Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Rahman
Ribka Luturmas
Kristin Delila.M
Michael Lekatompessy
Ani
Wamisnawati Papalia
A. KONSEP MEDIS
1. Pengertian:
Benda asing didalam suatu organ adalah benda yang berasal dari luar tubuh atau dari
dalam tubuh, yang dalam keadaan normal tidak ada. Benda asing dilaring/tenggorokan
lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak. (Arief Mansoer 2000)
Tersedak adalah masuknya benda asing misalnya makanan atau minuman kedalam
tenggorokan(http://www.webmd.com)
Tersedak adalah masuknya makanan dan benda lain kedalam tenggorokan misalnya
makanan kecil yang tertelan tanpa sengaja.
(www.Cbn portal. Ptofriend.aspx.htm)
2. Etiologi
Benda Asing:
Benda-benda asing tersebut tersangkut pada laring/Tenggorokan, benda asing tersebut
dapat berupa:
Makanan, biji kacang, kedele, kayu, duri, atau daging (yang dapat ditembus cahaya
Rontgen)
Logam, koin, uang logam peluru, kelereng (tidak tembus sinar Rontgen)
3. Manifestasi Klinik
Gejala yang paling sering muncul adalah tersedak biasanya terjadi karena makanan
yang kurang dikunyah dengan baik memasuki saluran yang salah. Bila keadaan ini
tidak segera diatasi, bisa berakibat fatal. Tersedak menyebabkan tersumbatnya saluran
pernapasan di sekitar tenggorokan (laring) atau saluran pernapasan (trakea). Aliran
udara menuju paru-paru pun terhambat sehingga aliran darah yang menuju otak dan
organ tubuh lain terputus.
Secara porogresif akan terjadi stridor, dispneu, apneu, penggunaan otot bantu
nafas,sianosis.gejala yang paling sering muncul pada saat tersedak adalah batuk-
batuk, hal ini normal karena batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh untuk
mengeluarkan benda asingdari tenggorokan, akan tetapi semakin besar benda yang
masuk maka gejala yang muncul lebih mirip orang yang tercekik( choking) seperti :
sesak napas, tidak ada suara atau suara serak, mengi.Pada anak maka anak tersebut
akan memegang lehernya yang merasa seperti tercekik.
4. Periksaan Penunjang:
Pemeriksaan foto leher dalam posisi tegak
5. Komplikasi:
Bila sumbatan total berlansung lebih dari 5 menit pada dewasa dan 8 menit pada anak
akan terjadi kerusakan pada jaringan otak dan henti jantung
6. Penanganan:
Pertolongan Pertama Tersedak
(Manuver Heimlich)
Tersedak biasanya terjadi karena makanan yang kurang dikunyah dengan baik
memasuki saluran yang salah. Bila keadaan ini tidak segera diatasi, bisa berakibat
fatal.
Manuver Heimlich mungkin dikenal sebagai teknik terbaik untuk melegakan saluran
pernapasan yang tersumbat. Indikasi dari orang yang tersedak adalah korban tidak
mampu berbicara, jatuh pingsan, atau mengeluarkan suara-suara aneh dengan usaha
keras. Wajahnya berubah menjadi biru, keabu-abuan atau keunguan.
2. Kepalkan salah satu tangan Anda dan taruh di bagian ats pusar korban.
3. Genggam erat kepalan itu dengan tangan lain dan tekan kuat-kuat ke arah perut
dengan cepat ke atas, seolah-olah ingin mengangkatnya dari lantai. Tindakan ini akan
mengangkat diafragma, menekan paru-paru, dan memaksa udara keluar dari paru-
paru.
Metode paling sederhana untuk melegakan saluran pernapasan yang tersumbat adalah
dengan memasukkan jari hingga ke belakang tenggorokan, meraih dan mengorek
benda penyumbat itu keluar. Metode ini hanya berhasil jika sumbatan berada di
belakang atau atas tenggorokan.
Hati-hati, jangan sampai makanan atau benda penyumbat ini terdorong semakin ke
dalam ke saluran pernapasan. Keadaan ini mudah terjadi pada anak kecil.
C. Klasifikasi Data
1. Data Subjektif
Orang tua mengatakan :
a. Kesulitan bernapas
b. Leher rasa tercekik dan rasa penuh dalam leher
2. Data Objektif
a. Tanda-tanda Vital
Nadi : 120 x/m
Pernapasan: 30 x/m
b. Konjungtiva: Anemis tampak pucat, ada kelainan
c. Kuku: Kuku pucat, ada kelainan
d. Kulit: Pucat , ada kelainan
e. KU : Lemah
f. Ada sumbatan pada tenggorokan
g. Pernapasan cepat dengan Takipnea
h. Pasien tampak pucat dan sianosis
D. Analisa data
Data Etiologi Masalah
Data Subjektif Obstruksi/sumbatan Inefektifnya
Orang tua mengatakan :
benda asing pada bersihan jalan
a. Kesulitan bernapas
b. Leher rasa tercekik, rasa penuh dalam jalain nafas (laring) nafas
leher
Data Objektif
a. Tanda-tanda Vital
Nadi : 120 x/m
Pernapasan: 30 x/m
b. Konjungtiva: Anemis tampak pucat,
ada kelainan
c. Kuku: Kuku pucat, ada kelainan
d. Kulit: Pucat , ada kelainan
e. KU : Lemah
f. Terdapat sumbatan pada tenggorokan
g. Pernapasan cepat dengan Takipnea
h. Pasien tampak pucat dan sianosis
E. Diagnosa keperawatan
Inefektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan adanya obstruksi/sumbatan
benda asing pada jalain nafas (laring) yang ditandai dengan:
Data Subjektif
Orang tua mengatakan :
a. Kesulitan bernapas
b. Leher rasa tercekik dn rasa penuh dalam leher
Data Objektif
a. Tanda-tanda Vital
Nadi : 120 x/m
Pernapasan: 30 x/m
b. Konjungtiva: Anemis tampak pucat, ada kelainan
c. Kuku: Kuku pucat, ada kelainan
d. Kulit: Pucat , ada kelainan
e. KU : Lemah
f. Terdapat sumbatan pada tenggorokan
g. Pernapasan cepat dengan Takipnea
h. Pasien tampak pucat dan sianosis
F. Prinsip Tindakan dan Rasional
1. Obsevasi tanda-tanda vital
Rasional
Sebagai petunjuk untuk melanjutkan intervensi selanjutnya
Rasional
Untuk melegakan atau membebaskan saluran jalan napas yang tersumbat
Rasional
Posisi fowler mempermudah fungsi pernafasan dan membuka jalan nafas agar
kebutuhan O2 dapat terpenuhi.
G. Tujuan Tindakan
Mempertahankan kepatenan jalan nafas
H. Hasil yang Diharapkan
Bersihan jalan nafas efektif
I. Implementasi dan Hasil
a. Mengobsevasi tanda-tanda vital
Hasil:
Nadi : 120 x/m
Pernapasan: 30 x/m
b. Membebaskan jalan napas dengan melakukan tekhnik manuver heimlich
Hasil:
Sesak berkurang,benda asing keluar
c. Memberikan posisi Fowler/setengah duduk
Hasil:
Pasien merasa nyaman
Tidak pucat
J. Evaluasi Diri
Mahasiswa mampu melakukan tindakan manuver heimlich saat didampinghi oleh perawat
senior.