Você está na página 1de 13




        
  

MANAJEMEN LABA DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN


PENGAKUISISI SEBELUM DAN SETELAH MERGER

Novi Puji Lestari


PT. Dwikarya Indonesia Mandiri
E-mail: novipl_biru2511@yahoo.co.id

ABSTRACT
The purpose of this study is to obtain empirical evidence of whether the acquirers perform earnings
management prior to implementation of the acquisition. This type of research is a comparative study
which compares the financial performance before and after the company making acquisitions. Analysis
of financial performance is using financial ratios, including profitability, and activity. The results of
data analysis shows that there was no indication of earnings management before the acquisitions con-
ducted by the acquirer with Increasing income accruals. Furthermore, the companys financial perfor-
mance as measured by the ratio of total asset turnover, net profit margin, returns on assets after the
acquisition has a difference in the negative direction. The conclusion is that the acquirers before the
acquisition are not convicted of earnings management with increasing income accrual. Acquirers fi-
nancial performance before and after the acquisitions have a difference, but the condition of the
company is in sound condition.
Keywords: Acquisitions, earnings management, financial performance

PENDAHULUAN maju seperti Amerika Serikat, Kanada dan Eropa


Barat fenomena akuisisi sudah menjadi hal yang
Persaingan usaha diantara perusahaan-peru-
populer, seperti contoh terbaru di Indonesia yaitu
sahaan semakin tajam. Kondisi demikian menuntut
akuisisi Unilever atas Sara Lee Company, Aqua
perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi
diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh Coca-Cola,
perusahaan supaya dapat mempertahankan eksis-
dan lain-lain. Kontroversi muncul dibalik peristiwa
tensinya. Salah satu strategi yang dapat dilakukan
akuisisi, berbagai bentuk rekayasa dilakukan me-
oleh perusahaan adalah melalui penggabungan usa-
lalui bentuk akuisisi misalnya untuk menghindari pa-
ha. Penggabungan usaha adalah penyatuan dua atau
jak, menggelembungkan nilai aset perusahaan dan
lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entity
mengurus manajemen perusahaan yang dikuasai.
ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan
Pelaksanaan akuisisi terdapat suatu kondisi
perusahaan lain atau memperoleh kendali atas ak-
yang mendukung tindakan manajemen laba yang
tiva dan operasi perusahaan lain. Penggabungan
dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi. Situasi pe-
usaha pada umumnya dilakukan dalam bentuk mer-
rusahaan pengakuisisi ingin melakukan akuisisi
ger, akuisisi, dan konsolidasi. Akuisisi merupakan
dengan cara pembayaran lewat saham, pihak ma-
cara pengembangan dan pertumbuhan perusahaan,
najemen perusahaan pengakuisisi cenderung ber-
Akuisisi merupakan alternatif investasi modal per-
usaha untuk meningkatkan nilai laba perusahaan-
tumbuhan secara internal. Perusahaan lebih me-
nya. Tujuannya selain ingin menunjukkan earning
nyukai pertumbuhan eksternal melalui merger dan
power perusahaan dan dapat menarik minat pe-
akuisisi dibanding pertumbuhan internal.
rusahaan target untuk melakukan akuisisi juga untuk
Aktivitas akuisisi semakin meningkat seiring
meningkatkan harga saham perusahaannya.
dengan intensnya perkembangan ekonomi yang
Manajemen laba merupakan campur tangan
makin mengglobal. Di Indonesia akuisisi menun-
manajemen dalam proses penyusunan laporan ke-
jukkan skala peningkatan yang cukup signifikan
uangan eksternal guna mencapai tingkat laba ter-
dari tahun ke tahun. Sementara itu di negara-negara


  !"#$%&
 !#  &%""

tentu dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya Gumanti (2000) mengatakan bahwa fenome-
sendiri. Peluang untuk mencapai laba tersebut tim- na manajemen laba tidak selamanya terbukti, wa-
bul karena metode akuntansi memberikan peluang laupun secara teoritis memungkinkan atau ada pe-
bagi manajemen untuk mencatat suatu fakta tertentu luang bagi manajemen untuk mengelola laba yang
dengan cara yang berbeda dan peluang bagi ma- dilaporkan. Gumanti menyelidiki apakah pemilik
najemen untuk melibatkan subyektivitas dalam me- perusahaan yang akan go public memilih metode-
nyusun estimasi (Hadri dan Udiana:2004:3). Isu metode akuntansi dengan melakukan income-in-
bagaimana pasar modal memproses informasi creasing discretionary accrual pada periode se-
akuntansi, terutama laba dan komponennya me- belum penawaran perdana.
rupakan hal yang penting bagi partisipan modal. Penelitian tentang kinerja keuangan dilakukan
Laba merupakan suatu pos dasar dan penting Payamta (2001) periode akuisisi 1990-1996 de-
dalam laporan keuangan yangmemiliki berbagai ke- ngan periode pengamatan empat tahun (dua tahun
gunaan dalam berbagai konteks. Pada umumnya sebelum dan dua tahun sesudah akuisisi). Rasio
laba merupakan ukuran keberhasilan kepengurusan Keuangan yang digunakan adalah Current Ra-
manajemen atas pengelolaan sumber daya suatu tio,Quick Ratio, DR,Network to debt ratio,Total
perusahaan dalam menjalankan usaha perusahaan, asset turnover,ROI dan NPM. Hasil penelitiannya
sehingga dari banyak kepentingan tersebut, teru- menunjukkan adanya peningkatan kinerja keuangan
tama untuk kepentingan dari sisi pihak manajemen setelah perusahaan melakukan akuisisi.
maka manajemen laba dari penyajian laporan ke- Penelitian ini membahas mengenai fenomena
uangan ada indikasi selalu dilakukan. Akrual me- manajemen laba khususnya pada perusahaan-per-
usahaan yang listing di pasar modal Indonesia (BEI)
mungkinkan manajer mengkomunikasikan infor-
yang melakukan kegiatan akuisisi. Hal yang me-
masi privat mereka, oleh karena itu perusahaan me-
latar belakangi penelitian ini adalah untuk menge-
ningkatkan kemampuan laba untuk mencerminkan
tahui kebenaran perusahaan melakukan manaje-
nilai ekonomis perusahaan.
men laba sebelum akuisisi serta untuk mengetahui
Kecenderungan adanya praktik manajemen
bagaimana kinerja keuangan perusahaan pengakui-
laba menjelang merger dan akuisisi bertujuan untuk
sisi sebelum dan setelah melakukan akuisisi.
meningkatkan harga sahamnya sebelum stock mer-
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
ger agar mengurangi biaya pembelian perusahaan melihat konsistensi dari hasil penelitian-penelitian
target. Keputusan manajemen perusahaan yang terdahulu yang pro dan kontra mengenai terjadi
memilih untuk melakukan manajemen laba dengan tindakan manajemen laba pada perusahaan peng-
cara incomeincreasing accruals akan membawa akuisisi sebelum perusahaan tersebut melaksana-
konsekuensi terhadap kinerja perusahaan yang kan kegiatan merger dan akuisisi. Melalui pengambi-
akan mengalami suatu kenaikan pada periode se- lan sampel yang berbeda dari penelitian terdahulu,
sudahnya. peneliti juga ingin melihat perbedaan kinerja ke-
Banyak penelitian yang membahas tentang uangan perusahaan pengakuisisi pada saat sebelum
adanya manajemen laba dalam proses akuisisi. Pe- dan sesudah akuisisi.
nelitian Rahmad dan Bakar (2002) yang dikutip Berdasarkan hasil-hasil penelitian diatas di-
oleh Udiana Sari telah membuktikan adanya ma- peroleh adanya perbedaan hasil penelitian (re-
najemen laba melalui discretionary accrual pada search gap) yang dilakukan oleh para peneliti.
perusahaan pengakuisisi sebelum merger dan akui- Research gapyang telah dipaparkan diatas dapat
sisi di Malaysia pada tahun sebelum akuisisi. Pe- dijadikan permasalahan dalam penelitian ini. Hal
nelitian yang dilakukan Metta (2008) menunjukkan ini akan mengkaji ulang penelitian sebelumnya de-
bahwa tidak ada indikasi manajemen laba sebelum ngan memperbarui periode penelitian dan menge-
merger dan akuisisi yang dilakukan dengan income tahui pengaruh manajemen laba dan kinerja ke-
increasing accruals. Selanjutnya kinerja keuangan uangan perusahaan pengakuisisi pada saat sebelum
perusahaan yang diukur dengan rasio total dan sesudah akuisisi. Dengan demikian penelitian
assetturnovermengalami kenaikan sesudah merger ini diberi judul Analisis Manajemen Laba dan Ki-
dan akuisisi. nerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum
dan Setelah Akuisisi.
 
