Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Elfitri Santi.SE.,M.Kom.,Ak
*)Dosen Politeknik Negeri Padang Jurusan Administrasi Niaga
Dari table diatas dapat dilihat yang Dari tabel diatas dapat dilihat harga
menjadi market leader dari Jamu obat tarif yang ditawarkan oleh CV. Jaya
penyakit diabetes adalah CV. Jaya Herbal Herbal adalah Rp. 40.000,-/botolnya dan
yaitu rata-rata diatas 40% pangsa pasar. Ini isi satu botolnya adalah 60 buah.
berarti bahwa Jamu penyakit diabetes yang Sementara obat diabetes yang ditawarkan
diproduksi CV. Jaya Herbal merupakan oleh CV. MELCCAD juga seharga Rp.
obat yang menurut konsumen lebih baik 40.000,- perbotolnya dan CV. JAO seharga
dari yang lainnya, dan juga dapat Rp. 35.000,- . walaupun harga An-Nisa
dipastikan bahwa CV. Jaya Herbal dapat Kapsul harganya sama dengan produk
melakukan kegiatan promosinya dengan yang lain dan malah ada harga jamu yang
lebih baik, serta harga yang dapat lain dibawah harga An-Nissa Kapsul
dijangkau oleh konsumen atau faktor yang namun CV. Jaya Herbal masih menjadi
lainnya yang merupakan keunggulan bagi market leader. Pada table dibawah dapat
CV. Jaya Herbal. Pada table dibawah dapat dilihat tariff Promo tyang diberikan kepada
dilihat tarif Jamu An-Nissa kapsul pada konsumen oleh CV. Jaya Herbal. Jika CV.
CV. Jaya Herbal. Jaya Herbal melakukan penjualan dengan
kas, maka harga yang ditawarkan turun
Table 1.3 menjadi Rp. 35.000,-. Hal ini akan
Tarif kapsul An-Nisaa CV. Jaya Herbal menimbulkan keinginan pelanggan untuk
Padang menmbeli Jamu An-Nissa kapsul dengan
Tahun An-Nissa / Botol (Rp) kas. Berdasarkan fenomena yang penulis
amati dan penulis lihat dilapangan, maka
2005 40.000,-
penulis ingin meneliti apakah seorang
2006 40.000,- konsumen benar-benar memperhatikan
harga dalam memutuskan untuk membeli
2007 40.000,- obat diabetes keluaran CV. Jaya Herbal
dengan merek An-Nissa kapsul. Dan
2008 40.000,- apakah promosi penjualan berpengaruh
dalam keputusan membeli An-Nissa
2009 40.000,-
kapsul.
Sumber : CV. Jaya Herbal Kota Padang
Perumusan Masalah pengambilan keputusan yang
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka mensyaratkan aktivitas individu untuk
perumusan masalah dalam penelitian yang mengevaluasi, memperoleh, menggunakan
akan dilakukan ini adalah :
atau mengatur barang dan jasa. Sementara
1. Sejauh mana pengaruh harga terhadap itu Kotler dan Amstrong dalam
keputusan pembelian konsumen Simanora (2003;2) mengartikan perilaku
terhadap Jamu An-Nissa pada CV Jaya konsumen sebagai perilaku pembelian
Herbal Kota Padang. konsumen akhir, baik individu maupun
2. Sejauh mana pengaruh promosi
rumah tangga yang membeli produk untuk
penjualan terhadap keputusan
pembelian konsumen terhadap Jamu konsumsi personal.
An-Nissa pada CV. Jaya Herbal Kota Dari pendapat diatas dapat
Padang. disimpulkan bahwa perilaku konsumen
Tujuan Penelitian sangat erat hubungannya dengan keputusan
Adapun yang menjadi tujuan penelitian pembelian. Baik keputusan pembelian
yang dilakukan adalah : yang dilakukan oleh orang perorangan,
1. Untuk mengetahui apakah harga kelompok dan organisasi dalam memenuhi
berpengaruh secara signifikan terhadap kebutuhan dan keinginan mereka baik
keputusan pembelian konsumen Jamu kebutuhan terhadap barang maupun
An-nisaa pada CV. Jaya Herbal Cabang kebutuhan jasa.
