Você está na página 1de 10

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI DAN KEPUTUSAN

PEMBELIAN KONSUMEN
(Survei pada Mahasiswa Penghuni Mahad Sunan Ampel Al-Aly UIN Malang
Tahun Angkatan 2012/2013 yang Mengkonsumsi Mie Instan Merek Indomie)

Tri Asih Hidayati


Suharyono
Dahlan Fanani
Fakultas Ilmu Administrasi

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh secara parsial baik langsung maupun
tidak langsung dari variabel citra merek yang terdiri dari citra perusahaan, citra pemakai dan citra produk
terhadap minat beli dan keputusan pembelian mie instan Indomie pada mahasiswa yang menghuni Mahad
Sunan Ampel Al-Aly UIN Malang tahun angkatan 2012/2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian penjelasan (explanatory research). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan
menyebar kuesioner kepada mahasiswa yang menghuni Mahad Sunan Ampel Al-Aly UIN Malang tahun
angkatan 2012/2013 yang mengkonsumsi mie instan Indomie sebanyak 102 responden, dengan teknik
pengambilan sampel yaitu Accidental Sampling. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
citra merek yang terdiri dari Citra Pembuat (X1), Citra Pemakai (X2), dan Variabel Citra Produk (X3)
mempunyai pengaruh positif terhadap variabel Minat Beli (Z) dan keputusan Pembelian (Y). Hal ini dapat
dijadikan sebagai bentuk informasi bagi PT.Indofood untuk dapat memelihara dan mengembangkan citra
merek yang telah dibangun sejak dulu, karena dengan adanya citra merek yang positif maka konsumen akan
lebih meningkatkan minat beli yang juga disertai dengan tindakan pembelian terhadap mie instan Indomie
secara berkesinambungan, bahkan dapat menumbuhkan loyalitas konsumen terhadap produk mie instan
Indomie.

