Você está na página 1de 5

PERANCANGAN TAS MULTIFUNGSI PADA HOME

INDUSTRI DAGO KOTA BANDUNG

Zainal Muttaqin
1
Fakultas Tekhnik, Universitas Langlangbuana Bandung
email: znlmttqn1@gmail.com

Abstract
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 10 atribut yang menjadi kebutuhan pelanggan tas
multifungsi yaitu: Estetika, Ergonomis, Multi fungsi, Mudah dibawa, Varian lebih dari satu, Mampu
membawa beban banyak, Harga terjangkau, Kuat, Bahan tas ramah lingkungan, dan Awet.
Terdapat 2 atribut yang atribut yang mempunyai nilai kepentingan paling tinggi guna memperbaiki
kualitas produk yaitu: (1) Ergonomis dan (2) Estetika. Terdapat beberapa prioritas dalam
perancangan produk tas multifungsi yaitu Varian lebih dari satu dan Bahan tas ramah lingkungan
untuk nilai action diatas dapat diketahui bahwa atribut dengan kategori A berarti pesaing sangat
jauh didepan, perusahaan semata-mata tertarik untuk mengembangkan ide produk pesaing ke
produk tas multifungsi sedangkan kategori B adalah Ergonomis, Kuat, dan Awet Item membutuhkan
sumberdaya yang lebih seperti teknologi, inovasi dan skil. Konsep harus dikembangkan dan
dievaluasi untuk menemukan konsep terbaik. Produk pesaing bias digunakan sebagai referensi
karena produk pesaing lebih ideal dibanding produk tas multifungsi.

Keywords: Maksimum5 kata kunci dipisahkan dengan tanda koma. [Font Times New Roman
11spasi tunggal, dan cetak miring]

