Você está na página 1de 13

STEP 1

1. Urtika : penonjolan di atas kulit krn peningkatan permeabilitas kulit


Permeabilitas kulit : keluar masuknya zat ke dalam kulit
: bentol berwarna kemerahan berisi air dan penyebarannya cepat

2. Eritematosa : kemerahan pada kulit karena pelebaran pembuluh darah

3. Reaksi hipersensitivitas : peningkatan reaktifitas dan sensitifitas yg berlebihan dan tidak


diinginkan krn terlalu sensitifnya respon imun biasanya bersifat patologis yg bs merusak
jaringan di dalamnya

STEP 2

1. Mengapa timbul bentol-bentol setelah makan ikan dan apa hubungannya ?


2. Bagaimana patogenesis urtikaria ?
3. Bagaimana patofisiologi alerfi gatal-gatal setelah makan ikan ?
4. Mengapa penderita diobati dengan obat gatal tapi belum membaik ?
5. Bagaimana penegakkan diagnosis pada skenario ?
6. Apa yang mengakibatkan gatal bisa sampai ke seluruh tubuh ?
7. Apa saja gejala yang ditimbulkan reaksi hipersensitivitas ?
8. Apa saja bentuk reaksi hipersensitifitas dan klasifikasinya ?
9. Mengapa bisa disebut reaksi hipersensitivitas ? dan apa hubungannya dengan urtikaria ?
10. Bagaimana respon sistem imun ketika ada zat/bahan makanan masuk ke dalam tubuh ?
11. Bagaimana klasifikasi sistem imun ?

STEP 3

1. Mengapa timbul bentol-bentol setelah makan ikan dan apa hubungannya ?


Karena kandungan ikan asin sehingga memicu terjadinya gatal-gatal
Faktor yang menimbulkan gatal-gatal :
a. Asam amino histamin
Apa saja macam-macam antigen ?
Mengapa antigen menyebabkan respon imun yang berlebihan ?
Apakah sama reaksi hipersensitivitas dengan alergi ?
2. Bagaimana patogenesis urtikaria ?
3. Bagaimana patofisiologi alergi gatal-gatal setelah makan ikan ?
4. Mengapa penderita diobati dengan obat gatal tapi belum membaik ?
5. Bagaimana penegakkan diagnosis pada skenario ?
Reaksi hipersensitivitas =
a. Uji in vivo (dlm tubuh) = dengan uji tusuk/prick test
b. Uji in vitro = px. Kadar Ig.E karena Ig.E muncul pertama kali pd pertahanan tubuh
c. DBPCFC (double blind placebo controlled food chalenge test) = gabang anamnesis, uji
kulit/in vivo, diet eliminasi (tidak makan makanan yg menimbulkan alergi slm 7-14
hari).sbg gold standar
6. Apa yang mengakibatkan gatal bisa sampai ke seluruh tubuh ?
Karena reaksi hipersensitivitas menyebar secara bertahap
7. Apa saja gejala yang ditimbulkan reaksi hipersensitivitas ?
(alergi)
Urtika, eritematosa, gatal-gatal, panas,
8. Apa saja bentuk reaksi hipersensitivitas dan klasifikasinya ?
a. Hipersensitivitas tipe 1 = reaksi cepat/langsung, waktu reaksi 15-30 menit dipengaruhi
Ig.E, bisa hilang dan timbul dalam hitungan detik, hilang paling cepat 2 jam.contoh :
urtikaria
b. Hipersensitivitas Tipe 2/intermediet = reaksi sitotoksik, diakibatkan Ig.G dan Ig.M
melawan antigen pada permukaan sel, hilang dalam waktu 24 jam
c. Hipersensitivitas Tipe 3 = reaksi kompleks imun, disebabkan adanya pengendapan
kompleks antibodi dan antigen yang kecil dan terlarut dalam jaringan
d. Hipersensitivitas Tipe 4 = reaksi lambat, terjadi krn perusakan jaringan oleh sel T dan
makrofag, terlihat setelah 48 jam pajanan antigen
(contoh penyakit yang termasuk hipersensitivitas dan klasifikasinya)
9. Mengapa bisa disebut reaksi hipersensitivitas ? dan apa hubungannya dengan urtikaria ?
Disebut reaksi hipersensitivitas karena respon tubuh yang ditimbulkan terlalu
sensitif/berlebih terhadap antigen yang masuk terlalu banyak dan reaksi tidak pernah timbul
pada pemaparan pertama, setelah reaksi hipersensitivitas timbul urtikaria karena urtikaria
sebagai respon imun akibat adanya reaksi hipersensitivitas
(patologis reaksi hipersensitivitas)
10. Bagaimana respon sistem imun ketika ada zat/bahan makanan masuk ke dalam tubuh ?
a. Nonspesifik : baru terkena pajanan, butuh waktu lebih singkat untuk reaksi
hipersensitivitas. Contoh : leukosit
b. Spesifik : sudah pernah terkena pajanan, butuh waktu lebih lama untuk reaksi
hipersensitivitas. Contoh : vaksin imunisasi
11. Bagaimana klasifikasi sistem imun (sistem kekebalan) ?
a. Non spesifik : timbul beberapa jam, sudah ada sejak lahir/bawaan
Fisik : yang ada pada tubuh kita, seperti : kulit, selaput lendir, silia, batuk, bersin
Larut :
[1] Biokimia : laktoferin, asam lambung, asam nitroaminat
[2] Humoral : APP, sitokin
Seluler :
[1] fagosit : PMN, MN
[2] Cell mass
[3] Basofil
[4] Sel NK
[5] Eosinofil
[6] SD
b. Spesifik : timbul beberapa hari,
a. Humoral : sel B (membentuk antibodi), Ig.G, Ig.A,Ig.M, Ig.E, Ig.D, sitokin
b. Seluler : sel T(membantu pembentukan sel B dan aktivasi respon makrofag) : Th1, Th2,
TS/Tr/Th3, TDTH, CTL, NKT,Th17

