Você está na página 1de 21

PENGARUH HARGA DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN KONSUMEN PADA CV. JAYA HERBAL CABANG PADANG

Elfitri Santi.SE.,M.Kom.,Ak
*)Dosen Politeknik Negeri Padang Jurusan Administrasi Niaga

Perilaku konsumen sangat erat hubungannya dengan keputusan pembelian, baik


keputusan pembelian yang dilakukan oleh orang perorangan, kelompok maupun organisasi
dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka baik terhadap kebutuhan terhadap
barang maupun jasa. CV. Jaya herbal adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam
pemasaran obat diabetes yang berbentuk kapsul yang diberi merek An-Nissa kapsul. Jamu
An-Nissa dikemas dalam sebuah botol yang berisi 60 buah kapsul dan baru berdiri sejak
tahun 2005. Apakah seorang konsumen benar-benar memperhatikan harga dalam
memutuskan untuk membeli obat diabetes keluaran CV. Jaya Herbal dengan merek An-
Nissa kapsul dan apakah promosi penjualan berpengaruh dalam keputusan membeli An-
Nissa kapsul. Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian kuantitatif kausalitas, karena
dilihat dari tujuan utama dari variabel yang akan diteliti ini adalah untuk melihat hubungan
sebab akibat dari fenomena atau pemecahan masalah yang diteliti untuk melihat sebarapa
jauh pengaruh variabel harga dan promosi penjualan terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil dari jawaban deskripsi responden, diperoleh Tingkat Capaian Responden
(TCR) 73,65% (cukup). Sedangkan hasil analisis regresi linear berganda diperoleh nilai
koefisien regresi sebesar 0.606 (sig = 0.000). Pada tingkatan signifikan 0.000 < 0.05
artinya terdapat pengaruh yang signifikan. Pada uji hipotesis diperoleh t hit = 4.073 dan
nilai ttab = 1.6679. Dengan demikian t hit > ttab , maka H 0 ditolak dan H a diterima, artinya
harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Jamu An-
Nisaa di Kota Padang. Hipotsis pertama didapat hasil bahwa harga berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian konsumen pada Jamu An-Nisaa di Kota Padang. Hipotesis
kedua adalah Biaya promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
konsumen pada Jamu An-Nisaa di Kota Padang. Berdasarkan hasil analisa regresi logistik
diperoleh koefisien regresi sebesar 0.033 (sig = 0.203). Pada tingkatan signifikan 0.203 >
0.05 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan. Pada uji hipotesis diperoleh t hit = 1.420
dan nilai ttab = 1.6672. Dengan demikian t hit < ttab , maka H 0 diterima dan H a ditolak.
Jadi biaya promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen
pada Jamu An-Nisaa di Kota Padang.

Keyword : promosi, harga, pasar, konsumen

PENDAHULUAN penyakit baru bermunculan, karena


Sistem Kemajuan ilmu manusia sekarang ini banyak
pengetahuan dan teknologi dewasa ini mengkonsumsi makanan cepat saji yang
telah dapat dan banyak mempengaruhi banyak banyak mengandung zat-zat kimia
semua aspek kehidupan. Dari sekian yang dapat menyebabkan kerusakan organ
banyak aspek kehidupan tersebut salah tubuh manusia, hal ini akan menyebabkan
satunya adalah pada aspek kesehatan. Hal timbulnya banyak penyakit. Contohnya
ini dapat dibuktikan dengan semakin penyakit diabetes millitus atau lebih
tingginya ilmu pengetahuan tentang dikenal dengan penyakit gula dan penyakit
kesehatan. Seiring dengan itu, penyakit- kurangnya stamina.
Pada dasarnya, Diabetes Mellitus kapsul yang diberi merek An-Nissa kapsul.
disebabkan oleh hormon insulin penderita Jamu An-Nissa dikemas dalam sebuah
yang tidak mencukupi atau tidak efektif botol yang berisi 60 buah kapsul dan baru
sehingga tidak dapat bekerja secara berdiri sejak tahun 2005.
normal. Padahal, insulin mempunyai peran Dalam perkembangannya CV.
utama mengatur kadar glukosa dalam Jaya Herbal menggunakan saluran
darah, yaitu sekitar 60 120 mg/dl waktu distribusi melalalui toko-toko pengecer,
puasa, dan di bawah 140 mg/dl pada dua dimana toko-toko tersebut adalah Toko-
jam sesudah makan (pada orang normal) Toko Obat yang ada di Kota Padang.
Sejak ditemukan insulin pada tahun Perusahaan saingan bagi CV. Jaya
1921 oleh Banting dan Best di Kanada, Herbal adalah Yang merupakan
angka kematian dan keguguran ibu-ibu perusahaan yang menghasilkan produk
yang hamil semakin berkurang. Sejak sejenis An-Nissa yang berfungsi sebagai
penemuan itu penanganan Diabetes jauh obat penyakit Diabetes. Dibawah ini
lebih efektif dibanding sebelumnya. adalah perusahaan-perusahaan yang
Dewasa ini dengan perawatan yang menjadi perusahaan saingan CV. Jaya
intensif, hampir semua pasien Diabetes Herbal
bisa kembali ke kehidupannya yang
normal dan produktif. Table 1.1:
Biasanya tubuh manusia mengubah Perusahaan Jamu obat diabetes di Kota
gula dan tepung menjadi glukosa (gula Padang Hingga tahun 2009
sederhana) yang berfungsi sebagai bahan No Perusahaan Merek
bakar. Ketika Diabetes berkembang,
1 CV. Jaya Herbal An-Nissa
jumlah glukosa dalam tubuh sangat tinggi,
karena insulin (zat yang mengontrol 2 CV. MELCCAD
tingkat glukosa) jumlahnya tidak memadai. MELCCAD
Oleh karena itu penderita Diabetes tidak
mampu menghasilkan insulin sebagai 3 CV. JAO JAO dan NORI
mana mestinya, itulah sebabnya mereka
harus mendapatkan suntikan insulin atau Sumber : Dinas Perdagangan dan
obat-obatan lainnya lewat mulut untuk Perindustrian Kota Padang
membantu tubuh mengeluarkan lebih
Pada tabel diatas dapat dilihat
banyak lagi insulinnya.
bahwa CV. Jaya Herbal tidak berdiri
Konsumen dalam keputusan
sendiri dalam memasarkan produknya,
pembelian, kita tidak bisa lepas dari bauran
artinya CV. Jaya Herbal harus memiliki
pemasaran. Bauran pemasaran terdiri dari
strategi yang andal dalam meraih hati
4P untuk produk barang yaitu harga,
konsumennya. Dibawah ini dapat dilihat
promosi, produk, tempat dan 3P tambahan
perkembangan pangsa pasar yang dapat
untuk produk jasa yaitu orang, proses, dan
diraih oleh masing-masing perusahaan
bukti fisik. Harga adalah salah satu bauran
sejenis :
yang sering digunakan oleh perusahaan
dalam membujuk konsumen untuk
menggunakan produk mereka.
CV. Jaya herbal adalah salah satu
perusahaan yang bergerak dalam
pemasaran obat diabetes yang berbentuk
Table 1.2 :
Jumlah Pelanggan dan Pangsa Pasar CV. Jaya Herbal Padang Tahun 2005-2009.
Cv. Pangsa Jamu Pangsa Jamu Pangsa Total
Tahun Jaya pasar MELCCAD Pasar JAONORI Pasar Pelanggan
Herbal dan ARENNES

