Menciptakan peta kompetensi.

Untuk mengembangkan kurikulum di sekitar kompetensi profesional perlu untuk

mengidentifikasi kompetensi dan membuat peta kompetensi yang menyediakan profil atau
peran definisi praktik keperawatan yang canggih. Model COPA telah dianjurkan sebagai
pendekatan yang berguna untuk tugas ini. Sebagai kompetensi yang tidak dapat diidentifikasi
dari sebuah 'kursi tangan' metode yang mampu menggambarkan orang-orang yang diperlukan
untuk APN untuk memenuhi tanggung jawab peran yang terkait diakui dalam lingkup praktek
yang diperlukan. Biasanya kombinasi dari beberapa pendekatan yang digunakan dalam
proses adalah
- analisis Situasional yang membangun gambaran yang lebih jelas dari konteks di mana
kompetensi yang harus dibuktikan.
- analisis fungsional yang berusaha untuk mengidentifikasi tujuan utama dan peran praktik
keperawatan canggih.
- cakupan defenisi dari praktek.
- observasi dari praktisi ahli yang merupakan cara yang berguna untuk memperoleh informasi
tentang APN-pasien / interaksi klien.
-Menciptakan Skenario perwakilan menggambarkan situasi mungkin dipenuhi oleh praktisi
kemajuan perawat diikuti dengan analisis untuk spesifik pengetahuan, keterampilan,
penilaian dan persyaratan dari sikap.
-Analysis Insiden kritis yang berfungsi untuk mengidentifikasi atribut dianggap penting
karena kompeten, praktek sukses (Ballantyne et al 1998:. Perry, 1997) Sebuah insiden adalah
contoh dari praktek yang sangat efektif atau tidak efektif Ini mengarah ke perilaku atau
respon di mana dimungkinkan untuk menyimpulkan konsekuensi dari perilaku yang
ditampilkan oleh praktisi. Juga penggunaan urutan perilaku yang kiritis menyiratkan bahwa
perilaku memiliki dampak positif atau negatif yang signifikan pada hasil. Untuk
menggunakan teknik ini perlu ada satu set dari procedur yang sistematis dalam
mendokumentasikan (misalnya melalui observasi, wawancara dan laporan diri) apa yang
sebenarnya terjadi sebelum, selama dan sesudah.dimana itu memberikan kontribusi terhadap
perilaku yang sukses atau gagal. Dengan mengumpulkan insiden kritis dalam jumlah yang
memadai sukses itu akan mungkin membangun profil kompetensi yang diperlukan untuk
kinerja yang memuaskan dalam kelompok profesional untuk menentukan praktisi.
- Gunakan ahli untuk berbicara mengenai apa yang mereka lakukan. Meminta mereka
menentukan peran mereka sehingga pengetahuan mereka baik, keterampilan dan penilaian
yang mereka butuhkan dalam praktek mereka memungkinkan eksplorasi yang lebih dalam
dari daerah-daerah yang secara eksplisit diamati.. Tinjauan literatur. review ahli kompetensi
yang disarankan. Ketika negara pada awal mengembangkan peran praktek canggih, akses ke
praktisi ahli mungkin minimal, dan akan ada ketergantungan yang lebih besar dan sudah
diakui oleh internasional dan / atau nationalgroups. Bantuan dari praktisi ahli luar ini
membimbing. Namun, sebagai negara berkembang kader APN itu dapat mulai menarik
pengalaman mereka dan melalui proses review yang sedang berlangsung, kompetensi harus
mulai lebih mencerminkan fokus dan kesehatan khususnya kebutuhan penduduknya.

Merumuskan pernyataan kompetensi.

