Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A. PENGKAJIAN
Identitas Pasien
Nama : Tn. T
Umur : 45 tahun
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Status : Menikah
Alamat : Semarang
No Register : C6332176
Diagnosa Medis : CHF disertai oedema pulmo
B. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Airway
Jalan nafas bersih tidak ada sekret
2. Breathing
Sesak dengan dan tanpa aktifitas, pola nafas hiperventilasi, menggunakan otot
bantu pernafasan otot diafragma, frekuensi RR 38 x/menit, batuk non
produktif
3. Circulationt
Tekanan darah 117/73 mmHg, nadi 120 x/menit, suhu 360 C, MAP 87, akral
dingin (+), capillary refill < 3 detik, konjungtiva tidak anemis
4. Disability
Tingkat kesadaran composmentis GCS : E: 4 M: 6 V: 5, pupil isokor 2/2 mm,
reaksi terhadap cahaya : kanan + kiri +
C. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan sesak nafas
2. Riwayat penyakit sekarang
Klien sesak nafas sejak 3 bulan yang lalu, sering kumat-kumatan, klien juga
mengeluh perutnya sebah dan merasakan mual muntah jika makan terasa tidak
enak.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan dulu belum pernah menderita penyakit CHF
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : tampak sesak nafas
b. Tingkat kesadaran : Tingkat kesadaran composmentis GCS : E: 4
M: 6 V: 5
c. Tanda tanda Vital :
- Suhu : 36 C
- Tekanan darah : 117/73 mmHg
- MAP : 87 mmHg
- Respirasi : 38 x/m
- Nadi : 120 x/m
d. Antropometri : BB :70 kg TB : 165 cm
e. Kepala : mesochepal, tidak ada luka
- Rambut :warna rambut putih, lurus dan bersih
- Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor,
diameter kurang lebih 2 mm, reflek cahaya mata kanan dan kiri positif
- Hidung : tidak ada sekret, tidak ada polip, terpasang oksigen NRM
- Telinga : Tidak ada serumen
- Mulut : Mukosa bibir kering, gigi lengkap, tidak bau mulut
- Leher : Tak ada pembesaran kelenjar limpha dan tiroid, tidak ada
peningkatan JVP, kaku kuduk (-)
f. Dada dan Thorax
1) Paru paru
I : Bentuk simetris, gerakan dada simetris kanan = kiri, tampak
penggunaan otot pernafasan tambahan otot diafragma
Pa : steam fremitus kanan = kiri
Pe : Sonor/timpani seluruh lapang paru
Au : Suara ronkhi pada karu kiri
2) Jantung
I : Ictus cordis tampak
Pa : Ictus cordis teraba di SIC V, HR : 120 x/menit
Pe : Pekak
Au : Bj S1-S2 murni, gallops (-), murmur (-)
g. Abdomen
I : Datar dan simetris
Au : Bising usus (+), 10 x/menit
Pa : tidak ada nyeri tekan
Pe : hipertimpani
h. Genetalia: keadaan bersih, terpasang DC, terpasang pempers
i. Ekstrimitas:
Atas: akral dingin , sianosis (-), terpasang infus
Bawah: akral dingin , sianosis (-)
5. Hasil Pemeriksaan Penunjang
a. Laboraturium
Tanggal 11/1/2017
Kimia Klinik
Elektrolit Hasil Nilai Normal
Kalium L 2,4 mmol/L 3,5-5
Natrium L 133 mmol/L 135-145
Chlorida 100 mmol/L 95-105
b. Pemeriksaan Radiologi
Cor : ukuran tak membesar
Pulmo : corakan vaskuler kasar
Bercak kesuraman (-)
Diafragma : kanan : letak tinggi kiri : datar
Sinus costophrenicus kiri : tumpul
Kesan :
Cor : tak membesar
Pulmo : gambaran bronchitis
Reaksi pleura kiri
III. INTERVENSI
NO Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Dx
1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan NIC Label : Airway Management
selama 3x24jam pasien menunjukkan 1. Posisikan pasien semi fowler
keefektifan pola nafas, dengan kriteria 2. Auskultasi suara nafas, catat hasil penurunan daerah
hasil: ventilasi atau tidak adanya suara adventif
1. Tidak sesak napas 3. Monitor pernapasan dan status oksigen yang sesuai
2. RR : 18-24 x/menit
3. Tidak tampak penggunaan otot batu NIC Label : Oxygen Therapy
napas 1. Mempertahankan jalan napas paten
