Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan bagian dari suatu sistem kompleks. Termasuk dalam kategori ini
umumnya terdiri atas zat aktif dan zat bantu yang dibuat menjadi sutu bentuk
yang terikat pada suatu cincin benzen. Fenol C 5H5OH anggota sederhananya
juga dikenal sebagai asam karbonat, dimana senyawa ini dapat merusak
jaringan hewan.
senyawa tertentu, maka dilakukan suatu uji baik secara organoleptik maupun
hanya dibatasi untuk sampel yang termasuk golongan asam atau fenol yang
kemudian setelah diketahui golongannya dilanjutkan dengan pengujian untuk
B. Maksud Percobaan
C. Tujuan Percobaan
D. Prinsip Percobaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Sekitar tahun 1800, banyak kimiawan Prancis, termasuk
sesungguhnya dari asam-asam halida, HCl, HBr, dan HI. Lavoisier-lah yang
memberi nama oksigen dari kata bahasa Yunani yang berarti "pembentuk
asam". Setelah unsur klorin, bromin, dan iodin teridentifikasi dan ketiadaan
oksigen dalam asam-asam halida ditemukan oleh Sir Humphry Davy pada
1995 ).
tahun 1923, Johannes Nicolaus Brnsted dari Denmark dan Martin Lowry
kemudian dikenal dengan nama kedua ilmuwan ini. Definisi yang lebih umum
diajukan oleh Lewis pada tahun yang sama, menjelaskan reaksi asam-basa
hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris),
zuur (bahasa Belanda), atau Sure (bahasa Jerman) yang secara harfiah
berhubungan dengan rasa masam. Dalam kimia, istilah asam memiliki arti
yang lebih khusus. Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam
Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut
dalam air.
2. Brnsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton
dari basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat
paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) dari
suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung
Dalam definisi ini, keasaman suatu senyawa ditentukan oleh kestabilan ion
memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada. Stabilitas basa
yang lebih tinggi. Sistem asam/basa berbeda dengan reaksi redoks; tak ada
1980 ) :
elektrolit.
HA + H2O A- + H3O+
dengan air:
Asam kuat mempunyai nilai Ka yang besar (yaitu,
seluruh asam terurai). Misalnya, nilai Ka untuk asam klorida (HCl) adalah 107.
Asam lemah mempunyai nilai Ka yang kecil (yaitu, sejumlah cukup banyak HA
dan A- terdapat bersama-sama dalam larutan; sejumlah kecil H 3O+ ada dalam
larutan; asam hanya terurai sebagian). Misalnya, nilai Ka untuk asam asetat
adalah 1,8 10-5. Asam kuat mencakup asam halida - HCl, HBr, dan HI.
(Tetapi, asam fluorida, HF, relatif lemah.) Asam-asam okso, yang umumnya
juga cukup kuat; mencakup HNO3, H2SO4, dan HClO4. Kebanyakan asam
membentuk larutan penyangga. Delokalisai juga terjadi pada ion ini. Pada
saat ini, salah satu dari antara elektron bebas dari atom oksigen overlap
Dan sebagai hasil muatan negatif tidak hanya berada pada oksigen tetapi
tersebar ke seluruh molekul. Lalu mengapa fenol lebih lemah daripada asam
etanoik? Pada ion etanoat, delokalisasi terpusat pada daerah antara 2 atom
dengan efektif. Muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion
itu fenol merupakan asam yang sangat lemah. Asam memiliki berbagai
digunakan sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat
yang digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai
enzim pepsin. Asam juga digunakan sebagai katalis; misalnya, asam sulfat
( Day, 1980 ) .
Fenol memiliki -OH terikat pada rantai benzennya.
benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki bau khas. Rumus
kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil (-OH) yang
Kata fenol juga merujuk pada beberapa zat yang memiliki cincin
terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang
asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana
fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya
benzoat dengan proses Raschig, Febol juga dapat diperoleh sebagai hasil
dari oksidasi batu bara. Senyawa golongan fenol dan fenol terhalogenasi
yang telah banyak dipakai antara lain fenol (asam karbolik), kresol, para kloro
kresol dan para kloro xylenol. Golongan ini berdaya aksi dengan cara
denaturasi dalam rentang waktu sekira 10-30 menit dan umum digunakan
dilakukan untuk virus, spora tetapi tidak baik digunakan untuk membunuh
beberapa jenis bakteri gram positif dan ragi. Umum digunakan sebagai dalam
proses desinfeksi di bak mandi, permukaan dan lantai, serta dinding atau
pada eksekusi mati. Penyuntikan ini sering digunakan pada masa Nazi,
Perang Dunia II. Suntikan fenol diberikan pada ribuan orang di kemah-
1980 ).
B. Uraian Bahan
Golongan asam
BM / RM : 180,16 / C9H8O4
Rumus bangun :
----COOH
OCOCH3
asam.
Kelarutan : Agak sukar larut dalam airmudah larut dalam
dalam eter P.
2. Asam asetat
Asam asetat anhidrida (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Asam asetat
Sinonim : Asam asetat
Rumus kimia : (CH3CO)2O
Berat molekul : 102
Kandungan : Tidak kurang dari 95% C4H6O3
Kegunaan : Sebagai sampel
Golongan Fenol
RM / BM : C3H3Cl3O2 / 165,40
dan eter
mula api kecil, kemudian dengan pemanasan yang lebih kuat. Jika ada
dalam tabung dengan api kecil mulai dalam bagian mulut tabung ke
bagian zat. Dipanaskan sampai pijar (merah) dan dalam keadaan pijar
dimasukkan dalam gelas piala yang berisi air dan disaring. Filtrat
larut
Fltrat + CHCl3 + NaNO2 + HCl coklat
I. Filtrat + HNO3 + Pb asetat endapan kuning
Sampel dengan kode .............. mengandung unsur.............
c. Pemeriksaan logam-logam
Dilakukan pengujian sampel yang tertera pada buku VOGEL.
logam.........
