Você está na página 1de 4

1.

Gerak-gerakkan Kaki dan Berjalan-jalan Ringan

Rasa sakit yang mendera pasca caesar mungkin menjadikanmu berpikir tidak mampu lagi untuk
berjalan. Namun, kuatkan fisikmu dan semangatlah untuk berupaya menggerakkan kaki dan
berjalan-jalan ringan. Ketika di tempat tidur, coba sesekali menggerakkan pergelangan kakimu.
Bidan atau perawat biasanya akan membantu pasien untuk bangun dari tempat tidur dan
berjalan-jalan ringan di sekitar ruangan sesegera mungkin setelah bayi lahir dalam kurun waktu
24 jam.

Makin cepat kamu bangun dan bergerak, maka makin baik pula untuk kelancaran sirkulasi darah.
Bila kamu tidak bergerak untuk memperlancar peredaran darah, kemungkinan terbentuknya
bekuan darah akan meningkat dan bekuan darah tersebut bisa terhambat di kaki atau paru-paru,
sehingga bisa menjadi kondisi serius. Cobalah berjalan-jalan sambil menggendong bayimu.
Selain untuk mencegah sembelit dan membantu tubuhmu pulih, kegiatan ini sekaligus awal yang
bagus dalam memperkenalkan bayimu kepada keadaan di sekitar dirinya. Selain dari itu, hindari
olahraga berat atau mengangkat beban dulu, ya

2. Mengelola Emosi dengan Baik

Adalah hal yang wajar bila kamu mengalami perasaan yang tidak kamu duga sebelumnya.
Perasaanmu tergantung kepada harapanmu sebelum melahirkan dan proses persalinan itu sendiri.
Kamu mungkin senang dan bersyukur bila kamu dan bayimu baik-baik saja, serta persalinanmu
sesuai dengan rencana. Kamu mungkin sempat merasa sebaliknya bahwa sebenarnya kamu ingin
melahirkan normal, tetapi yang terjadi adalah harus menjalani caesar. Perasaan itu mungkin
berkaitan dengan kecemasan terhadap komplikasi medis, rasa nyeri, stres, kelelahan karena
operasi besar, dan status psikologis ibu.

Sebuah studi mengungkapkan bahwa perempuan yang melahirkan secara caesar merasa kurang
puas dengan pengalaman melahirkan mereka. Selain itu, mereka juga membutuhkan waktu yang
lebih lama untuk memulai interaksi pertama dengan bayi. Bahkan ibu yang melahirkan secara
caesar cenderung tidak menyusui bayinya bila dibandingkan dengan ibu yang melahirkan
normal. Studi lain menyatakan bahwa sebagian wanita yang melahirkan secara caesar mengalami
perasaan kuat akan kemarahan, kegagalan, dan kerugian.

Upayakanlah untuk mengelola emosimu dengan baik, misalnya dengan cara-cara berikut.

Jangan sungkan untuk mengutarakan apa yang bisa membuatmu senang dan nyaman
kepada pasanganmu dan orang terdekatmu. Ini karena kondisi psikologismu setelah
operasi caesar bisa menjadi lebih baik bila kamu mendapat perhatian terhadap
kebutuhanmu secara spesifik dari orang-orang terdekatmu.

Bila kamu merasa sedih, kecewa, atau kelelahan, jangan abaikan perasaan itu. Kamu
dianjurkan untuk mendiskusikan emosi yang dirasakan dengan pasangan, teman, dokter,
atau psikolog.
Segera minta bantuan psikolog bila kamu mengalami depresi pasca melahirkan yang
ditandai oleh kemunculan perasaan negatif yang tidak kunjung pergi. Kamu bisa
merasakan kesedihan, putus asa, ingin terus menangis, atau memiliki pikiran yang
mengganggu. Pada kasus yang parah, seorang ibu bisa berpikir untuk menyakiti bayinya.

3. Merawat Luka Bekas Sayatan Pembedahan

Setelah operasi, area di sekitar lukamu akan ditumbuhi kulit baru. Namun, kulit baru ini mudah
tergores sehingga kamu dianjurkan untuk menghindari paparan sinar matahari mengenainya
selama tiga bulan setelah operasi. Selain itu, kamu juga bisa menerapkan cara merawat luka
pascaoperasi caesar dengan beberapa langkah seperti berikut.

Hindari berhubungan seksual selama 4-6 minggu atau sesuai petunjuk dokter.

Mengganti perban tiap hari.

