Você está na página 1de 18

LAPORAN PENDAHULUAN

A. DEFINISI
Gagal jantung Kongsetif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam
jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan nutrient
dikarenakan adanya kelainan fungsi jantung yang berakibat jantung gagal memompa darah
untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan atau kemampuannya hanya ada kalau
disertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri (Smeltzer & Bare, 2001)
B. Etiologi
1. Kelainan otot jantung
Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung, disebabkan
menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang mendasari penyebab kelainan fungsi
otot jantung mencakup ateroslerosis koroner, hipertensi arterial dan penyakit degeneratif
atau inflamasi
2. Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran
darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat).
Infark miokardium (kematian sel jantung) biasanya mendahului terjadinya gagal jantung.
Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif berhubungan dengan gagal jantung
karena kondisi yang secara langsung merusak serabut jantung menyebabkan
kontraktilitas menurun.
3. Hipertensi Sistemik atau pulmunal (peningkatan after load) meningkatkan beban kerja
jantung dan pada gilirannya mengakibatkan hipertrofi serabut otot jantung.
4. Peradangan dan penyakit myocardium degeneratif, berhubungan dengan gagal jantung
karena kondisi ini secara langsung merusak serabut jantung, menyebabkan kontraktilitas
menurun.
5. Penyakit jantung lain, terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang sebenarnya, yang
secara langsung mempengaruhi jantung. Mekanisme biasanya terlibat mencakup
gangguan aliran darah yang masuk jantung (stenosis katub semiluner), ketidakmampuan
jantung untuk mengisi darah (tamponade, pericardium, perikarditif konstriktif atau
stenosis AV), peningkatan mendadak after load
6. Faktor sistemik
Terdapat sejumlah besar factor yang berperan dalam perkembangan dan beratnya gagal
jantung. Meningkatnya laju metabolisme (missal : demam, tirotoksikosis). Hipoksia dan
anemi juga dapat menurunkan suplai oksigen ke jantung. Asidosis respiratorik atau
metabolic dan abnormalita elektronik dapat menurunkan kontraktilitas jantung.
Grade gagal jantung menurut New York Heart Association, terbagi dalam 4 kelainan
fungsional :
1. Timbul sesak pada aktifitas fisik berat
2. Timbul sesak pada aktifitas fisik sedang
3. Timbul sesak pada aktifitas fisik ringan
4. Timbul sesak pada aktifitas fisik sangat ringan / istirahat

