Você está na página 1de 8

ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU SLEEVE

BOX DAN STRAW PRODUK SARI KACANG IJO PADA


PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY, Tbk.

Wisnu Adi
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
*Email: wisnu.first@gmail.com

Abstrak
Wisnu Adi, Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Sleeve, Box dan Straw Produk Sari Kacang Ijo
Pada PT.Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk. PT Ultrajaya yang terletak di Padalarang,
Bandung Barat merupakan salah satu perusahaan pelopor minuman cepat saji di Indonesia. Dalam
melakukan kegiatan operasionalnya, PT Ultrajaya selalu menghadapi permasalahan yang terkait dengan
system pengendalian persediaan bahan baku yang tidak terstruktur. Metode yang digunakan oleh
perusahaan saat ini dalam pengendalian bahan baku hanya menggunakan perjanjian kontrak tanpa
memperhatikan berbagai factor seperti biaya pemesanan, biaya pengiriman dan biaya penyimpanan.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode lot sizing yang efektif diterapkan perusahaan dalam
perencanaan bahan baku dan mengetahui perbandingan total biaya persediaan dari model lot sizing yang
dihasilkan dengan total biaya persediaan actual perusahaan sesuai yang tertera di RKAP 2016. Metode ini
bertujuan untuk merencanakan beberapa kebutuhan item bahan baku yang menentukan waktu dan jumlah
pemesananya. Metode MRP digunakan dengan menggunakan salah satu metode lot sizing yaitu metode
EOQ (Economic Order Quantity) untuk mendapatkan biaya total persediaan bahan baku seminimum
mungkin yang terjadi dari biaya pemesanan, penyimpanan dan pembelian bahan baku. Hasil penelitian
menunjukan bahwa metode EOQ merupakan metode pengendalian yang menghasilkan lot size yang lebih
efisien dan biaya penyimpanan yang lebih kecil daripada metode yang sekarang sedang digunakan
perusahaan. Metode EOQ menghasilkan biaya sebesar Rp. 411.528.944,- sedangkan metode yang
digunakan perusahaan sebesar Rp. 438.930.734,-.

Kata kunci: Material Requirement Planning, EOQ, Lot Sizing, Biaya Penyimpanan

Abstract
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk. located in Padalangan, West Bandung is the leading
beverages company in Indonesia. Along the production activity PT Ultrajaya is facing problems regarding
unorganized inventory control for raw material. The policy for inventory is based on contracts and mostly
without considering ordering cost, handling cost and holding cost. The objjective of this research is to
choose the most effective lot sizing method implemented in company and to calculate the ratio total inventory
cost from the current lot sizing to the actual total inventory cost. This method aims to plan a number of raw
material item including the scheduling and the quantities. Material Requirements Planning method is using
one of the lot sizing method, EOQ (Economic Order Quantity) to get the minimum ordering cost and
handling cost. An earlier research concludes that the result of EOQ method is the most efficient and this
method manages to result the lowest inventory cost compared to the current method. EOQ method costs Rp
411.528.944,- while the current method costs Rp 438.930.734,-.

