Você está na página 1de 2

Permasalahan kelebihan tenaga kerja di bagian produksi

Dari kasus 1 ini permasalahannya adalah kelebihan tenaga kerja dibagian produksi, selama
januari 1979, perusahaan torex ini memiliki 250 pekerja di divisi produksi. Pada awal april
tanggal 1 tahun 1979, dapertement produksi membutuhkan tambahan 25 orang dengan total
jumlah pekerja seluruhnya adalah 275 orang pekerja dibidang produksi. Bos dapertement
produksi berpendapat bahwa dapertement produksi tidak pernah ketinggalan dalam
memproduksi suatu barang. Dia memperkerjakan dan memberi pelatihan yang cukup pada
personilnya untuk berjaga jaga disaat keadaan darurat. Dia mengatakan bahwa ia berfikir
bahwa kondisi ini akan berlanjut untuk meningkatkan tingkat barang produksi. Jadi dia
membutuhkan tambahan pekerja. Namun setelah meninjau kembali catatan produksi dan
mendiskusikan dengan manajer yang ahli dalam bidang ini. Pelatihan yang cukup yang
diberikan kepada anggota untuk berjaga jaga disituasi darurat, kemungkinan akan timbul
dimasa yang akan datang. Kami telah mengamati terlalu banyak pekerja yang menganggur.
Beberapa pekerja juga komplin kepada kami tidak digunakan, beberapa lainnya mengatakan
bahwa mereka hanya dipakai paruh waktu. Kesimpulan kami adalah bahwa bos dapertement
produksi setuju dengan pendapat kami, bahwa dapertement akan lebih efesien untuk
beroperasi dengan 25 orang lebih sedikit pekerja dari pada yang mereka berikan sekarang.
Rekomendasi kami pada presiden bond bahwa dapertement produksi mengurangi angka
pekerja yang dibutuhkan yaitu sebanyak 250 pekerja dan kami tidak akan memperkerjakan
pekerja baru sampai total angka pekerja didapertement produksi dibawah 225 pekerja. Kami
juga merekomendasi bahwa pengurangan akan tercapai apabila dengan melakukan
pergeseran dari pada pemutusan hubungan pekerja.

Jadi dari kasus diatas untuk masalah penambahan pekerja itu seorang manejer harus benar
benar turun langsung kelapangan apakah emang benar benar kekurangan atau tidak. Sebelum
menambahkan pekerja manejer juga harus meninjau kembali catatan produksinya agar bisa
didiskusikan apakah melakukan penambahan pekerja atau tidak. Jika dari 250 pekerja masih
bisa memproduksi barang dengan target dan waktu nya sesuai maka seharusnya manejer tidak
perlu lagi menambah pekerja. Disini manejer sudah melakukan pelatihan bagi pekerjanya
agar merka lebih bisa diandalkan, namun seharusnya manejer tidak membuat pelatihan ini
untuk tenaga kerja yang baru direkrut aja tapi juga untuk pekerja tetap juga mengikuti
pelatihan tersebut agar mereka lebih terlatih. Manajer harus mempertimbangkan juga untuk
menambah tenaga kerja yang hanya dilakukan untuk berjaga jaga di situasi darurat, jika
emang perlu tenaga kerja yang dibutuhkan saat situasi darurat seharusnya manejer tidak
menambah pekerja tetap tapi disaat terjadi keadaan darurat manejer hanya mencari pekerja
tapi dalam bentuk kontrak saja dan tidak tetap, jadi jika itu terjadi maka tidak akan terjadi
pemutusan hubungan kerja oleh perusahaan tersebut disaat situasi darurat sudah diatasi dan
pekerja juga tidak ada yang nganggur lagi dan semuanya bisa bekerja seperti biasanya tanpa
ada pemotong waktu kerja.

ANALISA PERMASALAHAN

Você também pode gostar