Você está na página 1de 10

I.

Judul Percobaan: Karbon

II. Tujuan
A. Tujuan Umum
Mahasiswa memahami sifat kovalensi atom karbon.

B. Tujuan Khusus
Diberikan diagram kerangka map heksagon, mahasiswa mampu (a)
mengemas bangun geometri bola C60, (b) mengidentifikasi posisi ikatan
rangkap dua, (c) menghitung jumlah atom carbon dalam bangun C60, (d)
menghitung jumlah total ikatan atom karbon, (e) menghitung jumlah masing-
masing ikatan tunggal maupun ikatan rangkap dua, dan mengemas bangun
geometri C70 dan C80.

III. Dasar Teori

Karbon merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol C dan


nomor atom 6 pada tabel periodik. Sebagai unsur golongan 14 pada tabel
periodik, karbon merupakan unsur non-logam dan bervalensi 4 (tetravalen),
yang berarti bahwa terdapat empat elektron yang dapat digunakan untuk
membentuk ikatan kovalen. Terdapat tiga macam isotop karbon yang
ditemukan secara alami, yakni 12C dan 13C yang stabil, dan 14C yang bersifat
radioaktif dengan waktu paruh peluruhannya sekitar 5730 tahun. Karbon
merupakan salah satu dari di antara beberapa unsur yang diketahui
keberadaannya sejak zaman kuno. Istilah "karbon" berasal dari bahasa Latin
carbo, yang berarti batu bara. (http://www.chem-is-try.org)

Karbon adalah unsur dengan jumlah terbesar dari alotrop,


meskipun pada tahun 2013 jumlah yang tepat tidak jelas karena beberapa telah
diperdebatkan. Berbagai bentuk diterima secara radikal berbeda satu sama
lain, mulai dari lembut sampai keras, tembus cahaya ke transparan, abrasive
sampai halus, dan menampilkan banyak variasi lain yang berbeda kontras.
Kemampuan unsur ini untuk mengambil begitu banyak bentuk yang berbeda
berasal dari kenyataan bahwa atom karbon dapat membentuk empat ikatan
tunggal dengan atom lain. Hal ini juga dapat membentuk ikatan ganda, dan
kadang-kadang tiga. Hal ini memungkinkan dalam berbagai besar jenis
struktur molekul dan kristal yang mungkin.

Alotrop adalah bentuk dari unsur kimia yang berbeda pada tingkat
molekuler, atau bagaimana cara atom-atom disusun menjadi molekul. Banyak
unsur terjadi dengan alotrop yang berbeda, di antaranya karbon, oksigen,
fosfor, dan sulfur. Bentuk yang berbeda ini dapat sangat berbeda dalam sifat
fisik mereka, seperti warna, kekerasan dan konduktivitas listrik, dan
reaktivitas kimianya. Ada berbagai cara di mana alotrop dapat dikonversi ke
yang lain, termasuk dengan pemanasan dan pendinginan, tekanan tinggi atau
bahkan paparan cahaya. Alotrop tidak harus bingung dengan isotop, yang
berbeda pada molekul dan bukan pada tingkat atom. Ada dua jenis alotrop.
Jenis enantiotropik dapat mengalami perubahan reversibel dalam alotrop lain
dalam kondisi tertentu, seperti suhu atau tekanan yang berbeda. Misalnya, ada
bentuk unsur timah yang stabil di bawah 55.4 F (13 C), dan lain yang stabil
diatas suhu ini adalah mungkin untuk mengkonversi salah satu ke yang lain,
dan kembali lagi dengan menaikkan atau menurunkan suhu. Monotropik
berarti bahwa satu bentuk yang paling stabil, dan tidak dapat dengan mudah
dikonversi ke dan dari bentuk lain; beberapa contoh adalah bentuk grafit
karbon, dan bentuk yang paling umum dari oksigen (O 2), yang bertentangan
dengan ozon yang kurang stabil (O3). (http://ilmualam.net)