C. Manifestasi Klinis
Tanda dominan :
Meningkatnya volume intravaskuler
Kongestif jaringan akibat tekanan arteri dan vena meningkat akibat penurunan curah jantung.
Manifestasi kongesti berbeda tergantung pada kegagalan ventrikel mana yang terjadi.
1. Gagal Jantung Kiri :
Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri karena ventrikel kiri tak mampu
memompa darah yang dating dari paru. Manifestasi klinis yang terjadi yaitu :
a. Dispnea, Terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli dan mengganggu
pertukaran gas. Dapat terjadi ortopnoe. Beberapa pasien dapat mengalami ortopnoe
pada malam hari yang dinamakan Paroksimal Nokturnal Dispnea (PND)
b. Batuk
c. Mudah lelah, Terjadi karena curah jantung yang kurang yang menghambat jaringan
dan sirkulasi normal dan oksigen serta menurunnya pembuangan sisa hasil
katabolisme. Juga terjadi
d. karena meningkatnya energi yang digunakan untuk bernafas dan insomnia yang
terjadi karena distress pernafasan dan batuk
e. Kegelisahan atau kecemasan, Terjadi karena akibat gangguan oksigenasi jaringan,
stress akibat kesakitan bernafas dan pengetahuan bahwa jantung tidak berfungsi
dengan baik
2. Gagal jantung Kanan :
a. Kongestif jaringan perifer dan visceral
b. Oedema ekstremitas bawah (oedema dependen), biasanya oedema pitting,
penambahan BB.
c. Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen terjadi akibat
pembesaran vena hepar
d. Anoreksia dan mual, terjadi akibat pembesaran vena dan statis vena dalam rongga
abdomen
e. Nokturia
f. Kelemahan
D. Patofisiologi
Pada gagal jantung kontraktilitas jantung berkurang dan ventrikel tidak mampu
memompa keluar darah sebanyak yang masuk selama diastol. Hal ini menyebabkan volume
diastolik akhir ventrikel secara progresif bertambah.
Volume sekuncup ditentukan oleh tiga faktor, yaitu :
a. Kontraktilitas intrinsik otot jantung
Kontraksi dapat meningkat akibat katekolamin, aktivitas saraf simpatis. Kontraktilitas
berhubungan dengan perubahan panjang serabut jantung dan kadar kalsium.
b. Preload
Merupakan sinonim dari Hukum Starling, yaitu jumlah darah yang mengisi jantung
berbanding langsung dengan tekanan yang ditimbulkan oleh panjangnya regangan
serabut jantung.
c. After load
Besarnya tekanan ventrikel yang harus dihasilkan untuk memompa darah melawan
perbedaan yang ditimbulkan oleh tekanan arteriola.
Volume diastolik akhir meningkat secara progresif sehingga serat otot ventrikel
mengalami peregangan melebihi panjang optimalnya. Tegangan yang dihasilkan menjadi
berkurang karena ventrikel teregang oleh darah. Semakin ventrikel terisi berlebihan, semakin
sedikit darah yang optimal dipompa keluar sehingga akumulasi darah dan peregangan otot
semakin bertambah.
Sisa darah yang tertinggal dan ditambah dengan venous return di ventrikel kiri akan
menyebabkan peningkatan volume darah sehingga akan menyebabkan peningkatan pengisian
ventrikel (preload) atau menurunkan SV dengan meningkatkan after load yang harus dilawan
oleh kerja pompa ventrikel. Peningkatan preload dan after load menyebabkan peningkatan
beban kerja dan kebutuhan O2 jantung. Jika kebutuhan O2 tidak terpenuhi maka serat otot
semakin hipoksik sehingga kontraktilitas berkurang. Akibat buruknya, kontraktilitas terjadi
akumulasi volume di ventrikel.
Pada hipertensi sistemik menyebabkan ventrikel kiri hipertropi paru, ventrikel kanan dan
atrium kanan. Gagal ventrikel kiri (edema paru akut) sering mendahului gagal ventrikel
kanan sehingga curah ventrikel berpasangan dan terjadi gagal salah satu ventrikel yang
menyebabkan penurunan perfusi jaringan.

E. Pemeriksaan Diagnostik
1. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Identifikasi pembesaran ventrikel.
2. Foto thorax
Identifikasi pembesaran jantung.
3. EKG
Melihat adanya hipertrofi atrial/ventrikuler iskhemia.
4. ECG
Identifikasi ketidaknormalan katup pembesaran jantung.
5. Enzim-enzim Jantung
Khususnya CK/MB meningkat (gangguan otot jantung).
6. Kateterisasi
Identifikasi perbedaan gagal jantung kanan atau kiri.
7. Echocardiogram
Identifikasi ukuran, bentuk dan pergerakan otot jantung dan katup jantung melalui
gelombang suara ultrasonik.
F. Penatalaksanaan Medis
1. Memperbaiki daya pompa jantung.
a. Therapi Digitalis : Ianoxin
b. Obat Inotropik : Amrinone (Inocor), Dopamine (Intropin)
2. Pengendalian retensi garam dan cairan
a. Diet rendah garam
b. Diuretik : chlorothiazide (Diuril), Furosemide (Lasix), Sprionolactone (aldactone).
3. Angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor : captropil, enalopril, lisinopril.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian Keperawatan
Gagal serambi kiri/kanan dari jantung mengakibtkan ketidakmampuan memberikan keluaran
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan dan menyebabkan terjadinya kongesti
pulmonal dan sistemik . Karenanya diagnostik dan teraupetik berlnjut . GJK selanjutnya
dihubungkan dengan morbiditas dan mortalitas.
1. Aktivitas/istirahat
a. Gejala : Keletihan/kelelahan terus menerus sepanjang hari, insomnia, nyeri dada
dengan aktivitas, dispnea pada saat istirahat.
b. Tanda : Gelisah, perubahan status mental mis : letargi, tanda vital berubah pad
aktivitas.
2. Sirkulasi
a. Gejala : Riwayat HT, IM baru/akut, episode GJK sebelumnya, penyakit jantung ,
bedah jantung , endokarditis, anemia, syok septic, bengkak pada kaki, telapak kaki,
abdomen.
b. Tanda :

1) TD ; mungkin rendah (gagal pemompaan).