2005 213 42,60% 194 38,80% 193 38,60% 500

2006 217 43,14% 192 38,17% 194 38,57% 503

2007 218 42,99% 194 38,26% 195 38,46% 507

2008 219 43,28% 193 38,14% 194 38,34% 506

2009 222 43,35% 195 38,09% 195 38,09% 512

Sumber : Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Padang

Dari table diatas dapat dilihat yang Dari tabel diatas dapat dilihat harga
menjadi market leader dari Jamu obat tarif yang ditawarkan oleh CV. Jaya
penyakit diabetes adalah CV. Jaya Herbal Herbal adalah Rp. 40.000,-/botolnya dan
yaitu rata-rata diatas 40% pangsa pasar. Ini isi satu botolnya adalah 60 buah.
berarti bahwa Jamu penyakit diabetes yang Sementara obat diabetes yang ditawarkan
diproduksi CV. Jaya Herbal merupakan oleh CV. MELCCAD juga seharga Rp.
obat yang menurut konsumen lebih baik 40.000,- perbotolnya dan CV. JAO seharga
dari yang lainnya, dan juga dapat Rp. 35.000,- . walaupun harga An-Nisa
dipastikan bahwa CV. Jaya Herbal dapat Kapsul harganya sama dengan produk
melakukan kegiatan promosinya dengan yang lain dan malah ada harga jamu yang
lebih baik, serta harga yang dapat lain dibawah harga An-Nissa Kapsul
dijangkau oleh konsumen atau faktor yang namun CV. Jaya Herbal masih menjadi
lainnya yang merupakan keunggulan bagi market leader. Pada table dibawah dapat
CV. Jaya Herbal. Pada table dibawah dapat dilihat tariff Promo tyang diberikan kepada
dilihat tarif Jamu An-Nissa kapsul pada konsumen oleh CV. Jaya Herbal. Jika CV.
CV. Jaya Herbal. Jaya Herbal melakukan penjualan dengan
kas, maka harga yang ditawarkan turun
Table 1.3 menjadi Rp. 35.000,-. Hal ini akan
Tarif kapsul An-Nisaa CV. Jaya Herbal menimbulkan keinginan pelanggan untuk
Padang menmbeli Jamu An-Nissa kapsul dengan
Tahun An-Nissa / Botol (Rp) kas. Berdasarkan fenomena yang penulis
amati dan penulis lihat dilapangan, maka
2005 40.000,-
penulis ingin meneliti apakah seorang
2006 40.000,- konsumen benar-benar memperhatikan
harga dalam memutuskan untuk membeli
2007 40.000,- obat diabetes keluaran CV. Jaya Herbal
dengan merek An-Nissa kapsul. Dan
2008 40.000,- apakah promosi penjualan berpengaruh
dalam keputusan membeli An-Nissa
2009 40.000,-
kapsul.
Sumber : CV. Jaya Herbal Kota Padang
Perumusan Masalah pengambilan keputusan yang
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka mensyaratkan aktivitas individu untuk
perumusan masalah dalam penelitian yang mengevaluasi, memperoleh, menggunakan
akan dilakukan ini adalah :
atau mengatur barang dan jasa. Sementara
1. Sejauh mana pengaruh harga terhadap itu Kotler dan Amstrong dalam
keputusan pembelian konsumen Simanora (2003;2) mengartikan perilaku
terhadap Jamu An-Nissa pada CV Jaya konsumen sebagai perilaku pembelian
Herbal Kota Padang. konsumen akhir, baik individu maupun
2. Sejauh mana pengaruh promosi
rumah tangga yang membeli produk untuk
penjualan terhadap keputusan
pembelian konsumen terhadap Jamu konsumsi personal.
An-Nissa pada CV. Jaya Herbal Kota Dari pendapat diatas dapat
Padang. disimpulkan bahwa perilaku konsumen
Tujuan Penelitian sangat erat hubungannya dengan keputusan
Adapun yang menjadi tujuan penelitian pembelian. Baik keputusan pembelian
yang dilakukan adalah : yang dilakukan oleh orang perorangan,
1. Untuk mengetahui apakah harga kelompok dan organisasi dalam memenuhi
berpengaruh secara signifikan terhadap kebutuhan dan keinginan mereka baik
keputusan pembelian konsumen Jamu kebutuhan terhadap barang maupun
An-nisaa pada CV. Jaya Herbal Cabang kebutuhan jasa.
Padang
2. Untuk mengetahui apakah promosi Keputusan Pembelian Konsumen
penjualan mempunyai pengaruh yang Keputusan untuk membeli barang
sangat signifikan terhadap keputusan atau jasa bagi konsumen tergantung pada
pembelian konsumen Jamu An-Nissa kebutuhan, kualitas dan cara penawaran
pada CV. Jaya Herbal Cabang Padang.
yang dilakukan oleh sipemilik barang atau
LANDASAN TEORI jasa itu sendiri. Untuk itu, pada bagian ini
perlu dibahas pengertian keputusan
Konsep Perilaku Konsumen pembelian, factor yang mempengaruhi
Konsumen sebagai seorang manusia keputusan pembelian dan tahapan
mempunyai kebutuhan dan keinginan yang pengambilan keputusan.
harus dipenuhinya, dan seringkali dalam
memenuhi kebutuhan ini mereka harus Pengertian Keputusan Pembelian
melakukan pembelian. Secara umum Secara umum keputusan pembelian
bahwa kebutuhan adalah hal-hal dasar adalah suatu kegiatan membeli sejumlah
yang harus dipenuhi manusia, sedangkan barang dan jasa, yang dipilih berdasarkan
keinginan adalah kebutuhan manusia yang informasi yang didapat tentang produk,
telah terbentuk sesuai dengan persepsinya. dan segera disaat kebutuhan dan keinginan
Loden dan Bitta dalam Simanora (2003;2) muncul, dan kegiatan ini menjadi
lebih menekankan perilaku konsumen informasi untuk pembelian selanjutnya.
sebagai pengambilan keputusan. Menurut Bagi pemasar tahap keputusan
mereka perilaku konsumen adalah proses pembelian ini adalah tahap yang sangat
penting untuk dipahami karena akan
berhubungan dengan keberhasilan suatu semua fasilitas fisik yang merupkan buatan
program pemasaran, secara khusus, manusia.
pemasar harus mengidentifikasi siapa yang Pasar Sasaran dan Segmentasi Pasar
membuat kepurusan pembelian, dan Sudah seharusnya perusahaan yang
langkah-langkah dalam proses pembelian mengoreantasikan usahanya pada
(kotler, 2005;220) konsumen terlebih dahulu menentukan
Pengambilan keputusan pembelian pasar yang akan dijangkau. Hal ini tidak
konsumen berbeda-beda tergantung jenis lain disebabkan karena produsen sebelum
keputusan pembeliannya. meniciptakan produk haruslah mengetahui
produknya secara seksama apa yang
Faktor yang Mempengaruhi Keputusan menjadi kebutuhan atau keinginan
Pembelian konsumen di pasarnya.
Menurut Kotler (2005;202), faktor-yang Kelompok masayarakat yang akan
mempengaruhi perilaku pembelian dilayani tersebut dinamakan target market
konsumen secara umum ada factor yang (pasar sasaran). Sebelum menetapkan
mempengaruhinya, yaitu ; target market perusahaan haruslah
1) Factor Intern, yaitu faktor dari dalam melakukan serangkaian kegiatan, yaitu
diri konsumen itu sendiri yang
memisahkan atau membagi konsumen ke
meliputi; motivasi, pembelajaran sikap
dan kpreibadian serta konsep diri. dalam ke dalam kelompok yang
2) Factor Ektern, yaitu factor yang mempunyai kebutuhan dan keinginan yang
berasal dari luar diri konsumen yang sama.
meliputi; budaya dan sub budaya, Menurut Kotler (1991). Kegiatan