Padang
2. Untuk mengetahui apakah promosi Keputusan Pembelian Konsumen
penjualan mempunyai pengaruh yang Keputusan untuk membeli barang
sangat signifikan terhadap keputusan atau jasa bagi konsumen tergantung pada
pembelian konsumen Jamu An-Nissa kebutuhan, kualitas dan cara penawaran
pada CV. Jaya Herbal Cabang Padang.
yang dilakukan oleh sipemilik barang atau
LANDASAN TEORI jasa itu sendiri. Untuk itu, pada bagian ini
perlu dibahas pengertian keputusan
Konsep Perilaku Konsumen pembelian, factor yang mempengaruhi
Konsumen sebagai seorang manusia keputusan pembelian dan tahapan
mempunyai kebutuhan dan keinginan yang pengambilan keputusan.
harus dipenuhinya, dan seringkali dalam
memenuhi kebutuhan ini mereka harus Pengertian Keputusan Pembelian
melakukan pembelian. Secara umum Secara umum keputusan pembelian
bahwa kebutuhan adalah hal-hal dasar adalah suatu kegiatan membeli sejumlah
yang harus dipenuhi manusia, sedangkan barang dan jasa, yang dipilih berdasarkan
keinginan adalah kebutuhan manusia yang informasi yang didapat tentang produk,
telah terbentuk sesuai dengan persepsinya. dan segera disaat kebutuhan dan keinginan
Loden dan Bitta dalam Simanora (2003;2) muncul, dan kegiatan ini menjadi
lebih menekankan perilaku konsumen informasi untuk pembelian selanjutnya.
sebagai pengambilan keputusan. Menurut Bagi pemasar tahap keputusan
mereka perilaku konsumen adalah proses pembelian ini adalah tahap yang sangat
penting untuk dipahami karena akan
berhubungan dengan keberhasilan suatu semua fasilitas fisik yang merupkan buatan
program pemasaran, secara khusus, manusia.
pemasar harus mengidentifikasi siapa yang Pasar Sasaran dan Segmentasi Pasar
membuat kepurusan pembelian, dan Sudah seharusnya perusahaan yang
langkah-langkah dalam proses pembelian mengoreantasikan usahanya pada
(kotler, 2005;220) konsumen terlebih dahulu menentukan
Pengambilan keputusan pembelian pasar yang akan dijangkau. Hal ini tidak
konsumen berbeda-beda tergantung jenis lain disebabkan karena produsen sebelum
keputusan pembeliannya. meniciptakan produk haruslah mengetahui
produknya secara seksama apa yang
Faktor yang Mempengaruhi Keputusan menjadi kebutuhan atau keinginan
Pembelian konsumen di pasarnya.
Menurut Kotler (2005;202), faktor-yang Kelompok masayarakat yang akan
mempengaruhi perilaku pembelian dilayani tersebut dinamakan target market
konsumen secara umum ada factor yang (pasar sasaran). Sebelum menetapkan
mempengaruhinya, yaitu ; target market perusahaan haruslah
1) Factor Intern, yaitu faktor dari dalam melakukan serangkaian kegiatan, yaitu
diri konsumen itu sendiri yang
memisahkan atau membagi konsumen ke
meliputi; motivasi, pembelajaran sikap
dan kpreibadian serta konsep diri. dalam ke dalam kelompok yang
2) Factor Ektern, yaitu factor yang mempunyai kebutuhan dan keinginan yang
berasal dari luar diri konsumen yang sama.
meliputi; budaya dan sub budaya, Menurut Kotler (1991). Kegiatan
kelas sosial, kelompok sosial, dan segmentasi pasar adalah membagi-bagi
kelompok referensi, serta keluarga. pasar ke dalam kelompok pembeli yang
Menurut Kotler (2005;116), terdapat
diperkirakan menginginkan produk dan
empat bauran pemasaran dan tiga P
bauran pemasaran yang masing-masing
tambahan untuk jasa, yaitu produk, harga,
berbeda. Dengan membagi-bagi pasar ke
distribusi, dan promosi serta proses,
dalam pasar yang homogen, maka hal
people, dan physical evident sebagai
tersebut akan memudahkan pihak
tambahan untuk bauran jasa. Produk
manajemen perusahaan dalam menetapkan
mencerminkan kombinasi antara produk
kebijaksanaan perusahaan yang lebih
dan jasa yang ditawarkan kepada
efesien. Dalam hal ini ada beberapa dasar
konsumen. Distribusi mencerminkan
yang dipakai untuk menentukan
kegiatan yang dilakukan perusahaan yang
segmentasi pasar, yaitu;
mebuat barang tersedia untuk konsumen.
