Você está na página 1de 2

ANALISA DATA

Pada praktikum yang telah dilakukan yaitu mengenai pembuatan biobriket


dari tempurung kelapa yang telah menjadi arang , dapat dianalisa bahwa limbah
dari pada arang yang berasal dari tempurung kelapa dapat dijadikan energi
alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dengan
memanfaatkan limbah tersebut dengan mengkonversikannya menjadi biobriket.
Bahan baku tempurung kelapa yang kami gunakan telah lebih dahulu melalui
proses karbonisasi hingga telah terbentuk menjadi arang, kemudian bahan baku
dihancurkan dengan menggunakan crusher untuk mendapatkan ukuran yang
diinginkan, kemudian proses selanjutnya diayak dengan menggunakan sieving
guna memisahkan sampel berdasarkan ukuran mesh yang telah ditentukan.
Setelah selesai sampel arang tempurung kelapa tersebut dicampur dengan perekat
yang dibuat dengan menggunakan tepung kanji. Pada pembuatan biobriket dari
arang tempurung kelapa ini perbandingan antara arang dan perekatnya dibuat
bervariasi dimana untuk satu ukuran arang tempurung kelapa akan diberikan
perekat sebanyak 6% dan 12%. Setelah proses pencampuran selesai dilanjutkan
dengan pencetakan sampel dengan menggunakan mesin pencetak briket yang
bertenaga hidrolik, kemudian briket yang dihasilkan dikeringkan di dalam oven
dengan temperatur kurang lebih 60oC.

Briket dikatakan berkualitas baik jika teksturnya halus, tidak mudah


pecah, keras, aman bagi manusia dan lingkungan serta memiliki sifat penyalaan
yang baik dimana semakin lama menyala dengan nyala api yang konstan maka
akan semakin baik, bahkan nilai kalor yang tinggi akan membuat pembakarannya
lebih efisien dan menghemat kebutuhan briket yang digunakan. Dan juga mutu
briket biasanya ditentukan dari sifat fisik dan kimia seperti kadar air, kadar abu,
nilai kalor dan zat terbang. Maka dari data yang didapat untuk kadar air sendiri
berkisar antara 3-8%, kadar abunya berkisar 5-8%. Hal ini sesuai dengan standar
SNI dimana kandungan kadar air dan kadar abunya yang telah ditentukan yaitu
maksimal 8%. SNI (SNI 01-623-2000), (Jurnal Chemical Vol.14 Nomor 1, Juni
2013).
KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Biobriket arang dari tempurung kelapa dapat dijadikan energi alternatif


untuk mengurangi ketergantungan akan bahan bakar fosil.

Você também pode gostar