kelas sosial, kelompok sosial, dan segmentasi pasar adalah membagi-bagi
kelompok referensi, serta keluarga. pasar ke dalam kelompok pembeli yang
Menurut Kotler (2005;116), terdapat
diperkirakan menginginkan produk dan
empat bauran pemasaran dan tiga P
bauran pemasaran yang masing-masing
tambahan untuk jasa, yaitu produk, harga,
berbeda. Dengan membagi-bagi pasar ke
distribusi, dan promosi serta proses,
dalam pasar yang homogen, maka hal
people, dan physical evident sebagai
tersebut akan memudahkan pihak
tambahan untuk bauran jasa. Produk
manajemen perusahaan dalam menetapkan
mencerminkan kombinasi antara produk
kebijaksanaan perusahaan yang lebih
dan jasa yang ditawarkan kepada
efesien. Dalam hal ini ada beberapa dasar
konsumen. Distribusi mencerminkan
yang dipakai untuk menentukan
kegiatan yang dilakukan perusahaan yang
segmentasi pasar, yaitu;
mebuat barang tersedia untuk konsumen.
1. Faktor demografi atau berdasarkan
Promosi adalah komunikasi dalam kependudukan, misalnya berdasarkan
mempengaruhi dan membujuk konsumen umur, jenis kelamin, agama, pendidikan
untuk membli. Sedangkan tiga bauran dan juga berdasarkan tingkat
tambahan untuk jasa yaitu proses, yang penghasilan
merupakan penyampaian jasa tersebut. 2. Faktor sosiologi atau berdasarkan faktor
Orang adalah karyawan perusahaan, sosial dimana konnsumen dapat
dibedakan ke dalam kelompok seperti
pengguna jasa itu sendiri, pengguna jasa
budaya yang menjadi panutan
lainnya. Bukti fisik menggambarkan
warganya, klas sosial yang bisa pengorbanan bagi konsumen dalam
disebabkan oleh perbedaan tingkat mendapatkan suatu produk. Namun secara
pendapatan, jabatan, pendidikan dan sederhana harga dapat diartikan sebagai
lain-lain
sejumlah uang (satuan moneter) dan atau
3. Faktor fsikologis, yaitu berdasarkan
sifat-sifat yang mendasar pada diri aspek lain (non moneter) yang
manusia, seperti keperibadian, watak, mengandung kegunaan tertentu yang
sikap dan lain-lainnya diperlukan untuk mendapatkan suatu
4. Faktor geografis, yaitu membagi-bagi produk atau jasa.
konsumen berdasarkan lokasi tempat Kotler (2005:142), dalam menyusun
tinggal. kebijakan penetapan harga, perusahaan
Untuk melakukan segmentasi
harus mengikuti prosedur 6 tahap.
terhadap pasar bukanlah pekerjaan yang
Pertama, perusahaan memilih tujuan
mudah, hal ini disebabkan karena yang
penetapan harga (apakah untuk
dihadapi bukan hanya saja pasar melainkan
kelangsungan hidup, laba sekarang
hubungan dengan tingkat kebutuhan dan
maksimum, pendapatan maxsimum, atau
keinginan pembeli, karena yang menjadi
kepemimpinan mutu produk). Kedua,
sasaran adalah pembeli.
perusahaan memperkirakan kurva
Harga permintaan, profitabilitas kuantitas yang
Harga merupakan salah satu atribut paling akan terjual pada tiap kemungkinan harga.
penting yang dievaluasi oleh konsumen, Dalam hal ini pemasaran harus
dan manajer perlu benar-benar menyadari memperhatikan kepekaan harga terhadap
peran harga tersebut dalam pembentukan keputusan pembelian konsumen, apakah
sikap konsumen (Mowen&Minor, konsumen tersebut termasuk konsumen
2002:318). yang snop atau yang sangat sensitive
Dalam arti yang paling sempit, harga, atau konsumen yang smart, yang
harga adalah jumlah uang yang dibebankan membeli produk tidak hanya memendang
atas suatu produk atau jasa (Kotler, harga tapi lebih kepada kualitasnya.
2001:439). Dalam arti luas harga adalah Kemudian juga harus memperhatikan
jumlah dari seluruh nilai yang ditukarkan elastisitas harga, yaitu sejauh mana
konsumen atas manfaat-manfaat memiliki kenaikan atau penurunan harga
atau menggunakan produk atau jasa mempengaruhi keputusan pembelian
tersebut (Kotler, 2001:439). Dari sudut konsumen. Ketiga, perusahaan
pandang produsen harga merupakan memperkirakan bagaimana biaya
komponen yang berpengaruh langsung bervariasi pada berbagai level produksi
terhadap laba perusahaan dalam artian dan akumulasi pengamalan produksi.
merupakan pendapatan. Sementara itu, dari Keempat, perusahaan menganalisis biaya,
sudut pandang konsumen harga sering kali harga, dan tawaran pesaing. Kelima,
digunakan sebagai indicator nilai bila perusahaan menyeleksi metode penetapan
mana harga tersebut dihubungkan dengan harga, apakah akan memakai metode
manfaat yang dirasakan atas suatu produk penetration price diman produk dijual
atau dalam arti kata harga merupakan dengan harga murah untuk menguasai
pasar atau metode skimming price, yaitu member imbalan kepada pelanggan setia,
menjual produk dengan harga mahal dan untuk menaikkan tingkat pembelian
karena memang untuk menjaga image ulang orang yang sekali menggunakan.
bahwa produk itu termasuk produk yang Promosi penjualan sering menarik orang-
mewah. Akhirnnya perusahaan memiliki orang yang beralih merek,yang terutama
metode harga akhir dengan memilih dari mencari harga murah, nilai yang baik atau
berbagai alternative yang ada dengan hadiah. promosi penjualan tidak akan
mmpertimbangkan factor psikologis mengubah mereka menjadi pembeli yang
pelanggan, pengaruh elemen bauran setia.
pemasaran lainnya, kebijakan perusahaan
dan pengaruh harga tersebut terhadap Purnama (2001:172), sebagai unsur kunci
pihak-pihak lain. dalam pemasaran, penggunaan promosi
penjualan memiliki manfaat yang berbeda
Promosi Penjualan dari unsur promosi lainnya. Promosi
Kotler (2005:298), promosi penjualan memberikan 3 manfaat yang
penjualan merupakan unsur kunci dalam berbeda dari alat promosi lainnya yaitu :
kampanye pemasaran. Promosi penjualan
1. Komunikasi.
terdiri dari kumpulan alat-alat insentif
Promosi penjualan menarik perhatian
yang beragam, Sebagian besar berjangka
dan biasanya memberikan informasi
pendek, dirancang untuk mendorong
yang dapat mengarahkan konsumen
pembelian suatu produk atau jasa tertentu
pada produk yang bersangkutan.
secara lebih cepat atau lebih besar oleh
2. Insentif.
konsumen atau pedagang. Sedangkan Promosi penjualan menggabungkan
menurut Purnama (2001:171), Promosi sejumlah kebebasan, dorongan atau
penjualan merupakan insentif jangka kontribusi yang memberikan nilai bagi
pendek dalam aktivitas promosi untuk konsumen.
merangsang pembelian sesuatu produk 3. Ajakan.
dengan cara yang bervariasi, seperti Promosi penjualan merupakan ajakan
pameran dagang, insentif penjualan, kupon untuk melakukan transaksi pembelian
dan sebagainya. sekarang.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan Sedangkan menurut Kotler (2005:300),