2) Tekanan Nadi ; mungkin sempit.
3) Irama Jantung ; Disritmia.
4) Frekuensi jantung ; Takikardia.
5) Nadi apical ; PMI mungkin menyebar dan merubah
6) posisi secara inferior ke kiri.
7) Bunyi jantung ; S3 (gallop) adalah diagnostik, S4 dapat
8) terjadi, S1 dan S2 mungkin melemah.
9) Murmur sistolik dan diastolic.
10) Warna ; kebiruan, pucat abu-abu, sianotik.
11) Punggung kuku ; pucat atau sianotik dengan pengisian
12) kapiler lambat.
13) Hepar ; pembesaran/dapat teraba.
14) Bunyi napas ; krekels, ronkhi.
15) Edema ; mungkin dependen, umum atau pitting
16) khususnya pada ekstremitas.

3. Integritas ego
a. Gejala : Ansietas, kuatir dan takut. Stres yang berhubungan dengan
penyakit/keperihatinan finansial (pekerjaan/biaya perawatan medis)
b. Tanda : Berbagai manifestasi perilaku, mis : ansietas, marah, ketakutan dan mudah
tersinggung.
4. Eliminasi

Gejala : Penurunan berkemih, urine berwana gelap, berkemih malam hari (nokturia),
diare/konstipasi.

5. Makanan/cairan
a. Gejala : Kehilangan nafsu makan, mual/muntah, penambhan berat badan signifikan,
pembengkakan pada ekstremitas bawah, pakaian/sepatu terasa sesak, diet tinggi
garam/makanan yang telah diproses dan penggunaan diuretic.
b. Tanda : Penambahan berat badan cepat dan distensi abdomen (asites) serta edema
(umum, dependen, tekanan dn pitting).
6. Higiene
a. Gejala : Keletihan/kelemahan, kelelahan selama aktivitas Perawatan diri.
b. Tanda : Penampilan menandakan kelalaian perawatan personal.
7. Neurosensori
a. Gejala : Kelemahan, pening, episode pingsan.
b. Tanda : Letargi, kusut pikir, diorientasi, perubahan perilaku dan mudah tersinggung.
8. Nyeri/Kenyamanan
a. Gejala : Nyeri dada, angina akut atau kronis, nyeri abdomen kanan atas dan sakit pada
otot.
b. Tanda : Tidak tenang, gelisah, focus menyempit danperilaku melindungi diri.
9. Pernapasan
a. Gejala : Dispnea saat aktivitas, tidur sambil duduk atau dengan beberapa bantal, batuk
dengn/tanpa pembentukan sputum, riwayat penyakit kronis, penggunaan bantuan
pernapasan.
b. Tanda :

1) Pernapasan; takipnea, napas dangkal, penggunaan otot asesori pernpasan.


2) Batuk : Kering/nyaring/non produktif atau mungkin batuk terus menerus
dengan/tanpa pemebentukan sputum.
3) Sputum ; Mungkin bersemu darah, merah muda/berbuih (edema pulmonal)
4) Bunyi napas ; Mungkin tidak terdengar.
5) Fungsi mental; Mungkin menurun, kegelisahan, letargi.
6) Warna kulit ; Pucat dan sianosis.