        
  

TINJAUAN PUSTAKA Pengukuran besarnya laba sangat tergantung


pada besarnya pendapatan dan biaya, karena laba
Laporan keuangan utamanya dibuat berda-
adalah bagian dari pendapatan maka konsep peng-
sarkan basis akrual. Informasi mengenai laba pe-
himpunan dan realisasi pendapatan juga berlaku
rusahaan berdasarkan akuntansi akrual biasanya
untuk laba (Aida, 2006:140). Manajemen laba ter-
memberikan indikasi kemampuan perusahaan un-
jadi karena beberapa alasan seperti untuk mening-
tuk menghasilkan arus kas saat ini dan masa depan
katkan kompensasi, menghindari persyaratan
yang lebih baik dibandingkan dengan informasi yang
utang, memenuhi ramalan analis, dan memengaruhi
dibatasi oleh aspek keuangan berupa penerimaan
harga saham. Dalam kondisi perusahaan akan men-
dan pembayaran kas. Akuntansi akrual bertujuan
jual sahamnya kepada publik, manajer perlu mem-
untuk memberikan informasi kepada pemakai me-
berikan informasi kepada publik mengenai kondisi
ngenai konsekuensi aktivitas usaha terhadap arus
keuangan perusahaan. Hal ini mendorong manajer
kas perusahaan di masa depan secepat mungkin
untuk melakukan earnings management.
dengan tingkat kepastian yang layak. Hal ini dapat
Ada beberapa bentuk manajemen laba, di-
dicapai dengan mengakui pendapatan dan beban
antaranya adalah taking a bath, income minimi-
saat terjadi,tanpa memperhatikan apakah terdapat
zation, income maximization dan income
arus kas pada saat yang bersamaan. Arti umum
smoothing. Taking a bath digunakan selama pe-
akrual adalah penyesuaian akuntansi yang meru-
riode organizational stress atau reorganisasi, untuk
bah arus kas operasi menjadi laba bersih (Jordan,
mencapai prestasi dan posisi keuangan suatu pe-
et al, 2004: 117).
rusahaan, seorang analis keuangan memerlukan
Perbedaan antara akuntansi akrual dan akun-
ukuran tertentu. Ukuran yang sering kali digunakan
tansi kas merupakan masalah tepat waktu maupun
adalah rasio atau indeks yang menunjukkan hubu-
pengaitan yang selalu terdapat pada akuntansi kas
ngan antara dua data keuangan (Scott dalam Metta:
(Jordan, et al, 2004:118). Akuntansi akrual mes-
2009: 37).
kipun mempengaruhi neraca dan laporan arus kas
Beberapa alasan dilakukan manajemen laba
juga memiliki pengaruh yang khusus terhadap la-
antara lain pertama, manajemen laba dapat me-
poran laba rugi melalui; pertama, pengakuan pen-
ningkatkan kepercayaan pemegang saham terha-
dapatan. Pendapatan diakui saat diperoleh dan saat
dap manajer. Manajemen laba berhubungan erat
direalisasi. Pendapatan terjadi ketika perusahaan
dengan tingkat perolehan laba atau prestasi usaha
menyerahkan produk atau jasanya. Pendapatan di-
suatu organisasi, hal ini karena tingkat keuntungan
realisasi saat memperoleh kas dari penyerahan
atau laba dikaitkan dengan prestasi manajemen dan
barang atau jasa.Kedua, pengaitan beban. Akun-
juga besar kecilnya bonus yang akan diterima oleh
tansi akrual mengharuskan pengaitan beban dengan
manajer.
pendapatan. Proses pengaitan ini berbeda untuk
Kedua, manajemen laba dapat memperbaiki
dua jenis beban, yaitu biaya produk dan jasa diakui
hubungan dengan pihak kreditor.Perusahaan yang
saat produk atau jasa diserahkan dan biaya perio-
terancam default yaitu tidak dapat memenuhi ke-
de biasanya dikaitkan dengan pendapatan periode
wajiban pembayaran utang pada waktunya,
tertentu.
perusahaan berusaha menghindarinya dengan
Laba akuntansi merupakan selisih antara pen-
membuat kebijakan yang dapat meningkatkan pen-
dapatan dan biaya. Ikatan Akuntan Indonesia me-
dapatan maupun laba. Ketiga, manajemen laba
miliki pengertian sendiri mengenai income. Akuntan
dapat menarik investor untuk menanamkan mo-
mendefinisikan laba akuntansi yaitu perbedaan
dalnya terutama pada perusahaan go publik pada
antara pendapatan yang direalisasi dari transaksi
saat IPO.
yang terjadi selama satu periode dengan biaya yang
Nanang (2005:51) mengemukakan bahwa
berkaitan dengan pendapatan tersebut. Penguku-
analisis dapat dilakukan dengan membandingkan
ran terhadap laba merupakan penentuan jumlah ru-
satu periode dengan periode sebelumnya, sehingga
piah laba yang dicatat dan disajikan dalam laporan
dapat diketahui adanya kecenderungan selama pe-
keuangan (Aida, 2006:139).
riode tertentu. Jika manajer merasa harus mela-
  !"#$%&
 !#  &%""