bahwa promosi penjualan memberi tujuan promosi penjualan adalah :
manfaat langsung kepada konsumen pada
saat mereka melakukan pembelian. 1) Mendorong konsumen untuk mencoba
Promosi penjualan dapat berupa suatu produk.
2) Mendorong pembelian dalam unit yang
memberikan discon/potongan harga,
lebih besar.
kupon, konter, undian, harga premi, dan 3) Mempererat hubungan jangka panjang.
sebagainya. 4) Menarik konsumen yang sering berganti
merek.
Kotler (2005:299), penjual 5) Menghargai konsumen yang setia.
menggunakan promosi tipe insentif untuk 6) Menaikan tingkat pembelian ulang.
menarik orang-orang baru untuk mencoba,
7) Mengubah pangsa pasar secara Universitas Negeri Padang jurusan
permanen. Manajemen. Penelitian yang
dilakukannya berjudul Pengaruh Harga
Promosi penjualan tidak lepas dari alat-alat dan promosi Penjualan terhadap
promosi penjualan, sehingga alat-alat Keputusan pembelian Konsumen pada
promosi penjualan ini sangat penting Kartu XL di Kota Padang. Dalam
penelitian tersebut didapatnya hasil
dalam promosi penjualan, setiap alat
bahwa ;
memiliki manfaat yang berbeda, sehingga - Harga bepengaruh signifikan
pemasar harus jeli dalam menggunakan terhadap keputusan pembelian
alat-alat ini, agar sesuai dengan srategi dan konsumen pada kartu XL di Kota
target yang ingin dicapai. Padang
- Promosi Penjualan tidak berpengaruh
Poduct Life Sycle (PLC)/Siklus signifikan terhadap keputusan
Kehidupan Produk pembelian konsumen pada kartu XL
Analisis product sycle atau siklus di Kota Padang. Promosi penjualan
kehidupan produk sangat membantu tidak menentukan keputusan
perusahaan dalam menetapkan pembelian, konsumen tidak
kebijaksanaan yang akan diambil. Dengan menjadikan promosi penjualan
sebagai pertimbangan mereka dalam
analisa product life sycle ini akan dapat
memutuskan pembelian.
menentukan posisi perusahaan dan tahap 2. Penelitian yang dilakukan oleh
perkembangan produk. Menurut Kotler Advisors: Dr. Beby Karina Fawzeea,
(2003) product life sycle adalah suatu SE, MM yang berjudul Pengaruh
ikhtisar untuk mengenal tahap-tahap khas Penetapan Harga dan Promosi
tertentu dalam riwayat penjualan produk Penjualan Terhadap Keputusan
bersangkutan. Pembelian Pada Bioskop 21 Sun Plaza
Medan Authors: Lumbanbatu,Juni
Ada empat hal yang harus diperhatikan Riantro Issue Date: 16-Apr-2010
pada siklus hidup produk, yaitu ; Hasil penelitian menunjukkan bahwa
1. Produk mmpunyai kehidupan yang variabel harga (X1) dan promosi (X2)
terbatas berpengaruh positif dan signifikan
2. Penjulan produk melewati tahap-tahap
tertentu masing-masing sikap penjual terhadap keputusan pembelian pada
bertentangan satu sama lain Bioskop 21 Sun Plaza Medan dapat
3. Naik turunnya laba masing-masing ketahui dengan nilai Fhitung sebesar
tahap dari siklus kehidupan produk 148,229 dan nilai koefisien Determian
4. Masing-masing produk berbeda dalam (r2) sebesar 0,518. Angka tersebut
pemsarannya, pemeliharaan dan mempunyai pengertian bahwa variabel
pembelian
bebas yang terdiri dari variabel harga
Penelitian Terdahulu yang Relevan dan promosi mampu menjelaskan
Penelitian yang relevan dengan penelitian variabel terikat yaitu keputusan
yang akan penulis lakukan adalah : pembelian sebesar 51,8%. Adapun
sisanya sebesar 48,2 % dijelaskan faktor
1. Penelitian yang dilakukan oleh Dido lain yang tidak diikutsertakan dalam
Saputra, mahasiswa Fakultas Ekonomi penelitian ini. Kesimpulan dari hasil
penelitian ini adalah terdapat pengaruh kebutuhan dan keinginan muncul, dan
yang positif dan signifikan dari harga kegiatan ini menjadi informasi untuk
dan promosi terhadap keputusan pembelian selanjutnya. Bagi pemasar tahap
pembelian pada Bioskop 21 Sun Plaza keputusan pembelian adalah tahap yang
Medan. sangat penting untuk dipahami karena akan
URI: http://repository.usu.ac.id/handle/ berhubungan dengan keberhasilan program
123456789/16279 pemasaran. Secara khusus, pemasar harus
3. Penelitian yang dilakukan oleh NIA mengidentifikasi siapa yang membuat
PAYOGA; 21200860, yang berjudul keputusan pembelian, jenis-jenis keputusan
Pengaruh Promosi Penjulalan pembelian, dan langkah-langkah dalam
Terhadap Keputusan Pembelian
proses pembelian.
Sepeda Motor Honda Di Pt.wom
Finance Bandung Harga merupakan salah satu atribut
Dari hasil penelitian diketahui besarnya paling penting yang dievaluasi oleh
pengaruh yang diberikan oleh variabel konsumen. Harga memiliki dua peranan
display, hadiah langsung, potongan harga utama dalam proses pengambilan
dan kontes/sayembara terhadap keputusan keputusan para pembeli. Pertama, peranan
pembelian konsumen masing-masing alokasi dari harga, yaitu fungsi harga
memberikan konstribusi sebesar 59,8%, dalam membantu para pembeli untuk
43,5%, 43,9% dan 42,3%, secara memutuskan cara memperoleh manfaat
keseluruhan variabel promosi penjualan aatu utilitas tertinggi yang diharapkan
terhadap keputusan pembelian konsumen berdasarkan daya belinya. Kedua, peranan
memberikan pengaruh sebesar 98,2%. informasi dari harga dalam mendidik
Selain pengaruh tersebut, dalam analisis ini konsumen mengenai factor-faktor produk,
diketahui juga pengaruh dari faktor luar seperti kualitas. Hal ini terutama
sebesar 1,80%. Semua variabel promoi bermanfaat dalam situasi dimana pembeli
penjualan memberikan pengaruh yang mengalami kesulitan untuk menilai faktot
signifikan terhadap keputusan pembelian produk atau manfaatnya secara objektif.
konsumen. Promosi penjualan adalah
rangsangan langsung yang ditujukan
http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=bro kepada konsumen untuk melakukan
wse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-s1- pembelian. Jadi promosi penjulan
2005-niapayoga2-1982 merupaka suatu bentuk komunikasi
pemasaran yang berusaha menyebarkan
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan masalah dan kajian teori yang informasi, mempengaruhi atau membentuk
telah penulis uraikan sebelumnya, maka dan mengingatkan pasar sasaran terhadap
penulis akan menulis tentang pengaruh perusahaan dan produknya agar membeli
harga dan promosi penjualan terhadap dan loyal terhadap produk yang
keputusan pembelian. Keputusan ditawarkan. Jadi dapat kita simpulkan
pembelian adalah suatu kegiatan membeli promosi penjualan mempengaruhi
sejumlah barang dan jasa, yang dipilih konsumen dalam keputusan pembelian.
berdasarkan informasi yang didapat Agar lebih memudahkan penelitian
tentang produk, dan segera di saat dan pembahasan, maka penulis akan
mengemukakan skema yang akan menjadi dilihat dari tujuan utama dari variabel yang
pedoman dalam penelitian yang akan akan diteliti ini adalah untuk melihat
penulis teliti. Secara sistematis kerangka hubungan sebab akibat dari fenomena atau
pemecahan masalah yang diteliti untuk
berfikir dalam penelitian yang akan penulis
melihat sebarapa jauh pengaruh variabel
teliti digambarkan sebagai berikut: harga dan promosi penjualan terhadap
Gambar 1 keputusan pembelian (Umar, 2005: 35).
Kerangka Pemikiran
Lokasi Penelitian
Harga (X1) Penelitian ini dilakukan di CV Jaya Herbal
Keputusan bertempat di Jalan Diponogoro Lubuk
pembelian Buaya Padang.
Promosi konsumen
penjualan (X2) Jenis dan Sumber Data
(Y) Dilihat dari segi cara memperolehnya,
maka penelitian ini menggunakan jenis dan
Hipotesis sumber data, yaitu:
Sesuai dengan permasalahan yang
dikemukakan diatas, maka dapat a. Data primer : yaitu data yang diperoleh
dirumuskan bahwa : dari subjek dengan cara memberikan
1. Harga mempunyai pengaruh yang daftar pelayanan kepada responden.
sangat signifikan terhadap keputusan b. Data sekunder : yaitu data yang didapat
pembelian konsumen Jamu An-nisaa dari pihak lain, tidak langsung didapat
pada CV. Jaya Herbal Cabang Padang dari objek penelitian misalnya yang
2. Promosi Penjualan mempunyai didapat dari majalah, buku dan lain-lain.
pengaruh yang sangat signifikan terhadap Data primer yang diperoleh dari
keputusan pembelian konsumen Jamu An- penelitian lapangan (field research),
Nissa pada CV. Jaya Herbal Cabang data yang dimaksud adalah data yang
Padang. diperoleh melalui kuisioner yang sesuai
dengan permasalahan yang dibahas.
Untuk memperoleh data primer dalam
METODOLOGI penelitian ini menggunakan instrumen
pengumpulan data yang dikumpulkan
Jenis Penelitian
melalui kuisioner. Kuisioner tersebut
Penelitian yang dilakukan termasuk disusun dengan menggunakan skala
penelitian kuantitatif kausalitas. Karena likert.