Karbon memiliki beberapa jenis alotrop, yang paling terkenal


adalah grafit, intan, dan karbon amorf. Sifat-sifat fisika karbon bervariasi
bergantung pada jenis alotropnya. Sebagai contohnya, intan berwarna
transparan, manakala grafit berwarna hitam dan kusam. Intan merupakan salah
satu materi terkeras di dunia, manakala grafit cukup lunak untuk
meninggalkan bekasnya pada kertas. Intan memiliki konduktivitas listik yang
sangat rendah, sedangkan grafit adalah konduktor listrik yang sangat baik. Di
bawah kondisi normal, intan memiliki konduktivitas termal yang tertinggi di
antara materi-materi lain yang diketahui. Semua alotrop karbon berbentuk
padat dalam kondisi normal, tetapi grafit merupakan alotrop yang paling stabil
secara termodinamik di antara alotrop-alotrop lainnya.
Dalam intan tiap atom karbon membentuk bangun struktur
tetrahedral dengan 4 atom karbon yang lain dengan panjang ikatan C-C 1,54
Ao. Jadi, tiap atom karbon dalam intan membentuk orbital hibrida sp3. Unit
tetrahedral ini tersebar secara berkelanjutan membentuk suatu jaringan yang
sangat kuat , dimana tiap atom karbon tidak dapat bergerak secara bebas .
Berbeda dari intan , grafit disusun oleh lapisan-lapisan atom karbon yang
membentuk lingkar 6 datar (heksagon) dan tiap-tiap tom karbon membentuk
struktur trigonal datar dengan 3 atom karbon yang lain. Panjang ikatan C-C
dalam tiap lapisan yaitu 1,42 Ao ( mirip dengan panjang ikatan C-C dalam
benzene, 1,40Ao), sedangkan jarak antar lapisan yaitu 3,35 Ao. Dengan
demikian tiap atom karbon dalam grafit membentuk orbital hibrida sp2 untuk
menghasilkan 3 ikatan kovalen tunggal tersebut sedankan orbital p yang lain
membentuk ikatan yang terlokalisasi dan electron inilah yang dianggap
bertanggung jawab pada sifat konduktivitas listrik grafit. (http://materi-kimia-
lengkap.blogspot.co.id)

Karbon amorf adalah bentuk paling umum dan akrab bagi hampir
semua orang sebagai batu bara, arang dan jelaga. Berwarna hitam, alotrop
buram ini non-kristal, dan atom tidak membentuk struktur biasa apapun.
Batubara sebenarnya bentuk tidak murni dalam 10% atau lebih terdiri dari
unsur-unsur lain. Graphite adalah bahan yang membentuk kepala dalam
pensil. Ini terdiri dari lembaran atom karbon yang disusun menjadi terhubung
segi enam dua dimensi. Lembaran dapat bergeser satu sama lain dengan
mudah, yang mengapa hal itu dapat digunakan untuk menulis di atas kertas.
Meskipun karbon adalah non-logam, alotrop ini memiliki penampilan yang
sedikit metalik dan mengnatarkan listrik. Diamond adalah jenis kristal karbon
di mana setiap atom memiliki empat ikatan tunggal bergabung ke atom lain,
membentuk ikatan tetrahedra. Terbentuk secara alami didalam bumi, pada
suhu tinggi dan tekanan yang sangat tinggi. Meskipun mereka sangat kuat,
karena struktur dan kekuatan ikatan yang memegang atom bersama-sama,
berlian tidak selamanya menjadi struktur tidak sepenuhnya stabil pada tekanan
dan suhu normal, dan secara perlahan mengkonversi menjadi grafit.
Bagaimanapun perubahan ini sangat lambat sehingga tidak terlihat pada
rentang waktu manusia. Berlian juga dapat dibuat secara artifisial dari grafit
pada suhu dan tekanan tinggi. Kristal alotrop lainnya adalah Lonsdaleite
mineral. Ia menyerupai berlian dan diduga dibuat, dalam jumlah kecil, oleh
dampak meteorit. Tekanan yang dikonversi dari grafit ke dalam bentuk tiga
dimensi yang mempertahankan struktur heksagonal, menghasilkan, bahan
kristal keras.

Di antara bentuk yang paling menarik dari karbon adalah fullerene.


Ini adalah berongga, struktur tiga dimensi dengan dinding yang terdiri dari
susunan atom dalam segi enam, segilima, dan kadang-kadang bentuk lainnya.
Salah satu yang paling dikenal adalah buckyball, atau lebih tepatnya,
buckminsterfullerene: atom karbon 60 yang membentuk bola berongga, juga
dikenal sebagai C60. Bola besar juga mungkin, dengan angka yang lebih besar
dari atom karbon. Buckyballs dapat diproduksi, tetapi juga terjadi secara
alami, dan telah ditemukan di Bumi dalam jelaga dan di ruang angkasa.
(http://ilmualam.net)

Nanotube adalah bentuk lain terkenal dari fullerene. Ini terdiri dari
silinder kecil yang dindingnya memiliki struktur mirip dengan buckyballs.
Mereka bisa sampai beberapa milimeter panjang dan mungkin terbuka atau
tertutup di ujungnya. Nanotube memiliki rasio kekuatan-dengan-berat yang
sangat tinggi, dan juga konduktor listrik yang baik; mereka mungkin memiliki
banyak aplikasi dalam teknologi penting, terutama dalam dunia
nanoteknologi. Karbon nanofoam adalah alotrop sintetis yang terdiri dari atom
terkait dalam struktur seperti jaring. Ini adalah salah satu bahan yang paling
ringan yang dikenal, karena kepadatan yang sangat rendah, dan hanya
beberapa kali lebih berat daripada udara. Luar biasa, itu adalah feromagnetik
tertarik pada magnet dan juga semikonduktor.