10. Keamanan
Gejala : Perubahan dalam fungsi mental, kehilangankekuatan/tonus otot, kulit lecet.
11. Interaksi sosial
Gejala : Penurunan keikutsertaan dalam aktivitas sosial yang biasa dilakukan.
12. Pembelajaran/pengajaran
a. Gejala : menggunakan/lupa menggunakan obat-obat jantung, misalnya : penyekat
saluran kalsium.
b. Tanda : Bukti tentang ketidak berhasilan untuk meningkatkan.
B. Masalah Yang lazim muncul pada klien
1. Penurunan curah jantung b/d respon fisiologis otot jantung, peningkatan frekuensi,
dilatasi, hipertrofi atau peningkatan isi sekuncup.
2. Perfusi jaringan tidak efektif b/d menurunnya curah jantung, hipoksemia jaringan,
asidosis dan kemungkinan thrombus atau emboli.
3. Gangguan pertukaran gas b/d kongesti paru, hipertensi pulmonal, penurunan perifer yang
mengakibatkan asidosis laktat dan penurunan curah jantung.
4. Kelebihan volume cairan b/d berkurangnya curah jantung, retensi cairan dan natrium oleh
ginjal, hipoperfusi ke jaringan perifer dan hipertensi pulmonal.
5. Cemas b/d penyakit kritis, takut kematian atau kecacatan, perubahan peran dalam
lingkungan social atau ketidakmampuan yang permanen.
6. Intoleransi aktivitas b/d curah jantung yang rendah, ketidakmampuan memenuhi
metabolisme otot rangka, kongesti pulmonal yang menimbulkan hipoksinia, dyspneu dan
status nutrisi yang buruk selama sakit kritis.
7. Kurang pengetahuan b/d keterbatasan pengetahuan penyakitnya, tindakan yang
dilakukan, obat obatan yang diberikan, komplikasi yang mungkin muncul dan perubahan
gaya hidup.
C. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Penurunan curah jantung NOC : NIC :
b/d respon fisiologis otot - Cardiac Pump Cardiac Care
jantung, peningkatan effectiveness - Evaluasi adanya nyeri dada (
frekuensi, dilatasi, - Circulation Status intensitas,lokasi, durasi)
hipertrofi atau peningkatan - Vital Sign Status - Catat adanya disritmia
isi sekuncup Kriteria Hasil: jantung
- Tanda Vital dalam - Catat adanya tanda dan
rentang normal gejala penurunan cardiac
(Tekanan darah, Nadi, putput
respirasi) - Monitor status
- Dapat mentoleransi kardiovaskuler
aktivitas, tidak ada - Monitor status pernafasan
kelelahan yang menandakan gagal
- Tidak ada edema jantung
paru, perifer, dan - Monitor abdomen sebagai
tidak ada asites indicator penurunan perfusi
- Tidak ada penurunan - Monitor balance cairan
kesadaran - Monitor adanya perubahan
tekanan darah
- Monitor respon pasien
terhadap efek pengobatan
antiaritmia
- Atur periode latihan dan
istirahat untuk menghindari
kelelahan
- Monitor toleransi aktivitas
pasien
- Monitor adanya dyspneu,
fatigue, tekipneu dan
ortopneu
- Anjurkan untuk menurunkan
stress
Vital Sign Monitoring
- Monitor TD, nadi, suhu, dan
RR
- Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
- Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau
berdiri
- Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
- Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan setelah
aktivitas
- Monitor kualitas dari nadi
- Monitor adanya pulsus
paradoksus
- Monitor adanya pulsus
alterans
- Monitor jumlah dan irama
jantung
- Monitor bunyi jantung
- Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
- Monitor suara paru
- Monitor pola pernapasan
abnormal
- Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
- Monitor sianosis perifer
- Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan
sistolik)
- Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign
2 Perfusi jaringan tidak NOC : NIC :
efektif b/d menurunnya - Circulation status Peripheral Sensation
curah jantung, hipoksemia - Tissue Prefusion : Management (Manajemen
jaringan, asidosis dan cerebral sensasi perifer)
kemungkinan thrombus Kriteria Hasil : - Monitor adanya daerah
atau emboli - mendemonstrasikan tertentu yang hanya peka
Definisi : status sirkulasi yang terhadap
Penurunan pemberian ditandai dengan : panas/dingin/tajam/tumpul
oksigen dalam kegagalan - Tekanan systole - Monitor adanya paretese
memberi makan jaringan dandiastole dalam - Instruksikan keluarga untuk
pada tingkat kapiler rentang yang mengobservasi kulit jika ada
Batasan karakteristik diharapkan lsi atau laserasi
Renal - Tidak ada - Gunakan sarun tangan untuk
Perubahan tekanan darah di ortostatikhipertensi proteksi
luar batas parameter - Tidak ada tanda tanda - Batasi gerakan pada kepala,
- Hematuria peningkatan tekanan leher dan punggung
- Oliguri/anuria intrakranial (tidak - Monitor kemampuan BAB
- Elevasi/penurunan lebih dari 15 mmHg) - Kolaborasi pemberian
BUN/rasio kreatinin - mendemonstrasikan analgetik
Gastro Intestinal kemampuan kognitif - Monitor adanya
- Secara usus hipoaktif atau yang ditandai dengan: tromboplebitis
tidak ada - berkomunikasi - Diskusikan menganai
- Nausea dengan jelas dan penyebab perubahan sensasi
- Distensi abdomen sesuai dengan
- Nyeri abdomen atau tidak kemampuan
terasa lunak (tenderness) v
Peripheral
-