LI

ANGGA LIAN WIDAYANTO

MODUL 7 LBM 1
1. Mengapa timbul bentol-bentol setelah makan ikan dan apa hubungannya ?

Karena kandungan ikan asin sehingga memicu terjadinya gatal-gatal

Faktor yang menimbulkan gatal-gatal :

Apa saja macam-macam antigen ?

Mengapa antigen menyebabkan respon imun yang berlebihan ?

Apakah sama reaksi hipersensitivitas dengan alergi ?

2. Bagaimana patogenesis urtikaria ?

3. Bagaimana patofisiologi alergi gatal-gatal setelah makan ikan ?

Beberapa orang mempunyai kecenderungan alergik alergi semacam ini di sebut alergi atopik
karena di sebabkan respon sistem imun yang tidak lazim atau berlebihan. Kecenderungan ini di
turunkan secara genetis dari orang tua ke anak dan di tandai dengan sejumlah antibodi Ig E
dalam darah. Antibodi ini di sebut reagen atau antibodi tersensitisasi untuk membedahkannya
dengan antibodi Ig E yang lebih umum. Bila suatu alergen (yang di definisikan sebagai suatu
antigen yang bereaksi secara spesifik dengan antibodi reagen spesifik ) memasuki tubih, maka
terjadi reaksi alergen-reagen, dan kemuadian terjadi alergi.

Guyton, Artur C. 1982. Fisiologi manusia dan penyakit Manusia. Terj. Petrus Andrianto. Jakarta
: EGC

a. Pada alergi terhadap makanan, penyebab alergi adalah GLIKOPROTEIN yang terkandung
dlm makanan. Reaksi alergi atau hipersensitivitas timbul apabila individu terpapar oleh
suatu alergen. Alergen adalah Antigen (benda Asing) atau suatu substansi yang tak
dikenal oleh sistim imun spesifik yang dapat menimbulkan respon imun alergi. Hal ini
dapat terjadi apabila individu tersebut secara genetik mempunyai kemampuan untuk
memproduksi antibodi dari kelas IgE dalam jumlah yang cukup setelah terpapar oleh
alergen dalam jumlah yang sedikit (stites,1997; Roitt,1998). Pada umumnya seyawa
protein dan polisakarida besar dapat memicu imunitas karena memunyai sifat
streokimia. (Guyton, Artur C : 1982)
4. Mengapa penderita diobati dengan obat gatal tapi belum membaik ?