Kata kunci : citra pembuat, citra pemakai, citra produk

PENDAHULUAN berkembang dari waktu ke waktu, kemajuan


Strategi untuk dapat memenangi pasar salah teknologi dan informasi telah membawa dampak
satunya adalah dengan menggunakan strategi besar bagi perubahaan gaya hidup. Gaya hidup
merek. Merek merupakan salah satu faktor modern yang cenderung praktis menuntut orang
penting dalam pemasaran karena kegiatan melakukan pekerjaan dengan cara yang cepat serta
memperkenalkan dan menawarkan produk atau mudah. Hal ini berlaku juga dalam hal makanan
jasa tidak terlepas dari merek yang tertera pada terutama makanan cepat saji.
produk tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Salah satu produk makanan cepat saji yang
merek menjadi pembeda antara produk satu telah mempunyai citra merek yang kuat dalam
dengan produk lainnya, oleh karena itu benak konsumen adalah produk mie instan merek
pengelolaan merek pada suatu produk harus Indomie yang diproduksi oleh salah satu produsen
dilakukan. Mengelola merek merupakan makanan terbesar di Indonesia yaitu PT. Indofood
menciptakan suatu asosiasi terhadap merek Sukses Makmur Tbk. Penelitian ini mengambil
tersebut sehingga sebuah produk atau merek dapat produk Mie instan merek Indomie karena
menancap di benak konsumen dengan citra positif. merupakan produk makanan cepat saji yang
Citra merek yang baik merupakan salah satu banyak diminati masyarakat karena rasa, harga
aset bagi perusahaan, karena citra merek tersebut dan kualitasnya sesuai dengan kebutuhan
mempunyai suatu dampak pada setiap persepsi masyarakat. Begitu kuatnya citra merek Indomie
konsumen, di mana masyarakat akan mempunyai di pasar sehingga sebagian masyarakat
kesan positif terhadap merek tersebut. Hal ini juga menganggap mayoritas mie instan itu adalah
merupakan upaya agar produk atau merek Indomie (Top of Mind).
memiliki posisi yang strategis di pasar, memiliki Tahap kecenderungan responden untuk
daur hidup produk-merek yang lebih panjang, dan bertindak sebelum keputusan membeli benar-
dapat bersaing lebih kuat di pasar. Kebutuhan benar dilaksanakan disebut dengan minat beli.
konsumen yang semakin tidak terbatas Menurut Schiffman dan Kanuk (2000: 206), minat
1
beli adalah suatu bentuk pikiran yang nyata dari menentukan produk yang akan dikonsumsinya
refleksi rencana pembeli untuk membeli beberapa berdasarkan berbagai pertimbangan serta
unit dalam jumlah tertentu dari beberapa merek menimbulkan kesetiaan terhadap suatu merek.
yang tersedia dalam periode waktu tertentu. American Marketing Association dalam
Adapun indikator dari minat beli sebagai berikut : Kotler (2002:460), menjelaskan merek adalah
Ketertarikan (interest) yang menunjukkan nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau
adanya pemusatan perhatian dan perasaan kombinasi dari hal-hal tersebut, yang
senang. dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau
Keinginan (desire) ditunjukkan dengan adanya jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan
dorongan untuk ingin memiliki. untuk membedakannya dari produk pesaing.
Keyakinan (conviction) ditunjukkan dengan Surachman (2008:3) dan Rangkuti (2004:3-4)
adanya perasaan percaya diri individu menyatakan bahwa pengertian merek terbagi
terhadap kualitas, daya guna dan keuntungan dalam enam tingkatan, antara lain :
dari produk yang akan dibeli. 1. Atribut
Minat beli konsumen untuk membeli dapat Yaitu merek mengingatkan pada atribut-atribut
muncul akibat dari adanya rangsangan (stimulus) tertentu. Setiap merek memiliki atribut, dan
yang ditawarkan oleh perusahaan. Masing-masing atribut ini perlu dikelola dan diciptakan agar
stimulus tersebut dirancang untuk menghasilkan pelanggan dapat mengetahui dengan pasti
tindakan membeli dari konsumen. atribut-atribut apa saja yang terkandung dalam
Penelitian ini dilakukan di Mahad (asrama) suatu merek.
Sunan Ampel Al-Aly UIN Malang yang 2. Manfaat
mengfokuskan pada mahasiswa angkatan Yaitu suatu merek lebih dari serangkaian
2012/2013 yang menghuni asrama tersebut juga atribut, konsumen tidak membeli atribut tetapi
mengkonsumsi mie instan merek Indomie. mereka membeli manfaat. Produsen harus
Mahasiswa penghuni Mahad Sunan Ampel Al- dapat mmenerjemahkan atribut menjadi
Aly UIN Malang tahun angkatan 2012/2013 yang manfaat fungsional maupun manfaat
merupakan mahasiswa baru tahun ajaran emosional.
2012/2013 yang harus tinggal di Mahad (asrama) 3. Nilai
dianggap sebagai konsumen potensial untuk Yaitu merek menyatakan sesuatu tentang nilai
dijadikan subjek penelitian. produk, nilai produsen atau pemegang merek,
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan nilai pelanggan. Merek yang memiliki nilai
pengaruh variabel citra pembuat (X1) terhadap tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai
variabel minat beli konsumen (Z), untuk merek yang berkelas, sehingga dapat
menjelaskan pengaruh variabel citra pemakai (X2) mencerminkan siapa pengguna merek tersebut.
terhadap variabel minat beli konsumen (Z), untuk 4. Budaya
menjelaskan pengaruh variabel citra produk (X3) Yaitu merek berperan mewakili budaya
terhadap variabel minat beli konsumen (Z), untuk tertentu.
menjelaskan pengaruh variabel minat beli 5. Kepribadian
konsumen (Z) terhadap variabel keputusan Yaitu merek mencerminkan kepribadian.
pembelian konsumen (Y), untuk menjelaskan Diharapkan dengan menggunakan merek,
pengaruh variabel citra pembuat (X1) terhadap kepribadian si pengguna akan tercermin
variabel keputusan pembelian konsumen (Y), bersamaan dengan penggunaan merek tersebut.
untuk menjelaskan pengaruh variabel citra 6. Pemakai
pemakai (X2) terhadap variabel keputusan
Yaitu merek dapat menunjukkan jenis
pembelian konsumen (Y), dan untuk menjelaskan
konsumen yang membeli atau menggunakan
pengaruh variabel citra produk (X3) terhadap
produk tersebut.
variabel keputusan pembelian konsumen (Y).
Pengertian merek bukan sekedar sesuatu
KAJIAN PUSTAKA
yang dapat menampilkan nilai fungsionalnya,
Merek
melainkan juga dapat memberikan nilai tertentu
Merek merupakan salah satu atribut yang
dalam lubuk hati atau benak konsumen. Jika suatu
penting dari sebuah produk yang penggunaannya
perusahaan memperlakukan merek hanya sebagai
pada saat ini sudah meluas. Dengan adanya merek
nama, maka perusahaan tersebut tidak melihat
yang membuat produk satu beda dengan yang lain
tujuan merek yang sebenarnya. Tantangan dalam
diharapkan akan memudahkan konsumen dalam
2
pemberian merek adalah mengembangkan satu Schiffman & Kanuk (2007:201) mengatakan
kumpulan makna yang mendalam untuk merek bahwa minat merupakan salah satu aspek
tersebut. psikologis yang memiliki pengaruh cukup besar
terhadap sikap perilaku. Minat beli dapat diartikan
Citra Merek sebagai suatu sikap senang terhadap suatu objek
Citra merek dapat dianggap sebagai jenis yang membuat individu berusaha untuk
asosiasi yang muncul dalam benak konsumen mendapatkan objek tersebut dengan cara
ketika mengingat suatu merek tertentu. Asosiasi membayarnya dengan uang atau pengorbanan.
tersebut secara sederhana dapat muncul dalam Selain itu, minat beli juga dapat diartikan sebagai
bentuk pemikiran atau citra tertentu yang suatu bentuk pikiran yang nyata dari refleksi
dikaitkan dengan suatu merek, sama halnya ketika rencana pembeli untuk membeli beberapa unit
kita berpikir tentang orang lain. Asosiasi ini dapat dalam jumlah tertentu dari beberapa merek yang
dikonseptualisasi berdasarkan jenis, dukungan, tersedia dalam periode waktu tertentu, Schiffman
kekuatan dan keunikan. dan Kanuk (2007: 206). Dalam proses pembelian,
Keller dalam Ferrinadewi (2008:165) minat beli konsumen ini berkaitan erat dengan
mengatakan bahwa citra merek adalah persepsi motif yang dimilikinya untuk memakai ataupun
tentang merek yang merupakan refleksi memori membeli produk tertentu.
konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut. Mehta (1994:66) mengatakan bahwa minat
Bagi perusahaan citra berarti persepsi masyarakat beli didefinisikan sebagai kecenderungan
terhadap jati diri perusahaan. Persepsi ini konsumen untuk membeli suatu merek (brand)
didasarkan pada apa yang masyarakat ketahui atau atau mengambil tindakan yang berhubungan
kira tentang perusahaan yang bersangkutan. Oleh dengan pembelian yang diukur dengan tingkat
karena itulah perusahaan yang sama belum tentu kemungkinan konsumen melakukan suatu
memiliki citra yang sama pula dihadapan orang. pembelian. Minat beli diperoleh dari suatu proses
Citra merek mempresentasikan keseluruhan belajar dan proses pemikiran yang yang
persepsi dari suatu merek dan dibentuk dari membentuk suatu persepsi. Minat beli ini
informasi dan pengalaman masa lalu terhadap menciptakan suatu motivasi yang terus terekam
merek itu. Rangkuti (2004c:244) mendefinisikan dalam benaknya dan menjadi suatu keinginan
citra merek sebagai sekumpulan asosiasi yang yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika
terbentuk dan melekat dibenak konsumen. Citra seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya
terhadap merek berhubungan sikap yang berupa akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam
keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. benaknya itu.
Konsumen yang biasa menggunakan merek Stigler dalam Cobb-Walgren (1995)
tertentu dan cenderung mempunyai konsistensi menyatakan bahwa suatu merek yang dikenal oleh
terhadap citra merek, hal ini disebut kepribadian pembeli akan menimbulkan minatnya untuk
merek (brand personality). Dari beberapa mengambil keputusan pembelian. Dampak dari
pengertian di atas, dapat diketahui bahwa citra simbol suatu produk memberikan arti di dalam
merek merupakan sekumpulan asosiasi yang pengambilan keputusan konsumen sebab simbol
dipersepsikan oleh konsumen terhadap merek dan image merupakan hal penting dalam
tertentu. periklanan dan mempunyai pengaruh dalam minat
untuk membeli. Berdasarkan penelitian yang
Minat Beli dilakukan oleh Peyrot dan Van Doren (1994),
Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif
konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh antara sikap terhadap merek dan terhadap minat
banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, beli konsumen. Sikap terhadap merek diawali oleh
baik berupa rangsangan pemasaran maupun proses kognitif yang bekerja terhadap rangsangan.
rangsangan dari lingkungannya. Rangsangan kemudian akan mempengaruhi minat beli
tersebut kemudian diproses dalam diri sesuai konsumen terhadap produk yang ditawarkan.
dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya Assael (2001: 82) berpendapat bahwa sikap
diambil keputusan pembelian. Karakteristik terhadap merek yaitu merupakan pernyataan
pribadi konsumen yang dipergunakan untuk mental yang menilai positif atau negatif, bagus
memproses rangsangan tersebut sangat komplek, tidak bagus, suka tidak suka suatu produk.
dan salah satunya adalah motivasi konsumen
untuk membeli. Keputusan Pembelian Konsumen