3 Gangguan pertukaran gas NOC : NIC :


b/d kongesti paru, - Respiratory Status :
hipertensi pulmonal, Gas exchange Airway Management
penurunan perifer yang - Respiratory Status :
mengakibatkan asidosis ventilation - Buka jalan nafas, guanakan
laktat dan penurunan curah - Vital Sign Status teknik chin lift atau jaw
jantung. Kriteria Hasil : thrust bila perlu
Definisi : Kelebihan atau - Mendemonstrasikan - Posisikan pasien untuk
kekurangan dalam peningkatan ventilasi memaksimalkan ventilasi
oksigenasi dan atau dan oksigenasi yang - Identifikasi pasien perlunya
pengeluaran adekuat pemasangan alat jalan nafas
karbondioksida di dalam - Memelihara buatan
membran kapiler alveoli kebersihan paru paru - Pasang mayo bila perlu
Batasan karakteristik : dan bebas dari tanda - Lakukan fisioterapi dada jika
- Gangguan penglihatan tanda distress perlu
- Penurunan CO2 pernafasan - Keluarkan sekret dengan
- Takikardi - Mendemonstrasikan batuk atau suction
- Hiperkapnia batuk efektif dan - Auskultasi suara nafas, catat
- Keletihan suara nafas yang adanya suara tambahan
- Somnolen bersih, tidak ada - Lakukan suction pada mayo
- Iritabilitas sianosis dan dyspneu - Berika bronkodilator bial
- Hypoxia (mampu perlu
- kebingungan mengeluarkan - Barikan pelembab udara
sputum, mampu - Atur intake untuk cairan
bernafas dengan mengoptimalkan
mudah, tidak ada keseimbangan.
pursed lips) - Monitor respirasi dan status
- Tanda tanda vital O2
dalam rentang normal
Respiratory Monitoring

- Monitor rata rata,


kedalaman, irama dan usaha
respirasi
- Catat pergerakan dada,amati
kesimetrisan, penggunaan
otot tambahan, retraksi otot
supraclavicular dan
intercostal
- Monitor suara nafas, seperti
dengkur
- Monitor pola nafas :
bradipena, takipenia,
kussmaul, hiperventilasi,
cheyne stokes, biot
- Catat lokasi trakea
- Monitor kelelahan otot
diagfragma ( gerakan
paradoksis )
- Auskultasi suara nafas, catat
area penurunan / tidak
adanya ventilasi dan suara
tambahan
- Tentukan kebutuhan suction
dengan mengauskultasi
crakles dan ronkhi pada jalan
napas utama
- Uskultasi suara paru setelah
tindakan untuk mengetahui
hasilnya

AcidBase Managemen

- Monitro IV line
- Pertahankanjalan nafas paten
- Monitor AGD, tingkat
elektrolit
- Monitor status
hemodinamik(CVP, MAP,
PAP)
- Monitor adanya tanda tanda
gagal nafas
- Monitor pola respirasi
- Lakukan terapi oksigen
- Monitor status neurologi
- Tingkatkan oral hygiene