porkan kerugian dalam perusahaan, maka ia akan Akuisisi adalah pembelian suatu perusahaan
melaporkan dalam jumlah besar. Dengan tindakan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok investor.
ini manajer berharap dapat meningkatkan laba yang Akuisisi sering digunakan untuk menjaga keterse-
akan datang dan kesalahan atas kerugian perusa- diaan pasokan bahan baku atau jaminan produk
haan dapat ditimpahkan ke manajer lama, jika ter- akan diserap oleh pasar.Akuisisi berkembang pada
jadi pergantian manajer. Income minimization dipilih era tahun 1970-an. Proses ini didorong oleh faktor-
selama periode dengan profitabilitas tinggi, sehingga faktor sebagai berikut (Jeff, 1997:14) semakin me-
jika periode yang akan datang diperkirakan laba nyatunya sistem perekonomian regional dan pere-
turun drastis, dapat diatasi dengan pengambilan konomiandunia, adanya ekspansi perusahaan-pe-
jatah laba sebelumnya (Muhammad, 2006:36) rusahaan MNC ke berbagai negara, berbagai te-
Income maximization dilakukan manajer robosan teknologi informasi dan telekonumikasi
terutama untuk tujuan mendapatkan bonus. Peru- setelah tahun 1980 yang memudahkan proses alih
sahaan yang berada pada pelanggaran syarat per- informasi dan kapital.
janjian utang juga melakukan income maximiza- Setelah faktor-faktor tersebut maka muncul
tion, income smoothing dilakukan dengan mera- faktor lain yang dijadikan alasanperusahaan mela-
takan laba yang dilaporkan, dengan tujuan pela- kukan akuisisi yaitu (Abdul, 2003:10) mendapat-
poran eksternal. Secara umum penelitian tentang kan cashflow dengan cepat karena produk dan
manajemen laba menggunakan pengukuran ber- pasar sudah jelas, memperoleh kemudahan dana
basis akrual (accrual-based measure) dalam men- atau pembiayaan karena kreditor lebih percaya
deteksi ada tidaknya manipulasi (Muhammad, dengan perusahaan yang telah berdiri dan mapan,
2006:37). memperoleh karyawan yang telah berpengalaman.
Menurut (Nanang, 2005:51) mengemukakan Tahapan dalam proses akuisisi bisa jadi berbeda
bahwa rasio dapat dibedakan yaitu perbandingan tergantung dari karakteristik atau kriteria akuisisi
internal adalah membandingkan rasio pada saat ini serta kompleksitas permasalahan yang akan diha-
dengan rasio pada masa lalu dan masa yang akan dapi. Proses akuisisi dapat disajikan dalam Gam-
datang dalam perusahaan yang sama dan perban- bar 1:
dingan eksternal, sumber-sumber rasio industri yai- Pada tahapan paling awal ini perusahaan men-
tu membandingkan rasio perusahaan dengan pe- cari dan mengumpulkan informasi sebanyak
rusahaan-perusahaan sejenis dengan rata-rata in- mungkin perusahaan-perusahaan yang potensial
dustri pada saat yang sama. Secara garis besar untuk diakuisisi. Identifikasi ini tidak terlepas dari
ada 4 jenis rasio yang dapat digunakan untuk me- motivasi perusahaan dan akan menentukan
nilai kinerja keuangan perusahaan yaitu; perusahaan yang seperti apa yang akan dijadikan
Pertama, rasio likuiditas yaitu rasio yang me- target akuisisi. Pada tahap identifikasi awal ini
nunjukkan hubungan antara kas perusahaan dan berbagai informasi dikumpulkan untuk melihat
aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar. Rasio karakteristik perusahaan target.
likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan Tahap selanjutnya adalah screening yaitu pro-
perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban ses menyaring sekaligus memilih mana diantara
finansialnya yang harus segera dipenuhi atau kewa- calon target tersebut yang paling layak untuk
jiban jangka pendek.Kedua, rasio aktivitas atau diakuisisi. Proses screening ini tidak dilakukan
rasio efisiensi yaitu rasio yang mengukur efisiensi apabila perusahaan hanya mengidentifikasi satu
perusahaan dalam menggunakan aset-aset- calon perusahaan target. Tahap selanjutnya yaitu
nya.Ketiga, rasio leverage finansial yaitu rasio yang penawaran formal yaitu perusahaan membentuk tim
mengukur seberapa banyak perusahaan menggu- yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan
nakan dana dari hutang (pinjaman). Keempat, ra- merger dan akuisisi. Apabila perusahaan merekrut
sio keuntungan atau rentabilitas yaitu rasio yang personal ahli dari pihak luar,maka pihak ini akan
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mem- bergabung dalam tim dan selanjutnya tim
peroleh keuntungan dari penggunaan modalnya. melakukan pendekatan dengan target. Tahap yang
 
        
  

Identifikasi Awal

Screening

Penawaran Formal

Due Diligence

Negosiasi/Deal

Closing

Integrasi

Gambar 1. Proses Pentahapan Akuisisi

keempat yaitu Due Diligence yaitu investigasi yang Tahap terakhir adalah integrasi yaitu tahap di-
menyeluruh dan mendalam terhadap berbagai as- mulainya kehidupan baru setelah perusahaan me-
pek perusahaan target. lakukan penggabungan bisnis sebagai satu kesa-
Tahap yang kelima adalah negosiasi/deal, tuan entitas ekonomi. Perusahaan hasil merger atau
pada tahap ini terdapat dua pihak pada perusahaan pengakuisisi mulai melaksanakan perencanaan stra-
target yang harus memberikan persetujuan agar tegik yang telah disusun sebelumnya (Abdul,
proses akuisisi berjalan normal yaitu manajemen 2003:118).
dan pemegang saham. Jika kedua pihak ini setuju Suatu penelitian di Amerika menunjukkan
dengan syarat-syarat yang disepakati antara pe- bahwa sebagian besar akuisisi tidak berjalan atau
ngakuisisi dengan target,maka deal akan terlak- mengalami kegagalan. Alasan utama kegagalan ter-
sana. sebut adalah menyusun strategi akuisisi. Disamping
  !"#$%&
 !#  &%""