IV. Alat dan Bahan


1. Kertas manila dengan map heksagon (hasil fotocopy)
2. Penggaris, pisau pemotong atau gunting
3. Lem
4. Spidol warna merah

V. Prosedur
1. Fotokopilah map heksagon (lihat lembar map) di atas kertas manila
ukuran A4.
2. Gunting pada bagian (salah satu sisi heksagon), yang sudah ditandai
gunting (ada 8 sisi yang digunting).
3. Guntinglah bagian heksagon secara utuh yang sudah dinomori 1-8, hingga
diperoleh lubang-lubang heksagon (ada 8 lubang heksagon).
4. Tumpang tindihkan (dan kemudian rekatkan dengan lem) setiap dua
heksagon yang digunting satu sisi penghubungan di sekitar tiap lubang
heksagon sehingga membentuk lubang pentagon hingga memperoleh
sebuah bangun bola.

VI. Hasil Pengamatan

1. Bangun yang mendekati bentuk bola soccer ini terdiri dari bidang
heksagon dan (lubang) pentagon sejumlah: 20 heksagon dan 12 pentagon.

2. Setiap bidang pentagon selalu dikelilingi oleh C60: 5 heksagon, C70 : 5


heksagon, dan C80: 5 heksagon dan setiap bidang heksagon selalu
dikelilingi oleh C60: 3 heksagon dan 3 pentagon, C70: 4 heksagon dan 2
pentagon, dan C80: 4 heksagon dan 2 pentagon.

3. Setiap atom C (titik sudut bidang) selalu merupakan titik persekutuan dari
sejumlah 1 bidang pentagon dan 2 bidang heksagon; jadi setiap atom C ini
selalu membentuk ikatan dengan sejumlah 3 atom C lainnya.

4. Jumlah atom C penyusun bola soccer ini yaitu sebanyak 60 atom.


Berdasarkan data (1) dan (3), jumlah atom C ini dapat dihitung menurut
cara perhitungan sebagai berikut :
[ nxh ] + [ mx p ] [ 6 x 20 ] + [ 5 x 12 ]
= =60 atom
z 3
Dimana, n = jumlah bidang heksagon, h = jumlah atom C, m = jumlah
bidang pentagon, p = jumlah atom C tiap bidang pentagon, dan z = jumlah
ikatan untuk tiap atom C.

5. Jumlah total ikatan C-C yaitu 180 ikatan. Hal ini dapat diperoleh menurut
cara perhitungan sebagai berikut :
Jumlah ikatan C-C = (q x z) = (60 x 3) = 90 ikatan
Dimana angka diperoleh dari kenyataan bahwa setiap ikatan C-C selalu
merupakan sisi persekutuan antara dua bidang (baik heksagon- heksagon
maupun heksagon-pentagon), q = jumlah atom C total, dan z = jumlah
ikatan tiap atom C.

6. Jumlah ikatan rangkap dua C=C (yang diatandai dengan garis spidol
merah) yaitu sebanyak 30 ikatan dan jumlah ikatan tunggal C-C (yang
tidak ditandai apapun) yaitu 60 ikatan. Hal ini juga dapat dilakukan dengan
perhitungan sebagai berikut: (a.) Jumlah ikatan tunggal C-C = x jumlah
ikatan total = x 90 = 60 ikatan.

VII. Pembahasan

Karbon memiliki tiga bentuk allotrop karbon, yaitu intan, grafit, dan
fulerena. Fulerena merupakan struktur jaringan atom karbon yang membentuk
bangun bola. Kebundaran bola yang dibangun bergantung pada jumlah
anggotanya, yang paling umum yaitu C60 (bukminsterfulerena), C70, dan C80.
Fulerena memiliki rongga serta struktur tiga dimensi dengan dinding yang terdiri
dari susunan atom dalam segi enam, segilima, dan kadang-kadang bentuk lainnya.