Keywords: Material Requirement Planning, EOQ, Lot Sizing, Inventory Cost


1. Pendahuluan Cimareme 131, Padalarang. Pabrik ini terletak di lokasi
Pada saat ini di Indonesia, minuman cepat saji yang strategis yaitu terletak di perlintasan hasil
seperti seperti sari kacang ijo mudah sekali diperoleh di peternakan dan pertanian. Lokasi ini mendukung dalam
berbagai tempat, mulai dari warung sampai toko-toko pemasokan bahan baku maupun pengiriman hasil
kecil hingga swalayan, dari kota besar sampai desa produksi.
terpencil dan dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Tbk. sebagai salah satu perusahaan terkemuka di
Melihat pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia Indonesia selalu dituntut untuk meningkatkan
yang semakin pesat dapat menjadi potensi dalam produktivitas dengan salah satu caranya yaitu
memasarkan produk kacang hijau ini. Sebagai salah satu perencanaan dan pengendalian pengadaan bahan baku
negara yang paling besar di Asia Tenggara, konsumsi material. Oleh karena itu PT. Ultrajaya Milk Industry &
minuman cepat saji masyarakat Indonesia terbilang Trading Company Tbk. menganggap perencanaan dan
rendah karena berada pada kisaran 11.09 liter per kapita pengendalian pengadaan bahan baku menjadi faktor yang
per tahun dibandingkan dengan sejumlah negara di Asia penting dalam strategi bisnisnya, sehingga tingkat
Tenggara yang sekitar 20 liter per kapita per tahun. produktivitas perusahaan dapat terus ditingkatkan
Meskipun tingkat konsumsi kacang hijau masyarakat sehingga perusahaan dapat memenuhi kebutuhan
Indonesia rengah tetapi semakin meningkat setiap konsumen.
tahunya, hal ini menyebabkan produk ini memiliki
potensi yang amat besar untuk dikembangkan. 2. Bahan dan Metode
Produsen berusaha memanfaatkan peluang untuk Tempat dan Waktu Pelaksanaan, Penelitian
membuat produknya laku di pasaran dan selalu berusaha dilakukan di PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
memenuhi tuntutan kebutuhan konsumenya untuk Company yang terletak di jalan Raya Cimareme 131,
kelangsungan usahanya. Sebagai akibat dari usaha Padalarang, Kabupaten Bandung Barat pada bulan
mempertahankan diri maka tidak dapat di elakkan adanya Februari 2016. Pengolahan data dilakukan di Kampus
persaingan antara perusahaan-perusahaan dengan produk Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
sejenis atau pemain baru yang ingin terjun dalam bisnis Diponegoro.
yang sama. Dalam menyikapi persaingan tersebut, maka
para produsen berusaha untuk tetap mempertahankan dan Batasan Masalah, Penentuan batasan masalah
meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan agar dapat dilakukan agar pembahasan lebih focus dan tidak
memenuhi kepuasan pelanggan atau customer. Karena melebar. Batasan masalah dari penelitian ini adalah:
kualitas merupakan faktor yang sangat penting dalam 1. Data Kebutuhan Bersih yang digunakan adalah
dunia industry. data perencanaan produksi packaging minuman
Salah satu cara untuk mendukung proses produksi sari kacang hijau, biaya simpan serta biaya pesan
yang efisien setiap perusahaan yang memproduksi barang yang tertera dalam RKAP 2016.
dalam jumlah banyak adalah dengan cara perencanaan 2. Data yang digunakan adalah data pada bulan
dan pengendalian pengadaan bahan baku material. Hal Januari 2016 sampai Desember 2016.
tersebut dilakukan untuk mengurangi biaya-biaya yang 3. Penelitian hanya dilakukan untuk mencari
timbul akibat adanya perbedaan dari kebutuhan material perhitungan teoritis dengan metode MRP untuk
serta banyaknya material yang dipesan. Dengan mengetahui hasil lot pemesanan, jadwal
meminimasi biaya dapat mempengaruhi kualitas pemesanan, biaya penyimpanan dan biaya
produksi dan akan berpengaruh kepada tingkat produksi pemesanan material Sleeve, Carlom dan Straw.
perusahaan.
PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Prosedur Penelitian, Tahapan penelitian terdiri
Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang dari beberapa tahapan pengolahan yang bertujuan untuk
consumer goods dengan produk-produknya yaitu menentukan perencanaan kebutuhan bahan baku secara
minuman dan makanan dalam kemasan aseptic yang optimal dengan metode MRP melalui teknik lot sizing
tahan lama. PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading EOQ. Tahapan penelitian ini terdiri dari 4 tahap utama,
Company Tbk. merupakan pioneer pada kategori yaitu:
minuman dengan kemasan Tetra-Pak. Pada tahun 2007, 1) Survey Pendahuluan dan Studi Literatur
PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Survey pendahuluan dilakukan dengan cara
dianugerahi Superbrands Asia Platinum Award oleh dating langsung ke perusahaan yang dijadikan