5. Bagaimana penegakkan diagnosis pada skenario ?

- Macam-macam tes alergi:


Prick test
Pemberian allergen pada kulit bagian volar dan melakukan tusukan dangkal
tanpa menyebabkan perdarahan.
Pembacaan dilakukan setalah 15-20 menit dengan mengulur diameter
wheal dan eritema yang timbul, juga pseudopoda yang terjadi. Hasil
negative apabila bila hasil tes sama dengan control negative. Hasil tes positif
dinilai berdasarkan wheal dengan penilaian sebagai berikut:
o Hasil negative = sama dengan control negative
o Hasil+1 = 25% dari control positif
o Hasil+2 = 50% dari control positif
o Hasil+3 = 100% dari control positif
o Hasil+4 = 200% dari control positif
Test Tempel (Patch Test)
Menempelkan suatu bahan yang dicurigai sebagai penyebab dermatitis
alergi kontak. Jika penempelan bahan kulit menimbulkan reaksi, mungkin
pasien alergi terhadap bahan tersebut, atau benda lain yang mengandung
unsure tersebut.
Bahan yang sering digunakan adalah:
o Benzokain 5%
o merkapto benotiazol 1%
o kolofoni 20%
o p. fenilendiamin 1%
o imidazolidinil urea 2%
o sinamik aldehid 1%
o lanolin alcohol 30%
o karbamiks 3%
o neomisin sulfat 20%
o tiuran miks 1%
o etilendiamin dihidroklorid 1%
o epoksi resin 1%
o quatemium 15,2%
o p.tert butifenol formaldehid resin 1%
o merkapto mix 1%
o black rubber mix 1%
o potassium dikronat 0,25%
o balsam of peru 25%
o nikel sulfat 2,5%

caranya adalah dengan menempelkan bahan-bahan yang akan dites


pada kertas saring, yang diletakkan di atas lembaran impermeable.
Kemudian ditempelkan dikulit dengan plester. Tempat pemasangan bisa
di punggung.

Pembacaan dilakukan setelah 48 jam. Sesudah plester dilepas, pasien


diminta menunggu selama -1 jam dengan maksud menghilangkan
factor tekanan pada kulit. Sebaiknya pembacaan diulangi setelah 96 jam
sesudah pemasangan tes karena reaksi alergi akan muncul lebih jelas.

0 = tidak ada reaksi

+/- = eritema ringan, meragukan

1+ = reaksi ringan (eritema dengan edema ringan)

2+ = reaksi kuat (popular eritema dengan edema)

3+ = reaksi sangat kuat (vesikel atau bula)