Angket

Variabel Indikator Sub Indikator Alat Ukur


Keputusan 1. Membeli/tidak membeli Membeli/tidak membeli Skala likert
pembelian (y) 2.Tidak membeli
Harga (x1) 1. Harga jual Kesesuaian dengan daya beli Skala likert
Harga dibanding pesaing
Daya tarik terhadap konsumen
Promosi 1. Paket harga promo Daya tarik terhadap konsumen Skala likert
penjualan dibandingkan pesaing
Sedangkan kisi-kisi instrumen penelitian
dapat dilihat pada tabel 3.2. berikut ini ;
Tabel 3.2.
Kisi-Kisi instrumen Penelitian
N Jumlah
Variabel Indikator No. Item
o Item
1 Keputusan
Pembelian 1. Membeli tidak membeli 38 1
(Y)
2 Harga (X1) 2. Harga tarif 1.2 2
3. Harga tunai 3.4 2
4. Harga kredit 5.6.7 3
5. Harga paket 8.9.10.11 4
6. Harga lebaran 12.13.14. 3
7. Harga bulan Rhamadhan 15.16 2
Biaya 8. Paket tunai 17.18 2
Promosi 9. Paket harga 19.20.21.2 4
(X2) 10. Bonus 2 3
11. Poin 23.24.25. 2
12. Hadiah 26.27. 4
13. Paket Rhamadhan 28.29.30.3 3
14. Paket lebaran 1 3
32.33.34
35.36.37
Total 38

Teknik Pengumpulan Data menggunakan sarana perpustakaan dan


Pengumpulan data dalam penelitian ini media internet untuk mendapatkan buku-
dilakukan dengan cara : buku atau teori yang dibutuhkan.
a. Data primer, terdiri dari Populasi dan Sampel
1). Kuesioner, yaitu dengan membuat Populasi
suatu daftar pertanyaan atau pertanyaan
sistematik dengan tujuan mendapatkan Menurut Arikunto (2002: 108), populasi
data yang diinginkan dari responden adalah keseluruhan objek penelitian, dimana
2). Wawancara, yaitu melakukan seorang ingin meneliti semua elemen yang
wawancara dengan orang-orang yang ada dalam wilayah penelitian merupakan
dianggap mampu memberikan jawaban populasi. Sehingga populasi dalam penelitian
terhadap data yang peneliti butuhkan pada ini adalah Apotik-Apotik serta toko obat yang
perusahaan CV. Jaya Herbal. Beitu pula menjadi pelanggan Jamu An-Nissa CV. Yaya
dengan responden Herbal yang ada di Kota Padang.
b. Data skunder yang terdiri dari;
Sampel
Studi kepustakaan/ dokumentasi,
Teknik pengambilan sampel dalam
dokumentasi yaitu mempelajari teori
penelitian ini dilakukan dengan metode
maupun data praktis dari perpustakaan
kebutuhan (accidental sampling method).
sehubungan dengan judul atau pokok
Menurut Ruslan (2004: 156), metode
bahasan yang akan diteliti. Dalam
kebutuhan adalah metode yang digunakan
melakukan dokumentasi penulis
berdasarkan atas pemilikan sampel secara
kebutuhan. Pengambilan sampel seperti ini Untuk menghindari pemahaman yang keliru
dilakukan terhadap siapa saja responden yang dalam penelitian, maka penulis akan
bertemu pada saat peneliti melakukan menjelaskan secara operasional setiap
penelitian , bila dipandang responden yang variabel yang berhubungan dengan penelitian
bersangkutan dianggap cocok sebagai sumber yang akan dilakukan sebagai berikut:
data. a. Keputusan pembelian : suatu kegiatan
Di dalam pengambilan sampel membeli sejumlah barang dan jasa, yang
ditentukan beberapa kriteria yaitu pemilik dipilih berdasarkan informasi yang didapat
toko obat dan apotik tetapi belum pernah tetang produk.
membeli obat diabetes produk CV. Herbal. b. Harga : perupakan salah satu atribut yang
Agar sampel yang diambil representatif, maka paling penting yang dievaluasi konsumen.
pengambilan sampel akan didasarkan atas c. Promosi penjualan adalah rangsangan
pertimbangan pemilik toko obat/apotik, jenis langsung yang ditujukan kepada konsumen
kelamin pemilik dan alamat toko obat atau untuk melakukan pembelian.
apotik. Sedangkan dalam proses penelitian
masing-masing responden didampingi oleh Instrumen Penelitian
peneliti , karena responden belum pernah Instrument untuk mengumpulkan data dalam
membeli obat diabetes Jaya Hebal penelitian ini adalah berupa kuesioner yang
sebelumnya. Sehingga dalam hal ini peneliti disusun dengan menggunakan skala likert.
menerangkan hal-hal yang berkaitan dengan Pertanyaannya memiliki lima alternative yang
harga dan promosi penjualan yang ditawarkan diberi skor sebagai berikut :
CV. Jaya Herbal.
Karena jumlah sampel yang tidak Sangat setuju =5
diketahui dengan jelas, maka dalam Setuju =4
menentukan ukuran sampel digunakan Kurang setuju =3
pendapat Hair dalam Almanik (2008: 40), Tidak setuju =2
yang menyatakan jika jumlah sampel tidak Sangat tidak setuju =1
diketahui jumlahnya, maka aturan dasar
dalam menentukan ukuran sampel adalah 5- Dan skala sederhana yaitu pengukuran sikap
20 kali jumlah variabel/indicator yang diteliti. yang paling sederhana yang menggunakan
Bertolak dari aturan tersebut, karena jumlah skala nominal, misalnya : setuju atau tidak
indicator dalam penelitian ini adalah 14 setuju, ya atau tidak.
indikator, dan agar lebih mudahnya dalam Teknik Analisa Data
pengelolaan data, serta kutipan dari
Setelah data dikumpulkan, maka data tersebut
www.google.com yang di akses, 10 Februari
dapat dianalisis untuk menjawab pertanyaan
2009 yaitu, untuk survey bisnis sampel sekitar
penelitian, yaitu dengan cara :
100 dianggap memadai maka jumlah sampel
adalah 14 x 5 =70. 1. Analisis deskriptif
Setelah data terkumpul kemudian disajikan
Definisi Operasional ke dalam table distribusi frekuensi untuk
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel
dilakukan analisis deskriptif. Analisis ini
bebas dan satu variabel terikat:
digunakan untuk melihat gambaran secara
a. Variabel bebas terdiri dari variabel Harga umum tentang variabel yang diteliti
(X1) dan Promosi Penjualan (X2). dengan anailisis persentase. Untuk mencari
b. Variabel terikat keputusan pembelian (Y) persentase jawaban angket dari responden
digunakan rumus :
F terhadap variabel dependen atau berapa besar
P 100% perubahan variabel Y, apabila variabel X
N
berubah dalam satu satuan. Dengan analisis
Dimana : regresi didapatkan persamaan untuk
mengetahui pengaruh harga dan biaya
P = persentase yang dicari promosi terhadap keputusan konsumen dalam
F = frekuensi membeli atau tidak membeli produk CV Jaya
N = jumlah responden Herbal, maka digunakan persamaan sebagai
Untuk menghitung rata-rata skor masing- berikut (Idris, 2006: 56) :
masing item digunakan rumus u a b1 x1 b2 x2 e
Dimana:
Xw
f i wi e = error
fi a = konstanta
u = persamaan regresi linear
mean
5xss 4xs 3xrr 2xts 1xsts b = koefisien regresi
5ss s rr ts sts x1 = harga
x2 = promosi penjualan
Keterangan:
ss = sangatsetuju Variabel terikat adalah jenis data nominal
s = setuju dengan dua karakter yaitu:
rr = ragu-ragu 0 = membeli produk CV Jaya Herbal
ts = tidak setuju 1 = membeli non produk CV Jaya
sts =sangat tidak setuju Herbal
3. Uji Data Populasi dan Hipotesis
Sedangkan criteria jawaban responden
1). Uji Data Populasi
menurut Arikunto (2002: 245) adalah sebagai
berikut: a. Uji Normalitas
1. 80 100 % = tinggi
2. 60 80 % = cukup Uji normalitas dilakukan dengan
3. 40 60 % = agak rendah maksud memeriksa apakah data yang
4. 20 40 % = rendah berasal dari populasi yang
5. < 20 % = sangat rendah terdistribusi normal atau tidak.

