Você está na página 1de 2

Konsumsi Gula Berlebih dan Anak Hiperaktif

Oleh :
Gema Kriesma, AMKep
==================================
Petugas Promkes Puskesmas Limbangan
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi

PADA jaman sekarang begitu banyak aneka ragam jenis makanan pilihan bagi anak anak
kita.Pada saat kita kurang begitu mengetahui kandungan gizi makanannya serta jumlah kalori
yang cukup bagi anak terkadang sangat khawatir terjadi gangguan akibat dari konsumsi makanan
tersebut, salah satunya adalah permen. Bahkan beberapa orang tua menjadikan permen sebagai
salah satu cara untuk mengalihkan anak yang sedang rewel. Sebaiknya anda tidak menjadikan
permen untuk mengalihkan kondisi rewel menjadi nyaman pada anak, salah satu alasannya
dikarenakan hal ini akan menjadi ketergantungan dan menjadikan permen sebagai kenyamanan
bagi anak.
Yang harus diperhatiakan juga Faktorlain yang harus anda pertimbangkan ketika permen
dijadikan alat untuk pangalihan kondisi anak adalah kandungan bahan-bahan yang di dapat
permen tidak selamanya aman untuk kesehatan anak. Permen atau sejenis gula-gula memiliki
bahan dasar utama yaitugula, pewarna dan air.
Berbagai macam permen tersedia, beranekaragam rasa, warna dan juga tekstur. Permen
sudah ada sejak dulu kala, walaupun dahuluhanya sebatas gumpalan madu kering kemudian
mengalami perkembangan pertama kali oleh salah seorang warga negara Belanda pada tahun
1828 yang bernama permen coklat. Sehingga tidak heran jika permen dijadikan salah satu
kenyamanan untuk anak sejak dahulu kala yang telah menjadi kebiasaan di masyarakat.
Secara Psikologis Apakah Aman ketika permen dijadikan salah pengalihan kondisi anak,
betulkah konsumsi permen yang mengandung gula berlebih akan menyebabkan anak hiperaktif ?
Makanan manis tidak saja terdapat daripermen, beberapa makanan yang disukai oleh balita
seperti coklat, minuman kemasan dan lain-lain mengandung kandungan gula yang menyebabkan
pengaruh buruk pada kesehatan.
Salah satu penelitian yang dilakukan di Boston, Amerika Serikat menyatakan bahwa
sugar rush dapat diderita anak-anak, yaitu mereka yang mengkonsumsi makanan dengan indeks
glimeks tinggi. Makanan berindeks glimeks yang tinggi dapatmeningkatkan kadar gula di dalam
darah dengan cepat, meskipun tidak akan lama. Kenaikan gula darah yang dialami oleh anak-
anak akan memberikan dorongan energy dan membuat anak menjadi kesulitan untuk
memfokuskan perhatian. Betulkah terlalu banyak mengkonsumsi makanan manis dapat
menyebabkan anak hiperaktif ?
Hiperaktif merupakan gangguan tingkah laku abnormal yang disebabkan karena
gangguan fungsi neurologi sehingga kesulitan dalam memusatkan perhatian. Salah satu
penyebabnya dikarenakan adanya kerusakan kecil pada saraf, pusat dan otak sehingga
konsentrasi menjadi sulitdikendalikan.Adapun pendapat dari The American Dietetic Association
(ADA) bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif dikarenakan
banyakmengkonsumsi makanan manis.
Adapun anggapan yang menghubungkan makanan manis dapat membuat anak hiperakif
timbul dikarenakan beberapa anak yang mengkonsumsi makanan manis di acara pesta menjadi
cenderung berperilaku aktif, jelas saja ini tidak dapat disimpulkan bahwa sugar rush (makanan
dengan indeks glisemik tinggi) dapat mengakibatkan anak hiperaktif. Dari pada anda
menyalahkan gula sebagai penyebab hiperkatif sebaiknya anda memeriksa lingkungan sekitar
anda, salah satunyaadalah faktor yang menyebabkan anak menjadi overstimulasi.
Walaupun mengkonsumsi gula tidak akan mempengaruhi perilaku anak menjadi
hiperaktif akan tetapi beberapa anak mungkinakan menjadi sensitive terhadap gula
dibandingkan dengan anak lainnya. Penelitian menemukan bahwa kecenderungan
perilakusepertikurangnya kosentrasi dan kemampuan belajar akan dialami oleh anak yang
sensitive terhadap gula apabila mengkonsumsi pada jumlah yang sangatbesar.
Sayangilah anak-anak anda, Terlepasdariitusemua, sebaiknya anda sebagai orang
tuamembatasimakanandanminuman yang terlalu manis untuk menjaga kesehatananak anda,
terutama kesehatan gigi. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang manis akan menyebabkan
anak menjadi malas makan, terutama buah-buahan dan sayuran karena sudah terbiasa makan
yang manis.Ini akan menjadi salahsatu faktor penghambat pertumbuhan anak-anak kita. (*).

Você também pode gostar