terdapat kesuksesan akuisisi seperti pada General nya dari adanya peningkatan terhadap laba per lem-
Electric terhadap RCA,akuisisi Unilever terhadap bar saham. Para pekerja mendefinisikan nilai tam-
Ponds juga terdapat kegagalan pada akuisisi Pan bah melalui peningkatan kesejahteraan dan pro-
Am terhadap Republik Steel (Bussines Week da- duktivitas. Walaupun masing-masing mendefinisi-
lam Marcel, 1992:29). Penyebab dari kegagalan kannya secara berbeda namun pada prinsipnya ada
tersebut meliputi; pengalaman pengelolaan akuisisi, satu hal yang ingin tercipta yaitu tercapainya suatu
kegagalan mempertahankan dan memberi motivasi kondisi yang lebih baik setelah akuisisi.
kepada pimpinan dan karyawan perusahaan tar- Penelitian Rahmad dan Bakar (2002) yang
get, pembelian perusahaan target yang relatif besar melakukan penelitian pada tahun 1999-2001, ob-
sehingga mengalami kesulitan dalam hal penyediaan yek penelitian adalah merger dan akuisisi di Malay-
berbagai sumber daya, kecurangan yang terjadi sia dan hasil penelitiannya membuktikan adanya
pada perusahaan target, dan kegagalan meramal- manajemen laba melalui discretionary accrual
kan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi pada perusahaan pengakuisisi sebelum merger dan
Pertama, manajer dapat menentukan kapan akuisisi.
waktu akan melakukan manajemen laba melalui Penelitian yang dilakukan Anisa Metta
kebijakannya. Hal ini biasanya dikaitkan dengan (2009), periode penelitian 2008-2009 obyek pe-
segala aktivitas yang dapat mempengaruhi aliran nelitian perusahaan di Bursa Efek Jakarta yang me-
kas dan juga keuntungan yang secara pribadi me- lakukan merger dan hasil penelitiannya menunjuk-
rupakan wewenang dari para manajer. Kedua, ke- kan bahwa tidak ada indikasi manajemen laba se-
putusan manajer untuk menerapkan suatu kebija- belum merger dan akuisisi yang dilakukan dengan
kan akuntansi yang wajib diterapkan oleh suatu income increasing accruals. Selanjutnya kinerja
perusahaan yaitu antara menerapkan lebih awal keuangan perusahaan yang diukur dengan rasio
atau menunda sampai saat berlakunya kebijakan total assetturnover mengalami kenaikan sesudah
tersebut. Ketiga, upaya manajer untuk mengganti merger dan akuisisi.
atau merubah suatu metode akuntansi tertentu dari Penelitian perusahaan manufaktur juga dila-
sekian banyak metode yang dapat dipilih yang kukan Payamta periode akuisisi 1990-1996
tersedia dan diakui oleh badan akuntansi yang ada dengan periode pengamatan empat tahun (dua ta-
(GAAP) hun sebelum dan dua tahun sesudah akuisisi). Rasio
Hal tersebut dilakukan oleh manajer dengan keuangan yang digunakan adalah Current Ratio,
tujuan untuk menarik perusahaan sasaran agar mau Quick Ratio, DR, Network to debt ratio,Total as-
diambil alih karena menunjukkan kinerja keuangan set turnover,ROI dan NPM. Hasil penelitiannya
yang baik. Akuisisi diharapkan menciptakan nilai menunjukkan kinerja keuangan perusahaan me-
tambah yang memiliki tolok ukur yang jelas. Nilai ningkat setelah perusahaan melakukan akuisisi.
tambah diukur secara kuantitatif sehingga dapat di- Penelitian Igan Budiasih (2008) dengan tahun
perbandingkan dengan kondisi sebelum akuisisi. penelitian 2002-2006, fokus penelitian tentang fak-
Nilai tambah dapat dicari dengan menggunakan tor-faktor yang mempengaruhi manajemen laba
rumus: dengan objek perusahaan yang terdaftar di Bursa
Nilai tambah = Nilai agregat setelah akuisisi nilai Efek Indonesia diperoleh hasilnya bahwa ukuran
agregat sebelum akuisisi. perusahaan, profitabilitas, dan dividendpayout ra-
Atau = Vab = (Va+Vb) (Abdul:2003:51) tio berpengaruh positif terhadap praktikperataan
laba. Sementara itu, financial leverage tidak ber-
Keterangan: pengaruh terhadap praktik perataan laba.
Vab = Nilai perusahaan setelah akuisisi
Va = Nilai perusahaan A sebelum akuisisi
Vb = Nilai perusahaan B sebelum akuisisi METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kom-
Masing-masing elemen perusahaan meman- paratif yaitu penelitian yang bersifat membanding-
dang dari sisi peningkatan kapabilitas manajerial kan. Variabelnya adalah sama dengan penelitian
dan skill mereka. Pemegang saham mendefinisikan- variabel mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari
 
        
  

satu atau dalam waktu yang berbeda (Sugiyono: = - (4)


2002:11).
Manajemen laba dalam penelitian ini diukur
dengan proxy discretionary accruals (DA) yang (Hadri dan Udiana:2003:28)
menggunakan model Modified Jones (Jones Atau
Modifikasian). Model perhitungan manajemen laba DAit = TAit - NDAit(5)
adalah sebagai berikut:
Keterangan:
NDAit = Non Discretionary Accruals perusa-
= + + + (1)
haan i pada tahun t
Dait = DiscretionaryAccruals perusahaan
(Hadri dan Udiana: 2003:25) i pada tahun t

