Você está na página 1de 9

ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWAT DARURATAN ANAK DENGAN

KEMASUKAN BENDA ASING PADA TENGGOROKAN (TERSEDAK)


PADA ANAK S DIRUANG POLIKLINIK THT RST, AMBON

Disusun oleh : KELOMPOK IV

Rahman
Ribka Luturmas
Kristin Delila.M
Michael Lekatompessy
Ani
Wamisnawati Papalia

KESEHATAN DAERAH MILITER XVI / PATTIMURA


AKADEMI KEPERAWATAN
2011
ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWAT DARURATAN ANAK DENGAN
KEMASUKAN BENDA ASING PADA TENGGOROKAN (TERSEDAK)
PADA ANAK S DIRUANG POLIKLINIK THT RST, AMBON

A. KONSEP MEDIS
1. Pengertian:
Benda asing didalam suatu organ adalah benda yang berasal dari luar tubuh atau dari
dalam tubuh, yang dalam keadaan normal tidak ada. Benda asing dilaring/tenggorokan
lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak. (Arief Mansoer 2000)
Tersedak adalah masuknya benda asing misalnya makanan atau minuman kedalam
tenggorokan(http://www.webmd.com)
Tersedak adalah masuknya makanan dan benda lain kedalam tenggorokan misalnya
makanan kecil yang tertelan tanpa sengaja.
(www.Cbn portal. Ptofriend.aspx.htm)
2. Etiologi
Benda Asing:
Benda-benda asing tersebut tersangkut pada laring/Tenggorokan, benda asing tersebut
dapat berupa:
Makanan, biji kacang, kedele, kayu, duri, atau daging (yang dapat ditembus cahaya
Rontgen)
Logam, koin, uang logam peluru, kelereng (tidak tembus sinar Rontgen)
3. Manifestasi Klinik
Gejala yang paling sering muncul adalah tersedak biasanya terjadi karena makanan
yang kurang dikunyah dengan baik memasuki saluran yang salah. Bila keadaan ini
tidak segera diatasi, bisa berakibat fatal. Tersedak menyebabkan tersumbatnya saluran
pernapasan di sekitar tenggorokan (laring) atau saluran pernapasan (trakea). Aliran
udara menuju paru-paru pun terhambat sehingga aliran darah yang menuju otak dan
organ tubuh lain terputus.
Secara porogresif akan terjadi stridor, dispneu, apneu, penggunaan otot bantu
nafas,sianosis.gejala yang paling sering muncul pada saat tersedak adalah batuk-
batuk, hal ini normal karena batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh untuk
mengeluarkan benda asingdari tenggorokan, akan tetapi semakin besar benda yang
masuk maka gejala yang muncul lebih mirip orang yang tercekik( choking) seperti :
sesak napas, tidak ada suara atau suara serak, mengi.Pada anak maka anak tersebut
akan memegang lehernya yang merasa seperti tercekik.
4. Periksaan Penunjang:
Pemeriksaan foto leher dalam posisi tegak
5. Komplikasi:
Bila sumbatan total berlansung lebih dari 5 menit pada dewasa dan 8 menit pada anak
akan terjadi kerusakan pada jaringan otak dan henti jantung
6. Penanganan:
Pertolongan Pertama Tersedak
(Manuver Heimlich)
Tersedak biasanya terjadi karena makanan yang kurang dikunyah dengan baik
memasuki saluran yang salah. Bila keadaan ini tidak segera diatasi, bisa berakibat
fatal.

Tersedak menyebabkan tersumbatnya saluran pernapasan di sekitar tenggorokan


(laring) atau saluran pernapasan (trakea). Aliran udara menuju paru-paru pun
terhambat sehingga aliran darah yang menuju otak dan organ tubuh lain terputus.
Karena itu perlu dilakukan tindakan pertama yang efektif untuk menyelamatkan
nyawa dengan tindakan Heimlich.

Manuver Heimlich mungkin dikenal sebagai teknik terbaik untuk melegakan saluran
pernapasan yang tersumbat. Indikasi dari orang yang tersedak adalah korban tidak
mampu berbicara, jatuh pingsan, atau mengeluarkan suara-suara aneh dengan usaha
keras. Wajahnya berubah menjadi biru, keabu-abuan atau keunguan.

Untuk melakukan maneuver Heimlich, ikuti langkah berikut:


1. Berdiri di belakang orang yang tersedak. Lingkarkan kedua tangan Anda di
pinggangnya. Bungkukkan orang itu sedikit ke depan.

2. Kepalkan salah satu tangan Anda dan taruh di bagian ats pusar korban.

3. Genggam erat kepalan itu dengan tangan lain dan tekan kuat-kuat ke arah perut
dengan cepat ke atas, seolah-olah ingin mengangkatnya dari lantai. Tindakan ini akan
mengangkat diafragma, menekan paru-paru, dan memaksa udara keluar dari paru-
paru.