Superbrands Council, yang dinilai berdasarkan kriteria objek penelitian. Kegiatan ini dilakukan untuk
dominasi pasar, kekuatan, ketulusan loyalitas, dan mengidentifikasi masalah yang ada di dalam
penerimaan pasar. perusahaan sehingga dapat diangkat menjadi
Saat ini kantor pusat dan pabrik PT. Ultrajaya Milk tema penelitian. Selain itu survey pendahuluan
Industry & Trading Company Tbk. berlokasi di Jl. Raya juga digunakan untuk mempermudah
identifikasi bahan baku. Kegiatan ini 2016 pada bulan Januari hingga Desember
dilaksanakan dengan melakukan wawancara 2016.
dengan Kepala Departemen PPIC dan
Warehouse. Studi literature dilakukan untuk Tabel 1 Jadwal Induk Produksi
menunjang survey pendahuluan yang telah days
Periode liter
dilakukan dan sebagai referensi dalam oprtns
memecahkan masalah. Januari 28-Dec-15 24-Jan-16 24 1,420,000
2) Identifikasi Masalah dan Tujuan Penelitian Februari 25-Jan-16 21-Feb-16 24 1,160,000
Identifikasi permasalahan perusahaan dilakukan Maret 22-Feb-16 27-Mar-16 30 1,280,000
dengan melaksanakan survey pendahuluan
melalui pengamatan secara langsung untuk April 28-Mar-16 24-Apr-16 24 1,380,000
mengetahui permasalahan yang ada dan Mei 25-Apr-16 22-May-16 24 980,000
mengidentifikasi pentebab permasalahan 23-May-
tersebut. System perencanaan dan pengendalian Juni 26-Jun-16 30 1,440,000
16
bahan baku yang diterapkan perusahaan belum
Juli 27-Jun-16 24-Jul-16 24 1,320,000
mengetahui model penentuan lot sizing
berdasarkan biaya-biaya yang terlibat. Agustus 25-Jul-16 28-Aug-16 30 980,000
September 29-Aug-16 25-Sep-16 24 1,340,000
3) Pengumpulan Data
Pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh Oktober 26-Sep-16 23-Oct-16 24 1,320,000
data yang akan digunakan untuk perhitungan lot November 24-Oct-16 27-Nov-16 30 1,340,000
sizing, adapun metode pengumpulan data yang
Desember 28-Nov-16 25-Dec-16 24 1,400,000
digunakan adalah:
a) Wawancara
Dengan melakukan Tanya jawab secara b) Penyusunan Struktur Produk (Bill of
langsung kepada pembimbing ataupun Material)
pekerja yang ada di PT. Ultrajaya Milk Struktur produk berisikan informasi tentang
Industry & Trading Company Tbk. hubungan antar komponen dalam suatu
b) Observasi proses produksi. Struktur produk juga
Yaitu dengan melakukan pengamatan mengandung informasi tentang semua item,
langsung di lapangan, seperti cara kerja dan yaitu level item, serta jumlah yang
langsung mempraktikanya dengan dibutuhkan.
mengetahui sarana dan fasilitas yang ada.
c) Metode Dokumentasi c) Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku
Dengan menggunakan data permintaan Berdasarkan Metode MRP
material bahan baku sejak bulan Januari Perencanaan kebutuhan bahan baku
2016 hingga Desember 2016. dilakukan dengan menggunakan metode
d) Studi Pustaka MRP, untuk melakukan perhitungan adalah
Yaitu dengan memahami literature-literatur sebagai berikut.
yang memuat pembahasan yang berkaitan
dengan penelitian dan juga pengumpulan I. Gross Requirement
data dengan membaca buku-buku dari Total dari semua bahan baku atau
sumber bacaan yang relevan. komponen yang diperlukan dalam suatu
periode.
4) Pengolahan dan Analisis Data
Penelitian ini akan melalui beberapa tahap II. Lot Size
perhitungan: Ukuran pemesanan yang akan
a) Penyusunan Jadwal Induk Produksi (JIP) digunakan perusahaan pada setiap
Penyusunan JIP digunakan untuk periodenya. Besaran Lot Size dengan
mengetahui kapan suatu bahan baku menggunakan teknik EOQ ditetapkan
dibutuhkan dan menentukan jadwal menggunakan rumus 1.
pemesanan serta menentukan berapa
banyak bahan baku yang akan dipesan. JIP
Sari Kacang Ijo didapatkan dari data RKAP
=
2 . . Keterangan:
POHt = Project on Hand periode t
POt = Planned Order periode t
(1) Nilai POHt > SSt
Keterangan:
Q = Ukuran pemesanan VI. Planned Order Release
Menunjukan kapan sejumlah order
III. Safety Stock tertentu harus dilakukan sehingga dapat
PT Ultrajaya menerapkan kebijakan memenuhi kebutuhan komponen
safety stock yang berbeda untuk ketiga induknya dengan menyesuaikan lead
bahan baku ini karena kendala jarak time masing-masing bahan baku.
supplier dengan pabrik serta iklim
tempat supplier berada yang tidak d) Perhitungan Biaya Penyimpanan: dari
menentu. Kebijakan safety stock perhitungan ini akan diketahui berapa biaya
tersebut memiliki nilai yang berbeda yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
setiap periodenya berdasarkan jumlah menyimpan material yang sudah dipesan.
hari kerja efektif setiap periodenya. Biaya penyimpanan dapat dihitung dengan
Untuk menghitung besaran safety stock rumus 6.
ditetapkan menggunakan rumus 2. TC = POH 1 tahun x HC (6)

