Você está na página 1de 29

ANGKA PENJARINGAN SUSPEK TB SUMATERA BARAT 2012-2014

NO KAB / KOTA 2012 2013 2014 TREND


1 Padang 571.98 947.15 623.06 (324.09)

a. Penanggulangan Dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue

Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan

masyarakat dan endemis diseluruh Kota/Kabupaten di Indonesia. Sejak tahun 1968

hingga saat ini terjadi peningkatan kasus dan meluasnya penyebaran penyakit serta

angka kematian DBD yang masih relatif tinggi dan berpotensi terjadi KLB. Pada tahun

2013 jumlah kasus DBD yang dilaporkan sebanyak 2.959 (IR: 62.55/100.000

penduduk) dengan 31 kematian (CFR : 1.05%). Di Penghujung tahun 2014 jumlah

kasus telah mencapai 2.311 (IR: 47.75/100.000 penduduk) dengan 10 kematian (CFR :

0.43%)

Peningkatan kasus dan KLB DBD dipengaruhi oleh mobilitas penduduk dan

arus urbanisasi yang tidak terkendali, kurangnya peran serta masyarakat dalam

pengendalian DBD, kurangnya jumlah dan kualitas SDM pengelola program DBD di

setiap jenjang administrasi, kurangnya kerjasama serta komitmen lintas program dan

lintas sektor dalam pengendalian DBD, sistem pelaporan dan penanggulangan DBD

yang terlambat dan tidak sesuai dengan SOP, perubahan iklim yang cenderung

menambah jumlah habitat vektor DBD, infrastruktur penyediaan air bersih yang tidak

memadai, serta letak geografis Indonesia di daerah tropik mendukung

perkembangbiakan vektor dan pertumbuhan virus.

Terdapat 18 kabupaten kota yang mempunyai kasus pada tahun 2014. Kasus

tertinggi ada di Kota Padang (660 kasus)

Terdapat 5 kabupaten kota yang mempunyai kematian DBD pada tahun 2014,

tertinggi ada di Kota Padang (6 kematian)

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION
RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN

PADANG 436.542 440.338 876.880 679 61 426 39 1.105 1.162 58 850 42 2.012 270 13
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN

PADANG 4.803 3.729 8.531 873 467 1.340 18,18 12,52 15,17

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN


PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN

PADANG 611 377 988 519 84,94 331 87,80 850 86,03 38 6,22 34 9,02 72 7,29 91,16 96,82 93,32 11 6
17

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN

PADANG 316 350 666 2 4 6 0,6 1,1 0,9

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh


infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini dapat menyebar
melalui droplet orang yang t
elah terinfeksi basil TB. Bersama dengan Malaria
dan HIV/AIDS, TB menjadi salahsatu penyakit yang pengendaliannya
menjadi komitmen global dalam MDGs.
Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah

Case DetectionRate

(CDR), yaitu proporsi

jumlah pasien baru BTA positif

yang ditemukan dan diobati

terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang

diperkirakan ada dalam wilayah tersebut.

Untuk mengukur keberhasilan pengobatan TB digunakan Angka

Keberhasilan pengobatan (SR=

Success Rate

) yang mengin

dikasikan

persentase pasien baru TB paru BTA positif yang menyelesaikan pengobatan,


baik yang sembuh maupun yang menjalanipengobatan lengkap diantara

pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat.

Success Rate

dapat membantu

dalam

mengetahui

kecenderungan

eningkat

atau

menurunnya

penemuanpasien pada wilayah tersebut

Penemuan kasus TB Paru dilakukan melalui penjaringan penderita

yang dicurigai / suspek TB Paru yang berobat ke sarana kesehatan. Perkiraan

penderita TB Paru BTA (+) 1,6/1000 penduduk

. U

ntuk Ko

ta Padang pada

tahun

2013 jumlah kasus baru adalah 927 kasus dan jumlah kasus seluruh

kasus Tb adalah 1.288 kasus, sementara kasus TB anak 0

14 tahun sebanyak

14 kasus. Untuk suspek tahun 2013 berjumlah 8.005, sementara TB Paru

dengan BTA(+) sebanyak 925

kasus dan persentase TB Paru terhadap suspek

adalah 11,56 %. Jika dibandingkan dengan tahun

2012

kondisinya adalah

sasaran BTA (+) sebanyak 1349 suspek. Untuk

penemuan penderita baru TB


Paru BTA (+)

tahun

2012 sebanyak 628 orang dan kasus lama (kambuh)

orang. Jika di lihat berdasarkan jender, maka lebih banyak penderita

TB Paru

BTA (+)