4. Ulangi tindakan ini sampai makanan atau sumbatan lainnya keluar.


Pertolongan Pertama Tersedak
(Manuver Back Blows)
Manuver Back Blows adalah pukulan atau tepukan pada punggung pasien sebanyak
2-3X dilakukan pada bayi dan anak 4 Tahun

Metode paling sederhana untuk melegakan saluran pernapasan yang tersumbat adalah
dengan memasukkan jari hingga ke belakang tenggorokan, meraih dan mengorek
benda penyumbat itu keluar. Metode ini hanya berhasil jika sumbatan berada di
belakang atau atas tenggorokan.

Hati-hati, jangan sampai makanan atau benda penyumbat ini terdorong semakin ke
dalam ke saluran pernapasan. Keadaan ini mudah terjadi pada anak kecil.

Untuk melakukan Manuver Back Blows, ikuti langkah berikut:


1. Telungkupkan bayi dengan kepala terletak dibawah, sepanjang lengan bawah anda.
Dukung kepala dan bahunya dengan tangan anda dan berikan tepukan sebanyak 2-3X
pada punggung antara kedua bahu ( jangan mengguncangnya atau membalikan
tubuhnya

2. Bila pukulan dipungtgung tidak berhasil melepaskan sumbatan, terlentangkan


tubuhnya disepanjang lengan bawah anda. Letakkan dua jari disetengah bagian bawah
tulang dada dan beringan 2-3X dorongan tajam kearah bawah dengan menggunakan
jari telunjuk dan jari tengah.

3. Lihatlah kedalam mulutnya, letakkan jari anda dilidahnya untuk memperjelas


pandangan, jangan memasukkan jari kedalam tenggorokan kecuali anda melihat
adanya sumbatan untuk mengeluarkannya

4. Ulangi tindakan 1-3 sampai makanan atau sumbatan lainnya keluar.


B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Prinsip Tindakan Pada Kegawatan Daruratan:
a. Primary Survey Meliputi:
Airway
Pertahankan jalan napas, perhatikan jalan napas pasien, jika terdapat sumbatan
lakukan tindakan mengeluarkan benda asing.
Breathing :
Periksa pernapasan pasien,Frekwensi dan Kwalitas Pernapasan.Pada kasus tersedak
terjadi peningkatan frekwensi pernapasan dan kesulitan bernapas maka lakukan
tindakan resusitasi dan tindakan untuk mengeluarkan benda asing yang menjadi
penyebab sumbatan: Dengan teknik Back blows dan Manuver Heimlich
Circulation :
Periksa sirkulasi darah pasien, pada kasus tersedak terjadi pengurangan suplay O 2
sebagai akibat dari sumbatan jalan napas oleh benda asing.pasien tampak pucat dan
sianosis, Nadi teraba lemah segera tangani dengan pemberian/pemasangan Oksigen
Disability :
Pasien dengan kasus tersedak sering disertai dengan penurunan tingkat kesadaran,
untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan GCS (Glosgow Coma Scale)
b. Secondary Survey Meliputi:
Eksposure:
Pada kasus tersedak jarang dijumpai trauma,fraktur,luka/iritasi biasa hanya terjadi
iritasi mukosa laring/Tenggorokan
Full Vital Sign :
Periksa tanda-tanda Vital biasanya terjadinya peningkatan respirasi dan suhu tubuh
dalam batas normal,nadi teraba cepat tapi lemah,tekanan darah menurun. Untuk itu
perlu pantau tanda-tanda vital sesering mungkin
Give Comfort :
Memberikan tindakan kenyamanan dengan memberikan posisi yang nyaman dan
dukungan dari porang tua anak untuk memberikan ketenangan pada anak
Head To Toe :
Pemeriksaan fisik dari ujung kepala sampai dengan ujung kaki.
Inspection :
Perhatikan punggung pasien apakah terjadi t6rauma tulang belakang
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul:
Inefektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan adanya obstruksi/sumbatan
benda asing pada jalain nafas (laring)
3. INTERVENSI
Diagnosa
Inefektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan adanya obstruksi/sumbatan benda
asing pada jalain nafas (laring)
Tujuan
Inefektifnya bersihan jalan napas tidak terjadi
Kriteria hasil
Jalan napas bersih dari sumbatan, suara napas vesikuler, ada, RR dalam batas normal
Intervensi
a. Observasi tanda-tanda vital,
b. Lakukan maneuver Heimlich
c. Atur posisi tidur klien fowler atau semi fowler
d. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapy
4. EVALUASI
a. Inefektifnya bersihan jalan napas tidak terjadi
ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWAT DARURATAN ANAK DENGAN
KEMASUKAN BENDA ASING PADA TENGGOROKAN (TERSEDAK)
PADA ANAK S DIRUANG POLIKLINIK THT RST, AMBON
A. Identitas Pasien
Nama : a/ nM
Umur : 3,7 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Kebun Cengkeh
TGL/Jam Masuk RS :22 Maret 2011/09.00 Wit
TGL/Jam Pengkajian :22 Maret 2011/09.00 Wit
Diagnosa medis : Kemasukan benga asing pada tenggorokan (Tersedak)
B. Data Pengkajian
1. Keluhan utama masuk RS : susah untuk bernapas, leher rasa tercekik dan rasa
penuh dalam leher
2. Riwayat keluhan utama :
Airway : sumbatan biji bakso pada tenggorokan
Brithing : Pernapasan cepat dengan Takipnea
Circulation : Nadi cepat, pucat, sianosis
Disability : Compos mentis
Exprosure : Tidak ada kelainan
Full vital sign
1) TD :-
2) Suhu : 360C
3) Nadi : 120 x/m
4) Pernapasan : 30 x/m
Give comfort : Atur posisi tidur Fowler/semi fowler
Heat To Toe :
1) Konjungtiva : Anemis tampak pucat, ada kelainan
2) Kuku : Kuku pucat, ada kelainan
3) Kulit : Pucat , ada kelainan
4) KU : Lemah
Inspection : Tidak ada trauma tulang belakang