3
Amirullah (2002:62) Keputusan pembelian 4. Terdapat pengaruh yang signifikan pada
dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana variabel minat beli konsumen (Z) terhadap
konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai variabel keputusan pembelian konsumen (Y).
alternatif pilihan dan memilih salah satu atau lebih 5. Terdapat pengaruh yang signifikan pada
alternatif yang diperlukan berdasarkan variabel citra pembuat (X1) terhadap variabel
pertimbangan-pertimbangan tertentu. Keputusan keputusan pembelian konsumen (Y).
pembelian yang dilakukan oleh konsumen 6. Terdapat pengaruh yang signifikan pada
menggambarkan seberapa jauh tingkat pengaruh variabel citra pemakai (X2) terhadap variabel
usaha pemasaran yang dilakukan terhadap suatu keputusan pembelian konsumen (Y).
produk sehingga pemasar harus mengetahui 7. Terdapat pengaruh yang signifikan pada
perilaku konsumen dalam hal menentukan variabel citra produk (X3) terhadap variabel
keputusan pembeliannya. keputusan pembelian konsumen (Y).
Terlihat bahwa keputusan pembelian
merupakan kegiatan individu yang secara METODE
langsung terlibat dalam pengambilan keputusan Jenis penelitian yang digunakan dalam
untuk melakukan pembelian terhadap produk penelitian ini adalah penelitian penjelasan
yang ditawarkan oleh penjual. Swasta dan (explanatory research) dengan pendekatan
Handoko (2011:99-102), di dalam memahami kuantitatif. Penelitian penjelasan adalah penelitian
perilaku konsumen untuk memenuhi yang menyoroti hubungan antara variabel-variabel
kebutuhannya, dapat dikemukakan dua model penelitian dan menguji hipotesis yang telah
proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen, dirumuskan sebelumnya. Walaupun uraiannya
yaitu: juga mengandung deskripsi, tetapi sebagai
Model Fenomologis, model perilaku konsumen penelitian rasional fokusnya terletak pada
ini berusaha memprodusir perasaan-perasaan penjelasan hubungan-hubungan antara variabel.
mental dan emosional yang dialami konsumen Penelitian ini digunakan untuk menjelaskan
dalam memecahkan masalah pembelian yang pengaruh citra merek terhadap minat beli dan
sesungguhnya. Fenomologis mempunyai arti keputusan pembelian.
bahwa fenomena yang diperlihatkan adalah Setelah data dikumpulkan, maka langkah
fenomena (proses pembelian) yang ditinjau selanjutnya adalah menganalisis data tersebut
dari sudut pandang konsumen. Untuk sesuai dengan metode yang ada, agar data mentah
mengembangkan model fenomologis, peneliti tersebut dapat dipahami sekaligus menjawab
harus menanyakan kembali kepada konsumen permasalahan yang dikemukakan selanjutnya.
urutan-urutan pikiran (keadaan neural) dan Sesuai dengan perumusan masalah yang telah
perasaan (keadaan mental) yang terjadi dalam dikemukakan maka dalam analisis penelitian ini
dirinya mulai saat ia merasakan kebutuhan digunakan :
akan sesuatu produk, sampai pada saat setelah 1. Analisis Deskriptif
ia menggunakan produk tersebut. Analisis deskriptif digunakan untuk
Model Logis, model perilaku konsumen ini memberikan uraian dan penafsiran terhadap
berusaha menggambarkan sturktur dan karakteristik lokasi penelitian, responden yang
tahapan-tahapan keputusan yang diambil diteliti dan distribusi item dari masing-masing
konsumen, mengenai (a) jenis, bentuk, modal variabel penelitian. Data yang telah
dan jumlah yang akan dibeli, (b) tempat dan dikumpulkan kemudian diedit dan
saat pembelian, (c) harga dan cara pembayaran. ditabulasikan ke dalam tabel, setelah itu
dilakukan pembahasan secara deskriptif
HIPOTESIS dengan pemberian angka baik dalam
1. Terdapat pengaruh yang signifikan pada responden maupun dalam angka persentase.
variabel citra pembuat (X1) terhadap variabel 2. Analisis Jalur (Path Analysis)
minat beli konsumen (Z). Path analysis digunakan untuk menganalisis
2. Terdapat pengaruh yang signifikan pada pola hubungan antar variabel dengan tujuan
variabel citra pemakai (X2) terhadap variabel untuk mengetahui pengaruh langsung maupun
minat beli konsumen (Z). tidak langsung. David Garson dalam Sarwono
3. Terdapat pengaruh yang signifikan pada (2007:1) menjelaskan bahwa analisis jalur
variabel citra produk (X3) terhadap variabel adalah model perluasan yang digunakan untuk
minat beli konsumen (Z). menguji keselarasan matriks kolerasi dengan
dua model hubungan sebab akibat yang
4
dibandingkan oleh peneliti. Modelnya
digambarkan dalam bentuk lingkaran Citra
dan HASIL DAN PEMBAHASAN
panah dimana anak panah Pembuat
tunggal Analisis Jalur (Path Analysis)
4
menunjukkan sebagai penyebab. Pembobotan(X1) Pengembangan Model Teoritis.
regresi diprediksikan dalam suatu model yang 1 Berdasarkan hubungan antar variabel, secara
dibandingkan dengan matriks kolerasi yang 11 teoritis dibuat model dalam bentukStruktur diagram jalur
Keputusan
2 7
diobservasi untuk variabel dan dilakukan
Citrajuga pada gambar
Minat 1.
Beli Selanjutnya, berdasarkan gambar
Pembelian
perhitungan uji keselarasan statistik.Pemakai
Analisis 1, dapat pula (Z)dinyatakan dalam bentuk persamaan
(Y)
ini digunakan untuk mengetahui besarnya (X2) sebagai berikut: 6
pengaruh citra merek terhadap minat beli dan 1. ZMinat beli = 1 X1 + 2 X2 + 2 X3 + 1
3
keputusan pembelian konsumen. 2. ZKeputusan Pembelian = 4 X1 + 5 X2 + 6 X3 +
Citra Produk 7 Z + 2
(X3) 5