laki laki (359 orang) dibandingkan perempuan penderita

TB Paru

BTA (+)
sebanyak 269 orang. Jika dibandingkan dengan tahun
2012 terjadi
kenaikan kasus sebanyak 297 kas
us. Penemuan Kasus BTA (+) beberapa
tahun
terakhir, yaitu pada tahun 2012 sebanyak 628 kasus,
2011
(942 orang),
20
10
sebanyak
853 kasus
dan
tahun 2009
sebanyak
748 kasus
.
Untuk kasus
penemuan penderita
TB Paru BTA (+)
,
semakin baiknya penjaringan kasus
ma
ka akan
semakin banyak ditemukan penderita TB Paru BTA (+).
Pada tahun 2013 BTA (+) diobati sebanyak 938 pasien, pasien
sembuh 772 pasien dan pasien yang melakukan pengobatan lengkap
sebanyak 87 pasien. Angka keberhasilan pengobatan adalah 91,58 %,
semen
tara jumlah kematian selama pengobatan 11 orang.
Sementara itu kondisi beberapa
tahun terakhir adalah
tahun 2012
adalah
Puskesmas melakukan pengobatan pada penderita
TB Paru BTA (+)
sebanyak 678 penderita dan sembuh sebanyak 581 penderita atau sekitar
85
%
,
t
ahun 2011
BTA (+) yang diobati di Puskesmas sebanyak 582 penderita
dan sembuh sebanyak 81,8 % (507 penderita). Pada tahun 2010 di obati
sebanyak 748 penderita dan sembuh sebanyak 534.
U
ntuk kasus TB Paru kambuh pada tahun 2012 ditemukan sebanyak 8
orang penderita, sementara
ditahun 201
1 sebanyak
21
penderita dan
tahun
2010
sebanyak
12
penderita
.
Adapun CDR TB Paru pada tahun 2011 adalah
70,1 % naik jika dibandingkan dengan tahun 2010 ini adalah 62 % dengan
SR 48,6 %
.
Keberhasilan upaya penanggul
angan TB diukur dengan kesembuhan
penderita. Kesembuhan ini selain dapat mengurangi jumlah penderita, juga
mencegah terjadinya penularan. Oleh karena itu, untuk menjamin
kesembuhan, obat harus diminum dan penderita diawasi secara ketat oleh
keluarga maupun
teman sekelilingnya dan jika memungkinkan dipantau oleh
petugas kesehatan agar terjamin kepatuhan penderita minum obat (Idris &
Siregar, 2000). Dewasa ini upaya penanggulangan TB dirumuskan lewat
DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse = pengobatan
disertai
pengamatan langsung). Pelaksanaan strategi DOTS dilakukan di sarana
-
sarana Kesehatan Pemerintah dengan Puskesmas sebagai ujung tombak
pelaksanaan program. Pengobatan ini dilakukan secara gratis kepada
golongan yang tidak mampu.

Demam Berdarah Dengue (DBD)


Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh
vi
rus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk
Aedes aegypty
. Penyakit ini
sebagian besar menyerang anak berumur < 15 tahun, namun dapat juga
menyerang orang dewasa.
Temuan kasus DBD tahun 2013 sebanyak 998 kasus, dimana pasien
laki laki lebih banyak (511 kasus) di
banding perempuan (487 kasus) dan
meninggal sebanyak 9 orang dengan CFR 0,90 %. Kasus DBD terbanyak
pada tahun 2013 terdapat di wilayah kerja Puskesmas Balimbing (127
kasus)
diikuti oeleh Puskesmas Lubuk buaya (122 kasus). Jika dibandingkan
dengan
tahun 20
12 terjadi penurunan
kasus DBD
yaitu sebanyak
1
.
612 kasus DBD
.
Untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran kasus, maka dilakukan
fogging focus yang bertujuan untuk memutus mata rantai penularan.
Disamping itu tetap di sarankan pada masyarakat untuk tetap m
elakukan
PSN di rumah maupun kelurahan masing

masing. Dari jumlah kasus diatas


bisa diketahui CFR nya 0,5% dari jumlah kasus, dengan insidens rate nya
145/100.000 penduduk.
Upaya yang dilakukan untuk pencegahan Kasus DBD di Kota Padang
antara
lain :
1.
Pe
mbe
rantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD
Salah satu kegiatan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian
karena penyakit DBD adalah dengan melakukan PSN DBD secara
berkesinambungan pada wilayah kerja Puskesmas masing
-
masing. Dengan
kegiatan ini diharapkan tem
pat perkembang biakan nyamuk
aedes aegypti
bisa dikurangi yang pada akhirnya tidak ada tempat untuk berkembang
biak
nyamuk
a
edes aegepty.
2.
Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB)
Pemeriksaan Jentik Berkala dilaksanakan oleh Kader secara berkala ke
rumah
-
rumah
penduduk sambil memberikan penyuluhan tentang penyakit
DBD dan pencegahannya, yang dikoordinir oleh petugas puskesmas. Agar
penyakit DBD ini tidak menimbulkan wabah/KLB maka diharapkan lebih
dari 95% rumah yang ada harus bebas dari jentik nyamuk aedes.
Pad
a tahun 20
13
dilakukan PJB pada
104
kelurahan endemis yang
dipantau oleh Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Pemantauan ini
diutamakan
pada kelurahan endemis DBD.
3.
Abatisasi
Abatisasi bertujuan untuk membunuh jentik nyamuk aedes, dengan cara
menaburkan aba
te pada tempat
-
tempat penampungan air. Abatisasi
dilaksanakan pada 60 kelurahan endemis yang dilaksanakan oleh kader yang