1. PENDAHULUAN hidup usahanya dengan dasar-dasar


Indonesia merupakan negara yang manajemen mutakhir.
terkenal dengan home industri. Industri kecil Salah satu home industri yang belum
merupakan industri yang dapat bertahan pada banyak berkembang di Indonesia adalah
krisis ekonomi global yang sedang melanda industri pembuatan tas. Sampai saat ini home
negara-negara berkembang termasuk di industri pembuatan tas ini belum mempunyai
Indonesia dan memberikan dampak sangat standart kualitas produk sehingga banyak
luas bagi kehidupan masyarakat. Home terjadi keluhan dari konsumen terhadap hasil
industri termasuk industri kerajinan dan produk. banyak pelanggan yang mengeluhkan
industri rumah tangga mampu menjadi usaha tentang bahan yang tidak kuat atau cepat
yang semakin efisien dan mampu rusak serta tampilan yang kurang sesuai
berkembang mandiri, tetapi seiring dengan perkembangan jaman. Salah satu home
proses globalisasi dan perdagangan bebas industri pembuatan tas yang digunakan dalam
Home industri Menengah kini merupakan penelitian ini adalah home industri pembuatan
salah satu sumber penting peningkatan ekspor tas yang berada di wilayah Cisitu Kota
non migas. Keberadaan home industri di Bandung.
Indonesia masih terjamin dan potensial untuk
berkembang, terutama perusahaan kecil di Proses Perancangan dan pengembangan
daerah pedesaan. Perusahaan kecil di produk merupakan serangkaian aktivitas yang
Indonesia dilihat dari potensi dan dimulai dari analisa persepsi dan peluang
keberadaannya ada harapan untuk pasar, kemudian diakhiri dengan tahap
berkembang. Hal ini didukung usaha mereka produksi, penjualan dan pengiriman produk
untuk mengembangkan usaha perusahaan (Ulrich, 2001). Pengembangan produk dalam
dengan cara membuka diri dan situasi dan kondisi apapun baik itu saat
memperbaharui diri serta menyesuaikan gerak industri berubah cepat maupun stabil tetap
mengandung resiko yang tinggi. Produk hasil berkembang dalam lingkungan yang stabil
pengembangan dikatakan sukses bila yang artinya pengembangan produk
mendapat respon positif dari konsumen yang berlangsung secara perlahan-lahan dan
diikuti dengan keinginan dan tindakan untuk lambat. Pengembangan produk dalam situasi
membeli produk. Mengidentifikasikan dan kondisi apapun baik itu saat industri
kebutuhan konsumen merupakan fase yang berubah cepat maupun stabil tetap
paling awal dalam mengembangkan produk, mengandung resiko yang tinggi.
karena tahap ini menentukan arah
Keberhasilan produk yang
pengembangan produk. (Ulrich, 2001).
dikembangkan tergantung dari respon
2. KAJIAN LITERATUR konsumen. Produk hasil pengembangan
2.1 Perancangan dan Pengembangan dikatakan sukses bila mendapat respon positif
Produk dari konsumen yang diikuti dengan keinginan
dan tindakan untuk membeli produk.
Proses perancangan ini diterapkan pada Mengidentifikasikan kebutuhan konsumen
berbagai masalah (kebutuhan) dengan merupakan fase yang paling awal dalam
berbagai kompleksitasnya dengan mengembangkan produk, karena tahap ini
merencanakan dan menemukan suatu system, menentukan arah pengembangan produk.
komponen, atau proses sesuai dengan (Ulrich, 2001).
kebutuhan yang diinginkan (Melisa, 2005).
Accreditation Board of Engineering and 2.3 Dimensi Produk
Technology (2002) memberikan pengertian Menurut Garvin (2002), terdapat 8
bahwa perancangan teknik sebagai suatu (delapan) dimensi kualitas yang dapat
proses pengambilan keputusan yang digunakan sebagai kerangka perencanaan
menggunakan dasar sains, matematika, dan strategis dan analysis dalam melakukan
ilmu teknik untuk diaplikasikan dalam pengembangan produk, yaitu, (1) Kinerja
konversi sumber daya secara optimal untuk (performance), yaitu karakteristik operasi
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. pokok dari produk inti. (2) Ciri-ciri atau
Secara umum dalam merancang dan keistimewaan tambahan (features), yaitu
mengembangkan suatu produk, perlu karakteristik sekunder atau pelengkap. (3)
dipahami terlebih dahulu mengenai konsep Kehandalan (realibility), yaitu kemungkinan
dasarnya, yang meliputi perspektif kecil akan mengalami kerusakan atau gagal
pengembangan, tantangan yang dihadapi dipakai. (4) Kesesuaian dengan spesifikasi
dalam mengembangkan produk, karakter (conformance to specifications), yaitu sejauh
pengembangan produk dan kriteria keputusan mana karakteristik desain dan operasi
yang dihadapi. memenuhi standar-standar yang sudah
2.2 Perspektif dalam Perancangan ditetapkan sebelumnya. (5) Daya tahan
dan Pengembangan Produk (durability), yaitu berkaitan dengan berapa
lama suatu produk dapat terus digunakan.
Produk merupakan sesuatu yang dijual Dimensi ini mencakup umur teknis maupun
oleh perusahaan kepada pembeli. umur ekonomis. (6) Serviceability, meliputi
Perancangan dan pengembangan produk kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah
merupakan serangkaian aktivitas yang direparasi, serta penenganan keluhan yang
dimulai dari analisa persepsi dan peluang memuaskan. Pelayanan yang diberikan tidak
pasar, kemudian diakhiri dengan tahap terbatas hanya sebelum penjualan tapi juga
produksi, penjualan dan pengiriman produk selama proses penjualan hingga purna jual,
(Ulrich, 2001). yang juga mencakup pelayanan reparasi dan
Berbagai industri telah melaksanakan ketersediaan komponen yang dibutuhkan. (7)
pengembangan produk dengan efektif dan Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap
menyelaraskan berbagai faktor yang panca indera. (8) Kualitas yang dipersepsikan
mempengaruhinya dengan sangat baik, (perceived quality), yaitu citra dan persepsi
seringkali karena mereka dipengaruhi oleh produk serta tanggungjawab perusahaan
pasar pelanggan yang berubah dengan cepat. terhadapnya.
Terdapat pula kasus dimana industri
Meskipun beberapa dimensi kualitas reliabilitas. Instrumen yang valid dan reliabel
diatas dapat diterapkan pada bisnis jasa, tetapi dalam mengumpulkan data sangat diperlukan,
sebagian besar dimensi tersebut untuk mendapatkan hasil penelitian yang juga
dikembangkan berdasarkan pengalaman dan valid dan reliabel. Instrumen valid dapat
penelitian terhadap perusahaan manufaktur. mengungkapkan sesuatu yang menjadi
sasaran pokok pengukuran (Hadi, 2000:11).

