Você está na página 1de 12

1.

ANALISIS ANGIN

Analisis ini menggunakan data data angin yang didapatkan dari stasiun stasiun
pengukuran di dekat laut. Data data yang diperlukan antara lain, arah angin, kecepatan angin,
hari, bulan, dan tahun di mana angin tadi diukur.

Dalam analisis ini, akan dihasilkan distribusi kecepatan dan arah angin di lokasi yang akan
dianalisis. Sebuah metode grafis, yang disebut Wind Rose Diagram atau diagram mawar,
digunakan untuk membantu menganalisis angin tadi. Diagram ini akan sangat membantu ketika
menyelesaikan persoalan arah angin yang dominan, dan distribusi kecepatan angin secara
sederhana dan mudah dipahami.

Untuk membuat Wind Rose Diagram :

1. Kita kelompokkan kecepatan angin pada masing masing arah. Kecepatan kita bagi
dalam interval tertentu. Lalu hitung frekuensi masing masing interval terhadap
total data di masing masing arah.
2. Buat sumbu sumbu seperti pada kompas, dan beri keterangan sudut sudutnya.
3. Buat lingkaran lingkaran dengan radius yang berbeda namun dengan selisih yang
sama, di mana lingkaran lingkaran ini berfungsi sebagai koordinat frekuensi
kecepatan angin pada masing masing arah sesuai sumbu, sesuai data angin yang
kita kelompokkan pada tahap 1.
4. Buat diagram nya, dengan data data yang sudah dikelompokkan pada tahap 1.
Bisa dibantu dengan software yang sesuai (WR Plot, dll).
2. CONTOH PEMBUATAN WIND ROSE DIAGRAM

Lokasi : Tegal, Jawa Tengah


Koordinat : 108576 - 1092130 BT dan 60241 - 71530 LS
Periode : 1 Februari 2005 31 Mei 2005
Keterangan :

N = Utara S = Selatan

NE = Timur laut SW = Barat Daya

E = Timur W = Barat

SE = Tenggara NW = Barat Laut

2.1 Frekuensi kecepatan angin pada masing masing arah. (WR Plot)

0-3 3-6 6-9 >=9


NO Wind Directions Total
Knot
1 N 147 116 19 0 282
2 NE 174 223 26 0 423
3 E 110 338 204 15 667
4 SE 79 33 4 0 116
5 S 34 5 0 0 39
6 SW 66 23 1 0 90
7 W 57 144 328 19 548
8 NW 130 316 266 3 715
Sub-Total 797 1198 848 37 2880
Calms 0
missing / Incomplete 0
Total 2880

2.2 Tabel distribusi berdasarkan arah hembusan. (WR Plot)

0-3 3-6 6-9 >=9


NO Wind Directions Total
Knot
1 N 5,106 4,029 0,66 0 9,795
2 NE 6,044 7,746 0,903 0 14,693
3 E 3,821 11,74 7,086 0,521 23,168
4 SE 2,744 1,146 0,139 0 4,029
5 S 1,181 0,174 0 0 1,355
6 SW 2,292 0,799 0,035 0 3,126
7 W 1,98 5,002 11,393 0,66 19,035
8 NW 5 10,941 9,239 0,104 24,799
Sub-Total 27,683 41,577 29,455 1,285 100
Calms 0
missing / Incomplete 0
Total 100
3. PERHITUNGAN FETCH EFEKTIF

1. Kita telah mengetahui bahwa arah angin dominan di Tuban adalah menuju North West,
atau Barat Laut. Yang artinya, arah ini adalah 1350 dalam koordinat biasa (Sudut
diambil dalam arah berlawanan arah putaran jarum jam) dan 450 dalam fetch
2. Siapkan sebuah peta yang lengkap dengan skala, lalu lokasikan Tegal. Buat garis lurus
dari titik tertentu, di mana titik tadi adalah bibir pantai di lokasi tersebut ke arah 45 0.
Tarik garis lurus hingga berhenti pada daratan terdekat dalam arah tersebut. Apabila
tidak ada daratan terdekat, maka gunakanlah panjang garis yang sudah diskala, untuk
panjang 250 km dari titik awal garis.
3. Dari garis ini, kita buat lagi garis dari titik yang sama, dengan cara yang sama dan
ketentuan yang sama, namun dengan sudut dari garis sebelumnya sebesar 60 sebanyak
7 kali, hingga sudut dari garis terakhir dengan garis yang paling pertama adalah 420.
Lakukan ini untuk sudut searah dan berlawanan arah putaran jarum jam. Hingga
akhirnya kita punya 16 garis.

