Você está na página 1de 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

D
DENGAN ACUT RENAL AILURE (ARF)

A.
B. STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH DI RUANG ASOKA
C. RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO

Disusun Oleh :
Sulastini S.Kep

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
D. PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2009
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.D
DENGAN ACUT RENAL FAILURE (ARF)

A. PENGKAJIAN
Tanggal : 14 Juli 2009
Jam : 15.30 WIB
a. Identitas
Nama : Tn. D
Umur : 65 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Purbalingga
No. Reg : 070791
Diagnosa medis : Acut Renal Failure (ARF)
b. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama
Pasien mengeluh nyeri pinggang sebelah kanan, nyeri menjalar sampai telapak kaki,
Skala nyeri 4.
RPS
Pasien datang ke RSMS tanggal 11 Juli 2009, pasien kiriman dari RS harapan ibu dengan
keluhan buang air kecil tidak lancar sejak lima hari yang lalu, mual +, perut terasa sakit.
Sudah terpasang DC sejak dari RS Harapan Ibu.
RPD
Pasien mengatakan bahwa sebelumnya tidak pernah mengalami sakit seperti ini, namun
pasien sering mengeluh pegel linu pada seluruh badan dan pasien sering minum jamu
untuk menghilangkan rasa pegalnya. Pasien tidak lancar buang air kecil sejak lima hari
yang lalu.
RPK
Pasien dan keluarga pasien mengatakan di keluarga tidak ada yang mengalami penyakit
seperti pasien dan anggota keluara juga tidak memiliki riwayat penyakit keturunan
ataupun penyakit menular.
c. Pola Kesehatan fungsional
Pemeliharaan Kesehatan
Pasien dan keluarga mengatakan bahwa cara memelihara kesehatan keluarga selama
dirumah yaitu dengan makan secara teratur dan istirahat. Apabila anggota keluarga ada
yang sakit biasanya keluarga minum obat tradisional seperti jamu dan membeli obat
warung, kalau belum sembuh baru ke rumagh sakit.
Nutrisi Metabolik
Sebelum masuk RS: Pasien dan keluarga mengatakan sebelum sakit pasien makan teratur
3x sehari dengan nasi, sayur, dan lauk pauk dan terkadang makan buah. Minum air putih
sehari 4 gelas/ hari (800 cc), selain air putih pasien juga seing minum kopi 1 gelas
perhari (200 cc).
Setelah masuk RS: Setelah di rawat di RS pasien mendapatkan diit rendah protein dan
pasien selalu menghabiskan diit tersebut.
Pasien minum air putih 5 gelas perhari (1000 cc) di tambah teh manis dan sari buah.

Eliminasi
Pasien dan keluarga mengatakan sebelum masuk RS pasien BAB 1-2 x perhari, dengan
konsistensi lembek, warna kuning, bau khas. BAK sulit dan sedikit terjadi selama 5 hari
sebelum masuk RS.
Setelah masuk RS pasien BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek, warna kuning, bau
khas. BAK terpasang DC, urin out put 1100 cc perhari, warna urin kuning, keluarga
mengatakan selang kencing belum diganti sejak pertama masuk RS harapan ibu.
Aktivitas
Selama dirawat aktivitas pasien hanya diatas tempat tidur.
No. Kemampuan perawatan diri Skore
1. Makan/minum 2
2. Toileting 2
3. Berpakaian 2
4. Mobilitas di tempat tidur 2
5. Ambulasi/ROM 2
Ket.
0 : mandiri
1 : alat bantu
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung total
Pola Persepsi Kognitif
Pasien dan keluarga tidak mengerti tentang penyakit yang diderita.
Pola Istirahat
Keluarga mengatakan sebelum sakit pasien biasa tidur 8-9 jam per hari. Selama sakit
pasien tidur 10 jam sehari.
Konsep Diri
- Gambaran diri : Pasien adalah seorang laki-laki. Menurut keluarga
pasien, Tn. D adalah kepala keluarga yang bertanggung jawab dan
mencintai keluarganya.
- Identitas diri : Pasien sebagai saeorang laki-laki.
- Peran : Pasien berperan sebagai suami serta ayah dari 5 orang
anknya.
- Ideal diri : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan ingin
cepat pulang.
- Harga diri : Pasien sebagai suami dan kepala keluarga harus
bertanggung jawab kepada keluarganya
Pola Peran dan Hubungan
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit hubungan pasien dan keluarga baik, tidak ada
hambatan dalam komunikasi, pasien tinggal serumah dengan keluarganya. Selama
dirawat pasien ditunggui oleh istri dan anak bungsunya
Pola Reproduksi dan Seksual
Tn. D adalah seorang laki-laki dan mempunyai 5 orang anak.
Pola Pertahanan dan Koping
Pasien dan keluarga tabah dan menganggap kejadian ini sebagai cobaan hidup
Keyakinan dan Nilai
Pasien beragama islam.
d. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran
Compos Mentis
Eye :4
Motorik :5
Verbal :6
Total GCS 15
Vital sign
TD : 130/70 mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 22 x/mnt
S : 36,4o C
Kepala
Bentuk mesochepal, rambut lurus, tidak berketombe
Mata : Pupil isokor, Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-), sekret (-), rangsang
cahaya (+)
Telinga : Tidak ada OMA, serumen dalam batas normal, pendengaran baik.
Hidung : Simetris, Tidak ada polip, penciuman baik.
Mulut : bibir kering pecah-pecah, karies (-)
Leher : Peningkatan JVP (-), tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Thorak :
Tidak ada retraksi dada
Jantung : Bunyi jantung reguler, S1>S2
Paru : Auskultasi vesikuler, tidak ada suara tambahan
Abdomen : Tidak ada massa, teraba supel, tidak ada distensi kandung kemih, peristaltik
9x/menit.
Palpasi: Area ginjal sakit dan keras
Punggung:
Tidak ada lesi
Inguinal/Genital :
Jenis kelamin laki-laki, terpasang DC, kondisi kurang terawat
- Ekstrimitas :
Ekstrimitas atas : tangan kanan terpasang infus, ROM aktif
Ekstrimitas bawah : Nyeri pinggang sebelah kanan menjalar sampai ke telapak kaki,
nyeri terasa panas, skala nyeri 4, ROM aktif, oedem (-)
Kekuatan otot :
5 5
5 5