Sumber : Data Primer Diolah


Gambar 1. Diagram Jalur dari Model Teoritis Penelitian

Perhitungan Koefisien Jalur dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel


Perhitungan koefisien path pada penelitian bebas yang diteliti.
ini menggunakan analisis regresi standardize
dengan melihat pengaruh parsial pada masing- Tabel 1. Hasil Analisis Path X1, X2 dan X3 terhadap Z
masing persamaan. Metode yang digunakan Variabel Beta t Sig t Keterangan
adalah ordinary least square (OLS) yaitu metode X1-Z 0,266 2,877 0,005 Signifikan
kuadrat terkecil dihitung dengan menggunakan X2-Z 0,294 2,873 0,005 Signifikan
software SPSS versi 15.0 : X3-Z 0,295 2,504 0,014 Signifikan
ttabel = 1,983
Pengaruh X1 , X2 dan X3 Terhadap Z R Square = 0,575
Hasil uji regresi standardize ditunjukkan tabel 1. Sumber : Data diolah.
Dari tabel 1 di atas dapat disimpulkan bahwa :
a) Dari nilai R Square menunjukkan nilai sebesar b) Persamaan regresi standardize yang terbentuk:
0,575 atau 57,5%. Artinya bahwa Minat beli ZZ = 0,266 ZX1 + 0,294 ZX2 + 0,295 ZX3
(Z) dipengaruhi sebesar 57,5% oleh Citra c) Dari nilai thitung menunjukkan bahwa :
Pembuat (X1), Citra Pemakai (X2), dan Citra 1. Variabel Citra Pembuat (X1) memiliki nilai
Produk (X3). Sedangkan sisanya sebesar 42,5% thitung sebesar 2,877 dengan probabilitas
sebesar 0,005. Karena |thitung| > ttabel (2,877 >
2. 1,983) atau sig t < 5% (0,005 < 0,05) maka variabel X2 (Citra Pemakai) berpengaruh
variabel X1 (Citra Pembuat) berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli (Z).
signifikan terhadap Minat Beli (Z). 4. Variabel Citra Produk (X3) memiliki nilai
3. Variabel Citra Pemakai (X2) memiliki nilai thitung sebesar 2,504 dengan
thitung sebesar 2,873 dengan probabilitas probabilitas sebesar 0,014. Karena |thitung| >
sebesar 0,005. Karena |thitung| > ttabel (2,873 > ttabel (2,504 > 1,983) atau sig t < 5% (0,014 <
1,983) atau sig t < 5% (0,005 < 0,05) maka 0,05) maka variabel X3 (Citra Produk)