1. Faktor demografi atau berdasarkan
Promosi adalah komunikasi dalam kependudukan, misalnya berdasarkan
mempengaruhi dan membujuk konsumen umur, jenis kelamin, agama, pendidikan
untuk membli. Sedangkan tiga bauran dan juga berdasarkan tingkat
tambahan untuk jasa yaitu proses, yang penghasilan
merupakan penyampaian jasa tersebut. 2. Faktor sosiologi atau berdasarkan faktor
Orang adalah karyawan perusahaan, sosial dimana konnsumen dapat
dibedakan ke dalam kelompok seperti
pengguna jasa itu sendiri, pengguna jasa
budaya yang menjadi panutan
lainnya. Bukti fisik menggambarkan
warganya, klas sosial yang bisa pengorbanan bagi konsumen dalam
disebabkan oleh perbedaan tingkat mendapatkan suatu produk. Namun secara
pendapatan, jabatan, pendidikan dan sederhana harga dapat diartikan sebagai
lain-lain
sejumlah uang (satuan moneter) dan atau
3. Faktor fsikologis, yaitu berdasarkan
sifat-sifat yang mendasar pada diri aspek lain (non moneter) yang
manusia, seperti keperibadian, watak, mengandung kegunaan tertentu yang
sikap dan lain-lainnya diperlukan untuk mendapatkan suatu
4. Faktor geografis, yaitu membagi-bagi produk atau jasa.
konsumen berdasarkan lokasi tempat Kotler (2005:142), dalam menyusun
tinggal. kebijakan penetapan harga, perusahaan
Untuk melakukan segmentasi
harus mengikuti prosedur 6 tahap.
terhadap pasar bukanlah pekerjaan yang
Pertama, perusahaan memilih tujuan
mudah, hal ini disebabkan karena yang
penetapan harga (apakah untuk
dihadapi bukan hanya saja pasar melainkan
kelangsungan hidup, laba sekarang
hubungan dengan tingkat kebutuhan dan
maksimum, pendapatan maxsimum, atau
keinginan pembeli, karena yang menjadi
kepemimpinan mutu produk). Kedua,
sasaran adalah pembeli.
perusahaan memperkirakan kurva
Harga permintaan, profitabilitas kuantitas yang
Harga merupakan salah satu atribut paling akan terjual pada tiap kemungkinan harga.
penting yang dievaluasi oleh konsumen, Dalam hal ini pemasaran harus
dan manajer perlu benar-benar menyadari memperhatikan kepekaan harga terhadap
peran harga tersebut dalam pembentukan keputusan pembelian konsumen, apakah
sikap konsumen (Mowen&Minor, konsumen tersebut termasuk konsumen
2002:318). yang snop atau yang sangat sensitive
Dalam arti yang paling sempit, harga, atau konsumen yang smart, yang
harga adalah jumlah uang yang dibebankan membeli produk tidak hanya memendang
atas suatu produk atau jasa (Kotler, harga tapi lebih kepada kualitasnya.
2001:439). Dalam arti luas harga adalah Kemudian juga harus memperhatikan
jumlah dari seluruh nilai yang ditukarkan elastisitas harga, yaitu sejauh mana
konsumen atas manfaat-manfaat memiliki kenaikan atau penurunan harga
atau menggunakan produk atau jasa mempengaruhi keputusan pembelian
tersebut (Kotler, 2001:439). Dari sudut konsumen. Ketiga, perusahaan
pandang produsen harga merupakan memperkirakan bagaimana biaya
komponen yang berpengaruh langsung bervariasi pada berbagai level produksi
terhadap laba perusahaan dalam artian dan akumulasi pengamalan produksi.
merupakan pendapatan. Sementara itu, dari Keempat, perusahaan menganalisis biaya,
sudut pandang konsumen harga sering kali harga, dan tawaran pesaing. Kelima,
digunakan sebagai indicator nilai bila perusahaan menyeleksi metode penetapan
mana harga tersebut dihubungkan dengan harga, apakah akan memakai metode
manfaat yang dirasakan atas suatu produk penetration price diman produk dijual
atau dalam arti kata harga merupakan dengan harga murah untuk menguasai
pasar atau metode skimming price, yaitu member imbalan kepada pelanggan setia,
menjual produk dengan harga mahal dan untuk menaikkan tingkat pembelian
karena memang untuk menjaga image ulang orang yang sekali menggunakan.