dikoordinir oleh petugas puskesmas. Disamping itu, pemberian abate juga

diberikan pada kelurahan non endemis .

4.

Fogging Focus

Untuk mem

utus mata rantai penularan DBD pada daerah kasus,

dilakukan fogging focus di lokasi tempat tinggal penderita dengan radius 200

meter. Tujuannya adalah untuk memutus rantai penularan dengan membunuh

nyamuk dewasa yang telah terinfeksi. Fogging focus pada ta

hun

tahun 2013

sebanyak 195 Titik lebih banyak dibanding

2012

dan 2011 yaitu

sebanyak

181 titik

dan

131

fokus.
Rumah/Bangunan yang diperiksa Jentik Nyamuk Aedes.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu


masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Penyakit ini termasuk
penyakit
menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditu
larkan oleh nyamuk
Aedes aegypti maupun Aedes albopictus.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu
masalah kesehatan lingkungan yang cenderung meningkat jumlah
penderita
dan semakin luas daerah penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya
mobilitas dan kepadatan penduduk. Sampai saat ini penyakit DBD belum
ada
vaksin pencegahnya dan obatnyapun juga masih diusahakan. Satu
-
satunya
cara efektif adalah mencegah dan menanggulanginya dengan cara
memberantas nyamuk penularnya.

6.3. Situasi Sumber Daya Kesehatan.


Sarana Kesehatan
Kota Padang sampai tahun 2013
mempunyai sebanyak 2
2
buah.
Puskesmas terbagi ata
s dua, yaitu Puskesmas Non rawatan 1
5
buah dan
Puskesmas rawatan 7 buah. Untuk lebih mendekatkan lagi Puskesmas
dengan
masyarakat terdapat
6
2 buah Puskesmas Pembantu dan
2
9 buah Poskesdes.
Untuk ketersediaan Obat baik di Puskesmas maupun dijaringannya
dipe
nuhi melalui pengadaan obat dengan dana bersumber dari APBD Kota
Padang dan Dana DAK. Obat yang tersedia di Puskesmas dan
jaringannnya
PROFIL KESEHATAN
2013
72
adalah obat obatan untuk pelayanan kesehatan dasar. Secara umum
kebutuhan
obat di Puskesmas sudah terpenuhi, hanya bebera
pa jenis yang tingkat
ketersediaanya dibawah 100 %.
Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan yang ada di Puskesmas Kota Padang berjumlah 837
terdiri dari Medis = 87 orang, Bidan = 240 orang, Perawat = 207 orang,
perwat
gigi = 30 orang, Farmasi = 31orang, SKM =
13
orang
, Kesling = 41, Gizi = 39,
Analis Labor = 44 orang, Rekam medis = 13 orang, Tenaga kesehatan
lainnya =
48 orang dan Struktural = 44 orang
.
Tenaga kesehatan ini
tersebar di berbagai
unit kerja, yaitu Puskesmas termasuk Pustu & Polindes.
Berdasar
kan kebutuhan tenaga medis untuk pelayanan kesehatan ini
perlu
penambahan untuk
tenaga medis, perawat dan bidan masih dibutuhkan terutama
pada Puskemas rawatan.
Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan Kesehatan termasuk gaji Kota Padang tahun 2013
bersumber
dar
i APBD Kota Padang
,
APBD
Propinsi
,
APBN berupa Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK), dan Bantuan Luar Negeri(BLN)
.
Anggaran untuk kesehatan
tahun 201
3
adalah 4,6 %, dari total APBD Kota Padang, masih jauh dari amanat
UU No. 36 tahun 2009 yang menyatakan ba
hwa Anggaran untuk kesehatan 10 %
dari total APBD.
TABEL 7