Fetch Tegal dalam peta

4. Garis garis ini, kita ukur dan kalikan dengan skala dalam peta untuk mendapatkan
jarak sesungguhnya. (Lihat table 3.1). Kita ukur cosinus dari sudut sudut antar garis
garis tadi (60), dan kalikan dengan jarak sesungguhnya dari garis garis tadi. Lalu
jumlahkan seluruh hasil cosinus, dan jumlahkan pula hasil perkalian cosinus sudut
dengah jarak sesungguhnya.
5. Dalam buku Teknik Pantai karangan Bambang Triadmodjo didapat rumus :

Feff = xi.Cos
Cos

Di mana,

Xi : panjang fetch / jarak sesungguhnya (km)


: sudut deviasi pada kedua sisi dari arah mata angin dominan (60 s/d 420)

3.1 Tabel Perhitungan Fetch

cos X Xi (jarak sebenarnya (km)) Xi Cos (km)


42 0,743 12,5 250 185,786
36 0,809 12,5 250 202,254
30 0,866 12,5 250 216,506
24 0,914 12,5 250 228,386
18 0,951 12,5 250 237,764
12 0,978 12,5 250 244,537
6 0,995 12,5 250 248,63
0 1,000 12,5 250 250
6 0,995 1,080 21,6 21,482
12 0,978 0,978 19,56 19,133
18 0,951 0,890 17,8 16,929
24 0,914 0,870 17,4 15,896
30 0,866 0,820 16,4 14,203
36 0,809 0,790 15,8 12,782
42 0,743 0,730 14,6 10,85
cos = 13,511 Xi cos = 1925,139

Skala 1 : 200000 (Digunakan untuk mendapatkan jarak sesungguhnya dari garis pada peta)

. ,
= = = , = ,
,

Jadi, fetch efektif di Tuban dalam periode Februari 2005 Mei 2005 adalah = 142,487631 km.

Fetch ini akan digunakan untuk menentukan tinggi gelombang (H) dan periode gelombang (T)
dengan metode metode analitis dan observatis yang digunakan khalayak luas di dunia.
4. KONVERSI ANGIN MENJADI GELOMBANG

Tinggi dan periode gelombang dihitung berdasarkan formula menurut SPM (Shore Protection
Manual),1984 vol.1 sebagai berikut :

H o 5 . 112 10 4
U A F 0 .5
T o 6 . 238 10 2
U A F 0 .33
UW
U A 0.71 U W
1.23
RL
UL
1 N 2
H rms Hi
H s 1.42 Hrms N i 1

T0

H0
T avg
N
H avg N

Ho = tinggi gelombang laut (m)


To = periode gelombang laut (s)
UA = faktor tegangan angin
RL = hubungan UL dan UW (kecepatan angin di darat dan laut),
(dari gambar 5.8 Buku Teknik Pantai, Bambang Triatmojo hal. 154)
Hrms = H root mean square (m)
Hs = tinggi gelombang signifikan (m)
Havg = tinggi gelombang laut dalam rata-rata (m)
Tavg = periode gelombang laut dalam rata-rata (s)
UW = kecepatan angin diatas permukaan laut (m)
UL = kecepatan angin diatas daratan (m)
1 knot = 0.515 m/s

4.1 Langkah langkah menentukan tinggi (H) dan periode (T) gelombang,
dengan fetch efektif. (Menggunakan perhitungan)

1. Dari data angin yang tersedia, tentukan UL dengan cara mencari kecepatan
maksimum angin yang terjadi. Tentukan pula 2 atau lebih kecepatan angin lain,
yang akan digunakan sebagai UL dalam perhitungan selanjutnya. Bisa
menggunakan kecepatan minimum, dan kecepatan rata rata. Konversikan ke
satuan m/s.

UL (max) = 9,83 knots = 5,062 m/s (1)


UL (2) = 5,76 knots = 2,966 m/s (2)
UL (avg) = 4,64 knots = 2,39 m/s (3)

2. Lokasikan masing masing UL pada grafik RL dan UL, (Figure 4). UL ada pada
sumbu x dan RL ada pada sumbu y. Jadi dari titik UL kita bisa mendapatkan nilai
RL. Dengan persamaan,
UW
RL maka, UW = RL x UL. Kita dapatkan nilai UW
UL
yang digunakan untuk perhitungan selanjutnya.