- Kulit : Turgor elastis, capillary refill < 1 detik

e. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Pemeriksaan tanggal 11 Juli 2009
Pemeriksaan/Hasil Nilai Normal
- Px. Elektrolit
Natrium: 140 mmol/l 137-145 mmol/l
Kalium: 3,6 mmol/l 3,5-5,1 mmol/l
Klorida: 105 mmol/l 98-107 mmol/l
- Px. Kimia klinik
Ureum darah : 119,5 19,3 42,8 mg/dl
Kretinin : 2,19 0,8 1,5 mg/dl
Asam urat : 14,4 3,5 8,5 mg/dl
Glukosa sewaktu: 85 < 200 mg /dl
- Px. Darah Lengkap
HB : 11,6 g/dl (N 14-18 g/dl)
Lekosit : 23.000 ul (N 5000-10000/ul)
Hemotokrit : 35 % ( N 40-48%)
Eritrosit :4,22 juta/ul (N 4,5-5,5 juta/ul)
Trombosit :295.000 (N 150000-400000/ul)
MCV : 83,1 fl (N 80-97 fl)
MCH :27,5 (N 26-32 pgr)
MCHC : 33,0 (N 31-36%)
Segmen : 88 % (N 40-70%)
Limfosit : 7% (N 19-48%)
Monosit : 5% (N 3-9%)

Pemeriksaan tanggal 12 Juli 2009


Pemeriksaan/Hasil Nilai Normal
- Px. Elektrolit
Natrium: 141 mmol/l 137-145 mmol/l
Kalium: 3,9 mmol/l 3,5-5,1 mmol/l
- Px. Kimia klinik
Ureum darah : 84,3 19,3 42,8 mg/dl
Kretinin : 1,53 0,8 1,5 mg/dl

Pemeriksaan tanggal 13 Juli 2009


Pemeriksaan/Hasil Nilai Normal
- Px. Darah Lengkap
HB : 11,9 g/dl (N 14-18 g/dl)
Lekosit : 11.000 ul (N 5000-10000/ul)
Hemotokrit : 37 % ( N 40-48%)
Eritrosit :4,45 juta/ul (N 4,5-5,5 juta/ul)
Trombosit :342.000 (N 150000-400000/ul)
MCV : 84,1 fl (N 80-97 fl)
MCH :26,7 (N 26-32 pgr)
MCHC : 31,8 (N 31-36%)
Segmen : 75 % (N 40-70%)
Limfosit : 18% (N 19-48%)
Monosit : 7% (N 3-9%)

USG tanggal 13 Juli 2009


Ginjal kiri dengan batu 1.20 cm di kaliks bawah, pada gibjal tidak terdapat hidronefrosis,
tampak prostate.

f. Therapi
IVFD D5% 15 tpm
Ampicilin 3x1 (5 cc) IV
Ranitidine 2x1 (1 cc) IV
Alupurinol 3 x 10 gr PO
Codipon 3 x 2 tablet PO

