Você está na página 1de 14

TUGAS KELOMPOK

DIARE
D
I
S
U
S
U
N
NAMA KELOMPOK

ALMAR BRIJETNO MURSALIM


ANDI INDRA SUKRI FAHRUDDIN
RUKMINI SARI HJ.ST.DARMIATI
HUSNI ST.NURHANA
HJ.FARIDAH ANDI YULIANTI
HJ.RAHMAH BESSE IRA
SUPRATMAN NURLINA
NURHIKMAH ASRIANTI
RASNA MAULANI EVA KUMALASARI

STIKES KURNIA JAYA PERSADA PALOPO


TAHUN 2017
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIARE

1. Pengertian Diare
Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal ( > 3 kali/hari ), serta
perubahan isi/volume ( > 200 gr/hari) dan konsistensi feces cair (Brunner & Suddarth, 2002).
Diare adalah peningkatan jumlah, volume, keenceran dan frekuensi buang air besar
(medistore.com)

2. Klasifikasi Diare sbb :


a. Diare akut
Diare akut merupakan penyebab awal penyakit pada anak dengan umur < 5 tahun, dehidrasi
dapat terjadi dan dapat mengakibatkan kefatalan kira-kira pada 400 anak tiap tahun di
Amerika Serikat ( Kleinman, 1992 dalam Wholey & Wong's, 1994).
Diare akut adalah BAB dengan frekuensi meningkat > 3 kali /hari dengan konsistensi tinja
cair, bersifat mendadak dan berlangsung dalam waktu kurang dari 1 minggu. Diare akut lebih
banyak disebabkan oleh agent infectius yang mencakup virus, bakteri dan patogen parasit.
b. Diare Kronik
Kondisi dimana terjadi peningkatan frekuensi BAB dan peningkatan konsistensi cair dengan
durasi 14 hari atau lebih ( Wholey & Wong's, 1994)

3. Penyebab Diare , Penyakit diare dapat disebabkan oleh :


a. Infeksi oleh karena Penyebaran kuman yang menyebabkan diare
Terdiri atas : Virus (rotavirus), Bakteri ( E.colli, Salmonella, Shigella, Vibrio, Campylobacter
jejuni, dll) dan penyebab lain seperti parasit (Entamuba hystolitica).
Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui fecal oral antara lain melalui makanan /
miniman yang tercemar tinja dan atau kontak langsung dengan tinja penderita.
b. Malabsorsi : Gangguan dalam pencernaan makananan
c. Alergi makanan dan keracunan makanan
d. Imunodefisiensi / imunosupresi(kekebalan menurun)
Keadaan ini biasanya berlangsung sementara setelah infeksi virus (campak) dan mungkin
berlangsung lama seperti pada penderita AIDS
e. Faktor lingkungan dan perilaku
4. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Usia
Anak dengan umur lebih muda mempunyai kemungkinan terjadi diare lebih besar dan
kemungkinan diare berat juga lebih besar. Diare lebih banyak pada usia infant.
2. Penurunan status kesehatan
Anak dengan kondisi yang lemah lebih tinggi kemungkinan terjadi diare dan lebih banyak
diare berat.
3. Lingkungan
Diare lebih banyak terjadi dimana kondisi sanitasi kurang, fasilitas kesehatan kurang
memadai, persiapan dan penyajian makanan, pendidikan tentang perawatan kesehatan tidak
adekuat.

5. PATOFISIOLOGI
Mikroorganisme masuk GIT

Berkembang biak setelah berhasil melewati swar asam lambung

Membentuk toksin (endotoksin)

Rangsangan untuk membuang mikroorganisme / makanan tersebut

DIARE

Peningkatan cairan intra luminal menyebabkan terangsangnya usus secara mekanis karena
meningkatnya volume, sehingga motilitas usus meningkat. Sebaliknya bila waktu henti
makanan di usus terlalu cepat akan menyebabkan waktu sentuh makanan dengan mukosa
usus sehingga penyerapan elektrolit, air dan zat-zat lain terganggu. Sehingga transport cairan
dan elektrolit intestinal tidak normal.

6. GEJALA & MANIFESTASI KLINIS DIARE.


Gejala Klinis :
Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan berkurang sampai tidak ada
sama sekali.
Tinja/ feces menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah.
Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare.
Bila sudah banyak kehilangan cairan dan elektrolit, maka timbulah dehidrasi bahkan syok
hipovolemik.