L+P

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

10

11

12

13

14

15

16

17
18

Padang Barat

Padang Pasir

23.021

22.623

45.644

16

61,54

10

38,46

26

19

63,33

11

36,67

30

0,00

Padang Timur

Andalas

39.880

40.373

80.253

48

70,59

20

29,41

68

77
72,64

29

27,36

106

0,00

Padang Utara

Ulak Karang

9.507

9.791

19.298

12

54,55

10

45,45

22

14

53,85

12

46,15

26

0,00

Alai

11.545

11.674

23.219

10

66,67
5

33,33

15

12

63,16

36,84

19

0,00

Air Tawar

12.902

16.193

29.095

61,54

38,46

13

10

55,56

44,44

18

5,56

Padang Selatan

Seberang Padang

8.706
8.655

17.361

10

50,00

10

50,00

20

15

48,39

16

51,61

31

0,00

Pemancungan

9.006

8.953

17.959

17

62,96

10

37,04

27

25

59,52

17

40,48

42

0,00
8

Rawang Barat

12.307

12.236

24.543

15

60,00

10

40,00

25

27

72,97

10

27,03

37

2,70

KASUS TB ANAK 0-

14 TAHUN

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION
RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JUMLAH KASUS BARU BTA+

JUMLAH SELURUH

KASUS TB

KOTA PADANG TAHUN 2013

NO
KECAMATAN

PUSKESMAS

L+P

L+P

JUMLAH PENDUDUK

Rawang Barat

12.307

12.236

24.543

15

60,00

10

40,00

25

27

72,97

10

27,03

37

2,70

Koto Tangah

Lubuk Buaya

51.098

50.504

101.602

40

64,52

22
35,48

62

39

72,22

15

27,78

54

0,00

10

Air Dingin

12.550

12.176

24.726

16

51,61

15

48,39

31

18

51,43

17

48,57

35

0,00

11

Anak Air

15.902

15.565

31.467
3

50,00

50,00

45,45

54,55

11

0,00

12

Ikur Koto

6.991

6.935

13.926

50,00

50,00

10

46,67

53,33

15

0,00

13

Nanggalo
Nanggalo

17.741

19.417

37.158

11

52,38

10

47,62

21

15

53,57

13

46,43

28

0,00

14

Lapai

11.343

11.403

22.746

64,29

35,71

14

12

57,14

42,86

21
0

0,00

15

Kuranji

Kuranji

13.394

13.556

26.950

20

57,14

15

42,86

35

27

54,00

23

46,00

50

0,00

16

Belimbing

30.137

29.146

59.283

20

52,63

18

47,37

38

25
53,19

22

46,81

47

0,00

17

Ambacang

23.440

25.079

48.519

16

61,54

10

38,46

26

24

63,16

14

36,84

38

0,00

18

Pauh

Pauh

32.074

31.492

63.566

26

54,17
22

45,83

48

36

59,02

25

40,98

61

0,00

19

Lubuk Kilangan

Lubuk Kilangan

26.057

25.705

51.762

12

60,00

40,00

20

19

54,29

16

45,71

35

0,00

20

Lubuk Begalung

Lubuk Begalung
31.355

31.261

62.616

26

56,52

20

43,48

46

36

57,14

27

42,86

63

0,00

21

Pagambiran

25.655

24.563

50.218

16

61,54

10

38,46

26

22

55,00

18

45,00

40

0
0,00

22

Bungus

Bungus

12.389

11.700

24.089

12

42,86

16

57,14

28

15

57,69

11

42,31

26

0,00

RS

187

62,33

113

37,67

300

278

61,10

177

38,90

455

12
3

JUMLAH (KAB/KOTA)

437.000

439.000

876.000

555

59,87

372

40,13

927

777

60,33

511

39,67

1.288

14

CNR

KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK

CNR

SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK

Sumber: Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Padang

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien
yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,

rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar:

876000
TABEL 82
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah
%
1
2
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1
APBD KAB/KOTA
85.462.033.927,03
96,57
a. Belanja Langsung
30.200.162.270,40
b. Belanja Tidak Langsung
55.261.871.656,63
2
APBD PROVINSI
17.587.600
0,02
3
APBN :
2.472.169.004
2,79
- Dana Dekonsentrasi
347.301.000
0,39
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
NO
SUMBER BIAYA
KOTA PADANG TAHUN 2013
- Dana Dekonsentrasi
347.301.000
0,39
- Dana Alokasi Khusus (DAK)
0,00
- ASKESKIN
0,00
- BOK
1.994.102.000
2,25
- DBHCHT
130.766.004
0,15
4
PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
549.954.497
0,62
- GF TB
94.507.000
0,11
- GF AID
356.072.497
0,40
- ISS - GAVI
92.550.000
0,10
- BLN Surveilance, AFP dan Campak
6.825.000
0,01
5
SUMBER PEMERINTAH LAIN
0,00
88.501.745.028
100,0
1.875.768.690.217,86
4,56
101.029,39
Sumber: Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Padang

Você também pode gostar