bahwa produk itu termasuk produk yang Promosi penjualan sering menarik orang-
mewah. Akhirnnya perusahaan memiliki orang yang beralih merek,yang terutama
metode harga akhir dengan memilih dari mencari harga murah, nilai yang baik atau
berbagai alternative yang ada dengan hadiah. promosi penjualan tidak akan
mmpertimbangkan factor psikologis mengubah mereka menjadi pembeli yang
pelanggan, pengaruh elemen bauran setia.
pemasaran lainnya, kebijakan perusahaan
dan pengaruh harga tersebut terhadap Purnama (2001:172), sebagai unsur kunci
pihak-pihak lain. dalam pemasaran, penggunaan promosi
penjualan memiliki manfaat yang berbeda
Promosi Penjualan dari unsur promosi lainnya. Promosi
Kotler (2005:298), promosi penjualan memberikan 3 manfaat yang
penjualan merupakan unsur kunci dalam berbeda dari alat promosi lainnya yaitu :
kampanye pemasaran. Promosi penjualan
1. Komunikasi.
terdiri dari kumpulan alat-alat insentif
Promosi penjualan menarik perhatian
yang beragam, Sebagian besar berjangka
dan biasanya memberikan informasi
pendek, dirancang untuk mendorong
yang dapat mengarahkan konsumen
pembelian suatu produk atau jasa tertentu
pada produk yang bersangkutan.
secara lebih cepat atau lebih besar oleh
2. Insentif.
konsumen atau pedagang. Sedangkan Promosi penjualan menggabungkan
menurut Purnama (2001:171), Promosi sejumlah kebebasan, dorongan atau
penjualan merupakan insentif jangka kontribusi yang memberikan nilai bagi
pendek dalam aktivitas promosi untuk konsumen.
merangsang pembelian sesuatu produk 3. Ajakan.
dengan cara yang bervariasi, seperti Promosi penjualan merupakan ajakan
pameran dagang, insentif penjualan, kupon untuk melakukan transaksi pembelian
dan sebagainya. sekarang.
Angket
DAFTAR PUSTAKA
Almanik, 2008. Pengaruh Harga dan kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Ulang
air Asia di Kota Padang. Skripsi. FE. UNP : Tidak diterbitkan.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi 5. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arsyad, Lincolin (1998). Ekonomi Manajerial, Ekonomi Mikro Terapan Untuk Manajemen
Bisnis. Yogyakarta : BPFE
Authors: Lumbanbatu, Juni Riantro, Pengaruh Penetapan Harga dan Promosi Penjualan Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Bioskop 21 Sun Plaza Medan Advisors: Dr. Beby Karina Fawzeea,
SE, MMURI: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/16279
Dido Saputra, 2009. Pengaruh Harga dan Promosi Penjualan terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen pada Kartu XL di Kota Padang. Skripsi, FE. UNP : tidak diterbitkan.
Idris. 2006. Pelatihan Analisis SPSS. Padang. Himpro Manajemen Fakultas Ekonomi UNP
Kotler, Philip. 1991. Marketing, Analisis, Planning, Implementation and controlling. Terjemahan
Jaka Wasana. Jakarta: Erlangga.
__________. 2005. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa Benyamin Molan Jilid 2. Jakarta: Indeks.
Kotler, Philip & Kevin Lare Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Dua Belas Jilid 1. Alih
Bahasa Benyamin Molan. Jakarta: Indeks.
Mowen, John C dan Michael Minor. 2002. Consumer Behaviour. Alih Bahasa Lina Salim. Jakarta:
Erlangga.
NIA PAYOGA; 21200860, yang berjudul Pengaruh Promosi Penjulalan Terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Honda Di Pt.wom Finance Bandung
Permalinkhttp://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-s1-
2005-niapayoga2-1982
Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson. 2000. Consumer Behaviour. Alih Bahasa Damus Sihombing.
Jakarta: Erlangga.
Purnama, Lingga. 2000. Strategic Marketing Plan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Ruslan, Rosady. 2004. Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Schiffman, G. Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2004. Perilaku Konsumen Edisi Ketujuh. Alih Bahasa
Drs. Zoelkifli Kasip. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Simanora, Bilson. 2003. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Swasta Basu, Sukotjo Ibnu (1993). Pengantar Bisnis Modern. Librty, Jakarta
Terry, George.R. Rue, L.W (2003). Dasar-dasar Manajemen. Jakrta; Bumi Aksara
Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis Edisi Ke-7. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Zulhamdi, 2008. Pengaruh Kualitas, Desain, dan Harga terhadap Keputusan Konsumen dalam
Pemilihan dan Tipe Sepeda Motor Yamaha di Kota Padang. Skipsi. FE. UNP: tidak
diterbitkan