Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Nama Kelompok :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2014/2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK
A.Definisi
Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini berkaitan dengan
fungsi manajemen. Menurut Herbert A. Simon, ahli teori keputusan dan organisasi
mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses, pengambilan keputusan:
(l) Aktivitas inteligens,
(2) Aktivitas desain,
(3) Aktivitas memilih.
Dan definisnya sebagai berikut :
a) Aktivitas inteligensi. Berasal dari pengertian militer "intelligence," Simon
mendeskripsikan tahap awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan yang
memerlukan pengambilan keputusan.
b) Aktivitas desain. Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan,
pengembangan, dan analisis masalah.
c) Aktivitas memilih. Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih
tindakan tertentu dari yang tersedia.
Keputusan yang terprogram adalah keputusan yang terstruktur atau yang muncul berulang
ulang, Misalnya dalam memutuskan jumlah bahan baik yang harus tersedia digudang, tidak bisa
terlepas dari proses perhitungan yang biasa digunakan.
Keputusan yang tidak terprogram apabila keputusan baru pertama kali muncul dan tidak tersusun
(unstructured). Keputusan semacam itu memerlukan penanganan khusus, untuk memecahkan
masalah, karena belum ada pedoman khusus dalam menangani masalah tersebut.
3. Dalam penilaian alternatife, kelompok mempunyai kerangka pandangan yang lebih besar.
4. Dalam pemilihan alternatif, kelompok lebih dapat menerima resiko dibanding pembuatan
keputusan individual.
5. Karena berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan, para anggota kelompok secara
6. Kreatifitas yang lebih besar dihasilkan dari interaksi antar individu dengan berbagai
Kelemahan
1. Inplementasi suatu keputusan, apakah dibuat kelompok atuau tidak, harus diselesaikan oleh
para manajer secara individual. Karena kelompok tidak diberi tanggung jawab keputasan-
2. Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu sebagai dari salah satu sumber daya organisasi,
3. Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efisien bila keputusan harus dibuat secara
cepat.
4. Keputusan kelompok dari berbagai kasus dapat merupakan hasil kompromi atau bukan
Menurut Simon (1960) ada beberapa tahap pengambilan keputusan, disebutkan olehnya proses
pengambilan keputusan ada 4 tahapan yakni :
Tahap 1. Intelligence
Tahap ini meliputi kegiatan pengambilan informasi, proses informasi, dan pertimbangan yang
mendalam. Organisasi dapat diukur dengan perbedaan antara tingkat hasil yang diharapkan pada
perumusan tujuan dan sasaran dengan hasil yang dicapai sesungguhnya. Beberapa indikator lain
yang dapat membantu dalam melihat permasalahan organisasi adalah sebagai berikut :
1. Penyimpangan kinerja
Indikator ini muncul apabila terjadi sebua perubahan secara tiba tiba pada beberapa pola
kinerja yang telah ditetapkan. Contohnya, meningkatnya perputaran karyawan, tingkat absensi
yang meningkat, penurunan tingkat penjualan, pengeluaran yang semakin meningkat, dan
banyaknya produk yang rusak.
3. Lingkungan
Lingkungan dapat memberi informasi masalah melalui berbagai cara. Contoh, jika pesaing
sukses dalam meluncurkan produk baru yang menjadi pesaing produk organisasi, maka timbul
suatu masalah.
Tahap 2. Design
Pengembangan alternatif merupakan proses pencarian dimana lingkungan intern dan ekstern
yang relavan dari organisasi diperiksa untuk memberikan informasi yang dapat dikembangkan
menjadi alternatif yang mungkin. Namun demikian, manajer harus ingat akan beberapa
keterbatasan dalam setiap alternatif, misalnya keterbatasan dalam masalah hukum, etika,
peraturan yang ada.
Pada situasi yang lain, manajemen lebih sering menghadapi situasi dengan kepastian yang tinggi.
Dalam hal ini tidak mudah memperkirakan konsekuesin dari keputusan. Situasi resiko dengan
tidak pasti berada diantara dari ekstern tersebut.