Total akrual untuk periode t dinyatakan dalam per- Kinerja keuangan didefinisikan sebagai pres-
samaan: TAit = NIit OCFit(2) tasi manajemen dalam hal ini manajemen keuangan
(Hadri dan Udiana: 2003:26) dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu mengha-
silkan keuntungan dan meningkatkan nilai perusa-
Keterangan:
haan.Kinerja keuangan diukur dengan menggu-
TAi t = Total Accruals perusahaan i pada
nakan rasio aktivitas, profitabilitas, dan solvabilitas.
tahun t
(1) RasioAktivitas
REV-it = Pendapatan bersih perusahaan i
TotalAssetTurnover (TATO)= Penjualan/ To-
pada tahun t dikurangi pendapatan
talAktiva (6)
bersih pada tahun t-1
(2) Rasio Profitabilitas
RECit = Piutang bersih perusahaan i pada
Return on investment (ROI)= (7)
tahun t dikurangi piutang bersih pada
tahun t-1
Net Profit Margin (NPM) = EAT / Nett Sales (8)
PPEit = Aktiva tetap (gross) perusahaan i
(Yopie: 2002:71)
pada tahun t.
Ait-1 = Total assets (total aktiva) perusaha-
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Je-
an i pada tahun t-1.
nis data yang digunakan dalam penelitian adalah
eit = Nilai residu perusahaan i pada tahun t
data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan
NIit = Laba bersih (Net income) perusa-
dari sumber yang lain, seperti ICMD dan dari jur-
haan i pada tahun t
nal-jurnal penelitian. Penelitian ini dilakukan di PT.
OCFit = Arus kas (Operating Cash Flow) pe-
Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan mengakses
rusahaan i pada tahun t
langsung ke situs yang berhubungan dengan Bursa
Non DiscretionaryAccruals (NDA) dapat diten- Efek Indonesia, yaitu www.bapepam.go.id,
tukan dengan persamaan: www.idx.co.id dan www.ebursa.com
(Hadri dan Udiana: 2003: 28) Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan yang melakukan akuisisi mulai tahun
2006 sampai dengan tahun 2008, kecuali perusa-
NDAit = + + + (3)
haan yang bergerak dalam bidang keuangan. Tek-
nik pengambilan sampel dilakukan secara: non pro-
bability sampling, yaitu dengan pendekatan pur-
Setelah melakukan regresi model di atas, DA posive sampling yaitu teknik sampling dengan
yang dilakukan oleh setiap perusahaan dapat dihi- menggunakan pertimbangan dan batasan tertentu
tung dengan persamaan sebagai berikut: sehingga sampel yang dipilih relevan dengan pe-
nelitian. Kriteria sampel adalah sebagai berikut.
  !"#$%&
 !#  &%""

Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek melakukan merger dan akuisisi di Bursa Efek Indo-
Indonesia dan melakukan akuisisi antara tahun nesia periode 2006-2008 dapat dilihat pada tabel
2006 sampai dengan tahun 2008. Perusahaan ter- 1. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah se-
masuk industri manufaktur dan industri lain selain bagai berikut: Perusahaan publik yang terdaftar di
kelompok perusahaan yang bergerak di bidang asu- Bursa Efek Indonesia danmelakukan akuisisi antara
ransi dan industri finance atau perusahaan perban- tahun 2006 sampai dengan tahun 2008.Perusahaan
kan dan lembaga keuangan lainnya. Perusahaan termasuk industri manufaktur dan industri lain selain
memiliki tanggal akuisisi yang jelas. Menerbitkan kelompok perusahaan yang bergerak di bidang asu-
laporan keuangan auditan secara lengkap selama ransi dan industri finance atau perusahaan perban-
dua tahun berturut-turut sebelum akuisisi serta dua kan dan lembaga keuangan lainnya. Perusahaan
tahun setelah akuisisi dengan periode berakhir per memiliki tanggal akuisisi yang jelas.Menerbitkan la-
31 Desember. Menggunakan mata uang Indone- poran keuangan auditan secara lengkap selama dua
sia (rupiah) dalam laporan keuangannya. tahun berturut-turut sebelum akuisisi serta dua tahun
Langkah-langkah dalam analisis data ini setelah akuisisi dengan periode berakhir per 31
adalah mencari nilai total accrual yang akan dija- Desember. Menggunakan mata uang Indonesia (ru-
dikan dasar dalam mencari nilai discretionary ac- piah) dalam laporan keuangannya.
crual dan non discretionary accrual. Berdasarkan Berdasarkan data pada Tabel 1 dan berda-
rumus yang ada maka akan diperoleh nilai discre- sarkan kriteria sampel yang diajukan dalam pene-
tionary accrual dan non discretionary accrual litian ini, maka peneliti menetapkan perusahaan
perusahaan baik sebelum perusahaan melakukan yang memenuhi syarat untuk dijadikan sampel da-
akuisisi maupun perusahaan setelah melakukan lam penelitian ini adalah sebagai berikut, PTAdes
akuisisi. Nilai discretionary accrual dan non dis- Water Indonesia Tbk, PT Mobile 8 Telecom
cretionary accrual akan dibandingkan diantara (FREN), PT Selamat Sempurna (SMSM), dan PT
kedua parameter tersebut akan diketahui nilai mana Bumi Resourches Tbk, sedangkan perusahaan
yang dominan terhadap masing-masing perusa- yang lain tergolong perusahaan yang melakukan
haan. Langkah selanjutnya setelah nilai discretion- merger dan merupakan perusahaan keuangan se-
ary accrual dan non discretionary accrual di- hingga tidak memenuhi persyaratan sebagai sampel.
ketahui maka akan diperoleh satu kesimpulan apa- PT.Ades Waters Indonesia Tbk, didirikan de-
kah perusahaan melakukan manajemen laba atau ngan nama PTAlfindo Putrasetia di tahun 1985,
tidak. nama perseroan telah diubah beberapa kali terakhir
Peneliti mencari nilai rasio keuangan yang di tahun 2004. Berdasarkan Anggaran Dasar Pe-
sudah ditetapkan sebagai variabel yaitu profitabilitas rusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah
dan aktivitas sebelum akuisisi dan setelah akuisisi, pengolahan dan distribusi air minum dalam kema-
tujuannya untuk memperoleh hasil kinerja keuangan san.Untuk menghindari kesamaan nama dengan
perusahaan pengakuisisi apakah mengalami pening- produk perusahaan, PT Ades Waters Indonesia
katan, penurunan dalam kondisi keuangan yang se- (ADES) berubah nama menjadi PTAkasha Wira
hat atau tidak. Dari hasil tersebut maka akan di- InternationalTbk. Pergantian nama dilakukan untuk
peroleh suatu kesimpulan mengenai kinerja ke- menghindari keidentikan dengan produk yang di-
uangan perusahaan pengakuisisi sebelum dan se- hasilkannya karena perusahaan mempunyai multi-
sudah melakukan akuisisi. produk, bukan hanya air mineral Ades. Pada tahun
2008 ADES mencatatkan rugi bersih sebesar Rp
15,2 miliar, sementara pada tahun 2007 rugi bersih
HASIL PENELITIAN DAN tercatat Rp 154,85 miliar. Sedangkan penjualan
PEMBAHASAN yang dicatatkan perseroan pada tahun 2008 se-
Populasi dalam penelitian ini adalah perusa- besar Rp 129,54miliar. Pada tahun 2006 PT. Pa-
haan yang melakukan akuisisi periode tahun 2006- margha Indojatim diakusisi oleh PT. Ades Water
2008.Adapun daftar keseluruhan perusahaan yang Indonesia,Tbk
 