4. Tidak ada napas cuping hidung 2. Kolaborasi dalam pemberian oksigen terapi
5. Tidak ada retraksi otot-otot intercosta 3. Monitor aliran oksigen
6. Tanda Tanda vital dalam rentang NIC Label : Respiratory Monitoring
normal (tekanan darah, nadi, 1. Monitor kecepatan, ritme, kedalaman dan usaha
pernafasan) (TD 120-90/90-60 pasien saat bernafas
mmHg, nadi 80-100 x/menit, suhu 2. Catat pergerakan dada, simetris atau tidak,
36,5 37,5 C) menggunakan otot bantu pernafasan
3. Monitor suara nafas seperti snoring
4. Monitor pola nafas: bradypnea, tachypnea,
hiperventilasi, respirasi kussmaul, respirasi cheyne-
stokes dll
Respiratory Monitoring
- Monitor rata rata, kedalaman, irama dan usaha
respirasi
- Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan,
penggunaan otot tambahan, retraksi otot
supraclavicular dan intercostal
- Monitor suara nafas, seperti dengkur
- Monitor pola nafas : bradipena, takipenia,
kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot
- Catat lokasi trakea
- Monitor kelelahan otot diagfragma (gerakan
paradoksis)
- Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak
adanya ventilasi dan suara tambahan
- Tentukan kebutuhan suction dengan
mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan napas
utama
- auskultasi suara paru setelah tindakan untuk
mengetahui hasilnya
3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Manajemen elektrolit; meningkatkan keseimbangan
selama 3x24 jam masalah gangguan cairan elektrolit dan mencegah komplikasi akibat
elektrolite dapat teratasi dengan kriteria ketidakseimbangan elektrolit
hasil : - Manajemen cairan/elektrolit; mengatur dan
1. Pasien tidak merasa mual dan mencegah komplikasi akibat perubahan kadar
muntah cairan dan elektrolit
2. Dari pemeriksaan elektrolit dalam - Manajemen cairan; meningkatkan keseimbangan
rentang norma cairan dan mencegah komplikasi akibat kadar
a. Kalium 3.5 5.1mmol/L cairan yang abnormal
b. Natrium 136 145 - Manajemen asam basa; meningkatkan
mmoL keseimbangan asam basa dan mencegah komplikasi
c. Chlorida 98 - 107 akibat ketidakseimbangan asam basa
mmol/L - Pemantauan elektrolit; mengumpulkan dan
menganalisis data pasien untuk mengatur
keseimbangan elektrolit
- Pemantauan cairan; mengumpulkan dan
menganalisis data pasien untuk mengatur
keseimbangan cairan
- Manajemen hipovolemia; meningkatkan volume
cairan intravaskuler pada pasien yang mengalami
deplesi volume
- Terapi intravena; memberikan dan memantau
cairan dan obat intravena
- Manajemen nutrisi; membantu menyediakan
asupan makanan dan cairan dalam diet seimbang
- Pemantauan nutrisi; mengumpulkan dan
menganalisis data pasien untuk mencegah atau
meminimalkan malnutrisi
- Manajemen syok: volume; meningkatkan
keadekuatan perfusi jaringan untuk pasien yang
mengalami gangguan volume intravaskuler
IV. IMPLEMENTASI
WAKTU NO IMPLEMENTASI RESPON PASIEN TT
DX
Rabu, 15 1 ,2 Mengkaji pola, irama, dan frekuensi S : klien mengatakan sesak
Maret pernafasan O : RR : 38x/m, ireguler,
2017 1 Mengobersvasi penggunaan otot bantu S : klien mengatakan sesak
nafas O: menggunakan otot bantu
21.30 pernafasan otot diafragma
1,2 mengatur posisi semifowler S : klien mengatakan sesak
nafas
O : klien dalam posisi
semifowler
1,2 memberikan oksigen Non Rebreathing S : klien mengatakan sesak
22.00 Mask 10lt/m O: klien terpasang oksigen
NRM RR : 30x/m
2 memasang elektroda dan manshet tensi S : klien mengatakan sesak
O : klien terpasang bed side
monitor
1,2 memeriksan ttv klien S: klien sesak nafas
O: TD : 117/73 mmHg MAP 90
Nadi 120 x/menit RR 38 x/m
Suhu 36
22.20 2 memasang obat syring pump S : klien sesak nafas
isorbid 10 ug 0,6cc/jam O : klien terpasang syring pump
dobutamin 7 meq/kg/menit 5,5 ml/jam