan jernih dengan jarum suntik. Hipofisa siap
disuntikkan pada induk pemijahan ikan lele.

Você também pode gostar