SSt = GRt x (2) Keterangan:

Keterangan: TC = Total Biaya
SSt = Safety stock periode t HC = Biaya Simpan
GRt = Kebutuhan kotor periode t
e) Menganalisis perhitungan MRP dan
IV. Net Requirement perhitungan aktual perusahaan yang sudah
Menyatakan jumlah kebutuhan tertera dalam RKAP Perusahaan 2016.
sebenarnya yang dibutuhkan pada
masing-masing periode waktu untuk 3. Hasil dan Pembahasan
memenuhi kebutuhan item. Untuk Bahan Baku. Bahan baku yang digunakan oleh
mendapatkan NR dapat digunakan perusahaan dalam proses packaging sari kacang ijo terdiri
rumus 3. dari 3 bahan baku utama, yaitu sleeve, box dan straw.
NRt = GRt SRt POHt-1 (3) 1. Sleeve
Sleeve merupakan wadah utama yang
Keterangan: digunakan sebagai tempat pengepakan cairan
NRt = Kebutuhan bersih periode t sari kacang ijo. Setiap sleeve diisi dengan
GRt = Kebutuhan kotor periode t cairan sari kacang ijo sebanyak 250ml.
SRt = Schedule Receipt periode t 2. Box
POHt-1 = Planned On Hand periode t- Box merupakan alat packaging utama yang
1 setiap box nya dapat menampung sebanyak
24 pcs sari kacang ijo.
V. Planned Order dan Project On Hand 3. Straw
Planned Order sendiri menyatakan Straw atau sedotan dibutuhkan untuk masing-
jumlah bahan baku yang dipesan masing produk sehingga dalam satu box
berdasarakn lot size yang telah berisi 24 pcs straw.
ditetapkan, untuk mencarinya dapat Packaging Minuman
digunakan rumus 4. Porject On Hand Sari Kacang Ijo
(1)
menyatakan jumlah inventory yang
tersedia pada suatu periode waktu Sari Kacang Ijo Box
(24) (1)
tertentu, untuk mencarinya dapat
digunakan rumus 5.
Straw Sleeve Liquid
(1) (1) (x)
PO = Q x Jumlah Pesan (4)
Gambar 1. Bill of Material
POHt = POt NRt (5)
Tabel 2. BOM List On Hand
PO Box
Make Box (pcs)
Level Part Name Satuan Quantity or 247,730 240,000 ETA
Buy
57,600 7-Jan-15
Packaging
0 Minuman Sari Unit 1 Make 26,400 7-Jan-15
Kacang Ijo 57,600 16-Jan-15
1 Sari Kacang Ijo Unit 24 Make
50,400 21-Jan-15
1 Box Unit 1 Buy
26,400 14-Jan-15
2 Straw Unit 1 Buy
21,600 23-Jan-15
2 Sleeve Unit 1 Buy
mili
2 Liquid Make Tabel 6. Schedule Receipts Straw
250
liter On Hand
PO Straw
Straw (pcs)
Data Biaya, Lead Time dan Safety Stock Biaya 15,357,000 7,488,000 ETA
dan jumlah hari safety stock yang diperlukan dalam
perhitungan total persediaan. Biaya pemesanan didapat 2,880,000 15-Jan-15
dari akumulasi biaya telepon dan transportasi dari 1,152,000 13-Jan-15
supplier ke perusahaan. Sedangkan biaya simpan
3,456,000 20-Jan-15
didapatkan dari akumulasi biaya listrik warehouse.