Tes Provokasi
Merupakan tes alergi dengan cara memberikan allergen secara langsung
kepada pasien sehingga timbul gejala. Tes ini hanya dilakukan jika terdapat
kesulitan diagnosis dan ketidakcocokan antara gambaran klinis dengan tes
lainnya.
o Tes Provokasi Nasal
Allergen biasanya diberikan lewat mukosa hidung baik dengan
disemprotkan maupun menghisap allergen yang kering melalui satu
lubang hidung sedang lubang hidung yang lainnya ditutup. Tes
dianggap positif jika dalam beberapa menit timbul bersin-bersin,
pilek, hidung tersumbat, dan batuk. Pada pemeriksaan mukosa
hidung, tampak bengkak hingga menyumbat rongga hidung.
o Test Provokasi Bronkial
Untuk melakukan tes ini, diperlukan alat-alat yang cukup rumit.,
tenaga yang berpengalaman, dan sebaiknya dilakukan di RS untuk
menjaga terjadinya penyulit (obstruksi laring, trakea atau bronkus)
dapat diatasi segera.
Banyak cara untuk menimbulkan serangan asma, tetapi yang paling
sering:
Tes kegiatan jasmani.
Tes inhalasi antigen. Diperlukan alat yang dapat
menyemprotkan larutan yang mengandung antigen dalam
jumlah yang tetap pada tiap semprotan (dosimeter) dan
besar partikelnya harus sangat kecil atara1-3 mikron.
Tes inhalasi histamine dan metakolin. Banyak dipakai untuk
menentukan reaktifitas saluran nafas, bahkan dianjurkan
sebagai salah satu criteria diagnosis asma., karena lebih dari
90% pasien menunjukkan reaksi yang kuat terhadap tes ini.
(Ilmu penyakit Dalam Jilid I hal. 243)

6. Apa yang mengakibatkan gatal bisa sampai ke seluruh tubuh ?

7. Apa saja gejala yang ditimbulkan reaksi hipersensitivitas ?


(alergi)

8. Apa saja bentuk reaksi hipersensitivitas dan klasifikasinya ?

Hipersensitivitas respon imun yang berlebihan dan yang tidak diinginkan karena
dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh
Dimana terjadi penunjukan sensitivitas terhadap suatu antigen yang abnormal atau
berlebihan ( penolakan terhadap graf jaringan yang berasal dari donor yang berbeda
secara antigenic )
Reaksi tersebut oleh Gell dan Combs dibagi menjadi 4 tipe reaksi menurut
kecepatannya dan mekanisme imun yang terjadi

Tipe 1 ( Tipe Anafilaksis )


Alergen mengikat silang antibody IgE pelepasan amina vasoaktif
dan mediator lain dari basofil dan sel mast rekrutmen sel radang
lain
Gangguan pada anafilaksis dan beberapa bentuk asma bronchial

Tipe 2 ( Antibodi terhadapantigen jaringan tertentu)

IgG atau IgM berkaitan dengan antigen pada permukaan sel fagositosis sel
target atau lisis sel target oleh komplemen atau sitotoksisitas yang
diperantarai oleh sel yang bergantung antibody
Gangguan : Anemia hemolitik autoimun, eritroblastosis fetalis, penyakit
goodpasture, pemfigus vulgaris
Tipe 3 ( Penyakit kompleks imun )
Kompleks antigen-antibodi mengaktifkan komplemen menarik
perhatian neutrofil pelepasan enzim lisosom, radikal bebas oksigen dan
lain2
Gangguan : Reaksi Arthus, serum sicknes, lupus eritematosus sistemik,
bentuk tertentu glomerulonefritis akut

Tipe 4 ( hipersensitivitas selular = lambat )


Limfosit T tersentisitasi pelepasan sitokin dan sitoksisitas yang
diperantarai sel T
Sumber : Robbins, Buku Ajar Patologi,Edisi 7.EGC dan www.unair.co.id

9. Mengapa bisa disebut reaksi hipersensitivitas ? dan apa hubungannya dengan urtikaria ?

10. Bagaimana respon sistem imun ketika ada zat/bahan makanan masuk ke dalam tubuh ?

11. Bagaimana klasifikasi sistem imun (sistem kekebalan) ?


Imunitas Nonspesifik :

Positif
Selalu siap
Respons cepat
Tidak perlu ada pajanan sebelumnya
Negatif
Dapat berlebihan
Kekurangan memori

Imunitas Spesifik

Negatif
Tidak siap sampai terpajan allergen
Respons lambat
Positif
Responsintens
Perlindungan lebih baik pada pajanan berikut

( Imunologi Dasar, Karen Garna B, Iris Rengganis. FKUI )