Sebuah pernyataan kompetensi berfokus pada hasil kinerja atau belajar pengalaman. Unsur
yang paling penting diingat adalah bahwa laporan kompetensi harus mengacu pada kinerja
praktisi. Dalam pendidikan hasil belajar istilah digunakan untuk menunjukkan kompetensi
yang akan dicapai pada akhir pengalaman belajar-mengajar. Hal ini penting untuk
menggunakan bahasa yang jelas dan tidak ambigu yang mendorong interpretasi yang sesuai.
Salah satu tantangan utama adalah untuk mengidentifikasi perilaku (tindakan) yang lebih
tinggi pada akhir dari kognitif (kemampuan mental, afektif (perasaan dan emosi) dan manual
psikomotor atau keterampilan fisik) domain (Bloom, 1956; Bloom et al 1965.) Seperti itu
akan menjadi tingkat praktek diharapkan dari APN. Kompetensi dan keterampilan
membutuhkan tingkat yang lebih rendah dari fungsi dapat dimasukkan di bawah masing-
masing competencie tingkat yang lebih tinggi.
Menurut Uys (2004), empat komponen biasanya digunakan dalam sebuah pernyataan
kompetensi Ini terdiri dari
1) Judul yang mengidentifikasi kompetensi dan membedakannya dari orang lain. Ini harus
jelas, unik dan deskriptif, misalnya penilaian fisik dewasa
(2) Dimulai dengan elemen kompetensi afektif, relasional) yang menetapkan apa yang
seseorang harus mampu melakukan atau pameran, misalnya Melakukan penilaian fisik yang
sistematis dan komprehensif.
3) Kriteria Kinerja yang menetapkan seberapa baik sesuatu yang harus dilakukan Kriteria
kinerja harus dicapai dan terukur dan berhubungan langsung dengan kompetensi, e g.
Berkomunikasi dengan cara yang peka dengan budaya; menyesuaikan pemeriksaan dengan
usia, jenis kelamin, kondisi fisik dan mental; memperoleh data yang akurat; tes laboratorium
yang sesuai; temuan catatan sistematis, akurat dan jelas.
(4) kisaran pernyataan menggambarkan kondisi, keadaan dan / atau pengaturan di mana
kompetensi harus dibuktikan, misalnya Dalam pengaturan tempat kerja klinis (rawat inap,
rawat jalan) dan berbasis masyarakat (misalnya rumah,.
Pembaca didorong untuk berkonsultasi. Kompetensi Keperawatan (Uys. 1994) untuk
langkah yang rinci demi langkah pendekatan untuk menggunakan kompetensi dalam praktek,
pendidikan dan regulasi. The work of Bloom dan rekan-rekannya merupakan sumber kata
kerja yang berguna untuk menggambarkan tingkat yang lebih tinggi dari pemikiran, perasaan
dan melakukannya (Bloom, 1956;. Bloom et al, 1965).

Tugas Lanjutan dibandingkan peran keperawatan canggih

Tugas tidak didefinisikan sebagai profesi, yang sudut pandang prinsip-prinsip profesional
praktik dan sifat kegiatan yang berhubungan (Carryer, 2002). Perawat yang telah diambil
pada tugas atau keahlian tradisional dikaitkan dengan pengoobatan menunjukkan bahwa
mengadopsi tugas-tugas ini adalah cara untuk meningkatkan akses dan meningkatkan
pelayanan daripada perubahan dalam pendekatan filosofis untuk berlatih (Gardner et al.,
2004, 47 p.). tugas yang baru dan maju dipandang sebagai komponen keperawatan yang valid
ketika mereka memberikan kenyamanan bagi pasien dan keluarga dan menawarkan
kesempatan untuk meningkatkan kualitas, kelengkapan dan kontinuitas pelayanan kesehatan
tugas, meskipun kewenangan untuk melaksanakan keterampilan teknis yang canggih dan
bermanfaat bagi penyediaan pelayanan kesehatan, tidak boleh dianggap sebagai fitur yng
membedakan mendasar memisahkan praktik keperawatan yang canggih dari keperawatan
yang generalis dari lingkup penuh tetapi tidak mendefinisikan keperawatan. tugas tingkat
lanjutan adalah praktik keperawatan esensi dari praktik canggih. Pada tahun-tahun awal
kemajuan pembangunan runcing Tice di Inggris, Bowling dan Stilwell (1988) menunjukkan
bahwa sementara keterampilan dan tugas merupakan bagian integral dari peran APN, nilai-
nilai inti dan yayasan praktek canggih yang berasal dari filosofi Rusia. Keperawatan dan
akuntabilitas untuk praktek (p. 29). Kemampuan untuk mengembangkan perspektif luar tugas
adalah bahwa faktor yang mendorong peran APN yang Keperawatan berpusat serta canggih
di alam.