Tabel 3. Data Biaya dan Waktu Penentuan Gross Requirement PT. Ultrajaya
Milk Industry & Trading Company melakukan
Harga Biaya Biaya Safety
Part
Satuan Barang Pesan Simpan
Lead
Stock
pemesanan bahan baku Box, Sleeve dan Straw
Name Time berdasarkan jumlah kebutuhan produksi untuk produk
(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (hari)
(hari)
Minuman Sari Kacang Ijo 250 ml dan Bill of Material
Box Unit 2.500 25.000 2 21 30 penyusunya. Untuk packagingnya dalam satu buah box
Straw Unit 15 500.000 2 21 30 minuman terdapat 24 kotak susu 250ml dan masing-
masing kotak susu memerlukan satu buah sleeve dan satu
Sleeve Unit 500 2.000.000 2 30 45
buah straw. Kebutuhan produksi yang tersedia dalam
satuan liter kemudian dikonversi menjadi satuan box
Data Schedule Receipts Schedule Receipts untuk material box dan menjadi satuan pack untuk
merupakan jumlah item yang akan diterima pada suatu material sleeve dan straw. Untuk satuan pack sendiri satu
periode tertentu berdasarkan pesanan yang telah dibuat. pack tersusun dari 250ml liquid sari kacang ijo. Untuk
satuan box tersusun dari 24 pack minuman sari kacang
Tabel 4. Schedule Receipts Sleeve ijo.
On Hand
Sleeve PO Sleeve Tabel 7. Gross Requirement
(pcs) Sleeve Straw Box
5,917,000 14,080,000 ETA Periode JIP (liter)
(pcs) (pcs) (pcs)
1,408,000 29-Dec-14 16-Jan 1,420,000 5,680,000 5,680,000 236,667
1,408,000 5-Jan-15 16-Feb 1,160,000 4,640,000 4,640,000 193,333
1,408,000 12-Jan-15 16-Mar 1,280,000 5,120,000 5,120,000 213,333
1,408,000 12-Jan-15 16-Apr 1,380,000 5,520,000 5,520,000 230,000
1,408,000 16-Jan-15 16-May 980,000 3,920,000 3,920,000 163,333
1,408,000 2-Feb-15 16-Jun 1,440,000 5,760,000 5,760,000 240,000
2,816,000 9-Feb-15 16-Jul 1,320,000 5,280,000 5,280,000 220,000
1,408,000 16-Feb-15 16-Aug 980,000 3,920,000 3,920,000 163,333
1,408,000 23-Feb-15 16-Sep 1,340,000 5,360,000 5,360,000 223,333
16-Oct 1,320,000 5,280,000 5,280,000 220,000
Tabel 5. Schedule Receipts Box
16-Nov 1,340,000 5,360,000 5,360,000 223,333
16-Dec 1,400,000 5,600,000 5,600,000 233,333 16-Nov 223,333 8,039,988 5,359,992
16-Dec 291,666 10,499,985 6,999,990
Penentuan Ukuran Lot Berdasarkan perhitungan
MRP dengan ukuran lot menggunakan teknik EOQ, Safety stock yang ditentukan tersebut diambil dari
kemudian didapat perbandingan dengan ukuran lot yang faktor jarak dan lead time dari tempat supplier berasal.
dipunyai perusahaan ditunjukan oleh table berikut. Untuk material Box diambil dari supplier yang berasal
dari Jawa Timur, untuk material Sleeve dan Straw
Tabel 8. Lot Size Bahan Baku diambil dari supplier yang berasal dari Thailand.
Bahan Metode Metode Safety stock hanya digunakan untuk
Baku Satuan Perusahaan EOQ mengantisipasi perubahan pemesanan selama lead time
Box Pcs 2,400 2,309 serta sebagai persediaan minimal yang harus ada di
gudang untuk mengantisipasi adanya lonjakan
Sleeve Pcs 150,000 101,193
permintaan maupun keterlambatan pengiriman dari
Straw Pcs 60,000 50,597 supplier. Jumlah safety stock sangat berhubungan erat
dengan tingkat service level yang ditentukan oleh
Dari perhitungan EOQ bahan baku Box dengan perusahaan. Semakin besar service level maka jumlah
metode perusahaan terdapat perbedaan sebesar 91 pcs safety stock yang disediakan semakin besar karena
yang tersimpan dalam gudang bahan baku. Untuk bahan keinginan perusahaan dalam memenuhi permintaan
baku Sleeve terdapat perbedaan sebesar 48,807 pcs. konsumen agar tidak terjadi stockout.
Untuk bahan baku Straw terdapat perbedaan sebesar
9,403 pcs Kuantitas pemesanan perusahaan didapatkan Penentuan Planned Order Planned Order
dari perhitungan biaya pesan, biaya bahan baku dan jarak menyatakan jumlah bahan baku yang dipesan
antar dari supplier yang kemudian dikalikan dengan berdasarkan ukuran lot size setiap bahan baku dan jumlah
faktor-faktor lain yang diasumsikan oleh perusahaan minimum tingkat safety stock yang harus dipenuhi
sendiri untuk mengantisipasi terjadinya stockout. perusahaan apabila menggunakan teknik EOQ.

