Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. Pengertian
Pembangunan Ekonomi :
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang terus menerus, dilaksanakan berdasarkanrencana-
rencana yang terarah untuk membawa kemajuan dan perbaikan dalam berbagai segi kehidupan, baik
ekonomi, sosial budaya, kemasyarakatan, politik maupun bidang lainnya.
Pertumbuhan Ekonomi :
Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang.
Pertumbuhan Ekonomi :
a) Kekayaan modal.
b) Ketersediaan tenaga kerja.
c) Kekayaan sumber daya alam.
d) Kemajuan teknologi.
e) Sikap masyarakat.
2. Bruno Hildebrand
Menurut Bruno perkembangan ekonomi bukan didasarkan pada cara produksi tetapi
didasarkan pada cara distribusi. Bruno mengemukakan 3 sistem distribusi yaitu:
a) Perekonomian Barter;
b) Perekonomian Uang;
c) Perekonomian Kredit.
Teori Klasik
1. Adam Smith
Adam Smith selain merupakan ekonom pertama yang banyak menumpahkan perhatian
kepada masalah ekonomi, juga terkenal sebagai pelopor pembangunan ekonomi dan kebijakan laissez-
faire. Pendapat Adam Smith dituangkan dalam teori yang disebut The Invisible Hands (Teori Tangan-
tangan Gaib). Dalam bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation (1776) ia
mengemukakan tentang proses pertumbuhan ekonomi jangka panjang secara sistematis. Proses
pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith dibedakan menjadi dua aspek utama pertumbuhan
ekonomi yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk.
a. Pertumbuhan output total
Menurut Adam Smith ada tiga unsur pokok sistem produksi yaitu sumber daya alam yang tersedia
(faktor produksi tanah); sumber daya manusia (jumlah penduduk); dan stok barang modal.
Menurut Smith jika sumber daya alam ini belum digunakan sepenuhnya, maka jumlah penduduk dan
persediaan barang modal yang ada memegang peranan dalam pertumbuhan output. Akan tetapi jika
semua sumber daya alam tersebut telah digunakan secara penuh, maka pertumbuhan output tersebut
akan berhenti.
Sumber daya manusia (jumlah penduduk) akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan
akan tenaga kerja dari suatu masyarakat, dalam proses pertumbuhan output.
Persediaan barang modal menurut Smith, mempunyai peranan yang sangat penting dalamproses
pertumbuhan output, dan merupakan unsur produksi yang sangat menentukan tingkat output.
Adam Smith adalah penganjur laissez-faire dan free trade. Menurut Smith, potensi pasar akan dapat
dicapai secara maksimum, jika setiap warga masyarakat diberi kebebasan seluas- luasnya untuk
melakukan kegiatan ekonominya. Namun demikian, jika pasar tidak tumbuh secepat pertumbuhan
modal, maka tingkat keuntungan akan segera merosot dan akhirnya akan mengurangi gairah para
pemilik modal untuk melakukan akumulasi modal, dan dalam jangka panjang tingkat keuntungan akan
menurun yang akhirnya akan mencapai tingkat keuntungan minimal.
b. Pertumbuhan penduduk
Menurut Adam Smith, jumlah penduduk akan meningkat jika tingkat upah yang berlaku
lebih tinggi dari tingkat upah subsisten (tingkat upah yang pas-pasan untuk hidup). Jika
tingkat subsistem jumlah kelahiran akan meningkat karena orang-orang akan kawin
muda. Sebaliknya jika tingkat upah lebih rendah dari tingkat upah subsisten, maka
jumlah penduduk akan menurun.
