Você está na página 1de 2

da seorang anak dari teman, sudah setengah tahun lulus Wisuda, tidak pergi mencari kerja, pagi

tidur sampai siang, malam pergi main internet sampai tengah malam. Belakangan ini meminta
uang kepada orang tuanya, mau pergi ke Amerika menuntut ilmu lebih dalam lagi. Teman ini
bertanya kepada saya, mesti tidaknya dia membiarkan dia pergi. Saya menatap rambut teman
saya yang banyak putihnya dalam dalam & berkata: "Jika kamu berniat agar anak kamu baik
nantinya, biarkan dia pergi, tapi jangan kasih dia uang". Saya terpikir cerita keponakan saya. Dia
adalah warga Amerika, dari kecil selalu berpikir mau jadi pengembara, ingin berkelana melihat
lihat dunia luar, jadi ingin pergi berkeliling dunia, nanti setelah kembali mau melanjutkan
sekolah di Universitas. Biarpun ayahnya seorang dokter, ekonomi keluarga memungkinkan,
tetapi ayah ibunya tidak memberinya uang dan dia juga tidak memintanya dari mereka. Sesudah
tamat SMA, maka dia segera pergi ke hutan Alaska untuk memotong kayu untuk menabung.
Karena di Alaska saat musim panas siang hari sangat panjang, matahari baru terbenam kira
tengah malam dan sebentar kemudian jam 3 subuh sudah terbit lagi. Jika dalam sehari dia bisa
bekerja 16 jam, memotong kayu selama 1 musim, maka dia bisa menabung untuk keliling dunia
selama 3 musim. Maka setelah keliling dunia 2 tahun akhirnya kembali ke sekolah untuk
meneruskan pelajaran di Universitas. Dan karena hal ini adalah dirinya sendiri yang memikirkan
matang & secara mendalam, maka jurusan pilihannya yang semestinya perlu 4 tahun untuk
lulus, diselesaikannya dalam waktu 3 tahun. Setelah itu mulai mencari pekerjaan. Karirnya
cukup baik, bisa dibilang searah dengan arah angin, lancar naik terus sampai ke posisi Kepala
Insinyur/ Manajer Teknik. Pada suatu saat dia bercerita kepada saya dan mengatakan hal di
bawah ini yang mempengaruhinya seumur hidup. Ketika dia bekerja paruh waktu di Alaska,
pernah sekali dia dan temannya mendengar teriakan erangan serigala di atas gunung. Mereka
sangat cemas dan mulai mencari cari, akhirnya menemukan seekor serigala betina terjerat
jebakan dan sedang merintih kesakitan. Terus dia memperhatikan alat jebakan besi yang unik dan
tahu bahwa itu adalah milik seorang Pak Tua. Pak Tua ini adalah amatiran, menggunakan waktu
luangnya untuk menangkap binatang, kemudian menjual kulitnya untuk menambah kebutuhan
dapurnya. Tetapi setahu mereka, si Bapak Tua tadi beberapa hari lalu karena serangan jantung
telah diangkut pakai helikopter ke rumah sakit Ancrukhy untuk mendapatkan pertolongan dan
dirawat sekarang. Dan serigala betina ini bakal mati kelaparan karena tidak diurus. Timbul
keinginan dia melepaskan serigala betina itu tetapi serigala itu sangat ganas & garang sehingga
dia tidak dapat mendekat. Dia juga mengamati ada tetesan susu dari serigala betina ini dan ini
menandakan bahwa di sarangnya pasti ada anak srigala. Dia & temannya menghabiskan banyak
sekali tenaga & waktu untuk mencari sarang srigala, sampai menemukan 4 ekor anak serigala
dan membawa mereka ke tempat serigala betina tadi untuk diberikan susu. Dengan demikian bisa
menghindarkan mereka dari bahaya mati kelaparan. Dia mengeluarkan bekal makanan sendiri
untuk diberikan ke serigala betina sebagai makanan & mempertahankan hidupnya. Malam hari
masih harus berkemah di sana dekat serigala betina untuk menjaga serigala & keluarganya dari
serangan binatang lain karena ibu serigalanya terjerat tidak bisa membela keamanan diri sendiri
maupun anak anaknya. Hal ini terus berlangsung sampai hari kelima, saat dia mau memberi
makan serigala betina, tiba dia memperhatikan serigala tadi mulai meng- goyang-kan ekornya.
Kemudian dia tahu kalau dia sudah mulai mendapatkan kepercayaan dari serigala betina ini.
Akhirnya setelah berlalu 3 hari lagi, baru serigala betina mengizinkan dirinya didekati, membuka
jeratan jebakan yang men jepitnya dan melepaskannya bebas kembali. Setelah bebas, serigala
betina ini kemudian menjilat tangannya dan membiarkan dia memberikan obat luka di kakinya.
Terakhir serigala betina ini membawa anak pergi, dengan sesekali memutar balikkan kepalanya
melihat ke belakang ke arah dia. Dia terduduk di atas batu dan berpikir, jika seorang manusia
bisa membuat seekor binatang buas seperti serigala menjilat tangannya dan menjadi temannya,
apakah bisa tidak mungkin seorang manusia membuat manusia lain meletakkan senjatanya &
berkawan? Dia bertekad di kemudian hari untuk berbuat baik & menunjukkan ketulusan hati
kepada orang lain, karena dari kasus ini dia mempelajari bahwa dia terlebih dahulu menunjukkan
ketulusan hati, maka lawan pasti akan membalasnya dengan ketulusan juga. (Sambil bergurau
dia berkata, jika demikian saja tidak bisa, maka kalah sama binatang.) Karenanya setelah masuk
bekerja, di perusahaan dia berbaik hati kepada orang lain. Per-tama selalu menganggap orang
lain berniat baik, kemudian sendiri bersikap tulus, sering kali suka menolong orang lain, tidak
berhati sempit & mengingat kesalahan kesalahan kecil orang lain. Oleh karena ini setiap tahun
dia selalu naik jabatan, promosinya cepat sekali. Yang paling penting adalah dia setiap hari
melewati kehidupannya dengan sangat gembira, katanya orang yang membantu orang lain adalah
lebih gembira dibandingkan dengan orang yang menerima bantuan. Biarpun dia tidak pernah
tahu prinsip ke kristenan bahwa [memberi lebih baik daripada menerima], tetapi dia telah
menjalankan kehidupan yang demikian. Dia berkata kepada saya bahwa dia selalu berterima
kasih atas pengalaman dia di Alaska dulu, karena ini membuat dia menerima rejeki kebajikan
yang tak habis habisnya seumur hidup ini. Dan ini benar sekali, hanya sesuatu hal yang kita mau,
yang bisa kita hargai, strawberry yang sudah mendapatkan embun baru akan manis, manusia
yang sudah diasah kesulitan baru menjadi dewasa dan matang. Jika ada seseorang yang tamat
Universitas dan tidak tahu mau bekerja apa, maka harus membiarkan dia pergi keluar untuk
diasah oleh sang kehidupan, tidak perlu memberikan dia uang, biarkan dia mencari makan
dengan tenaganya, berikan dia 1 kesempatan untuk membuktikan kekuatan dirinya & mencicipi
kehidupan, niscaya & percaya dia pasti bisa mendapatkan sebuah pengalaman yang berguna
seumur hidup. Tuhan memberkati Lamar Boschman - When I worship, I would rather my heart
be without words than my words be without heart. "Orang yang tidak pernah jatuh adalah biasa.
Tetapi orang yang setiap kali jatuh dan mampu bangun kembali, itu baru luar biasa."

Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap

Você também pode gostar