Rumus yang digunakan adalah


2. Analisis Induktif
a. Analisis Regresi Linear Berganda adalah :

D SUPx Fn( x) Fo( x)


Untuk membuktikan hipotesesis yang telah
diungkapkan, maka dalam penelitian ini data
yang telah dikumpulkan akan diolah dengan
Dimana nilai D adalah nilai reviasi
bantuan analisis parametrik dengan
absolut maxsimal antara Fn (x) dan
menggunakan SPSS (Statistical Package for
Fo(x). Nilai D selanjutnya
Social Science).
dibandingkan dengan nilai D kritis
Alasan digunakan analisis Regresi
untuk ukuran tes alpa (a). tujuan uji
Linear Berganda adalah bertujuan untuk
normalitas data ini adalah untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas (Harga
memeriksa / mengetahui apakah data
dan Biaya Promosi) terhadap variabel terikat
populasi berdistribusi normal.
(keputusan pembelian konsumen). Disamping
itu juga untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh masing-masing variabel independen
Menurut Idris (2008:45) pedoman yang Jika t hit ttab maka H a diterima dan
dipakai dalam uji normalitas ini adalah H 0 ditolak
mengunakan uji Kolmogorov Smirnov yaitu :
Jika t hit < ttab maka H a ditolak dan
- Jika nilai sig atau signifikansi atau nilai H 0 diterima
probabilitas (p) < 0,05 ( taraf
kepercayaan 95 % ), distribusi adalah
Hasil Penelitian
tidak normal.
- Jika nilai sig atau signifikansi atau nilai
1). Deskripsi Responden
probabilitas (p) > 0,05 ( taraf
kepercayaan 95 % ), distribusi adalah Responden dalam penelitian ini
normal. dikelompokkan berdasarkan jenis toko, umur
b. Uji Homogenitas pemilik toko serta alamat toko. Untuk lebih
Uji homogenitas dilakukan untuk jelasnya akan diuraikan satu persatu sebagai
menguji apakah variasi kelompok berikut;
populasi homogen atau tidak, uji
homogen menurut Idris (2008:48) a. Karakteristik Responden
dilakukan dengan menggunakan uji berdasarkanpemilik jenis toko
Levene yaitu: Karakteristik responden berdasarkan
jenis toko dapat dilihat pada tabel 4.1. berikut;
- Jika nilai Sig. atau signifikansi atau
nilai probabilitas ( p ) < 0,05 (taraf
Tabel 4.1.
kepercayaan 95 %), data yang
Karakteristik Responden Berdasarkan
digunakan adalah tidak homogen.
Pemilik Jenis Toko
- Jika nilai Sig atau signifikansi atau
Jenis Jumlah Persentase
nilai probabilitas ( p ) > 0,05 (taraf
toko (%)
kepercayaan 95 %), data yang
digunakan adalah homogen. Toko 23 32,86
Obat
Apotik 47 67,14
2). Uji Hipotesis
Jumlah 70 100,00
Untuk menguji hasil pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat terhadap Sumber : Hasil pengolahan data primer
hipotesis 1 dan 2 dilakukan uji dengan 2010
menggunakan analissis Wald Test dengan
tujuan untuk melihat pengaruh dari Dari tabel 4.1. diatas dapat dilihat bahwa
masing-masing variabel bebas terhadap responden dalam penelitian ini lebih banyak
variabel terikat dengan rumus sebagai pemilik apotik , yaitu sebanyak 47 (67,14 %)
berikut (Zulhamdi, 2008;67). sedangkan pemilik toko obat hanya 23
(32,86%). Hal ini dikarenakan apotik akan
Dimana : mendapatkan peluang lebih banyak
pelanggannya dari toko obat, maka
Wald Test = Nilai t hit masyarakat lebih cendrung untuk memiliki
= Koefisien Regresi usaha apotik dari pada toko obat.
S 0 = standar kesalahan koefisien
b. Karakteristik rseponden berdasarkan
regresi
umur pemilik toko
Dimana ;
Karakteristik responden berdasarkan Tabel 4.3
umur pemilik toko/apotik dapat dilihat pada Karakteristik responden berdasarkan
tabel 4.2. berikut : alamat toko/apotik
Tabel 4.2
Karakteristik responden berdasarkan Area/bagian Jumlah Persentase
umur pemilik toko/apotik (Orang) (%)