        
  

Tabel 1 Daftar Perusahaan Merger Akuisisi 2006 - 2008


No Waktu
Keterangan Jenis
Tahun Bulan Tanggal
1 2006 Juli 30 Akuisisi
PT. Pamargha Indojatim ke dalam PT. Ades Water
2 2006 Okt 13 Indonesia Akuisisi
PT. Andhi Candhra Automotive Products ke dalam PT.
Selamat Sempurna

3 2006 Juli 20 Merger


PT. Metamedia Technologi & PT. Nusantara Konstruksi
4 2006 Sept 11 Indonesia Merger
PT. Surya Toto Indonesia & PT. Surya Pertiwi Paramita

5 2006 Juni 15 PT. Energi Mega Persada ke dalam PT. Bumi Akuisisi
Resourches
6 2007 Maret 22 PT. Komunikasi Seluler Indonesia, PT. Metro Seluler Akuisisi
Indonesia

PT. Telekomindo Seluler Raya ke dalam PT. Mobile- 8


Telecom
7 2008 Juni 3 PT. Bank Lippo & PT. Bank Niaga Merger

8 2008 Feb 6 PT. Bank Multicor ke dalam PT. Bank Windu Kertajana Akuisisi

PT. Mobile 8 Telecom adalah perusahaan 2006 perusahaan kembali mengakuisisi PT. Energi
operator seluler berbasis CDMA yang didirikan Mega Persada.
pada bulan Desember 2002. Mobile-8 memiliki PT Selamat Sempurna Tbk didirikan di Indo-
produk layanan dengan nama pasar nama FREN, nesia pada tanggal 19 Januari 1976 berdasarkan
yang diluncurkan pada tanggal 8 Desember 2003. akta Notaris Ridwan Suselo, S.H. No. 207. Akta
Saat ini layanan FREN masih mencakup pulau Ja- pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Ke-
wa, namun tidak menutup kemungkinan akan ada hakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/96/5
ekspansi ke seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun tanggal 22 Maret 1976. Anggaran Dasar Perusa-
2007 PT. Komunikasi Seluler Indonesia, PT.Metro haan telah mengalami beberapa kali perubahan, ter-
Seluler Indonesia, PT.Telekomindo Seluler Raya akhir dengan akta Notaris tanggal 6 Juli 2001 se-
diakuisisi oleh PT.Mobile-8 Telecom. hubungan dengan pemecahan nilai nominal saham
PT. Bumi Resourches merupakan jenis per- perusahaan (stock split). Sesuai anggaran dasar
usahaan pertambangan dan minyak. Perusahaan Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan
melakukan penawaran IPO pada tahun 1990 dan terutama adalah bergerak dalam bidang industri
mendaftarkan sahamnya secara keseluruhan pada alat-alat perlengkapan (suku cadang) dari berbagai
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada macam alat- alat mesin pabrik dan kendaraan, dan
tahun 2001 perusahaan mengakuisisi empat peru- yang sejenisnya.
sahaan minyak di Kalimantan diantaranya di daerah Data yang diperlukan dalam penelitian ini
Senakin, Satui, Asam- Asam dan Batulicin. Pada adalah data laporan keuangan tahunan perusahaan
tahun 2004 perusahaan memperoleh sebagian sa- pengakuisisi dan data keuangan dua tahun pasca
ham dari PT. Ekakarsa Yasakarya Indonesia de- perusahaan melakukan akuisisi. Laporan keuangan
ngan jumlah 19,9% saham dan hasilnya perusahaan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah neraca
menjadi pemilik keseluruhan perusahaan dengan untuk melihat nilai aktiva dan kewajiban perusa-
tingkat kepemilikan saham 99.9%. Pada tahun haan, laporan laba rugi untuk melihat nilai penjualan

 !"#$%&
 !#  &%""

bersih perusahaan dan laporan arus kas perusahaan perusahaan melakukan manajemen laba atau tidak,
untuk melihat nilai arus kas bersih perusahaan yang selanjutnya peneliti mencari nilai rasio keuangan
akan dijadikan dasar untuk menilai manajemen laba yang sudah ditetapkan sebagai variabel yaitu pro-
perusahaan. Laporan keuangan dalam penelitian fitabilitas, likuiditas dan aktivitas sebelum akuisisi
ini dapat dilihat dalam lampiran. dan setelah akuisisi,tujuannya untuk memperoleh
Berdasarkan kondisi umum data yang akan hasil kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi
dianalisis maka, langkah-langkah dalam analisis apakah mengalami peningkatan,penurunan dalam
data ini adalah mencari nilai total accrual yang akan kondisi keuangan yang sehat atau tidak. Dari hasil
dijadikan dasar dalam mencari nilai discretionary tersebut maka akan diperoleh suatu kesimpulan me-
accrual dan non discretionary accrual. Berda- ngenai kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi
sarkan rumus yang ada maka akan diperoleh nilai sebelum dan sesudah melakukan akuisisi.
DA dan NDA perusahaan baik sebelum perusa- Model perhitungan manajemen laba adalah
haan melakukan akuisisi maupun perusahaan se- sebagai berikut:
telah melakukan akuisisi. Nilai discretionary ac-
crual dan non discretionary accrual akan diban- = + + +
dingkan diantara kedua parameter tersebut akan
diketahui nilai mana yang dominan terhadap ma-
sing-masing perusahaan. Untuk penghitungan diskresionary accrual
Langkah selanjutnya setelah nilai discretion- (DA) yaitu:
ary accrual dan nondiscretionary accrual dike-
tahui maka akan diperoleh satu kesimpulan apakah

Tabel 2. Hasil Manajemen Laba Perusahaan


Tahun
Perusahaan Variabel
2004 2005 2006 2007 2008 2009
SMSM DA 8,31 3,29 Akuisisi 13,82 1,22 -
NDA 9,87 -3,37 -16,38 -1,61 -
ADES DA -84,83 27,84 Akuisisi -110,6 20,52 -
NDA 47,07 -29,7 31,97 -12,78
FREN DA - - Akuisisi -5,92 -0,63 6,13
NDA - - -5,43 0,52 -5,78
BUMI DA 153,32 46,14 Akuisisi 216,36 143,63 -
NDA -32,14 -17,87 -107,27 -3,08 -

