Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Di Indonesia
dengan hasil penelitian BPHH di samping data yang sistem silvikultur yang dapat dipakai adalah Tebang Pilih
diperoleh dari BURGESS (1966) dan DESCH (1941a Indonesia (TPI) dengan pengayaan (enrichment
dan 1941b) dan lain-lain. planting) yang merupakan sistem permudaan alam yang
Untuk memudahkan mencari jenis kayu yang dibantu dengan penanaman, Tebang Habis dengan
sesuai untuk keperluan tertentu, dalam lampiran 2 Permudaan Alam (THPA) dan Tebang Habis dengan
disajikan ikhtisar kegunaan kayu untuk berbagai Permudaan Buatan (THPB) (SOERIANEGARA, 1968 dan
keperluan, dilengkapi dengan nama jenis kayu yang DIREKTORAT JENDERAL KEHUTANAN, 1972).
dapat digunakan untuk keperluan tersebut. Musim berbuah suatu jenis pohon penting diketahui
untuk keperluan pengumpulan biji. Dalam uraian tentang
buah juga dicantumkan keterangan mengenai
banyaknya biji per kg dan daya perkecambahannya
Q. Silvikultur
setelah disimpan beberapa lama. Di samping itu pada
Uraian mengenai silvikultur dalam risalah ini bagian akhir uraian silvikultur ini dicantumkan
meliputi tempat tumbuh, permudaan, buah, hama dan keterangan tentang pesemaian dan hama/penyakit yang
penyakit. Faktor yang mempengaruhi tempat tumbuh sering menyerang tanaman di pesemaian. Pada jenis
pohon diuraikan secara singkat, yaitu tipe curah hujan pohon tertentu diuraikan juga hama dan penyakit yang
menurut SCHMIDT dan FERGUSON (1951), umum menyerang pohon dewasa.
ketinggian dari muka laut, jenis tanah dan lain-lain.
Uraian rnengenai permudaan meliputi
AGATIS
a. Kayu
b. Daun dan buah
c. Kulit
a
KEGUNAAN
Keterawetan Kayu agatis dapat dipakai untuk membuat kotak dan
Keterawetan kayu agatis termasuk kelas sedang. tangkai korek api, potlot, mebel, peti pengepak, alat ukur
dan gambar, venir dan kayu lapis, pulp. Dapat juga
dipakai sebagai kayu perumahan.
PENGERINGAN
Kayu agathis harus cepat dikeringkan karena mudah
diserang jamur biru. Jenis kayu ini mudah dikeringkan SILVIKULTUR
tanpa banyak cacat. Tempat tumbuh
Pengeringan alami Pohon agatis tumbuh dalam hutan primer pada
Papan tebal 2 cm dari kadar air 56% sampai kadar tanah berpasir, berbatu-batu atau liat yang
air 18% memerlukan waktu sekitar 47 hari. selamanya tidak digenangi air, pada ketinggian 2 -
1.750 m dari permukaan laut.
Pengeringan dalam dapur pengering
Papan segar yang tebalnya 2,5 cm dapat Permudaan
dikeringkan sampai kadar air 10% dalam waktu 5 Permudaan buatan A. alba telah banyak dilakukan,
hari. Suhu pengeringan berkisar antara 53C -83C terutama di Jawa.
dengan kelembaban nisbi antara 76% -30%. Pada
permulaan pengeringan peredaran udara harus Buah
cepat guna mencegah serangan jamur. Pohon agatis berbuah pada bulan Februari, Maret,
April dan Agustus, September, Oktober. Buah yang
sudah tua harus diambil sebelum merekah, agar biji
masih berada di dalam buah. Jumlah biji kering per
VENIR DAN KAYU LAPIS
kg ada di sekitar 4.950 butir atau 2.100 butir per liter.
Venir
Hama dan penyakit
Kayu agatis cukup lunak dan dapat langsung
Biji yang mulai berkecambah terutama dirusak oleh
dikupas tanpa perlakuan pendahuluan. Kayu yang
tikus dengan memakan keping biji yang baru muncul.
berserat lurus menghasilkan venir yang halus dan
Tanaman di pesemaian umumnya diserang oleh
stabil, sedangkan kayu yang seratnya terpilin
jamur Gloesporium sp. Jamur Aecidium balanceae
menghasilkan venir yang kasar.
selain menyerang tanaman muda, juga menyerang
Kayu lapis tanaman dewasa.
a. kayu
b. daun, bunga dan buah
c. kulit
a
Sisi (kg /cm) b - 948 973 Daya tahan kayu Shorea sp. terhadap rayap kayu
k 713 - - kering Cryptotermes cynocephalus Light ter-
masuk kelas I.
Keteguhan geser
Radial (kg/cm ) b 93,2 125,8 - Keterawetan
k 90,2 - - Kayu S. laevis sukar diawetkan.
PENGERINGAN berhubungan dengan tanah. Jenis kayu ini antara lain
Pengeringan alami dipergunakan untuk jembatan, bantalan, tiang listrik,
Papan S. maxweliana tebal 4 cm mengering dari lantai, bangunan maritim, perkapalan (antara lain
keadaan basah sampai kadar air 16% dalam waktu 8 untuk kemudi, pendayung, tiang layar, lunas dan
bulan. gading-gading), perumahan, karoseri, batang cikar,
sumbu gilingan, bahkan dipergunakan juga untuk
Pengeringan dalam dapur pengering membuat tong atau jenis wadah lainnya.
KEGUNAAN Buah
Belum ada data.
Karena kekuatan dan keawetannya yang tinggi, kayu
balau dipergunakan untuk konstruksi berat, terutama Hama dan penyakit
jika berhubungan dengan keadaan yang lembab dan Belum ada data.
BANGKIRAI
Keterawetan Permudaan
Permudaan alam cukup baik walaupun kurang
Kayu bangkirai sukar diawetkan. merata, karena itu perlu dilakukan tebang
penerang untuk merangsang pertumbuhannya.
PENGERINGAN
Di tempat yang permudaan alamnyanya
Papan bangkirai tebal 2,5 cm dan 4 cm yang dikeringkan kurang banyak, perlu dibantu dengan
dengan dapur pengering dari kadar air 50% sampai pengayaan jenis. Permudaan buatan
15%, masing-masing memerlukan waktu 6 hari dan 9 kebanyakan dilakukan dengan anakan yang
hari dengan suhu pengeringan berkisar antara-43C - 71 tumbuh di hutan alam karena musim berbuah
C dan kelembaban nisbi 84% - 38%. Kayu bangkirai yang tidak menentu. Anakan yang diambil
termasuk sulit dikeringkan, karena mudah pecah dan dengan cara putaran atau cabutan tingginya
retak serta berubah bentuk. sekitar 30 - 50 cm. Anakan yang telah
mencapai tinggi 75 - 100 cm masih baik untuk
bibit stump. Jarak tanam yang Iazim adalah 3 m
VENIR DAN KAYU LAPIS x 2 m atau 4 m x 3 m.
Kayu bangkirai tidak baik untuk pembuatan venir dan Buah
kayu lapis, karena keras dan mempunyai berat jenis Pohon berbuah tidak menentu, sangat tergan-
yang tinggi. tung kepada keadaan iklim, kadang-kadang
berbuah banyak selang 3 - 7 tahun.
PENGERJAAN
Meskipun keras kayu bangkirai tidak begitu sulit Hama dan penyakit
untuk dikerjakan, antara lain dapat digergaji dengan Anakan pada permudaan alam sering dirusak
menggunakan gergaji yang ujungnya diperkeras atau babi hutan.
dapat diserut sampai licin asal dipergunakan sudut
a