C. Klasifikasi Data
1. Data Subjektif
Orang tua mengatakan :
a. Kesulitan bernapas
b. Leher rasa tercekik dan rasa penuh dalam leher
2. Data Objektif
a. Tanda-tanda Vital
Nadi : 120 x/m
Pernapasan: 30 x/m
b. Konjungtiva: Anemis tampak pucat, ada kelainan
c. Kuku: Kuku pucat, ada kelainan
d. Kulit: Pucat , ada kelainan
e. KU : Lemah
f. Ada sumbatan pada tenggorokan
g. Pernapasan cepat dengan Takipnea
h. Pasien tampak pucat dan sianosis
D. Analisa data
Data Etiologi Masalah
Data Subjektif Obstruksi/sumbatan Inefektifnya
Orang tua mengatakan :
benda asing pada bersihan jalan
a. Kesulitan bernapas
b. Leher rasa tercekik, rasa penuh dalam jalain nafas (laring) nafas
leher
Data Objektif
a. Tanda-tanda Vital
Nadi : 120 x/m
Pernapasan: 30 x/m
b. Konjungtiva: Anemis tampak pucat,
ada kelainan
c. Kuku: Kuku pucat, ada kelainan
d. Kulit: Pucat , ada kelainan
e. KU : Lemah
f. Terdapat sumbatan pada tenggorokan
g. Pernapasan cepat dengan Takipnea
h. Pasien tampak pucat dan sianosis

E. Diagnosa keperawatan
Inefektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan adanya obstruksi/sumbatan
benda asing pada jalain nafas (laring) yang ditandai dengan:
Data Subjektif
Orang tua mengatakan :
a. Kesulitan bernapas
b. Leher rasa tercekik dn rasa penuh dalam leher
Data Objektif
a. Tanda-tanda Vital
Nadi : 120 x/m
Pernapasan: 30 x/m
b. Konjungtiva: Anemis tampak pucat, ada kelainan
c. Kuku: Kuku pucat, ada kelainan
d. Kulit: Pucat , ada kelainan
e. KU : Lemah
f. Terdapat sumbatan pada tenggorokan
g. Pernapasan cepat dengan Takipnea
h. Pasien tampak pucat dan sianosis
F. Prinsip Tindakan dan Rasional
1. Obsevasi tanda-tanda vital

Rasional
Sebagai petunjuk untuk melanjutkan intervensi selanjutnya

2. Bebaskan jalan napas dengan melakukan tekhnik manuver heimlich

Rasional
Untuk melegakan atau membebaskan saluran jalan napas yang tersumbat

3. Berikan posisi Fowler

Rasional
Posisi fowler mempermudah fungsi pernafasan dan membuka jalan nafas agar
kebutuhan O2 dapat terpenuhi.

G. Tujuan Tindakan
Mempertahankan kepatenan jalan nafas
H. Hasil yang Diharapkan
Bersihan jalan nafas efektif
I. Implementasi dan Hasil
a. Mengobsevasi tanda-tanda vital
Hasil:
Nadi : 120 x/m
Pernapasan: 30 x/m
b. Membebaskan jalan napas dengan melakukan tekhnik manuver heimlich
Hasil:
Sesak berkurang,benda asing keluar
c. Memberikan posisi Fowler/setengah duduk
Hasil:
Pasien merasa nyaman
Tidak pucat

J. Evaluasi Diri
Mahasiswa mampu melakukan tindakan manuver heimlich saat didampinghi oleh perawat
senior.

Você também pode gostar