Pada percobaan yang telah dilakukan, digunakan diagram kerangka


heksagon dengan atom karbon dalam bangun C60, C70, dan C80. Pada masing-
masing bangun atom karbon tersebut memiliki heksagon dan juga lubang
heksagon. Lubang heksagon tersebut diperoleh dari setiap dua heksagon yang
digunting pada satu sisi penghubungnya disetiap sisi lubang heksagon tersebut.
Lalu kemudian atom geometrinya dirangkai sedemikian rupa untuk mendapatkan
suatu bentuk bangun yang menyerupai bola, dimana bangun atom tersebut
memiliki ikatan tunggal dan ikatan rangkap.
Apabila masing-masing bangun C60, C70, dan C80 telah dirangkai, kemudian
apabila bentuknya bangunnya dilihat secara visual, maka diperoleh bangun yang
mendekati bentuk bola soccer adalah C60. Pada setiap bidang pentagon memiliki
heksagon yang sama yaitu selalu dikelilingi oleh 5 heksagon, baik pada C60, C70,
maupun C80. Pada masing-masing heksagon dikelilingi oleh beberapa pentagon
yaitu, C60 dikelilingi oleh 3 pentagon, C70 dikelilingi oleh 2 pentagon, serta C80
dikelilingi oleh 3 pentagon. Berdasarkan jumlah pentagon dan heksagon dari
setiap bangun geometri C60, C70, dan C80, kita dapat menghitung jumlah atom yang
menyusun bola dengan menggunakan rumus untuk membuktikan bahwa setiap
bangun geometri yang dilakukan dengan praktek maupun secara teori adalah sama
yaitu C60 memiliki 60 atom, C70 memiliki 70 atom, dan C80 memiliki 80 atom.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka bentuk dari heksagon yang
memiliki bentuk yang mirip dengan bola soccer adalah C60. Hal tersebut
dikarenakan C60 memiliki bidang heksagon sebanyak 20 buah dan memiliki
lubang pentagon sebanyak 12 buah.
Dengan menggunakan perhitungan dari percobaan yang telah didapatkan
yaitu dengan mendapatkan bangunan berbentuk bola dari bidang heksagon C 60,
C70, dan C80 maka didapatkan bahwa setiap ikatan C-C selalu merupakan sisi
persekutuan antara dua bidang baik heksagon- pentagon maupun pentagon-
heksagon. Hal tersebut dapat dilihat dari lingkaran bentuk bola yang diperoleh
dari bentuk bangun geometri C60, C70, dan C80. Berdasarkan bangun tersebut dapat
dikenali yang mana merupakan ikatan tunggal dan yang mana yang merupakan
ikatan rangkap. Apabila tidak terdapat bentuk tumpang tindih dari dua heksagon
yang direkatkan dengan lem maka ikatan tersebut merupakan ikatan tunggal,
sedangkan apabila terdapat bentuk tumpang tindih dari dua heksagon yang
direkatkan dengan lem, maka ikatan tersebut merupakan suatu ikatan rangkap.
VIII. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan:

1. Bangun yang mendekati bangun bola soccer adalah C60 yang terdiri atas 20
heksagon dan 12 pentagon.
2. Bidang pentagon selalu dikelilingi oleh 5 heksagon.
3. Semua ikatan C-C merupakan sisi persekutuan antara dua bidang, baik
antara bidang heksagon-pentagon maupun antara bidang pentagon-
heksagon.
4. Pada bangun geometrinya, ikatan rangkap ditandai dengan adanya
tumpang tindih antara 2 heksagon yang direkatkan dengan lem.

IX. Daftar Pustaka

Anomim. 2011. Karbon. (online). http://www.chem-is-try.org/karbon (diakses


pada tanggal 18 September 2016).

Anomim. 2016. Pengertian Alotrop. (online). http://ilmualam.net/pengertian-


alotrop.html (diakses pada tanggal 18 September 2016).

Dianti, Sri. 2016. Pengertian Alotrop. (online).


www.sridianti.com/pengertian-alotrop.html (diakses pada tanggal 18
September 2016).

Gulo, Fakhili dan Desi. 2014. Panduan Praktikum Kimia Anorganik I.


Indralaya: Laboratorium PSB Kimia Universitas Sriwijaya.

Nababa, Ramazona. 2014. Karakteristik dan Sifat-sifat Karbon. (online).


http://materi-kimia-lengkap.blogspot.co.id/2014/04/karbon-tujuanumum-
memahami-sifat.html. (diakses pada tanggal 18 September 2016)
X. Gambar Alat

C60

C70
C80

Você também pode gostar