5
berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli sebesar 0,044. Karena |thitung| > ttabel (2,037 >
(Z). 1,983) atau sig t < 5% (0,044 < 0,05) maka
variabel X3 (Citra Produk) berpengaruh
Pengaruh X1, X2 , X3 dan Z Terhadap Y signifikan terhadap Keputusan Pembelian
Hasil uji regresi standardize ditunjukkan tabel 19 (Y).
di bawah ini: Variabel Minat Beli (Z) memiliki nilai t hitung
sebesar 6,176 dengan probabilitas sebesar
0,000. Karena |thitung| > ttabel (6,176 > 1,983)
Tabel 2 Hasil Analisis Path X1, X2 , X3 dan Z Terhadap Y atau sig t < 5% (0,000 < 0,05) maka variabel
Variabel Beta t Sig t Keterangan Z (Minat Beli) berpengaruh signifikan
Tidak
X1-Y 0,045 0,571 0,570
Signifikan
terhadap Keputusan Pembelian (Y).
X2-Y 0,177 2,027 0,045 Signifikan
X3-Y 0,204 2,037 0,044 Signifikan Interpretasi Path Analysis
Z-Y 0,513 6,176 0,000 Signifikan Dari kedua persamaan yang telah dijelaskan
ttabel = 1,983 di atas, maka diperoleh hasil analisis jalur (path
R Square = 0,715 analysis) secara keseluruhan yang menjelaskan
Sumber : Data diolah. pengaruh citra merek terhadap minat beli dan
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa : keputusan pembelian terlihat pada gambar 6.
a) Dari nilai R Square menunjukkan nilai sebesar Dari gambar tersebut dan penjelasan pada paparan
0,715 atau 71,2%. Artinya bahwa Keputusan sebelumnya dilakukan pengujian Goodness of Fit
Pembelian (Y) dipengaruhi sebesar 71,5% oleh model menggunakan koefisien determinasi total.
Citra Pembuat (X1), Citra Pemakai (X2), Citra Total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh
Produk (X3) dan Minat Beli (Z). Sedangkan
model diukur dengan rumus:
sisanya sebesar 28,8% dipengaruhi oleh
variabel lain di luar variabel bebas yang diteliti. R2m = 1 P2e1 P2e2.P2ep
b) Persamaan regresi standardize yang terbentuk : Dimana:
ZY = 0,045ZX1 + 0,177ZX2 + 0,204ZX3 + P2e1 = 1 R21
0,513ZZ P2e2 = 1 R22
c) Dari nilai thitung menunjukkan bahwa : Dimana R21 adalah R square untuk persamaan 1
Variabel Citra Pembuat (X1) memiliki nilai yaitu sebesar 0,575, R22 adalah R square untuk
thitung sebesar 0,571 dengan probabilitas persamaan 2 yaitu sebesar 0,715:
sebesar 0,570. Karena |thitung| < ttabel (0,571 < P2e1 = 1 0,575 = 0,425
1,983) atau sig t > 5% (0,571 > 0,05) maka P2e2 = 1 0,715 = 0,285
variabel X1 (Citra Pembuat) tidak
Sehingga diperoleh koefisien determinasi total
berpengaruh signifikan terhadap Keputusan
Pembelian (Y). adalah sebagai berikut:
Variabel Citra Produk (X3) memiliki nilai R2m = 1 (0,425 x 0,285) = 0,8788 atau 87,9%.
thitung sebesar 2,037 dengan probabilitas

Citra Pembuat
(X1) 4=0,045
1=0,266

2=0,294 7=0,513 Struktur Keputusan


Citra Pemakai Minat Beli Pembelian
(X2) (Z) (Y)