Oleh karena itu hubungan antara alternatif keluaran didasarkan pada tiga kondisi tersebut adalah
:
1. Kondisi kepastian.
2. Kondisi berisiko.
3. Kondisi ketidakpastian.
Tahap 3. Choice
1. Memilih Alternatif
Tahap ke empat merupakan tindakan terpenting yaitu memilih alternatif terbaik diantara
alternatif alternatif yang telah dinilai dan di evaluasi. Tujuan pemilihan alternaif adalah
memecahka masalah agar dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Walaupun manajer sebagai pengambil keputusan memilih alternatif dengan harapan mencapai
sasaran, tetapi memilih tersebut seharus tidak dipandang sebagai suatu aktifitas yang mandiri.
Tahap 5. Implementation
1. Implementasi Keputusan
Implementasi mencakup pencapaian keputusan itu kepada orangorang yang terkait dan
mendapatkan komitmen mereka pada keputusan tersebut.
Oleh karena itu pekerjaan manajer tidak hanya terbatas pada keterampilan memilih pemecahan
yang baik, akan tetapi meliputi juga pengetahuan dan keterampilan yang perlu untuk
melaksanakan pemecahan masalah tersebut menjadi perilaku dalam organisasi.
Tahap terakhir adalah monitor dan evaluasi. Tahap ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa
pelaksanaan keputusan yang diambil mengenai sasaran dan tujuan yang ingin dicapai. Jika
ternyata tujuan tidak tercapai, manajer dapat melakukan respon dengan cepat.
Apabila para anggota kelompok tertentu mampu mengemukakan pendapat dan gagasanya
secara meyakinkan, maka petukaran pikiran akan terjadi antar anggota kelompok. Dan
pertukaran yang terjadi akan menimbulakan gagasan baru yang dapat dimanfaatkan oleh semua
anggota kelompok.
Karena keterlibatan banyak orang, biasanya berbagai sumber daya dimanfaatkan, misalkan
dalam bentuk waktu, tenaga, pikiran dan sebagainya. Dengan begitu akan di dapat beraneka
ragam masukan yang bisa dijadikan referensi dalam pengambilan keputusan.
Seperti yang kita ketahui bahwa organisasi modern memiliki kompleksitas yang tinggi, dapat
dilihat dari segi tujuan, jenis kegiatan, sasaran dan jumlah orng yang terlibat. Mereka juga
memiliki tenaga tenaga profesional sesuai bidangnnya masing masing. Tenaga tenaga
profesional inilah yang menjadi sumber sumber pengetahuan, karena jumlah pengetahuan yang
dimiliki seluruh anggota kelompok pasti jauh lebih besar dari pengetahuan yang dimiliki orang
perorang, oleh karena itu pemanfaatannya dalam pengambilan keputusan tentu lebih besar pula.
Salah satu kunci keberhasilan dalam pelaksanaan suatu keputusan terletak pada keterikatan
orang orang yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan, dalam rangka melaksanakan
keputusan dengan sebaik baiknya. Dengan mengikutsertakan berbagai pihak yang terkait yang
akan memegan peranan kunci dalam pelaksanaan, akan mengurangi oposisi (penolakan) yang
mungkin timbul. Dan mendorong perkembangan suasana saling pengertian yang pada akhirnya
akan menghasilkan keputusan yang efektif.
Kelompok kelompok yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan biasanya harus
mencapai kesepakatan tentang keputusan yang diambil. Artinya, keputusan yang diambil adalah
keputusan kelompok, bukan keputusan individu. Sehingga jika ada perbedaan perbedaan
bahkan penentangan cara cara yang akan ditempuh untuk menyelesaikan suatu permasalahan
yang di kemukakan anggota kelompok. Orang oang tersebut harus taat kepada hasil
musyawarah. Dengan demikian mutu keputusan yang diambil akan meningkat.
Dengan kata lain, banyak manajer yang menjadi tidak efektif dalam mengambil keputusan
karena menghadapi banyak kendala dalam proses pengambilan keputusan itu sendiri. Berikut
beberapa kendala yang sering dihadapi seorang manajer :
Dalam perjalanan karir seorang manajer, tidak ada sorang pun yang mencapai nilai
keberhasilan seratus persen. Asa saja tindakan dan keputusan yang diambil yang tidak
mendatangkan hasil yang diharapkan. Pengalaman pahit yang dialami di masa lalu menghantui
sesorang sehingga ia menjadi takut dan ragu dalam mengambil keputusan.
b) Faktor Ketidakpastian
Tak dapat dipungkiri bahwa katidakpastian merupakan salah satu kendala yang dihadapi
dalam mengambil sebuah keputusan. Oleh karena itu, kemampuan memperhitungkan dan
mengatasi ketidakpastian akan mempengaruhi tingkat efektivitas seorang pengambil keputusan.