(dilakukan blanko
Brom zat yang diperiksa harus sama pelarutnya yang tidak
pemanasan.
b. Alkohol
Zat + asam sulfanilat + NaOH2 + NaOH merah frambos (+
putih
@ Alifatis
Zat + CHCl3 + NaOH dipanaskan bau isonitril
@ Aromatis
Zat + DAB-HCl merah jambu
@ Sulfon
Zat + H2O2 + FeCl3 (didiamkan) + HNO3 + BaCl27Ba(OH)2
endapan putih
h. Inti Benzen
Zat + HNO3 pekat dipanaskan dingin + alkohol + Zn + HCl
METODE KERJA
A. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Batang pengaduk
2. Botol semprot
3. Pipet tetes
4. Plat tetes
5. Rak tabung
6. Sendok tanduk
7. Tabung reaksi
B. Bahan
a. Asam
1. Aquadest
2. Asam Askorbat
3. Asam Borat
4. Asam Salisilat
5. Etanol
6. Fehling A
7. Fehling B
8. FeCl3
9. H2SO4
10. HCl
11. Label
12. Liberman
13. NaOH
b. Fenol
1. Aquadest
2. Etanol
3. Fehling A
4. Fehling B
5. FeCl3
6. H2SO4
7. HCl
8. Label
9. Liberman
10. Mentol
11. NaOH
12. Resorsin
13. Timol
C. Cara Kerja
a. Uji Organoleptis
1. Disiapkan sampel yang akan diamati.
2. Diamati bentuk, warna, bau, rasa, pH kelarutan..
3. Dicatat hasil pengamatan.
b. Uji Kelarutan
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dimasukkan sampel masing-masing kedalam 4 tabung reaksi
3. Ditambahkan Aquadest ke dalam tabung I, HCL sebagai asam ke
dalam tabung II, NaOH sebagai basa ke dalam tabung ke III dan
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Data Pengamatan
a. Asam
1. Uji organoleptis
a. Kode Sampel : Sar
b. Bentuk : Serbuk halus
c. Warna : Putih
d. Bau : Khas
e. Rasa : Tidak berasa
2. Uji kelarutan
a. H2O : Mudah larut
b. Asam (HCl) : Larut
c. Basa (NaOH) : Larut
d. Organik (FeCl3) : Larut
3. Uji pemijaran
a. Warna uap : putih
b. Bau uap : tidak berbau
c. Sifat lelehan : meleleh
d. Sisa pemijaran :
Warna : bening
4. Penentuan Unsur-Unsur
a. Analisis Karbon (C)
Zat dalam cawan porselin dipanaskan perlahan-lahan, mula-
mula api kecil, kemudian dengan pemanasan yang lebih kuat. Jika
1. Uji organoleptis
Warna : Putih
4. Penentuan Unsur-Unsur
a. Analisis Karbon (C)
Zat dalam cawan porselin dipanaskan perlahan-lahan, mula-
mula api kecil, kemudian dengan pemanasan yang lebih kuat. Jika
BAB IV
PEMBAHASAN
Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum
merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan
larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah
suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut
basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu
cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam
elektrolit.
dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat yang digunakan di dalam baterai
mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai hewan, asam klorida merupakan
pepsinogen yang inaktif menjadi enzim pepsin. Asam juga digunakan sebagai
katalis; misalnya, asam sulfat sangat banyak digunakan dalam proses alkilasi
Kata fenol juga merujuk pada beberapa zat yang memiliki cincin
terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang
cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H + dari gugus hidroksilnya.
reduksinya.
asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana
fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya
anionnya .
benzoat dengan proses Raschig, Febol juga dapat diperoleh sebagai hasil
dari oksidasi batu bara. Senyawa golongan fenol dan fenol terhalogenasi
yang telah banyak dipakai antara lain fenol (asam karbolik), kresol, para kloro
kresol dan para kloro xylenol. Golongan ini berdaya aksi dengan cara
denaturasi dalam rentang waktu sekira 10-30 menit dan umum digunakan
beberapa jenis bakteri gram positif dan ragi. Umum digunakan sebagai dalam
proses desinfeksi di bak mandi, permukaan dan lantai, serta dinding atau
Berdasarkan uji organeoleptis, uji unsur, uji gugus fungsi, uji golongan
senyawa dan uji reaksi spesifik dapat disimpulkan bahwa sampel dengan
kode Sar adalah asam askorbat dan sampel dengan kode Lain adalah
tymol.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uji organeoleptis, uji unsur, uji gugus fungsi, uji golongan
senyawa dan uji reaksi spesifik dapat disimpulkan bahwa sampel dengan
kode Sar adalah asam askorbat dan sampel dengan kode Lain adalah
tymol.
B. Saran
Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
Ditjen POM, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Depkes RI, Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Fenol
http://e_learning.unej.ac.id/courses/FAR314/document/Asam.ppt?
cidReq=FAR314.
http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=24
http://kimia chemistry //15/11/2009.cpm
Sasmita, D. P., 1979, Card System dan Reaksi Warna, SIE Kesejahteraan
HMF, ARS Praeparandi, Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Svehla, G., 1990, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro Edisi Ke Lima, PT. Kalman Media Pusaka, Jakarta.