Jumlah(orang) Persentase Barat 36 51,43


Umur
(th) (%)
Timur 11 15,71
20-30 3 4,29
Selatan 9 12,86
31-40 24 34,29
Utara 14 20,00
> 40 43 41,42
Jumlah 70 100,00
Jumlah 70 100,00
Sumber : Hasil pengolahan data primer 2010
Sumber : Hasil pengolahan data primer 2010
Dari tabel 4.3. diatas dapat dilihat bahwa
Dari tabel 4.2. di atas dapat dilihat bahwa responden berdasarkan alamat toko
responden yang paling banyak dalam obat/apotik yang paling banyak beralamat di
penlelitian ini berusia diatas 40 tahun yaitu Kota Padang Bagian Barat yaitu berada di
sebanyak 43 orang (41,42%) dari responden, Pusat Kota Padang (mencakup daerah pasar
sedangkan yang paling sedikit adalah raya, purus dan ulakkang) sebanyak 36 Toko
responden yang berumur 20-30 tahun yaitu Obata/Apotik atau sebesar 51,43 %,
sebanyak 3 orang (4,29%) dari jumlah sedangkan yang paling sedikit adalah toko
responden. Jadi dapat disimpulkan bahwa obat/apotik yang beralamat pada bagian
responden yang paling banyak pada selatan Kota Padang (mencakup daerah
karakteristik ini adalah responden yang gaung, sampai ke perbatasan Kota Padang dan
berumur diatas 40 tahun. Pesisir Selatan) yaitu sebanyak 9 buah toko
Dari hasil wawancara penulis dengan obat/apotik yaitu sebanyak 9 buah toko
pemilik toko obat/apotik hal ini disebabkan obat/apotik.
bahwa pada umumnya semakin tinggi usia
pemilik toko obat/apotik juga semakin lama
2). Deskripsi Variabel Penelitian
pula usia toko obat/apotuik tersebut, hal ini
akan dapat meningkatkan kepercayaan Penelitian ini bertujuan untuk
pelanggan untuk membeli obat ke toko menganalisis seberapa besar pengaruh
obat/apotik tersebut. variabel harga dan biaya promosi penjualan
c. Karakteristik responden berdasarkan terhadap keputusan pembelian obat jamu An-
alamat toko. Nissa kapsul. Penyajian data masing-masing
Karakteristik responden berdasarkan variabel adalah dalam bentuk
alamat toko/apotik dapat dikelompokkan distribusifrekuensi, dimana masing-masing
berdasarkan Area/Bagian Barat, Bagian responden memberikan penilaian sesuai
Timur, Bagian Selatan dan Bagian Utara Kota dengan keadaan yang sebnarnya. Hasil
Padang dilihat pada tabel 4.3. berikut : penelitian ini didasarkan pada isian responden
yang berjumlah sebanyak 70 orang.
a. Varvariabel Harga An-Nisaa masih rendah (dapat dilihat pada
Untuk variabel harga terdiri atas enam lampiran 4)
belas item pernyataan yang diigunakan .
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada 3). Analisis Data Hasil Penelitian
lampiran 2.
a. Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan pada lampiran 1
Uji normalitas dilakukan dengan
dibelakang diketahui bahwa skor rata-rata
maksud memeriksa apakah terdistribusi
untuk variabel harga adalah 3.60 dengan
normal atau tidak. Pedoman yang digunakan
tingkat capaian responden 71.98% (cukup)
dalam uji normalitas ini adalah dengan
atau sebanyak 50 dari 70 orang. Hal ini
menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov yaitu ;
menunjukkan bahwa harga yang ditawarkan
oleh CV. Jaya Herbal Cabang Padang bagi - Jika nilai sig atau signifikansi atau
konsumen lebih murah dari harga yang nilai probabilitas (P) < 0.05 (taraf
ditawarkan oleh perusahaan jamu Diabetes kepercayaan 95%, distribusi adalah
yang lainnya. tidak normal
- Jika nilai sig atau signifikansi atau
b. Variabel Biaya Promosi nilai probabilitas (P) > 0.05 (taraf
Untuk variabel biaya promosi terdiri
kepercayaan 95%), distribusi adalah
atas dua puluh satu item pernyataan yang
normal.
digunakan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Adapun hasil pengolahan data untuk uji
pada lampiran 3.
normalitas dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut
Pada lampiran 3 dapat dilihat bahwa ini :
diperoleh skor rata-rata untuk variabel
Tabel 4.4
promosi penjualan adalah 3.68 dengan tingkat
capaian responden 73.65 % (cukup) atau Hasil Uji Normalitas
sebanyak 52 dari 70 orang. Hal ini
menunjukkan bahwa harga promosi yang One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ditawarkan oleh CV. Jaya Herbal, menurut keputusan
konsumen masih sama dengan promosi yang pembelian harga promosi
N 70 70 70
dilakukan oleh pesaing. Normal Parametersa,b Mean 162.2714 140.7571 56.8857
Std. Deviation 32.24810 26.59707 10.86751
c. Keputusan Pembelian Most Extreme Absolute .088 .077 .101
Differences Positive .077 .065 .088
Negative -.088 -.077 -.101
Untuk keputusan pembelian diberikan Kolmogorov-Smirnov Z .732 .642 .844
dua buah pilihan yaitu responden Asymp. Sig. (2-tailed) .657 .805 .474
a. Test distribution is Normal.
memutuskan untuk membeli jamu An-Nisaa
b. Calculated from data.
Herbal atau tidak membeli Jamu An-Nisaa
Herbal. Sumber : Data Primer (Diolah 2010)
Dari hasil penelitian sebanyak 70
orang responden yang belum pernah membeli Dari tabel 4.4 diatas diketahui bahwa nilai
Jamu An-Nisaa, maka didapatkan sebanyak Asymp.sig (2-tailed) untuk variabel harga (X 1
36 orang atau 51 % memutuskan untuk ) sebesar .805, variabel biaya promosi (X 2 )
membeli produk CV. Jaya Herbal (Jamu An- sebesar .474 dan variabel keputusan
Nisaa) dan 34 orang (49%) tidak membeli pembelian sebesar .657. Jadi dapat
jamu An-Nisaa. Artinya, keputusan disimpulkan bahwa nilai As ymp.sig (2-
pembelian konsumen untuk membeli Jamu tailed) d ri semua variabel penelitian nilainya
lebih besar dari tingkat signifikan yang c. Analisis Regresi Linear Berganda
digunakan pada penelitian ini dengan alpha (
= 0.05). Dengan demikian dapat disimpulkan Untuk menjawab tujuan penelitian
bahwa semua variabel penelitian berdistribusi yang dikemukakan pada bab sebelumnya,
normal, dengan demikian analisis regresi dimana tujuan tersebut adalah untuk
linear berganda dapat dilaksannakan karena mengetahui pengaruh harga dan biaya
data telah berdistribusi normal. promosi terhadap keputusan pembelian
konsumen pada CV. Jaya Herbal Cabang
b. Uji Homogenitas Padang, dengan menggunakan SPSS 11.5
diperoleh hasil seperti pada tabel 4.10 berikut
Syarat yang kedua dari model regresi :
linear sederhana adalah varians masing-
masing data harus mohogen. Untuk melihat Tabel 4.6
homogen atau tidaknya varians dari masing- Pengaruh Harga dan Biaya Promosi
masing variabel tersebut. Uji homogenitas Pada Penjualan
pada penelitian ini digunakan metode levene Coefficientsa
statistic dengan alpha ( = 0.05). Adapun
hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
4.9 berikut ini : Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 17.307 12.832 1.349 .182
Tabel 4.5 harga .606 .149 .500 4.073 .000
Hasil Uji Homogenitas promosi 1.048 .364 .353 2.877 .005
ANOVA a. Dependent Variable: keputusan pembelian
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
harga Between Groups 358.086 22 16.277 1.715 .150
Dari tabel 4.6. diatas dapat dirumuskan
Within Groups 132.833 14 9.488 model pengaruh dari pengaruh harga dan
Total 490.919 36 biaya promosi terhadap penjualan pada CV.
promosi Between Groups 714.491 22 32.477 1.063 .465 Jaya Herbal Cabang Padang
Within Groups 427.833 14 30.560
Total 1142.324 36
Y = 17.307 + 0.606X 1 +1.048 X 2 +

Sumber : Data Primer (Diolah 2010) Interprestasi persamaan diatas :