4 Kelebihan volume cairan NOC : NIC :


b/d berkurangnya curah - Electrolit and acid Fluid management
jantung, retensi cairan dan base balance - Timbang popok/pembalut
natrium oleh ginjal, - Fluid balance jika diperlukan
hipoperfusi ke jaringan Kriteria Hasil: - Pertahankan catatan intake
perifer dan hipertensi - Terbebas dari edema, dan output yang akurat
pulmonal efusi, anaskara - Pasang urin kateter jika
Definisi : Retensi cairan - Bunyi nafas bersih, diperlukan
isotomik meningkat tidak ada - Monitor hasil lAb yang
Batasan karakteristik dyspneu/ortopneu sesuai dengan retensi cairan
Berat badan meningkat - Terbebas dari distensi (BUN , Hmt , osmolalitas
pada waktu yang vena jugularis, reflek urin )
singkat hepatojugular (+) - Monitor status hemodinamik
Asupan berlebihan - Memelihara tekanan termasuk CVP, MAP, PAP,
dibanding output vena sentral, tekanan dan PCWP
Tekanan darah berubah, kapiler paru, output - Monitor vital sign
tekanan arteri jantung dan vital sign - Monitor indikasi retensi /
pulmonalis berubah, dalam batas normal kelebihan cairan (cracles,
peningkatan CVP - Terbebas dari CVP , edema, distensi vena
Distensi vena jugularis kelelahan, kecemasan leher, asites)
Perubahan pada pola atau kebingungan - Kaji lokasi dan luas edema
nafas, dyspnoe/sesak - Menjelaskanindikator - Monitor masukan makanan /
nafas, orthopnoe, suara kelebihan cairan cairan dan hitung intake
nafas abnormal (Rales kalori harian
atau crakles), - Monitor status nutrisi
kongestikemacetan - Berikan diuretik sesuai
paru, pleural effusion interuksi
Hb dan hematokrit - Batasi masukan cairan pada
menurun, perubahan keadaan hiponatrermi dilusi
elektrolit, khususnya dengan serum Na < 130
perubahan berat jenis mEq/l
Suara jantung SIII - Kolaborasi dokter jika tanda
cairan berlebih muncul
memburuk
Fluid Monitoring
- Tentukan riwayat jumlah dan
tipe intake cairan dan
eliminaSi
- Tentukan kemungkinan
faktor resiko dari ketidak
seimbangan cairan
(Hipertermia, terapi diuretik,
kelainan renal, gagal jantung,
diaporesis, disfungsi hati, dll
- Monitor berat badan
- Monitor serum dan elektrolit
urine
- Monitor serum dan
osmilalitas urine
- Monitor BP, HR, dan RR
- Monitor tekanan darah
orthostatik dan perubahan
irama jantung
- Monitor parameter
hemodinamik infasif
- Catat secara akutar intake
dan output
- Monitor adanya distensi
leher, rinchi, eodem perifer
dan penambahan BB
- Monitor tanda dan gejala dari
odema
5 Cemas b/d penyakit kritis, NOC : NIC :
takut kematian atau - Anxiety control - Anxiety Reduction
kecacatan, perubahan peran - Coping (penurunan kecemasan)
dalam lingkungan social - Impulse control - Gunakan pendekatan yang
atau ketidakmampuan yang Kriteria Hasil : menenangkan
permanen. Klien mampu - Nyatakan dengan jelas
Definisi : - mengidentifikasi dan harapan terhadap pelaku
Perasaan gelisah yang tak mengungkapkan pasien
jelas dari ketidaknyamanan gejala cemas - Jelaskan semua prosedur dan
atau ketakutan yang - Mengidentifikasi, apa yang dirasakan selama
disertai respon autonom mengungkapkan dan prosedur
(sumner tidak spesifik atau menunjukkan tehnik - Pahami prespektif pasien
tidak diketahui oleh untuk mengontol terhdap situasi stres
individu); perasaan cemas - Temani pasien untuk
keprihatinan disebabkan - Vital sign dalam batas memberikan keamanan dan
dari antisipasi terhadap normal mengurangi takut
bahaya. Sinyal ini - Postur tubuh, ekspresi - Berikan informasi faktual
merupakan peringatan wajah, bahasa tubuh mengenai diagnosis,
adanya ancaman yang akan dan tingkat aktivitas tindakan prognosis
datang dan memungkinkan menunjukkan - Dorong keluarga untuk
individu untuk mengambil berkurangnya menemani anak
langkah untuk menyetujui kecemasan - Lakukan back / neck rub
terhadap tindakan - Dengarkan dengan penuh
Ditandai dengan perhatian
- Gelisah - Identifikasi tingkat
- Insomnia kecemasan
- Resah - Bantu pasien mengenal
- Ketakutan situasi yang menimbulkan
- Sedih kecemasan
- Fokus pada diri - Dorong pasien untuk
- Kekhawatiran mengungkapkan perasaan,
- Cemas ketakutan, persepsi
- Instruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
- Barikan obat untuk
mengurangi kecemasan
6 Intoleransi aktivitas b/d NOC : NIC :
curah jantung yang rendah, - Energy conservation Energy Management
ketidakmampuan - Self Care : ADLs - Observasi adanya
memenuhi metabolisme Kriteria Hasil : pembatasan klien dalam
otot rangka, kongesti - Berpartisipasi dalam melakukan aktivitas