6=0,204
3=0,295
Citra Produk
(X3) 5=0,177

6
Sumber : Data Primer Diolah
Gambar 2 Interpretasi Diagram Jalur Secara Keseluruhan

Hasil perhitungan R2m mengindikasikan melalui Minat Beli (Z), diperoleh dari hasil kali
keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model pengaruh langsung antara Citra Pemakai (X2)
tersebut adalah sebesar 87,9% atau dengan kata terhadap Minat Beli (Z) dan pengaruh langsung
lain informasi yang terkandung dalam data 87,9% antara Minat Beli (Z) terhadap Keputusan
dapat dijelaskan oleh model path tersebut. Pembelian (Y), sehingga pengaruh tidak langsung
Sedangkan 12,1% keragaman sisanya dijelaskan sebesar 0,294 x 0,513 = 0,150822. Karena
oleh variabel lain (yang belum terdapat di dalam pengaruh langsung antara Citra Pemakai (X2)
model). terhadap Minat Beli (Z) dan pengaruh langsung
Secara keseluruhan, model pada penelitian antara Minat Beli (Z) terhadap Keputusan
ini terbagi atas 7 pengaruh langsung, dan 3 Pembelian (Y) signifikan, maka pengaruh tidak
pengaruh tidak langsung. Dalam penelitian ini langsung antara Citra Pemakai (X2) terhadap
menghasilkan pengujian pengaruh langsung dan Keputusan Pembelian (Y) melalui Minat Beli (Z)
pengaruh tidak langsung yang dapat dilihat pada juga signifikan.
tabel 3 dan 4. Pengaruh tidak langsung antara Citra
Produk (X3) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Tabel 3 Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Langsung melalui Minat Beli (Z), diperoleh dari hasil kali
Variabel Variabel pengaruh langsung antara Citra Produk (X3)
Path p-value Keterangan terhadap Minat Beli (Z) dan pengaruh langsung
Bebas Terikat
X1 Z 0,266 0,005 Signifikan antara Minat Beli (Z) terhadap Keputusan
X2 Z 0,294 0, 005 Signifikan Pembelian (Y), sehingga pengaruh tidak langsung
X3 Z 0,295 0,014 Signifikan sebesar 0,295 x 0,513 = 0,151335. Karena
X1 Y 0,045 0,570 Tidak Signifikan pengaruh langsung antara Citra Produk (X3)
X2 Y 0,177 0,045 Signifikan terhadap Minat Beli (Z) dan pengaruh langsung
X3 Y 0,204 0,044 Signifikan antara Minat Beli (Z) terhadap Keputusan
Z Y 0,513 0,000 Signifikan Pembelian (Y) signifikan, maka pengaruh tidak
Sumber : Data diolah. langsung antara Citra Produk (X3) terhadap
Keputusan Pembelian (Y) melalui Minat Beli (Z)
Tabel 4 Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Tidak juga signifikan.
Langsung
Variabel Variabel Variabel Pembahasan
Path Ket
Bebas Perantara Terikat Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat
X1 Z Y 0,136458 Signifikan diketahui bahwa citra merek akan mempengaruhi
X2 Z Y 0,150822 Signifikan tingkat minat beli dan keputusan pembelian
X3 Z Y 0,151335 Signifikan konsumen. Hal ini terlihat dari hasil analisis jalur
Sumber : Data diolah. (path analysis) di mana variabel citra merek (X)
Pengaruh tidak langsung antara Citra mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat
Pembuat (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y) beli konsumen (Z) dan keputusan pembelian atas
melalui Minat Beli (Z), diperoleh dari hasil kali produk mie instan Indomie. Adanya citra merek
pengaruh langsung antara Citra Pembuat (X1) positif dari produk mie instan Indomie, maka
terhadap Minat Beli (Z) dan pengaruh langsung konsumen semakin percaya dan yakin terhadap
antara Minat Beli (Z) terhadap Struktur Keputusan produk tersebut.
Pembelian (Y), sehingga pengaruh tidak langsung Penelitian terdahulu juga menjelaskan
sebesar 0,266 x 0,513 = 0,136458. Karena bahwa citra merek merupakan faktor yang perlu
pengaruh langsung antara Citra Pembuat (X1) diperhatikan oleh pihak perusahaan dalam
terhadap Minat Beli (Z) dan pengaruh langsung menggaet pelanggan, karena citra merek adalah
antara Minat Beli (Z) terhadap Struktur Keputusan sejumlah gambaran, kesan, dan keyakinan yang
Pembelian (Y) signifikan, maka pengaruh tidak dimiliki oleh konsumen terhadap produk tertentu.
langsung antara Citra Pembuat (X1) terhadap Semakin suatu merek memiliki citra positif di
Keputusan Pembelian (Y) melalui Minat Beli (Z) benak konsumen, maka semakin percaya pula
juga signifikan. konsumen terhadap produk tersebut. Hal ini akan
Pengaruh tidak langsung antara Citra menumbuhkan minat beli konsumen yang selaras
Pemakai (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) dengan dilakukannya keputusan pembelian atas
7
suatu produk tertentu, bahkan dari sini lah akan Citra produk merupakan sekumpulan
menumbuhkan pula loyalitas konsumen terhadap asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap
suatu merek tertentu. Oleh karena itu, perhatian produk atau jasa tertentu. Langkah yang dilakukan
terhadap citra merek adalah faktor penting yang PT.Indofood dalam membangun citra merek yang
harus dilakukan oleh perusahaan. Citra merek dari positif dan tertancap kuat dalam benak konsumen,
produk mie instan Indomie ini mengandung tiga juga dengan upaya pengembangan dari produk
komponen variabel, yaitu variabel citra mie instan Indomie itu sendiri. Produk mie instan
perusahaan, citra pemakai, dan citra produk itu Indomie harus mampu memberikan Atribut
sendiri. Sekumpulan komponen ini akan menjadi produk yang inovatif, seperti Desain kemasan
dasar dalam mempengaruhi minat beli konsumen yang menarik, Kemasan yang bersifat informatif,
dan pengambilan keputusan pembelian. Adanya berbagai varian rasa yang memuaskan
Citra perusahaan merupakan sekumpulan konsumen. Produk mie instan Indomie juga harus
asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap mampu memberikan Manfaat bagi konsumen,
perusahaan yang membuat suatu produk atau jasa seperti Kemudahan menjumpai mie Indomie di
tertentu. Dalam meningkatkan kredibilitas berbagai toko makanan, Harga terjangkau juga
perusahaan dan jaringan perusahaan, maka mampu bersaing dengan produk lain, Komposisi
PT.Indofood harus menjaga Kepopuleran dan yang memenuhi standar kadar gizi, dan Memberi
nama besar perusahaan, Keinovatifan dalam kepuasan karena kelezatannya. Penggunaan dari
produksi mie instan Indomie, Penampilan iklan produk mie instan Indomie juga harus mampu
yang menarik dan inovatif, Pemberian jaminan menggambarkan bahwa mie indomie Sebagai
kesejahteraan terhadap pegawai, peningkatan makanan pengganti di berbagai keadaan, Praktis
Pemberian layanan terbaik bagi konsumen, dalam penyajian, juga Dapat dikonsumsi sesuai
Jaminan perlindungan terhadap konsumen, kebutuhan. Jaminan kualitas dari produk mie
Penggunaan sistem distribusi secara menyeluruh, Indomie juga harus mampu menjelaskan bahwa
pengembangan pangsa pasar secara terorganisir, Jaminan kualitas mie Indomie sudah lulus uji,
penyebaran agen perusahaan di berbagai daerah, Terbuat dari bahan-bahan pilihan, Memiliki khas
dan menjalin kerjasama secara integrasi dengan cita rasa di lidah konsumen.
berbagai perusahaan. Hal ini akan mendorong Penjelasan di atas menggambarkan bahwa
tumbuhnya minat beli konsumen untuk melakukan Ketertarikan, Keinginan, dan Keyakinan (Minat
keputusan pembelian karena adanya citra postif Beli) konsumen sangat dipengaruhi oleh citra
dari PT.Indofood. merek dan yang akan memunculkan adanya suatu
Citra pemakai merupakan sekumpulan tindakan pengambilan keputusan berupa
asosiasi yang dipersepsikan terhadap pemakai pembelian. Dalam melakukan pembelian
yang menggunakan suatu barang atau jasa. Selain konsumen sangat mempertimbangkan Keputusan
upaya dari peningakatan PT.Indofood sendiri, juga tentang jenis produk, Keputusan tentang
harus memperhatikan karakteristik pemakai penjualnya, Keputusan tentang jumlah produk,
(pengkonsumsinya). Karakteristik tersebut dilihat dan Keputusan tentang waktu pembelian. Jadi
dari pemakai/pelanggan itu sendiri, gaya pengaruh citra merek terhadap minat beli dan
hidup/kepribadian, dan kelas sosial yang keputusan pembelian terbukti signifikan.
menyatakan bahwa Mie instan Indomie mengerti
kebutuhan masyarakat, Dikonsumsi oleh berbagai KESIMPULAN DAN SARAN
kalangan umur, Dikonsumsi oleh berbagai Kesimpulan
kalangan pekerjaan, Dikonsumsi karena efisiensi Variabel Citra Pembuat (X1) memiliki nilai
waktu dan praktis, Produk massa yang mampu thitung sebesar 2,877 dengan probabilitas sebesar
memenuhi keinginan pasar, Dikonsumsi oleh 0,005. Karena |thitung| > ttabel (2,877 > 1,983) atau sig
berbagai kalangan kelas sosial, Terjangkau bagi t < 5% (0,005 < 0,05) menunjukkan bahwa
semua elemen masyarakat, dan juga Sebagai variabel citra pembuat berpengaruh positif dan
makanan pengganti di berbagai situasi. Hal ini signifikan terhadap Minat Beli (Z) konsumen.
pula akan mendorong tumbuhnya minat beli Hasil pengujian menjelaskan bahwa variabel citra
konsumen untuk melakukan keputusan pembelian pembuat dalam penelitian ini ditinjau dari sisi
karena perusahaan mampu mengidentifikasi kredibilitas perusahaan dan jaringan perusahaan
karateristik konsumen yang kemudian kan yang luas dari PT.Indofood yang dapat menarik
menghasilkan langkah selanjutnya untuk konsumen sebanyak-banyaknya.
menggaet pelanggan. Variabel Citra Pemakai (X2) memiliki nilai
thitung sebesar 2,873 dengan probabilitas sebesar
8
0,005. Karena |thitung| > ttabel (2,873 > 1,983) atau sig positif dan signifikan terhadap Struktur Keputusan
t < 5% (0,005 < 0,05) menunjukkan bahwa Pembelian (Y). Hasil pengujian menjelaskan
variabel citra pemakai berpengaruh positif dan bahwa variabel minat beli ditinjau dari sisi
signifikan terhadap Minat Beli (Z) konsumen. ketertarikan, keinginan, dan keyakinan konsumen
Hasil pengujian menjelaskan bahwa variabel citra terhadap mie instan Indomie.
pemakai dalam penelitian ini ditinjau dari sisi Variabel citra pembuat (X1) memiliki
persepsi tentang pemakai itu sendiri, gaya pengaruh tidak langsung dan signifikan terhadap
hidup/kepribadian, dan kelas sosial. variabel struktur keputusan pembelian (Y) melalui
Variabel Citra Produk (X3) memiliki nilai variabel minat beli (Z). Besarnya nilai variabel
thitung sebesar 2,504 dengan probabilitas sebesar Citra Pembuat (X1) terhadap minat beli (Z) adalah
0,014. Karena |thitung| > ttabel (2,504 > 1,983) atau sig 0,266, dikali dengan besarnya nilai Citra Pembuat
t < 5% (0,014 < 0,05) menunjukkan adanya (X1) terhadap Struktur Keputusan Pembelian (Y)
berpengaruh yang positif dan signifikan terhadap adalah 0,513, sehingga pengaruh tidak langsung
Minat Beli (Z) konsumen. Hasil pengujian variabel citra pembuat (X1) terhadap variabel
menjelaskan bahwa variabel citra produk dalam struktur keputusan pembelian (Y) melalui variabel
penelitian ini ditinjau dari sisi atribut produk mie minat beli (Z) sebesar 0,136458.
instan Indomie, manfaat mie instan Indomie bagi Variabel Citra Pemakai (X2) memiliki
konsumen, penggunaan serta jaminan kualitas mie pengaruh tidak langsung dan signifikan terhadap
instan Indomie. variabel struktur keputusan pembelian (Y) melalui