3. METODE PENELITIAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Lokasi dan Objek Penelitian 4.1 Tahap Pengumpulan Data


Kualitatif (Voice Of Customer)
Lokasi penelitian dilakukan pada home
industri tas di Cisitu Dago Kota Bandung. Voice of customer merupakan suara
Objek Penelitian ini adalah Tas Punggung konsumen yang didapat dari hasil
Mutifungsi Standart di Cisitu Dago Kota pengumpulan data kualitatif dalam bentuk
Bandung. wawancara konsumen yang diidentifikasi ke
dalam bahasa veral dari eerapa konsumen tas
3.2 Jenis dan Sumber Data multifungsi untuk mengetahui keutuhan yang
Penelitian ini menggunakan data sekunder
dan data primer. Data sekunder diperoleh dari Primer Sekunder Tersier
jurnal penelitian, referensi yang berasal dari Mempunyai
Estetika
Perpustakaan dan referensi dari Dinas Nilai Estetika
Perindustrian Kota Bandung. Sedangkan data Nyaman
primer diperoleh dari home industri di daerah Ergonomis
Dipakai
dago, kota Bandung. Adapun teknik Mudah
pengumpulan data dilakukan dengan Mudah
Dibawa
kuisioner dan wawancara langsung. Dibawa
Kemana Mana
Wawancara hanya dilakukan untuk menguji
dan melengkapi kuesioner yang diberikan Mampu Membawa
kepada para responden. Adapun yang menjadi Membawa Barang Yang
responden dalam penelitian ini adalah Desain Beban Banyak Banyak
operator pembuat tas. Tas Harga Harga
Multifungsi Terjangkau Murah
3.3 Pengumpulan Data dan Sampel
Tali Kuat
Penelitian ini dilakukan dengan metode Kuat
Menahan Beban
survey, semua populasi dijadikan sampel. Bahan Tas
Data dalam penelitian ini dilakukan dengan Bukan
Ramah
cara menyerahkan langsung kuesioner kepada Bahan Kimia
responden dan memintanya kembali pada Lingkungan
tanggal yang dijanjikan oleh responden. Lebih
Tahan Lama
3.4 Operasional Variabel Awet
Lebih
Operasionalisasi variable penelitian yang Lama Dipakai
terdiri dari beberapa variable yaitu (1) Tas sesungguhnya. Kemudian hasil wawancara
punggung multifungsi desain awal. (2) Tas tersebut digunakan sebagai bahan dalam
punggung multifungsi desain baru. (3) menyusun kuisioner (pengumpulan data
Keinginan pelanggan. (4) Kepuasan kuantitatif) untuk mengetahui tingkat
pelanggan. kepentingan dan kepuasan konsumen
3.5 Pengujian Validitas dan Reliabilitas terhadap tas multifungsi. Hasil dari data
kualitatif pelanggan tas multifungsi dengan
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tabel sebagai berikut:
menggunakan kuesioner, oleh karena itu
untuk mengukur handal atau tidaknya
kuesioner digunakan analisis validitas dan
Desain tas multifungsi merupakan bahasa hitung lebih besar dari r tabel maka atribut
veral dari konsumen yang kemudian kebutuhan pelanggan tersebut mempwunyai
digolongkan ke dalam tingkatan primer. Dari nilai reliabel, ini berarti bahwa semua data
bahasa primer, arti Desain produk tas atribut dapat dilakukan analisa berikutnya.
No Sekunder 5. KESIMPULAN
1 Estetika Terdapat 10 atribut yang menjadi
kebutuhan pelanggan tas multifungsi yaitu:
2 Ergonomis Estetika, Ergonomis, Multi fungsi, Mudah