Pastikan tanganmu dan tangan orang yang merawatmu selalu bersih.

Bila perawat menempelkan plester pada lukamu, biarkan hingga plester itu terlepas
dengan sendirinya atau setidaknya tunggu hingga seminggu. Namun bila belum juga
terlepas setelah seminggu, kamu boleh melepasnya perlahan-lahan.

Cuci luka tiap hari menggunakan air hangat yang dicampurkan sabun. Tidak masalah
untuk mandi seperti biasanya. Yang terpenting adalah membilas lukamu agar tidak
menyisakan sabun. Untuk mengeringkan, tepuk-tepuk lukamu menggunakan handuk
bersih yang lembut.

Hindari produk pembersih dengan kandungan yang dapat memperlambat proses


penyembuhan, seperti senyawa hidrogen peroksida. Kamu dapat memeriksa label
kemasan.

Tahan luka sayatanmu dengan bantal ketika kamu batuk, menangis, atau menghirup napas
dalam-dalam untuk menghindari tekanan pada permukaan kulit yang terluka.

Pakailah pembalut khusus untuk ibu yang baru melahirkan dan ganti sesering mungkin.

Jangan menggunakan bedak atau losion pada luka.

Jangan menggosok atau menggaruk luka serta jangan berenang atau berendam karena
dapat memperlambat penyembuhan dan berisiko membuka luka.

Gunakan bantal pemanas atau heating pad untuk meringankan ketidaknyamanan di area
sayatan.

4. Mencukupi Waktu Istirahatmu


Istirahatlah tiap kali bayimu beristirahat juga, termasuk di siang hari. Sementara itu pada malam
hari, upayakan untuk tidur selama 7-8 jam bila memungkinkan. Tidur bermanfaat penting bagi
tubuh untuk mendukung pertumbuhan jaringan dalam membantu proses penyembuhan luka.
Jangan lupa untuk banyak minum air putih dan mengonsumsi makanan kaya serat untuk
mencegah konstipasi.

Selain cukup tidur, kamu juga dianjurkan untuk tidak beraktivitas yang menyebabkan tekanan
pada perut meningkat, seperti naik dan turun tangga berulang kali. Oleh karena itu, siapkan
segala keperluanmu dan bayimu seperti makanan, minuman, dan popok dekat denganmu agar
mudah dijangkau. Jangan ragu untuk meminta bantuan orang-orang di sekitarmu untuk menjaga
bayimu atau menggantikan popok agar kamu bisa berbaring istirahat selama beberapa menit.
Walaupun sebentar, namun hal itu bermanfaat dalam menjaga tubuhmu tetap fit.

5. Mengenali Apa Saja Tanda-tanda Bahaya

Infeksi luka merupakan hal yang bisa saja terjadi, walaupun dokter telah memberimu antibiotik
selama operasi. Bila kamu merasa tidak enak badan selama seminggu atau bahkan lebih lama
setelah operasi, maka kamu mungkin mengalami infeksi dan disarankan untuk segera
menghubungi dokter. Berikut adalah beberapa tanda-tanda infeksi:

Demam.

Luka menjadi bengkak, kemerahan, dan terasa hangat.

Peningkatan rasa nyeri di area sayatan.

Terdapat nanah.

Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak, leher, atau selangkangan.

Perut terasa penuh atau keras.

Buang air kecil terasa nyeri, perih, atau bahkan sulit untuk berkemih.

Perdarahan berat.

Keluar cairan berbau tidak sedap.

Selain infeksi, segera hubungi dokter bila luka yang sebelumnya tertutup menjadi terbuka atau
terpisah. Konsultasikan dengan dokter juga bila payudara terasa sakit dan kamu mengalami
gejala-gejala menyerupai flu. Kamu membutuhkan pertolongan medis secepatnya bila
menunjukkan gejala-gejala serius, seperti sakit perut parah, batuk darah, sesak napas, atau
pingsan.

Jangan lupa untuk meminum obat pereda nyeri sesuai anjuran dokter. Tidak perlu khawatir
karena obat-obatan yang diresepkan dokter biasanya aman bagi ibu-ibu yang sedang menyusui.
Selain itu, lebih baik jangan membanding-bandingkan pengalaman operasi caesar yang dijalani
dengan orang lain karena tiap wanita memiliki pengalaman yang berbeda-beda. Sebaiknya
pusatkan perhatian pada pemulihan diri sendiri.

Você também pode gostar