Menurut Adam Smith, permintaan akan tenaga kerja ditentukan oleh persediaan barang modal
dan tingkat output masyarakat. Sedangkan permintaan akan tenaga kerja ditentukan oleh persediaan
barang modal dan tingkat output masyarakat. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa laju
pertumbuhan permintaan akan tenaga kerja ditentukan oleh laju pertumbuhan persediaan barang
modal dan laju pertumbuhan output.
a. Masyarakat tradisional
Sistem ekonomi yang mendominasi masyarakat tradisional adalah pertanian, dengan cara-cara bertani
yang tradisional. Produktivitas kerja manusia lebih rendah bila dibandingkan dengan tahapan
pertumbuhan berikutnya. Masyarakat ini dicirikan oleh struktur hirarkis sehingga mobilitas sosial dan
vertikal rendah.
b. Pra-kondisi tinggal landas
Selama tahapan ini, tingkat investasi menjadi lebih tinggi dan hal itu memulai sebuah pembangunan
yang dinamis. Model perkembangan ini merupakan hasil revolusi industri. Konsekuensi perubahan ini,
yang mencakup juga pada perkembangan pertanian, yaitu tekanan kerja pada sektor-sektor primer
berlebihan. Sebuah prasyarat untuk pra-kondisi tinggal landas adalah revolusi industri yang berlangsung
dalam satu abad terakhir.
c. Tinggal landas
Tahapan ini dicirikan dengan pertumbuhan ekonomi yang dinamis. Karakteristik utama dari
pertumbuhan ekonomi ini adalah pertumbuhan dari dalam yang berkelanjutan yang tidak
membutuhkan dorongan dari luar. Seperti, industri tekstil di Inggris, beberapa industri dapat
mendukung pembangunan. Secara umum tinggal landas terjadi dalam dua atau tiga dekade terakhir.
Misalnya, di Inggris telah berlangsung sejak pertengahan abad ke-17 atau di Jerman pada akhir abad ke-
17.
d. Menuju kedewasaan
Kedewasaan pembangunan ditandai oleh investasi yang terus-menerus antara 40 hingga 60 persen.
Dalam tahap ini mulai bermunculan industri dengan teknologi baru, misalnya industri kimia atau industri
listrik. Ini merupakan konsekuensi dari kemakmuran ekonomi dan sosial. Pada umumnya, tahapan ini
dimulai sekitar 60 tahun setelah tinggal landas. Di Eropa, tahapan ini berlangsung sejak tahun 1900.
e. Era konsumsi tinggi
Ini merupakan tahapan terakhir dari lima tahap model pembangunan Rostow. Pada tahap ini, sebagian
besar masyarakat hidup makmur. Orang-orang yang hidup di masyarakat itu mendapat kemakmuran
dan keserbaragaman sekaligus. Menurut Rostow, saat ini masyarakat yang sedang berada dalam
tahapan ini adalah masyarakat Barat atau Utara.
Agar pelaksanaan pembangunan ekonomi dapat menyentuh seluruh aspek perekonomian masyarakat
dan pemerataan hasil-hasilnya, maka pemerintah mengeluarkan beberapa arah kebijaksanaan
pembangunan di bidang ekonomi.\
Dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara 1999-2004 ditetapkan arah kebijaksanaan pembangunan di
bidang ekonomi, diantaranya:
1. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar.
2. Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil.
3. Mengoptimalkan peranan pemerintah untuk melakukan regulasi, layanan publik, subsidi dan insentif,
yang dilakukan secara transparan.
4. Mengembangkan kehidupan yang layak, terutama bagi fakir miskin dan anak-anak terlantar.
5. Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai dengan kemajuan teknologi dengan
memanfaatkan secara maksimal sektor-sektor unggulan setiap daerah.
6. Mengelola kebijakan makro dan mikro ekonomi secara terkoordinasi dan sinergis.
7. Mengembangkan kebijakan fiskal.
8. Mengembangkan pasar modal yang sehat , transparansi dan efisien.
9. Mengoptimalkan penggunaan pinjaman luar negeri untuk kegiatan ekonomi produktif.
10. Mengembangkan kebijakan industri, perdagangan, dan investasi, dll.
8. FAKTOR DOMINAN
Faktor demografi dan social budaya,
Faktor gegrafi, hidrografi, geologi, dan tofografi.
Faktor klimatologi.
Faktor flora dan fauna.
Faktor kemungkinan pengembangan.
Pendapatan Perkapita
Jumlah Penduduk Miskin
Tingkat Pengangguran
Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan
Angka Melek Huruf (Kemampuan Membaca & Menulis)