Manifestasi Klinis
N Agen Penyebab Karakteristik
o
1 Viral agent Fever 38 atau lebih
a. Rotavirus Nausea, vomiting
Abdominal pain
Diare bisa lebih dari 1 minggu
b. Norwalk Fever, loss of apetit
Abdominal pain
Diare dan malaise.
2. Bacterial agent
a. E. Colli Diare cair disertai mukus dan darah
Vomiting, abdominal distention, diare
dqn fever.
b. Salmonella group gram positif Nausea, vomiting, colic abdominal,
diare disertai darah dan mukus.
Fever, hiperaktif peristaltic and mild
abdominal tenderness.
Headache and cerebral manifestation.
c. S. Thypi Ireguler fever, headache, malaise,
letargi, fatigue, abdominal pain,
anoreksia, weight loss develop.
d. Shigella group gram negatif Fever 40 derajat and cramping,
abdominal pain, konvulsi, headache,
delirium, diare disertai mukus bisa
bercampur darah, abdominal pain,
inright lower quadrant, vomiting.
e. Campylobacter jejuni Fever, abdominal cramping
periumbilical, diare disertai darah,
f. Vibrio cholera group vomiting
Diare cair dengan cramp, iritasi anal,
feces disertai darah dan mukus.
3 Food Poisoning
a. Staphylococcus Nausea, vomiting, severe abdominal
cramps, shok dapat terjadi pada kasus
berat, demam ringan.
b. Clostridium perfringens Moderate to severe crampy, mid
epigastric pain.
c. Clostridium botulinum Nausea, vomiting, diare, dry mouth dan
disfagia.

7. KOMPLIKASI
Kehilangan air dan elektrolit: dehidrasi, asidosis metabolik, hipoklasemia dan syok
Masalah gizi : maldigesti, malabsorbsi, kehilangan zat gizi langsung katabolisme
Aritmia jantung

8. DIAGNOSIS
Diagnosis didasarkan pada definisi di atas, akan tetapi perlu dilakukan pengkajian tentang
a. Riwayat diare sekarang
Meliputi: lama kurang dari 1 mg, frekuensi, konsistensi, muntah, demam, BAK 6 jam
terakhir, tindakan yang telah dilakukan.
b. Riwayat diare sebelumnya
c. Riwayat penyakit penyerta saat ini
d. Riwayat Imunisasi
e. Riwayat makanan sebelum diare
f. Pemeriksaan laboratorium
- Specimen feces : Plymorfonuklear leukosit sebagai gambaran infeksi
- ELISA : untuk mengkonfirmasi infeksi parasit
- pH < 6 dan penurunan substansi menunjukan malabsorbsi KH dan deficiency laktose
sekunder.
- Test urine : menentukan dehidrasi
- Peningkatan Hmt, Hb, creatinin dan BUN umumnya ditemukan pada DCA.

9. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda vital
Berat badan dan panjang badan untuk menentukan status gizi
Tanda-tanda dehidrasi
Pemeriksaan chepalo caudal : ubun-ubun besar pada bayi, turgor kulit, kelembaban mukosa,
air mata, konjungtiva, dada : jantung dan paru, abdomen ; persitaltik usus, integritas kulit area
perianal dll
Kemungkinan komplikasi lain

10.TATALAKSANA PEMBERIAN MAKANAN


Makanan sangat penting untuk penderita diare. Makanan diberikan sesegera mungkin
termasuk susu, susu buatan khusus ( rendah lactose ) hanya diberikan atas indikasi yang jelas.
Prinsip pemberian makanan untuk penderita diare antara lain:
ASI tidak dihentika seoptimal mungkin
Kualitas dan kuantitas mencukupi
Mudah diabsorbsi
Tidak merangsang
Diberikan dalam porsi kecil tapi sering
11.TATALAKSANA DIARE
Dasar-dasar penatalaksanaan terdiri atas 5 D:
Dehidrasi
Diagnosis
Diit
Defisiensi disakarida
Drugs
Management terapeutik langsung untuk koreksi keseimbangancairan dan elektrolit dan
mencegah terjadinya malnutrisi. Untuk infant dan anak dengan DCA disertai dehidrasi, yang
pertama harus dilakukan adalah ORT (Oral Rehidrasi Therapy). Pada kasus dehidrasi berat
dan syok diberikan caiaran parenteral.