Tabel 2 diatas menunjukkan hasil manajemen rena adanya peluang campur tangan manajemen
laba perusahaan pengakuisisi, sebelum perusahaan dalam penentuan labanya.
melakukan akuisisi dan setelah perusahaan mela- PT. Selamat Sempurna memiliki nilai discre-
kukan akuisisi. Dapat diketahui bahwa penghitu- tionary accrual antara tahun sebelum akuisisi dan
ngan manajemen laba perusahaan pengakuisisi an- tahun sesudah akuisisi mengalami peningkatan, se-
tara discretionary accrual dengan non discretion- dangkan nilai non discretionary accrulanya ber-
ary accrual berbeda dan cenderung lebih tinggi nilai negatif sampai setelah perusahaan melakukan
nilainya discretionary accrual. Hal ini membukti- akuisisi. PT.Ades Water Indonesia memiliki nilai
kan bahwa ternyata perusahaan lebih memilih meng- discretionary accrual yang lebih kecil dan ke arah
gunakan discretionary accrual dalam labanya, ka- negatif. PT Mobile 8 Telecom memiliki nilai dis-
 
        
  

cretionary accrual yang lebih besar setelah peru- lakukan akuisisi, meskipun ada peluang untuk ma-
sahaan melakukan akuisisi namun lebih ke arah ne- najemen karena dari empat perusahaan tersebut
gatif. PT. Bumi Resourches memiliki nilai discretio- dua diantaranya melakukan manajemen laba.
nary accrual sebelum dan setelah akuisisi adalah Berdasarkan hasil perhitungan keseluruhan
berbeda. Nilai setelah akuisisi lebih besar. rasio keuangan sebelum dan setelah perusahaan
Ketika perusahaan sebelum melakukan akui- melakukan akuisisi maka diperoleh nilai perbandi-
sisi nilai penghitungannya lebih besar dan pada pe- ngan kinerja keuangan antara sebelum akusisi dan
riode setelah akuisisi nilainya lebih kecil, hal ini me- setelah perusahaan melakukan akuisisi. Perbandi-
nunjukkan bahwa tidak selamanya perusahaan me- ngan hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 3
lakukan manajemen laba sebelum perusahaan me- dibawah ini:

Tabel 3. Net Profit Margin Perusahaan akuisisi


No Perusahaan Rasio 2004 2005 2006 2007 2008 2009
NPM 0.07 0.07 Akuisisi -0,007 0.06
1 SMSM ROA 8% 9% -0,9% 9%
TATO 1.12 1.29 1.28 1.45
NPM -1,18 -0,82 Akuisisi -1,17 -0,11
2 ADES ROA -144% -56% -86% -8%
TATO 1.22 0.68 0.73 0.70
NPM 0.05 Akuisisi 0.05 -1,3 -1,96
3 FREN ROA 1% 1% -22% -15%
TATO 0.19 0.21 0.17 0.07
NPM 0.12 0,07 Akuisisi 0.34 0.19
4 BUMI ROA 8% 7% 27% 12%
TATO 0.71 1,01 0.80 0.63

Berdasarkan data pada tabel 3 diatas maka PT. Bumi Resourches Tbk memiliki NPM pe-
dapat diperoleh hasil bahwa PT. Selamat Sempurna ningkatan antara tahun sebelum akuisisi dan se-
memiliki nilai Net Profit Margin sebelum akuisisi sudah akuisisi, meskipun peningkatannya tidak ter-
nilainya tetap,sedangkan setelah akuisisi nilainya lalu besar tetapi posisi BUMI stabil. Rasio ROA
menjadi menurun. dari BUMI memiliki nilai yang stabil antara satu
Rasio ini digunakan untuk melihat seberapa tahun sebelum akuisisi dengan dua tahun sebelum
besar laba setelah pajak yang diperoleh perusahaan akuisisi, bahkan sampai setelah akuisisi kondisi rasio
untuk tingkat penjualan tertentu. Return on Asset ini mengalami peningkatan. TATO dari BUMI pada
dari SMSM mengalami peningkatan antara sebe- tahun sebelum akuisisi mengalami peningkatan.
lum perusahaan melakukan akuisisi dengan peru- Akrual secara teknis merupakan perbedaan
sahaan setelah melakukan akuisisi dengan pening- antara kas dan laba. Akrual merupakan komponen
katan sebesar 1 %.Rasio ini menunjukkan seberapa utama pembentuk laba dan akrual disusun berda-
besar laba setelah pajak yang diperoleh nilainya sarkan estimasi- estimasi tertentu, misalnya biaya
mengalami penurunan bahkan ke arah negatif. ROA depresiasi untuk mengetahui besarnya biaya ini per-
dari FREN juga pada posisi yang stabil yaitu nilai- lu diketahui umur (manfaat), dan metode depresiasi
nya tetap pada periode sebelum akuisisi, sedang- yang digunakan. Teori yang dikembangkan oleh
kan periode setelah akuisisi mengalami penurunan Jones digunakan dalam penelitian ini sebagai dasar
bahkan ke arah negatif. TATO dari FREN dari tahun penelitian. Jones mengembangkan model penges-
sebelum akuisisi dan tahun sesudah akuisisi menga- timasi akrual diskresioner untuk mendeteksi mana-
lami penurunan. jemen laba. Akrual diskresioner diperoleh dengan
  !"#$%&
 !#  &%""