B. ANALISA DATA
TGL DATA MASALAH ETIOLOGI
DS: Nyeri akut Agen injury
Pasien mengeluh nyeri biologi
pinggang menjalar sampai
telapak kaki
DO:
- Pasien tampak
kesakitan
- USG terdapat batu
pada ginjal kiri, dan
tampak prostate
- Skala nyeri 4
DS: Resiko infeksi Paparan
Pasien mengatkan selang lingkungan
belum diganti dari pertama di
pasang di RS harapan ibu
DO:
- Terpasang selang
infus di tangan kiri
- Terpasang DC, sejak
kurang lebih 1 minggu
yang lalu.
- Hb 11,9 g/dl
- Leukosit 11.000 ul
DS: Pasien dan keluarga Kurang Kurang paparan
mengatakan belum tahu pengetahuan pada sumber
tentang penyakit dan diit tentang penyakit informasi
yang di derita pasien diit gagal ginjal
DO: - akut

E.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen injury biologik
2. Resiko infeksi b.d paparan lingkungan
3. Kurang pengetahuan tentang penyakit gagal ginjal akut b.d Kurang paparan pada
sumber informasi

D. NCP
Tanggal No DP Tujuan Intervensi
14 Juli 2009 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian nyeri
keperawatan selama 3x24 jam secara komprehensif
diharapkan nyeri berkurang atau termasuk lokasi,
hilang dengan kriteria hasil : karakteristik, durasi,
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu frekuensi, kualitas dan
penyebab nyeri, mampu faktor presipitasi
menggunakan tehnik 2. Observasi reaksi
nonfarmakologi untuk nonverbal dari
mengurangi nyeri, mencari ketidaknyamanan
bantuan) 3. Gunakan teknik
2. Melaporkan bahwa nyeri komunikasi terapeutik
berkurang dengan untuk mengetahui
menggunakan manajemen nyeri pengalaman nyeri pasien
3. Mampu mengenali nyeri (skala, 4. Bantu pasien dan keluarga
intensitas, frekuensi dan tanda untuk mencari dan
nyeri) menemukan dukungan
4. Menyatakan rasa nyaman 5. Kontrol lingkungan yang
setelah nyeri berkurang. dapat mempengaruhi nyeri
5. Skala nyeri 1-2 seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
6. Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan inter
personal)
7. Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan
intervensi
8. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
9. Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
10. Tingkatkan istirahat

14 Juli 2009 2 Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan perawatan luka


keperawatan selama 3x24 jam tidak dan gunakan sarung
terjadi infeksi sekunder dengan tangan sebagai alat
kriteria hasil pelindung
1. Klien bebas dari tanda dan 2. Pertahankan lingkungan
gejala infeksi aseptik selama perawatan
2. Mendeskripsikan proses luka
penularan penyakit, factor yang 3. Ganti letak IV perifer dan
mempengaruhi penularan serta line central dan dressing
penatalaksanaannya, sesuai dg petunjuk umum
3. Menunjukkan kemampuan 4. Tingktkan intake nutrisi
untuk mencegah timbulnya 5. Kolaborasi pemberian
infeksi anibiotik
4. Jumlah leukosit dalam batas
normal
5. Menunjukkan perilaku hidup
sehat

14 Juli 2009 3 Setelah diberikan penjelasan selama


2 x pasien mengerti proses
penyakitnya dan Program perawatan Pengetahuan penyakit
serta Therapi yg diberikan dengan 1. Jelaskan tentang proses
criteria hasil: penyakit
Pasien mampu mejelaskan kembali 2. Jelaskan tentang program
tentang proses penyakit, mengenal pengobatan dan alternatif
kebutuhan perawatan dan pengobantan
pengobatan tanpa cemas 3. Jelaskan tindakan untuk
mencegah komplikasi
4. Tanyakan kembali
pengetahuan pasien tentang
penyakit, prosedur
perawatan dan pengobatan