Você também pode gostar

  • MENGOBATI HIPERTENSI DENGAN HERBAL
    MENGOBATI HIPERTENSI DENGAN HERBAL
    Documento21 páginas
    MENGOBATI HIPERTENSI DENGAN HERBAL
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • GHVH
    GHVH
    Documento21 páginas
    GHVH
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • Hkkce
    Hkkce
    Documento23 páginas
    Hkkce
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • Mantap Jiwa, THT
    Mantap Jiwa, THT
    Documento44 páginas
    Mantap Jiwa, THT
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • FSGSRG
    FSGSRG
    Documento22 páginas
    FSGSRG
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • DETEKSI DINI HIV
    DETEKSI DINI HIV
    Documento25 páginas
    DETEKSI DINI HIV
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • Fsgs
    Fsgs
    Documento22 páginas
    Fsgs
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • GHJHBK
    GHJHBK
    Documento22 páginas
    GHJHBK
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • Kda
    Kda
    Documento22 páginas
    Kda
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • Ahbda
    Ahbda
    Documento22 páginas
    Ahbda
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • Hasgfkabjkcbakj
    Hasgfkabjkcbakj
    Documento23 páginas
    Hasgfkabjkcbakj
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • Hkkce
    Hkkce
    Documento23 páginas
    Hkkce
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • Angga Lian, Modul 7, LBM 2
    Angga Lian, Modul 7, LBM 2
    Documento11 páginas
    Angga Lian, Modul 7, LBM 2
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • Angga Lian, Modul 7, LBM 1a
    Angga Lian, Modul 7, LBM 1a
    Documento13 páginas
    Angga Lian, Modul 7, LBM 1a
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • ,SGD 15 LBM 1
    ,SGD 15 LBM 1
    Documento6 páginas
    ,SGD 15 LBM 1
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • ,SGD 15 LBM 1jd
    ,SGD 15 LBM 1jd
    Documento6 páginas
    ,SGD 15 LBM 1jd
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • SGD 15 LBM 1
    SGD 15 LBM 1
    Documento6 páginas
    SGD 15 LBM 1
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • ,SGD 15 LBM 1jdjg
    ,SGD 15 LBM 1jdjg
    Documento6 páginas
    ,SGD 15 LBM 1jdjg
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • Minicexk
    Minicexk
    Documento12 páginas
    Minicexk
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • Minicexj
    Minicexj
    Documento12 páginas
    Minicexj
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • Angga Lian, Modul 7, LBM 5
    Angga Lian, Modul 7, LBM 5
    Documento12 páginas
    Angga Lian, Modul 7, LBM 5
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • Minicexj
    Minicexj
    Documento12 páginas
    Minicexj
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • Angga Lian, Modul 7, LBM 2
    Angga Lian, Modul 7, LBM 2
    Documento11 páginas
    Angga Lian, Modul 7, LBM 2
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • Minicex
    Minicex
    Documento12 páginas
    Minicex
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • Angga Lian, Modul 7, LBM 4
    Angga Lian, Modul 7, LBM 4
    Documento4 páginas
    Angga Lian, Modul 7, LBM 4
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • Angga Lian, Modul 7, LBM 1
    Angga Lian, Modul 7, LBM 1
    Documento13 páginas
    Angga Lian, Modul 7, LBM 1
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • Angga Lian, Modul 7, LBM 1a
    Angga Lian, Modul 7, LBM 1a
    Documento13 páginas
    Angga Lian, Modul 7, LBM 1a
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • DETEKSI DINI HIV
    DETEKSI DINI HIV
    Documento25 páginas
    DETEKSI DINI HIV
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • Angga Lian, Modul 7, LBM 1a
    Angga Lian, Modul 7, LBM 1a
    Documento13 páginas
    Angga Lian, Modul 7, LBM 1a
    lianangga
    Ainda não há avaliações
  • Angga Lian, Modul 7, LBM 1
    Angga Lian, Modul 7, LBM 1
    Documento13 páginas
    Angga Lian, Modul 7, LBM 1
    lianangga
    Ainda não há avaliações