12. DEHIDRASI
Akibat dari diare yang terus menerus adalah kekurangan cairan ( dehidrasi ).
Tanda-tanda Dehidrasi Berat :
- Letargis atau tidak sadar dan Mata cekung
- Tidak bisa minum atau malas minum
- Cubitan kulit perut kemblinya sangat lama.
Tanda-tanda Dehidrasi ringan/sedang :
- Gelisah,rewel/mudah marah
- Mata cekung
- Haus,minum dengan lahap
- Cubitan kulit perut kembalinya lambat
Tanpa dehidrasi : tidak ditemukan tanda-tanda seperti diatas
Penanganan Dehidrasi Ringan :
a. Beri cairan tambahan (sebanyak anak mau)
- ASI tetap diberikan bagi anak yang masih menyusu
- Oralit
- Larutan gula garam
- Cairan makanan( air tajin,kuah sayur atau air matang)
b. Lanjutkan pemberian makan
c. Pergi ke pusat pelayanan kesehatan

Penanganan Dehidrasi Sedang/Ringan:


a. Pemberian cairan tambahan seperti penanganan dehidrasi ringan
b. Pemberian Oralit secara intensif selama periode 3 jam
c. Ulangi penilaian dan klasifikasikan derajat dehidrasinya.
Penanganan Dehidrasi Berat :
- Rujuk segera ke pusat pelayanan kesehatan untuk pengobatan IV / lanjutan

13.REHIDRASI
Dasar-dasar rehidrasi:
a. Jumlah cairan yang hilang
Dehidrasi ringan : 0 5 % atau rata-rata 25 ml/kg BB
Dehidrasi sedang : 5 10 % atau rata-rata 75 ml/kg BB
Dehidrasi berat: 10- 15 % atau rata-rata 125 ml/ kg BB
b. Tonisitas caiaran
Isotonis : Kadar Na + : 131 150 mEq/L
Hipertonis : Kadar Na+ : > 150 mEq/L
Hipotonik : < 131 mEq/L
Oral Rehidrasi Solution (ORS) diberikan pada kasus lebih lanjut misalnya pada infant dengan
dehidrasi isotonik, hipotonik dan hipertonik. Nutrient based solution ini dapat menurunkan
vomiting, penurunan kehilangan volume cairan (Wong, 1994). Komposisi ORS tampak pada
tabel-2. Setelah rehidrasi pada infant, ORS dapat digunakan selama mempertahankan terapi
cairan dan sebagai solution alternative dengan cairan rendah sodium seperti ASI dan susu
formula bebas lactose.
Setiap kali BAB diganti dengan 1:1 ORS. Jika feces tidak diketahui, perkiraan ORS adalah
10 ml/kgBB atau 0,5 sampai 1 gelas ORS setiap kali BAB. ORS berguna untuk kasus
dehidrasi dan muntah. Seorang anak dengan muntah harus diberikan tambahan cairan 1
sendok kecil atau 5 10 cc setiap 1-5 menit, lebih jelasnya tampak pada tabel 3.
Tabel-2
Formula Na+ K+ Cl- Base Glukose
(mEq/L (mEq (mEq/L (mEq/L) (g/L)
) /L) )
Pedialyte (Ross) 45 20 35 30 (citrate) 25
Rehydralyte 75 20 65 30 25
Infalyte (M.Johnson) 50 25 45 34 (citrat) 30
WHO 90 20 80 30 20
(bikarbonat)
Tabel-3
DEGREE OF SIGN - REHYDRATIO REPLACEMEN MAINTENANC
DEHYDRATIO SYMPTOM N THERAPY T OF STOOL E THERAPY
N LOSSES
Mild (5-6%) Peningkatan ORS 50ml/kgBB ORS 10ml/kgBB ASI,formula
rasa haus Selama 4 jam (for infant)/150- bebas lactosa
250ml(for older
children
Moderate (7-9%) Penurunan ORS ORS ASI, formula
turgor kulit, 100ml/kgBB 10ml/kgBB(for bebas lactosa
membrane selama 4 jam older children)
mukosa setiap x BAB
kering, mata
cekung
Severe (>9%) Tanda sm dg Intravena fluit ORS ASI,formula
moderat (RL) 10ml/kgBB(for bebas lactosa
dehydrasi 40ml/kgBB?hr infant)/ 150-
di+ smp nadi normal, 250ml(for older
peningkatan kmd 50- children) setiap x
nadi, 100ml/kgBB BAB
sianosis, RR,
lethargy,com
a

14. PENCEGAHAN DIARE


a. Meningkatkan pemberian ASI
b. Memperbaiki pemberian makanan pendamping ASI
c. Menggunakan air bersih yang cukup
d. Mencuci tangan dengan sabun
e. Menggunakan jamban yang benar
f. Membuang tinja bayi dan anak-anak yang tepat
g. Imunisasi campak