Penentuan Jumlah Safety Stock Dari kebutuhan Tabel 10. Planned Order Bahan Baku
bahan baku tiap material yang diketahui di perhitungan Periode Box Sleeve Straw
Gross Requirement, jumlah days operations dan
kebijakan safety stock yang diterapkan oleh perusahaan 16-Jan 46,180 3,440,562 7,100,010
dimana model safety stock harian tiap material dibuat 16-Feb 138,540 0 5,799,990
berdasarkan faktor lead time serta jarak supplier dengan
16-Mar 184,720 0 5,119,992
letak perusahaan maka bisa dihitung jumlah safety stock
dalam bentuk material. Adapun lead time untuk material 16-Apr 304,788 7,893,054 6,900,000
Box selama 21 hari, material Straw selama 21 hari dan 16-May 80,815 910,737 4,899,990
material Sleeve selama 30 hari. Kemudian safety stock 16-Jun 274,771 7,083,510 5,760,000
untuk material Box 30 hari, material Straw 30 hari dan
material Sleeve 45 hari. 16-Jul 256,299 6,577,545 6,600,000
16-Aug 50,798 0 3,919,992
Tabel 9. Tingkat Safety Stock Bahan Baku 16-Sep 339,423 9,410,949 6,699,990
Periode SS Box SS Sleeve SS Straw 16-Oct 214,737 5,160,843 6,600,000
16-Jan 295,834 10,650,015 7,100,010 16-Nov 173,175 3,440,562 5,359,992
16-Feb 241,666 8,699,985 5,799,990 16-Dec 300,170 8,095,440 6,999,990
16-Mar 213,333 7,679,988 5,119,992
16-Apr 287,500 10,350,000 6,900,000 Dari penentuan Planned Order yang ada didapat
beberapa periode dimana PT Ultrajaya tidak melakukan
16-May 204,166 7,349,985 4,899,990 pemesanan. Hal ini dikarenakan tingkat safety stock yang
16-Jun 240,000 8,640,000 5,760,000 berbeda-beda setiap periodenya menyebabkan jumlah
bahan baku POH yang besar di periode sebelumnya
16-Jul 275,000 9,900,000 6,600,000
menyebabkan perusahaan mengalami kelebihan
16-Aug 163,333 5,879,988 3,919,992 inventory di gudang dan bisa dipakai tanpa memesan lagi.
16-Sep 279,166 10,049,985 6,699,990
Penentuan Planned Order Release Planned
16-Oct 275,000 9,900,000 6,600,000
Order Release diambil berdasarkan dari lead time yang
sudah ditentukan dan hari dimulainya produksi untuk 411,528,944. Dari perbandingan total annual cost yang
suatu periode. Lead time yang ditentukan tersebut diambil dihasilkan terlihat bahwa metode teknik EOQ
dari faktor jarak tempat supplier berasal. Untuk material menghasilkan total biaya yang lebih kecil sehingga
Box diambil dari supplier yang berasal dari Jawa Timur, mampu melakukan penghematan dan lebih
untuk material Sleeve dan Straw diambil dari supplier menguntungkan dari perusahaan.
yang berasal dari Thailand.
4. Kesimpulan dan Saran
Tabel 11. Planned Order Release Bahan Baku Kesimpulan Dari hasil analisis penelitian kerja
Order praktek yang telah dilakukan di PT. Ultrajaya Milk
Order Order Date
Periode Due Date Date Industry & Trading Company, Tbk. maka dapat
Date Box Sleeve
Straw disimpulkan sebagai berikut:
16-Jan 28-Dec-15 8-Dec-15 29-Nov-15 8-Dec-15 1) Perhitungan kebijakan pemesanan material dengan
metode MRP teknik EOQ yang mempertimbangkan
16-Feb 25-Jan-16 5-Jan-16 27-Dec-15 5-Jan-16
biaya pemesanan, harga material dan biaya simpan
16-Mar 22-Feb-16 2-Feb-16 24-Jan-16 2-Feb-16
memberikan hasil yang lebih rendah dibanding