dibawa, Varian lebih dari satu, Mampu
3 Mudah Dibawa
membawa beban banyak, Harga terjangkau,
Mampu Membawa Beban Kuat, Bahan tas ramah lingkungan, dan Awet.
4
Banyak
6. REFERENSI
5 Harga Terjangkau P Akao, Y. 1990. Quality Function
Deployment : Intergrating Customer
6 Kuat Requirement Into Product Design.
Massachusets : Productivity Press
Bahan Tas Ramah
7 Eide, Arvid R. 2002. Engineering
Lingkungan
Fundamentals and Problem Solving.
8 Awet Int. Edition. New York : McGrawHill.
Hamid, Tilani. Primaresa Utama. 2005.
multifungsi diterjemahkan ke dalam tingkatan Perubahan Sifat Fisika dan Kimia kain
bahasa sekunder yaitu Estetika, ergonomis, Sutera dengan Pewarna Alami Bixin
ramah lingkungan, dan Murah harganya. (Bixa Orellana). Jurnal Ilmiah teknik
Bahasa tersier merupakan pemilihan dan Kimia Universitas Indonesia.
terjemahan bahasa sekunder yang merupakan Marbun. 1993. Pengantar Ekonomi
hasil rincian dari keinginan konsumen. Dari Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
hasil table sebelumnya, selanjutnya disusun Melisa Veronica, Trifena Wienda, Cecilia
tabel berikutnya sebagai atribut kuesioner, budiono, Laksito Purnomo. 2005.
maka dapat dilihat pada table berikut: Perancangan Produk A Bookshelf:
Suatu Analisis Dan Penerapan
Perancangan Teknik. Prosiding seminar
4.2 Pembahasan nasional perancangan produk
Dari hasil wawancara pernyataan misi Collaborative Product Design
dapat diketahui kebutuhan pelanggan yaitu: Program Studi Teknik Industri
Estetika, Ergonomis, Multi fungsi, Mudah Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
dibawa, Varian lebih dari satu, Mampu Metasari, Nur. 2010. Dilihat tanggal 24
membawa beban banyak, Harga terjangkau, september 2010
Kuat, Bahan tas ramah lingkungan, dan Awet. http://qualityengineering.wordpress.co
m/page/5/
4.3 Hasil Reliabilitas dan Validitas Nazir, Muhammad. 2009. Metode Penelitian.
Dari hasil kuesioner atribut kebutuhan Ghalia Indonesia. Jakarta
pelanggan kemudian dilakukan uji validitas Nyoman Wijana, I Gusti Ngurah Nala, I Ketut
dengan hasil bahwa dari 10 responden yang Tirtayasa, I Made Sutajaya. 2011.
dilakukan survey dihasilkan semua atribut Pembelajaran Sains Melalui
mempunyai nilai r hitung lebih besar dari r Pendekatan Ergonomi Mengurangi
table maka atribut kebutuhan pelanggan Keluhan Muskuloskeletal, Kebosanan
tersebut mempunyai nilai valid. Dan Kelelahan Serta Meningkatkan
Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Sd
Setelah dilakukan uji validitas terhadap 1 Sangsit Kecamatan Sawan Kabupaten
atribut kebutuhan pelanggan kemudian Buleleng. Universitas Udayana Bali.
dilakukan uji reliabilitas dengan hasil bahwa
dari 10 responden yang dilakukan survey
dihasilkan semua atribut mempunyai nilai r
Tambunan, Tulus. 1993. Usaha Kecil dan
Menengah di Indonesia Beberapa Isu
Penting. Jakarta: Salemba Empat.
Ulrich, Karl T. Steven D. Eppinger. 1995.
Product Design and Development.
McGraw-Hill International.
Widodo, I. D. 2003. Perancangan dan
Pengembangan Produk. Yogyakarta :
UII PERS.].

Você também pode gostar