E. IMPLEMENTASI
Tanggal/Jam No DP Implementasi Evaluasi Paraf
14 Juli 2009 1 - Melakukan penilaian S:
16.00 WIB terhadap nyeri, lokasi, - Pasien
karakteristik dan faktor-faktor mengatakan lokasi
yang menambah nyeri nyeri pada pinggang
- Mengamati isyarat non kanan, terasa panas
verbal tentang kegelisahan - Pasien
- Memberikan posisi tidur mengatakan posisi yang
yang nyaman dan membantu klien paling enak bila tiduran
menemukan posisi yang nyaman miring ke kiri dan
- Melakukan masase diganjal guling
punggung - Pasien
- Mengajari keluarga untuk mengatakan dengan
melakukan masase punggung diberi minyak kayu
- Menganjurkan memakai putih nyeri berkurang
balsem/minyak untuk O:
menghangatkan dan mengurangi - Skala nyeri 4
nyeri - Wajah pasien
tampak tenang
P:
- Masalah teratasi
sebagian
- Monitor status
nyeri pasien
A:
- kolaborasi
pemberian analgetik
14 Juli 2009 2 - Mencuci tangan dan S:
16.30 WIB menggunakan handscoon sebelum Pasien mengatakan
melakukan tindakan, dan setiap selang belum di ganti
tindakan dilakukan dengan tehnik dari pertama di pasang
aseptik O:
- Melakukan observasi pada - Tidak ada tanda
tempat pemasangan infus dan pada kemerahan/infeksi
DC A:
- melakukan perawatan DC, - Masalah terastasi
infus dengan tehnik aseptic sebagian
- Mengobservasi tanda-tanda P:
infeksi - Lakukan
perawatan DC, infus
dengan tehnik aseptic
- Kolaborasi
Memberikan antibiotik
Ampicilin.
15 Juli 2009 1 - Melakukan penilaian S:
15.00 WIB terhadap nyeri, lokasi, - Pasien
karakteristik dan faktor-faktor mengatakan masih
yang menambah nyeri nyeri tapi agak
- Mengamati isyarat non mending dari kemarin
verbal tentang kegelisahan O:
- Memberikan posisi tidur - Skala nyeri 3
yang nyaman dan membantu klien - Pasien tidak
menemukan posisi yang nyaman terlihat kesakitan
- Melakukan masase P:
punggung - Masalah teratasi
- Mengajari pasien untuk sebagian
melakukan nafas dalam A:
- Menganjurkan memakai - Monitor status
balsem/minyak untuk nyeri pasien
menghangatkan dan mengurangi - kolaborasi
nyeri pemberian analgetik
15 Juli 2009 2 - Mencuci tangan dan S :-
15.30 WIB menggunakan handscoon sebelum O:
melakukan tindakan, dan setiap - Tidak ada tanda
tindakan dilakukan dengan tehnik kemerahan/infeksi
aseptik A:
- Melakukan observasi pada - Masalah terastasi
tempat pemasangan infus dan pada sebagian
DC P:
- melakukan perawatan DC, - Lakukan
infus dengan tehnik aseptic perawatan DC, infus
- Mengobservasi tanda-tanda dengan tehnik aseptic
infeksi - Kolaborasi
Memberikan antibiotik
Ampicilin.
15 Juli 2009 3 - Menjelaskan pada pasien S:
16.00 WIB tentang proses penyakit dan diit - Pasien dan
gagal ginjal akut keluarganya
- Menjelaskan program mengatakan bahwa
pengobatan dan alternative baru pertama kali
pengobatan dengan terapi medik. pasien sakit dan
- Menjelaskan tindakan untuk langsung di bawa ke
mencegah komplikasi antara lain rumah sakit.
dengan berobat teratur dan tuntas - Pasien
dan mencegah penyakit kambuh mengatakan sering
kembali terutama dengan minum jamu kalau
memperbaiki pola hidup sehat badannya pegel dan
(makan seimbang, minum yang suka minum kopi serta
cukup, olah raga teratur, merokok
mengurangi makanan yang dapat O:
memperparah penyakit) - Pasien dan
- Memberikan beberapa keluarga
pertanyaan tentang hal-hal yang memperhatikan dan
telah dijelaskan memberi pertanyaan
A:
- Masalah teratasi
P:-
16 Juli 2009 1 - Melakukan penilaian S:
09.00 WIB terhadap nyeri, lokasi, - Pasien
karakteristik dan faktor-faktor mengatakan dengan
yang menambah nyeri masase dan nafas dalam
- Mengamati isyarat non nyeri berkurang
verbal tentang kegelisahan - Nyeri sudah tidak
- Memberikan posisi tidur panas
yang nyaman dan membantu klien O:
menemukan posisi yang nyaman - Skala nyeri 2
- Melakukan masase - Pasien tidak
punggung terlihat kesakitan
- Mengajari keluarga untuk P:
melakukan masase punggung - Masalah teratasi
- Menganjurkan memakai sebagian
balsem/minyak untuk A:
menghangatkan dan mengurangi - Monitor status
nyeri nyeri pasien
16 Juli 2009 2 - Mencuci tangan dan S:
10.00 WIB menggunakan handscoon sebelum - Pasien
melakukan tindakan, dan setiap mengatakan lebih
tindakan dilakukan dengan tehnik nyaman tidak memakai
aseptik selang
- Melakukan observasi pada O:
tempat pemasangan infus dan pada - Tidak di temukan
DC tanda-tanda infeksi
- Melepas DC A:
- melakukan perawatan infus - Masalah teratasi
dengan tehnik aseptic sebagian
- Mengobservasi tanda-tanda P:
infeksi - Observasi terus
kemungkinan adanya
tanda-tanda infeksi
B.

Você também pode gostar