RL(max) 1,426

RL(2) 1,633

RL(avg) 1,715

UL (avg) = 2,39 m/s UL (max) = 5,062 m/s

UL (2) = 2,966 m/s

Grafik hubungan antara UL dan RL

U A 0.71 U W
1.23
3. Lalu hitung UA dengan persamaan,
4. Himpun seluruh data, untuk memudahkan perhitungan dengan rumus rumus
sebelumnya (halaman sebelum ini), bisa menggunakan bantuan software Excel dan
susun dalam table seperti ini.

UW F Efektif
UL (Knots) UL (m/s) RL (m/s) UA (m) H0 (m) T0 (s)
NO
IV = II X
I II III III V VI VII VIII
1 9,83 5,062 1,426 7,219 8,076 142487,631 1,558 6,240
2 5,76 2,966 1,633 4,844 4,944 142487,631 0,954 5,307
3 4,64 2,390 1,715 4,098 4,025 142487,631 0,777 4,959

5. Dari table di atas, kita bisa menghitung Hrms dan Hs sesuai rumus di halaman
sebelum ini. Mengutip Wikipedia.com, The RMS wave height, which is defined as
square root of the average of the squares of all wave heights, is approximately
equal to Hs divided by 1.4

NO H02 T02
1 2,428 38,934
2 0,910 28,163
3 0,603 24,587
SUM 3,942 91,684
AVG 1,314 30,561
H rms 1,146 m
T rms 5,528 s
Hs 1,605
Havg 1,1
Tavg 5,502

Jadi,
Hrms = 1,146 m
Trms = 5,528 s
Hs = 1.4 x Hrms = 1,605 m
Havg = 1,1 m
Tavg = 5,502 s
4.2 Menentukan Tinggi dan Periode Gelombang dengan Menggunakan Grafik
Peramalan Gelombang

1. Dari data fetch efektif kita, lokasikan titik itu pada sumbu x dan UA pada sumbu
y, dari grafik hubungan antara Fetch dan UA. Tarik garis lurus dari masing
masing titik tadi, hingga berpotongan satu sama lain. Lalu tarik garis dari
perpotongan tadi, sejajar dengan garis yang miring. Garis miring ini digunakan
untuk menentukan tinggi dan periode gelombang.

T0 = 6,24 s Fetch= 142,487 km

H0 = 1,558 m

UA = 8,076
5. WAVE GROWTH DAN FULLY DEVELOPED WAVE
5.1 Persamaan yang mengatur wave growth dengan fetch

Keterangan

Tinggi gelombang di pantai sekitar kabupaten tegal adalah sekitar 11 meter diukur dari
bibir pantai (website kabupaten tegal), maka U10, CD, U*, Tp dan Hm0 dapat dicari dengan
bantuan software microsoft Excel dengan perincian sebagai berikut :

U10(maks) = 4,993988134
U10(ave) = 2,357284328
U10(maks)2 = 24,93991749
U10(ave)2 = 5,556789403

U10(maks) U10(ave) unit


4,99 2,357 m/s
CD Uz(maks) CD Uz(ave)
0,00127479 0,001182505
U*2 Uz(maks) U*2 Uz (ave)
0,031793147 0,006570931
U* Uz (maks) U* Uz (ave)
0,178306329 0,081061279
Hm0 Uz (maks) (m) Hm0 Uz (ave) (m)
0,879033434 0,399624483
Tp Uz maks (s) Tp Uz ave (s)
2,322538046 1,785850371

5.2 Kondisi fully developed wave :

Dengan menggunakan software Excel kita dapat memperoleh Hmx dan juga Tp pada
kondisi fully developed wave, dengan perincian sebagai berikut :

Hmx 0,67242506
Tp 4,27578578

Jika durasi angin diketahui, maka fetch dapat di estimasi dengan:

Karena durasi angin tidak diketahui maka tidak dapat dilakukan penghitungan fetch
6. KESIMPULAN:

1. Arah dominan angin berhembus di Tegal selama Februari 2005 hingga Mei 2005
adalah dari arah Tenggara ke arah Barat Laut.
2. Fetch efektif adalah 142,487631 km.
3. Tinggi gelombang signifikan yang terjadi adalah 1,605 m.
4. Tinggi gelombang laut rata rata adalah 1,1 m
5. Periode gelombang laut rata rata adalah 5,502 s.
6. Penghitungan H0maks dan T0 pada keadaan fully developed wave lebih kecil daripada
H0maks dan T0 pada kondisi biasa

Você também pode gostar