pulmonal yang aktivitas fisik tanpa - Dorong anal untuk
menimbulkan hipoksinia, disertai peningkatan mengungkapkan perasaan
dyspneu dan status nutrisi tekanan darah, nadi terhadap keterbatasan
yang buruk selama sakit dan RR - Kaji adanya factor yang
Intoleransi aktivitas b/d - Mampu melakukan menyebabkan kelelahan
fatigue aktivitas sehari hari - Monitor nutrisi dan sumber
Definisi : Ketidakcukupan (ADLs) secara energi tangadekuat
energu secara fisiologis mandiri - Monitor pasien akan adanya
maupun psikologis untuk kelelahan fisik dan emosi
meneruskan atau secara berlebihan
menyelesaikan aktifitas - Monitor respon
yang diminta atau aktifitas kardivaskuler terhadap
sehari hari. aktivitas
Batasan karakteristik : - Monitor pola tidur dan
melaporkan secara lamanya tidur/istirahat
verbal adanya kelelahan pasien
atau kelemahan. Activity Therapy
Respon abnormal dari - Kolaborasikan dengan
tekanan darah atau nadi Tenaga Rehabilitasi Medik
terhadap aktifitas dalammerencanakan progran
Perubahan EKG yang terapi yang tepat.
menunjukkan aritmia - Bantu klien untuk
atau iskemia mengidentifikasi aktivitas
Adanya dyspneu atau yang mampu dilakukan
ketidaknyamanan saat - Bantu untuk memilih
beraktivitas. aktivitas konsisten
yangsesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi
dan social
- Bantu untuk
mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang
diperlukan untuk aktivitas
yang diinginkan
- Bantu untuk mendpatkan alat
bantuan aktivitas seperti
kursi roda, krek
- Bantu untu mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
- Bantu klien untuk membuat
jadwal latihan diwaktu luang
- Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan
dalam beraktivitas
- Sediakan penguatan positif
bagi yang aktif beraktivitas
- Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi
diri dan penguatan
- Monitor respon fisik, emoi,
social dan spiritual
7 Kurang pengetahuan b/d NOC : NIC :
keterbatasan pengetahuan - Kowlwdge : disease Teaching : disease Process
penyakitnya, tindakan yang process Berikan penilaian tentang
dilakukan, obat obatan - Kowledge : health tingkat pengetahuan pasien
yang diberikan, komplikasi Behavior tentang proses penyakit yang
yang mungkin muncul dan Kriteria Hasil : spesifik
perubahan gaya hidup - Pasien dan keluarga Jelaskan patofisiologi dari
Definisi : menyatakan penyakit dan bagaimana hal
Tidak adanya atau pemahaman tentang ini berhubungan dengan
kurangnya informasi penyakit, kondisi, anatomi dan fisiologi,
kognitif sehubungan prognosis dan dengan cara yang tepat.
dengan topic spesifik. program pengobatan Gambarkan tanda dan gejala
Batasan karakteristik : - Pasien dan keluarga yang biasa muncul pada
memverbalisasikan adanya mampu melaksanakan penyakit, dengan cara yang
masalah, ketidakakuratan prosedur yang tepat
mengikuti instruksi, dijelaskan secara Gambarkan proses penyakit,
perilaku tidak sesuai. benar dengan cara yang tepat
- Pasien dan keluarga Identifikasi kemungkinan
mampu menjelaskan penyebab, dengna cara yang
kembali apa yang tepat
dijelaskan Sediakan informasi pada
perawat/tim kesehatan pasien tentang kondisi,
lainnya. dengan cara yang tepat
Hindari harapan yang kosong
Sediakan bagi keluarga atau
SO informasi tentang
kemajuan pasien dengan cara
yang tepat
Diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin
diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang
akan datang dan atau proses
pengontrolan penyakit
Diskusikan pilihan terapi
atau penanganan
Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
Eksplorasi kemungkinan
sumber atau dukungan,
dengan cara yang tepat
Rujuk pasien pada grup atau
agensi di komunitas lokal,
dengan cara yang tepat
Instruksikan pasien
mengenai tanda dan gejala
untuk melaporkan pada
pemberi perawatan
kesehatan, dengan cara yang
tepat
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilyn C, Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk perencanaan dan


pendokumentasian perawatan pasien, Edisi 3 Jakarta: EGC, 199
Hudak, Gallo, Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik, Edisi IV, Jakarta, EGC: 1997
Nanda International. 2012. Nursing Diagnoses : Definition and classification 2010-2012. Wiley-
Blackwell: United Kingdom
Price, Sylvia, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses Proses Penyakit, Edisi 4, Jakarta: EGC, 1999
Smeltzer, Bare, Buku Ajar keperawatan Medical Bedah, Bruner & Suddart, Edisi 8, Jakarta,
EGC, 2001

Você também pode gostar