Variabel Citra Pembuat (X1) memiliki nilai variabel minat beli (Z). Besarnya nilai variabel
thitung sebesar 0,571 dengan probabilitas sebesar Citra Pemakai (X2) terhadap Minat Beli (Z) adalah
0,570. Karena |thitung| < ttabel (0,571 < 1,983) atau sig 0,294, dikali dengan besarnya nilai variabel Minat
t > 5% (0,571 > 0,05) menunjukkan adanya Beli (Z) terhadap Struktur Keputusan Pembelian
pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap (Y) adalah 0,513, sehingga pengaruh tidak
Struktur Keputusan Pembelian (Y). Hasil langsung Variabel Citra Pemakai (X2) terhadap
pengujian menjelaskan bahwa variabel citra variabel struktur keputusan pembelian (Y) melalui
pembuat dalam penelitian ini ditinjau dari sisi variabel minat beli (Z) sebesar 0,150822.
kredibilitas perusahaan dan jaringan perusahaan Variabel Citra Produk (X3) memiliki
yang luas dari PT.Indofood mampu pengaruh tidak langsung dan signifikan terhadap
mempengaruhi konsumen dalam melakukan variabel Struktur Keputusan Pembelian (Y)
keputusan pembelian. melalui variabel minat beli (Z). Besarnya nilai
Variabel Citra Pemakai (X2) ) memiliki nilai variabel Citra Produk (X3) terhadap Minat Beli
thitung sebesar 2,027 dengan probabilitas sebesar (Z) adalah 0,295, dikali dengan besarnya nilai
0,045. Karena |thitung| > ttabel (2,027 > 1,983) atau sig variabel Minat Beli (Z) terhadap Struktur
t < 5% (0,045 < 0,05) menunjukkan adanya Keputusan Pembelian (Y) adalah 0,513, sehingga
pengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur pengaruh tidak langsung Variabel Citra Produk
Keputusan Pembelian (Y). Hasil pengujian (X3) terhadap variabel Struktur Keputusan
menjelaskan bahwa variabel citra pemakai dalam Pembelian (Y) melalui variabel minat beli (Z)
penelitian ini ditinjau dari sisi persepsi tentang sebesar 0,151335.
pemakai itu sendiri, gaya hidup/kepribadian, dan
kelas sosial. Saran
Variabel Citra Produk (X3) memiliki nilai Diharapkan pihak perusahaan dapat terus
thitung sebesar 2,037 dengan probabilitas sebesar berusaha memelihara dan mengembangkan citra
0,044. Karena |thitung| > ttabel (2,037 > 1,983) atau sig merek yang telah dibangun sejak dulu kala, karena
t < 5% (0,044 < 0,05) menunjukkan adanya dengan adanya citra merek yang positif maka
pengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur secara langsung berpengaruh terhadap tingkat
Keputusan Pembelian (Y). Hasil pengujian minat beli dan keputusan pembelian konsumen.
menjelaskan bahwa variabel citra produk ditinjau Perlu adanya upaya untuk memaksimalkan
dari sisi atribut produk mie instan Indomie, layanan konsumen yang dapat menampung
manfaat bagi konsumen, penggunaan serta keluhan maupun masukan dari para pelanggan
jaminan kualitas mie instan Indomie. tentang berbagai hal yang berkaitan dengan PT.
Variabel Minat Beli (Z) memiliki nilai thitung Indofood maupun produk mie instan Indomie.
sebesar 6,176 dengan probabilitas sebesar 0,000. Dengan hal ini nantinya diharapkan PT. Indofood
Karena |thitung| > ttabel (6,176 > 1,983) atau sig t < dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas
5% (0,000 < 0,05) menunjukkan adanya pengaruh
9
serta memberikan pelayanan yang lebih baik lagi Konsumen. Edisi Pertama. Yogyakarta :
sesuai yang diharapkan oleh para pelanggan. BPFE.
Pengembangan jaringan distibusi lebih
dimaksimalkan lagi demi penyebarluasan produk-
produk mie instan Indomie ke berbagai daerah
dengan sistem yang terintegrasi.
Mengingat variabel citra merek, minat beli
dan struktur keputusan pembelian dalam
penelitian ini merupakan hal yang sangat penting
dalam mempengaruhi konsumen diharapkan hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi
peneliti selanjutnya dan juga bisa memberikan
inspirasi dalam mengembangkan variabel lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen. Edisi
Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Assael, Henry, (2001), Consumer behaviour and
Marketing Action, 6 th ed., Thompson, NY.
USA.
CobbWalgren, Cathy J., Cyntia A. Ruble, and
Naveen Donthu, 1995, Brand Equity,
Brand Preference, and Purchase Intent,
Journal of Advertising, XXIV (Fall), 2540.
Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek & Psikologi
Konsumen Implikasi pada Strategi
Pemasaran. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Irawan, Faried Wijaya M. & M.N. Sudjoni. 2001.
Pemasaran prinsip dan Kasus. Edisis 2.
Yogyakarta: BPFE.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran.
Edisi Millenium. Jilid 2. Alih Bahasa:
Hendra Teguh, Ronny & Benjamin Molan.
Jakarta : PT. Prenhallindo.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid
1. Alih Bahasa : Benjamin Molan. Jakarta :
PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Peyrot, Mark. and Doris Van Doren, 1994, Effect
of Class Acrion Suit on Consumer
Repurchase Intentions, The Journal of
Consumer Affairs, Vol.28, No. 2
Rangkuti, Freddy. 2004. The Power of Brands.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sarwono, Jonathan. 2007. Analisis Jalur untuk
Riset Bisnis dengan SPSS. Yogyakarta :
ANDI OFFSET.
Singarimbun, Masri & Sofyan Efendi. 2008.
Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung : ALFABETA.
Surachman S.A. 2008. Dasar-dasar Manajemen
Merek. Edisi Pertama. Bandung :
Bayumedia Publising.
Swastha, Basu dan T. Hani Handoko. 2011.
Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku
10

Você também pode gostar