Berdasarkan tabel 4.5 diatas diketahui bahwa 1. Konstanta sebesar 17.307 menunjukkan
nilai signifikansi untuk variabel harga (X 1 ) adanya pengaruh dari variabel bebas, yaitu
terhadap Y .150, dan untuk variabel biaya Harga (X 1 ) dan Biaya Promosi (X 2 ),
promosi (X 2 ) terhadap Y sebesar .465. Jika maka keputusan pembelian konsumen
nilai signifikansi dibandingkan dengan tingkat terhadap pembelian Jamu An-Nisaa Kapsul
signifikan yang digunakan maka terbukti CV. Jaya Herbal Cabang Padang akan
bahwa nilai signifikansi lebih besar dari meningkat sebesar 17.307.
tingkat signifikan yang digunakan ( = 0.05). 2. Variabel Harga (X 1 ), memiliki Koefisien
Dengan demikian berarti data pada penelitian Regresi positif sebesar 0.606 menyatakan
adalah homogen. Artinya bahwa varians data bahwa semakin tinggi harga maka semakin
juga homogen. Dengan demikian uji meningkat keputusan pembelian konsumen
homogenitas telah terpenuhi dan data dapat terhadap Jamu An-Nisaa Herbal. Artinya
dilakukan dengan pengolahan analisis regresi jika variabel biaya Promosi meningkat satu
linear berganda. satuan maka keputusan pembelian (Y)
akan mengalami kenaikan sebesar 1.048
dengan anggapan variabel lainny tetap.
3. Variabel Biaya Promosi (X 2 ), memiliki promosi tidak berpengaruh signifikan
Koefisien Regresi positif sebesar 1.048 terhadap keputusan pembelian
menyatakan bahwa semakin tinggi biaya konsumen pada Jamu An-Nisaa di Kota
promosi maka semakin meningkat Padang.
keputusan pembelian konsumen terhadap
Pembahasan Penelitian
Jamu An-Nisaa Herbal. Artinya jika
variabel biaya Promosi meningkat satu
1). Pengaruh Harga terhadap Keputusan
satuan maka keputusan pembelian (Y)
Pembelian Konsumen pada Jamu An-
akan mengalami kenaikan sebesar 1.048
Nisaa Kapsul di Kota Padang
dengan anggapan variabel lainny tetap.
Dari uji hipotesis yang dilakukan
d. Uji Hipotesis ditemukan bahwa harga mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan
1. Hipotesis Pertama pembelian Jamu Anngkan An-Nisaa kapsul
DI Kota Padang. Hal ini mengidentifikasi
Hipotsis pertama adalah harga berpengaruh bahwa harga menentukan keputusan
signifikan terhadap keputusan pembelian pembelian konsumen pada Jamu An-Nisaa
konsumen pada Jamu An-Nisaa di Kota kapsul. Harga mempunyai pengaruh sebesar
Padang. Berdasarkan hasil analisis regresi 0.606 terhadap keputusan pembelian
linear berganda diperoleh nilai koefisien konsumen pada Jamu An-Nisaa di Kota
regresi sebesar 0.606 (sig = 0.000). Pada Padang.
tingkatan signifikan 0.000 < 0.05 artinya Dari hasil deskriptif penelitian pada
terdapat pengaruh yang signifikan. Pada uji indikator-indikator yang terdapat pada
hipotesis diperoleh t hit = 4.073 dan nilai variabel ini diketahui bahwa harga yang
ttab = 1.6679. Dengan demikian t hit > ttab , ditawarkan Jamu An-Nisaa Kapsul bagi
maka H 0 ditolak dan H a diterima. Jadi konsumen masih rendah dibanding harga
yang ditawarkan oleh perusahaan obat
harga berpengaruh signifikan terhadap diabetes yang lainnya. Yaitu dengan skor 3.60
keputusan pembelian konsumen pada Jamu atau 71.80% (cukup). Artinya berbagai tarif
An-Nisaa di Kota Padang. yang ditawarkan Jamu An-Nisaa kapsul (CV.
2. Hipotesis kedua Jaya Herbal) masih rendah dibanding
pesaingnya, karena harga berpengaruh
Hipotesis kedua adalah Biaya signifikan terhadap keputusan pembelian
promosi berpengaruh signifikan konsumen Jamu An-Nisaa.
terhadap keputusan pembelian
konsumen pada Jamu An-Nisaa di Kota
Padang. Berdasarkan hasil analisa Pengaruh Biaya Promosi terhadap
regresi logistik diperoleh koefisien Keputusan Pembelian Konsumen pada
regresi sebesar 0.033 (sig = 0.203). Jamu An-Nisaa di Kota Padang
Pada tingkatan signifikan 0.203 > 0.05
artinya tidak ada pengaruh yang Dari uji hipotesis yang dilakukan
signifikan. Pada uji hipotesis diperoleh ditemukan bahwa promosi penjualan tidak
t hit = 1.420 dan nilai ttab = 1.6672. berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian Jamu An-Nisaa kapsul di Kota
Dengan demikian t hit < ttab , maka H 0 Padang. Selanjutnya hasil dari jawaban
diterima dan H a ditolak. Jadi biaya deskripsi responden, diperoleh tingkat capaian
73,65% (cukup). Artinya biaya promosi Meskipun biaya promosi penjualan
penjulan yang ditawarkan CV. Jaya Herbal , tidak mempengaruhi keputusan pembelian
bagi konsumen sama jika dibanding biaya konsumen, namun konsumen akan tetap
promosi yang ditawarkan oleh pesaingnya. melakukan pembelian Jamu An-Nisaa Herbal,
Hal ini berarti, biaya promosi penjualan tidak karena konsumen mengganggap Jamu An-
menentukan konsumen dalam memutuskan Nisaa Herbal memiliki kualitas yang lebih
untuk membeli Jamu An-Nisaa Herbal. pada saat ini selain harganya yang lebih
Walaupun Jamu An-Nisaa Herbal murah dibanding dengan harga produk sejenis
menawarkan biaya promosi, bagi konsumen pesaing.
sama dengan biaya promosi penjualan yang
ditawarkan pesainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Almanik, 2008. Pengaruh Harga dan kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Ulang
air Asia di Kota Padang. Skripsi. FE. UNP : Tidak diterbitkan.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi 5. Jakarta:
Rineka Cipta.

Arsyad, Lincolin (1998). Ekonomi Manajerial, Ekonomi Mikro Terapan Untuk Manajemen
Bisnis. Yogyakarta : BPFE

Authors: Lumbanbatu, Juni Riantro, Pengaruh Penetapan Harga dan Promosi Penjualan Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Bioskop 21 Sun Plaza Medan Advisors: Dr. Beby Karina Fawzeea,
SE, MMURI: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/16279

Dido Saputra, 2009. Pengaruh Harga dan Promosi Penjualan terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen pada Kartu XL di Kota Padang. Skripsi, FE. UNP : tidak diterbitkan.

Idris. 2006. Pelatihan Analisis SPSS. Padang. Himpro Manajemen Fakultas Ekonomi UNP

Kotler, Philip. 1991. Marketing, Analisis, Planning, Implementation and controlling. Terjemahan
Jaka Wasana. Jakarta: Erlangga.

__________. 2001. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi Dan Kontrol.


Terjemahan Hendri Teguh dan Rony A. Rusli. Jakarta: Perhalindo.

__________. 2005. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa Benyamin Molan Jilid 2. Jakarta: Indeks.

Kotler, Philip & Kevin Lare Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Dua Belas Jilid 1. Alih
Bahasa Benyamin Molan. Jakarta: Indeks.

Mowen, John C dan Michael Minor. 2002. Consumer Behaviour. Alih Bahasa Lina Salim. Jakarta:
Erlangga.
NIA PAYOGA; 21200860, yang berjudul Pengaruh Promosi Penjulalan Terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Honda Di Pt.wom Finance Bandung
Permalinkhttp://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-s1-
2005-niapayoga2-1982

Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson. 2000. Consumer Behaviour. Alih Bahasa Damus Sihombing.
Jakarta: Erlangga.

Purnama, Lingga. 2000. Strategic Marketing Plan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Ruslan, Rosady. 2004. Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Schiffman, G. Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2004. Perilaku Konsumen Edisi Ketujuh. Alih Bahasa
Drs. Zoelkifli Kasip. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Sigit Soehardi (1982). Marketing Praktis. Aramita, Jogjakarta

Simanora, Bilson. 2003. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Swasta Basu, Sukotjo Ibnu (1993). Pengantar Bisnis Modern. Librty, Jakarta

Terry, George.R. Rue, L.W (2003). Dasar-dasar Manajemen. Jakrta; Bumi Aksara

Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran (Edisi 2). Yogyakarta.

Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis Edisi Ke-7. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.

Zulhamdi, 2008. Pengaruh Kualitas, Desain, dan Harga terhadap Keputusan Konsumen dalam
Pemilihan dan Tipe Sepeda Motor Yamaha di Kota Padang. Skipsi. FE. UNP: tidak
diterbitkan

Você também pode gostar