membandingkan akrual tahun t, saat terjadinya ma- sisi. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa dari ke-
nipulasi laba dengan rata- rata akrual perusahaan seluruhan perusahaan pengakuisisi tidak semuanya
itu sendiri pada tahun-tahun sebelumnya. terbukti melakukan manajemen laba dengan cara
Berdasarkan Perbandingan nilai akrual dalam income increasing accrual meskipun ada peluang
perusahaan pengakuisisi maka diperoleh suatu hasil dari pihak manajemen untuk melakukan manipulasi
yang dapat dijadikan dasar bagaimana perusahaan laba.
pengakuisisi melakukan manajemen laba men- Kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi
jelang perusahaan melakukan akuisisi. Perban- berada dalam kondisi yang sehat jika dilihat dari
dingan nilai antara discretionary accrual dan non segi rasio keuangan. Ada satu perusahaan yang
discretionary accrual dari tahun sebelum akuisisi rasio keuangannya berada pada kondisi tidak sehat
dengan tahun sesudah akuisisi dapat digunakan se- yaitu FREN yang nilainya jauh berbeda dengan ra-
bagai dasar untuk melihat nilai total akrual yang sio sebelum akuisisi. Kinerja keuangan perusahaan
menurut teori Jones itu bisa dimanipulasi. sebelum akuisisi dan setelah akuisisi cenderung ber-
Perbedaan nilai antara discretionary accrual beda. Perbedaan tersebut lebih ke arah penurunan
dan non discretionary acrrual disebabkan nilai kinerja keuangan, yang cenderung ke arah negatif
total akrual perusahaan pengakuisisi berbeda. Jika dari posisi perusahaan sebelum melakukan akuisisi.
nilai total akrual negatif itu artinya perusahaan Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan be-
pengakuisisi tidak melakukan manajemen laba, ka- berapa hasil penelitian sebelumnya, seperti hasil pe-
rena nilai total akrual negatif itu disebabkan oleh nelitian yang dilakukan oleh Rahman dan Bakar
nilai net income yang rendah dibandingakan dengan (2002) yang menunjukkan bahwa perusahaan pe-
nilai operational cash flow perusahaan. Nilai dis- ngakuisisi cenderung melakukan praktik manaje-
cretionary accrual yang lebih tinggi antara sebelum men laba dengan discretionary accrual pada pe-
akusisi dengan setelah akuisisi itu membuktikan riode sebelum atau menjelang pelaksanaan akuisisi.
bahwa perusahaan melakukan manajemen laba Penelitian Wirawan Gerianta (2002) juga
dengan mempengaruhi jumlah depresiasi atau pen- membuktikan bahwa perusahaan melakukan ma-
dapatan. najemen laba sebelum melakukan akuisisi. Ada
Perubahan pendapatan mempengaruhi per- satu hasil penelitian yang konsisten dengan peneli-
ubahan akrual yang berasal dari modal kerja seperti tian ini yaitu Metta (2008) yang menyebutkan bah-
piutang dan utang. Perubahan pendapatan digu- wa tidak selamanya perusahaan melakukan ma-
nakan sebagai variabel kontrol karena relatif ob- najemen laba sebelum perusahaan melakukan
jektif sebagai ukuran operasi perusahaan sebelum akuisisi dengan income increasing acrrual.
manipulasi oleh manajer. Namun,tidak sepenuhnya
perubahan pendapatan adalah objektif, karena te-
tap bisa melakukan manajemen laba melalui mani- SIMPULAN
pulasi pendapatan seperti percepatan pengiriman Penelitian ini tidak membuktikan bahwa pe-
barang agar perusahaan dapat mengakui penda- rusahaan pengakuisisi melakukan tindakan mana-
patan lebih awal. jemen laba sebelum pelaksanaan akuisisi dengan
Berdasarkan perhitungan diatas perusahaan metode discretionary accrual. Berdasarkan peng-
pengakuisisi yang memiliki nilai diskresional akrual hitungan nilai discretionary accrual sebelum
negatif adalah ADES pada periode sebelum akui- akuisisi lebih besar dibandingkan penghitungan se-
sisi dan hasilnya juga tetap negatif pada periode telah akuisisi, namun ada satu perusahaan yang
setelah akusisi. Hal ini dapat diartikan bahwa menjelang akuisisi dan setelah akuisisi nilai total ak-
ADES cenderung tidak melakukan manajemen rualnya cenderung bernilai negatif.
laba sebelum perusahaan melakukan akuisisi. Kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi
SMSM dan BUMI memiliki nilai diskresional akrual sebelum dan setelah perusahaan melakukan akuisisi
sebelum akuisisi lebih tinggi dibanding setelah akui- adalah berbeda dan lebih ke arah penurunan ki-
sisi. FREN memiliki nilai diskresional akrual sebe- nerja keuangan. Perusahaan tidak selamanya me-
lum akuisisi lebih kecil dibandingkan setelah akui- lakukan manajemen laba melalui diskresional
 
        
  

akrual menjelang perusahaan melakukan akuisisi. Lukas Setia Atmaja.2003.Manajemen Keuangan


Hal ini menentang teori yang telah dikemukakan Edisi Revisi,Yogyakarta:Andi
oleh Jones bahwa perusahaan menggunakan total Lukman Syamsudin.1994.Manajemen Keuangan
akrual sebagai sumber manipulasi laba untuk Perusahaan,Jakarta: PT Raja Grafindo
mencapai tingkat laba yang positif. Perbedaan Persada
kinerja keuangan juga menjadi hasil akhir dari Marcel, Go.1992. Akuisisi Bisnis Analisis dan
penelitian ini yang membuktikan bahwa kinerja Pengelolaan,Jakarta:PT.Rineka Cipta
keuangan perusahaan pengakuisisi berbeda lebih Martono & Agus Harjito.2005.Manajemen
ke arah menurunnya kinerja keuangan. Keuangan,Yogyakarta:Ekonisia
Mudrajad, Kuncoro.2003.Metode Riset Untuk
Bisnis dan Ekonomi,Jakarta:Erlangga
DAFTAR PUSTAKA Muhammad, Maruf.2006.Analisis Faktor-
Aida, Ainur Mardiyah.2006. Teori Akuntansi Faktor yang Mempengaruhi Manajemen
Konsep dan Empiris Edisi 2.Malang: STIE Laba. Skripsi Universitas Diponegoro.2006
Malang Kucecwara. Nanang, Martono.2010.Metode Penelitian
Agus, Sartono.1994. Manajemen Keuangan Kuantitatif,Jakarta:PT Raja Grafindo
Teori dan Aplikasi Edisi 4: Persada
Yogyakarta.BPFE Pascasarjana UMM.2010.Pedoman Penulisan
Anisa, Metta.2008.Analisis Manajemen Laba Artikel Ilmiah,Tesis dan Disertasi, Malang:
Perusahaan Sebelum Merger. Universitas PPS Universitas Muhammadiyah Malang.
Diponegoro. Skripsi Singgih, Santoso.2002.SPSS.Jakarta. Elek Media
Hadri Kusuma dan Udiana Sari. (2003), Komputindo
Manajemen Laba oleh Perusahaan Sugiyono.2002.Metode Penelitian Bisnis.
Pengakuisisi Sebelum Merger dan Bandung.Alfabeta
Akuisisi.Jurnal Ekonomi Vol.7 Warsono. 2002. Manajemen Keuangan
Igan Budiasih.2006.Faktor-Faktor yang Perusahaan. Malang.UMM Press.
Mempengaruhi Perataan Laba.Jurnal Wirawan, Gerianta & I Putu
Keuangan 2007 Vol 2 Adnyana.2000.Analisis Manajemen Laba
Jordan,Ross & Westerfield. 2009.Pengantar dan Kinerja Keuangan Perusahaan
Keuangan Perusahaan,Jakarta. Salemba Pengakuisisi.Jurnal ekonomi Vol 7
Empat Yopie, Jusuf.2008.Analisis Kredit untuk Account
Officer,Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama

Você também pode gostar