15. PRINSIP PENATALAKSANAAN DIARE


a. Mencegah terjadinya dehidrasi
Mencegah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan mulai dari rumah dengan memberikan
minuman lebih banyak cairan rumah tangga yang dianjurkan, bila tidak mungkin berikan air
matang
b. Mengobati Dehidrasi
Bila terjadi Dehidrasi (terutama pada anak), penderita harus segera dibawa ke petugas
kesehatan atau sarana kesehatan untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat

c. Memberi makanan
Berikan makanan selama serangan diare untuk memberikan gizi pada penderita terutama
anak agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat badan. Anak yang
masih minum ASI harus lebih sering diberi ASI. Anak yang minum susus formula diberikan
lebih sering dari biasanya. Anak usia 6 bulan atau lebih termasuk bayi yang telah
mendapatkan makanan padat harus diberikan makanan yang mudah dicerna sedikit-sedikit
tetapi sering. Setelah diare berhenti,pemberian ekstra makanan diteruskan selama 2 minggu
untuk membantu memulihkan berat badan anak
d. Mengobati masalah lain
Apabila diketemukan penderita diare disertai dengan penyakit lain, maka diberikan
pengobatan sesuai indikasi, dengan tetapmengutamakan rehidrasi. Tidak ada obat yang aman
dan efektif untuk menghentikan diare.
Masalah Yang lazim muncul pada klien

1. Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan aktif


2. Risiko kerusakan integritas kulit b/d ekskresi/BAB sering
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan intake makanan
4. Cemas b/d perubahan status kesehatan

Discharge Planning

1. Ajarkan pada orang tua mengenai perawatan anak, pemberian makanan dan minuman
(missal oralit).
2. Ajarkan mengenai tanda tanda dehidrasi, ubun ubundan mata cekung, turgor kulit tidak
elastis, membran mukosa kering
3. Jelaskan obat obatan yang diberikan, efek samping dan kegunaannya.

N Diagnosa keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


o
1 Defisit volume cairan b/d NOC: NIC :
kehilangan cairan aktif Fluid balance Fluid management
Hydration Timbang popok/pembalut jika
Definisi : Penurunan cairan Nutritional Status : Food and diperlukan
intravaskuler, interstisial, Fluid Intake Pertahankan catatan intake dan
dan/atau intrasellular. Ini Kriteria Hasil : output yang akurat
mengarah ke dehidrasi, Mempertahankan urine output Monitor status hidrasi
kehilangan cairan dengan sesuai dengan usia dan BB, ( kelembaban membran mukosa,
pengeluaran sodium nadi adekuat, tekanan darah
BJ urine normal, HT normal
ortostatik ), jika diperlukan
Tekanan darah, nadi, suhu
Batasan Karakteristik : Monitor vital sign
- Kelemahan tubuh dalam batas normal
Monitor masukan makanan /
- Haus Tidak ada tanda tanda cairan dan hitung intake kalori
- Penurunan turgor kulit/lidah dehidrasi, Elastisitas turgor harian
- Membran mukosa/kulit kulit baik, membran mukosa Kolaborasikan pemberian cairan
kering lembab, tidak ada rasa haus intravena IV
- Peningkatan denyut nadi, yang berlebihan Monitor status nutrisi
penurunan tekanan darah, Dorong masukan oral
penurunan volume/tekanan Berikan penggantian nesogatrik
nadi sesuai output
- Pengisian vena menurun
Dorong keluarga untuk membantu
- Perubahan status mental
pasien makan
- Konsentrasi urine meningkat
Tawarkan snack ( jus buah, buah
- Temperatur tubuh meningkat
segar )
- Hematokrit meninggi
- Kehilangan berat badan Kolaborasi dokter jika tanda
seketika (kecuali pada third cairan berlebih muncul meburuk
spacing) Atur kemungkinan tranfusi
Faktor-faktor yang Persiapan untuk tranfusi
berhubungan:
- Kehilangan volume cairan Hypovolemia Management
secara aktif Monitor status cairan termasuk
- Kegagalan mekanisme intake dan ourput cairan
pengaturan Pelihara IV line
Monitor tingkat Hb dan hematokrit
Monitor tanda vital
Monitor responpasien terhadap
penambahan cairan
Monitor berat badan
Dorong pasien untuk menambah
intake oral
Pemberian cairan Iv monitor
adanya tanda dan gejala
kelebihanvolume cairan
Monitor adanya tanda gagal ginjal
2 Risiko kerusakan integritas NOC : Tissue Integrity : Skin NIC : Pressure Management
kulit b/d ekskresi/BAB and Mucous Membranes Anjurkan pasien untuk
sering Kriteria Hasil : menggunakan pakaian yang
Integritas kulit yang baik bisa longgar
Definisi : Perubahan pada dipertahankan (sensasi, Hindari kerutan padaa tempat tidur
epidermis dan dermis elastisitas, temperatur, hidrasi, Jaga kebersihan kulit agar tetap
bersih dan kering
pigmentasi)
Batasan karakteristik : Mobilisasi pasien (ubah posisi
Tidak ada luka/lesi pada kulit pasien) setiap dua jam sekali
Gangguan pada bagian Perfusi jaringan baik
tubuh Monitor kulit akan adanya
Menunjukkan pemahaman kemerahan
Kerusakan lapisa kulit
dalam proses perbaikan kulit Oleskan lotion atau minyak/baby oil
(dermis)
Gangguan permukaan kulit dan mencegah terjadinya pada derah yang tertekan
(epidermis) sedera berulang Monitor aktivitas dan mobilisasi
Faktor yang berhubungan : Mampu melindungi kulit dan pasien
Eksternal : mempertahankan kelembaban Monitor status nutrisi pasien
Hipertermia atau hipotermia kulit dan perawatan alami Memandikan pasien dengan sabun
Substansi kimia dan air hangat
Kelembaban udara
Faktor mekanik (misalnya :
alat yang dapat menimbulkan
luka, tekanan, restraint)
Immobilitas fisik
Radiasi
Usia yang ekstrim
Kelembaban kulit
Obat-obatan
Internal :
Perubahan status metabolik
Tulang menonjol
Defisit imunologi
Faktor yang berhubungan
dengan perkembangan
Perubahan sensasi
Perubahan status nutrisi
(obesitas, kekurusan)
Perubahan status cairan
Perubahan pigmentasi
Perubahan sirkulasi
Perubahan turgor (elastisitas
kulit)