Ketidak pastian menjadi kendala karena : pertama, Mungkin kurangnnya keyakinan dalam diri
manajer tentang hasil yang akan diperoleh. Kedua, manajer yang bersangkutan ragu, apakah
keputusan baru diperlukan ?.
c) Kemalasan
Karena wewenang yang dimiliknya, tidak sedikit manajer yang gemar mencari kambing
hitam untuk menutupi kekurangan dalam menjatuhkan pilihan yang dipandang tepat. Memang
sifat yang manusiawi apabila dalam keberhasilan, seorang menepuk dada, seolah olah
keberhasilan itu berkat kemampuan orang yang bersangkutan. Begitu juga sebaliknya, dalam
mengahadapi ketidakberhasilan dan kegagalan, orang yang sama akan dengan cepat mengelak
dari tanggung jawab dan menuding orang lain sebagai biang keladi nya. Sifat yang demikian
dapat menjadi kendala.
Disamping kendala, ada juga beberapa alat bantu yang biasa digunakan seorang manajer
dalam mengambil keputusan, yang terus dikembangkan oleh para ahli dibidangnya.
1. Analisis Sistem
Cara ini lebih menekankan pada sikap mental seorang manajer dalam menyelesaikan
suatu permasalahan. Dewasa ini analis siste telah berkembang sedemikian rupa sehingga ia
sudah terdiri dari serangkaian tata cara formal untuk meneliti suatu permasalahan.
Dalam praktek, alanisis sistem berkaitan dengan meneliti berbagai bagian dari sesuatu.
Bagaimana proses, unsur, komponen, dan fungsi yang berkaitan satu sama lain, dan bagaimana
masing masing memberi sumbangannya demi bekerjanya sistem yang bersangkutan.
Saat ini perkembangan teknologi komputer sangat pesat. Dalam kurun waktu beberapa
tahun saja, komputer telah berkembang menjadi lebih sempurna dan sempurna lagi. Dulu,
komputer sulit untuk dibawa kemana mana. Namun kini, komputer sudah bisa di sulap
menjadi laptop (komputer jinjing) yang bisa di bawa kemana mana.
Terlepas dari hal itu, menurut Prof. Dr. S.P. Siagian, perkembangan komputer dapat
membantu seorang manajer dalam mengambil keputusan. Karena hampir semua keputusan
diambil lewat berbagai kalkulasi yang rumit, bayangkan jika manusia yang melakukan kalkulasi
yang sebegitu rumitnya. Tentu akan memakan waktu yang tak sebentar. Dengan adanya
komputer, kecepatan menjadi faktor utama mengapa komputer dapat dijadikan alat bantu dalam
mengambil sebuah keputusan.
3. Pohon Keputusan
Salah satu alat yang dewasa ini banyak digunakan oleh manajer. Popularitas alat bantu ini
bersumber dari kenyataan, bahwa alat ini relatif mudah di ciptakan. Keuntungan utamanya
adalah letak pada kemampuannya menyajikan satu jaringan visual, yang menunjukan secara jelas
bagaiaman pilihan yang mungkin ditempuh menjadi bagian bagian yang lebih kecil, masing
masing dengan probabilitas dan preferensinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://arief-as-syarif.blogspot.co.id/2009/11/keputusan-kelompok.html
http://kangom.blogspot.co.id/2013/03/kebaikan-dan-kelemahan-pembuatan.html
http://fleurdeeconomics.blogspot.co.id/2013/03/setiap-hari-manusia-selalu-dihadapkan.html
http://teoru.blogspot.co.id/2013/05/pengambilankeputusan-dalam-organisasi_445.html
http://degung-wira.blogspot.co.id/2012/10/4-gaya-pengambilan-keputusan.html
https://sinhansemm.wordpress.com/pengambilan-keputusan/