16-Apr 28-Mar-16 8-Mar-16 28-Feb-16 8-Mar-16 menggunakan metode perusahaan. Adapun ukuran
16-May 25-Apr-16 5-Apr-16 27-Mar-16 5-Apr-16 pemesanan dengan metode MRP teknik EOQ untuk
16-Jun 23-May-16 3-May-16 24-Apr-16 3-May-16 Box sebesar 2,309 pcs, Sleve sebesar 101,193 pcs
dan Straw sebesar 50,597 pcs.
16-Jul 27-Jun-16 7-Jun-16 29-May-16 7-Jun-16
2) Pesanan yang dikeluarkan oleh perusahaan diperoleh
16-Aug 25-Jul-16 5-Jul-16 26-Jun-16 5-Jul-16
dari hasil perhitungan dengan menggunakan
16-Sep 29-Aug-16 9-Aug-16 31-Jul-16 9-Aug-16 lamanya lead time yang harus ditempuh oleh
16-Oct 26-Sep-16 6-Sep-16 28-Aug-16 6-Sep-16 material dari tempat supplier berasal. Untuk material
16-Nov 24-Oct-16 4-Oct-16 25-Sep-16 4-Oct-16 Box didapatkan dari supplier di Jawa Timur dengan
16-Dec 28-Nov-16 8-Nov-16 30-Oct-16 8-Nov-16 lead time selama 21 hari. Untuk material Sleeve
didapatkan dari supplier dari Thailand dengan lead
Due Date diambil dari hari pertama pada periode time selama 21 hari. Untuk material Straw
karena pada hari pertama tersebut material akan langsung didapatkan dari supplier dari Thailand dengan lead
digunakan untuk proses produksi periode tersebut. time selama 30 hari.
Sedangkan Order Date didapat dari lamanya lead time 3) Biaya penyimpanan didapatkan dari biaya listrik
untuk memenuhi kebutuhan material tersebut. Pesanan untuk lampu, conveyor, rak otomatis dan biaya
dilakukan jauh-jauh hari karena lamanya waktu kirim
dari tempat supplier berada. folklift. Semua penyusun tersebut sudah diolah dan
didapatkan besaran sebesar Rp. 2,000 per material
Biaya Penyimpanan Pada kebijakan metode per periode selama satu tahun. Untuk material box
teknik loting EOQ bertujuan untuk mendapatkan nilai didapatkan biaya sebesar Rp. 6,009,238. Untuk
optimum dari tingkat pemesanan yang akan meminimasi material Sleeve didapatkan biaya sebesar Rp.
total biaya persediaan. 223,278,174. Untuk material Straw didapatkan biaya
sebesar Rp. 182,241,532. Sehingga total biaya yang
Tabel 12. Biaya Penyimpanan Bahan Baku
Bahan Metode harus dikeluarkan perusahaan apabila menggunakan
No. Baku Perusahaan Metode EOQ metode MRP teknik EOQ yaitu sebesar Rp.
411,528,944 selama tahun 2016.
1 Box Rp 5,997,806 Rp 6,009,238
4) Biaya penyimpanan yang dikeluarkan perusahaan
2 Sleeve Rp 228,652,464 Rp 223,278,174 untuk penyimpanan ketiga material tersebut selama
3 Straw Rp 204,280,464 Rp 182,241,532 tahun 2016 sesuai dengan RKAP terbukti lebih
Total Rp 438,930,734 Rp 411,528,944 mahal daripada dengan menggunakan metode MRP
teknik EOQ karena adanya kebijakan-kebijakan
Perbandingan total biaya persediaan dengan khusus yang sudah ditentukan dan dipertimbangkan
metode perusahaan dan dengan metode teknik EOQ oleh perusahaan. Total biaya penyimpanan dengan
terdapat perbedaan sebesar Rp. 27,401,790 dimana
metode perusahaan didapatkan sebesar Rp.
dengan metode perusahaan yaitu Rp. 438,930,734
sedangkan dengan metode teknik EOQ sebesar Rp. 438,930,734. Sehingga terdapat perbedaan nilai
sebesar Rp. 27,401,790 yang bisa dihemat oleh
perusahaan apabila ingin mengganti metode
pemenuhan bahan baku mereka dengan metode MRP
teknik EOQ.

Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian ini,


maka peneliti memberikan saran dalam perbaikan
manajemen persediaan perusahaan yaitu sebagai berikut:
1. Perusahaan sebaiknya melakukan perincian lebih
detail mengenai biaya yang harus dilakukan untuk
melakukan pembelian dan penyimpanan bahan baku.
2. Perusahaan sebaiknya memilih supplier yang tidak
memberikan aturan mengenai minimum order
quantity sehingga dapat meminimasi biaya
pembelian dan penyimpanan bahan baku.
Perusahaan sebaiknya memilih supplier yang tidak
terlalu jauh sehingga dapat meminimasi lead time
dan safety stock bahan baku sehingga biaya simpan
dapat diminimasi.

Daftar Pustaka

Bahagia, Senaotor N. 2006. Sistem Inventori. Bandung:


Penerbit ITB
Gasperz, V. 2002. Production Planning and Inventory
Control. PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.
Hartini, Sri. 2010. Teknik Mencapai Produksi Optimal.
Bandung: CV. Lubuk Agung
Rangkuti, F. 1996. Manajemen Persedaan Aplikasi di
Bidang Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Tersine, Richard J. 1988. Principle Of Inventory and
Materials Management. North Holland: Elsevier
Science Publishing Ca. Inc.
Palit, Herry Christian. 2006. Perancangan Inventory
Management System Pada Distributor X.
Universitas Kristen Petra. Surabaya.
PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk.
2015. Annual Report
http://www.ultrajaya.co.id, diakses pada hari
Senin tanggal 22 Februari 2016 pukul 23.00 WIB.

Você também pode gostar