3 Ketidakseimbangan nutrisi NOC : Nutrition Management


kurang dari kebutuhan Nutritional Status : Kaji adanya alergi makanan
tubuh b/d penurunan Nutritional Status : food and Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
intake makanan Fluid Intake menentukan jumlah kalori dan
Nutritional Status : nutrient nutrisi yang dibutuhkan pasien.
Definisi : Intake nutrisi tidak Intake Anjurkan pasien untuk meningkatkan
cukup untuk keperluan intake Fe
Weight control
metabolisme tubuh. Anjurkan pasien untuk meningkatkan
Kriteria Hasil : protein dan vitamin C
Adanya peningkatan berat Berikan substansi gula
Batasan karakteristik : badan sesuai dengan tujuan Yakinkan diet yang dimakan
- Berat badan 20 % atau lebih Beratbadan ideal sesuai
mengandung tinggi serat untuk
di bawah ideal
dengan tinggi badan mencegah konstipasi
- Dilaporkan adanya intake
makanan yang kurang dari Mampumengidentifikasi Berikan makanan yang terpilih
kebutuhan nutrisi ( sudah dikonsultasikan dengan
RDA (Recomended Daily
Tidk ada tanda tanda malnutrisi ahli gizi)
Allowance)
Menunjukkan peningkatan Ajarkan pasien bagaimana membuat
- Membran mukosa dan
fungsi pengecapan dari catatan makanan harian.
konjungtiva pucat
Monitor jumlah nutrisi dan
- Kelemahan otot yang menelan
kandungan kalori
digunakan untuk Tidak terjadi penurunan berat Berikan informasi tentang kebutuhan
menelan/mengunyah badan yang berarti nutrisi
- Luka, inflamasi pada rongga
mulut Kaji kemampuan pasien untuk
- Mudah merasa kenyang, mendapatkan nutrisi yang
sesaat setelah mengunyah dibutuhkan
makanan
- Dilaporkan atau fakta
adanya kekurangan makanan Nutrition Monitoring
- Dilaporkan adanya BB pasien dalam batas normal
perubahan sensasi rasa Monitor adanya penurunan berat
- Perasaan ketidakmampuan badan
untuk mengunyah makanan Monitor tipe dan jumlah aktivitas
- Miskonsepsi yang biasa dilakukan
- Kehilangan BB dengan Monitor interaksi anak atau orangtua
makanan cukup selama makan
- Keengganan untuk makan Monitor lingkungan selama makan
- Kram pada abdomen Jadwalkan pengobatan dan
- Tonus otot jelek tindakan tidak selama jam makan
- Nyeri abdominal dengan Monitor kulit kering dan perubahan
atau tanpa patologi pigmentasi
- Kurang berminat terhadap Monitor turgor kulit
makanan Monitor kekeringan, rambut kusam,
- Pembuluh darah kapiler dan mudah patah
mulai rapuh Monitor mual dan muntah
- Diare dan atau steatorrhea Monitor kadar albumin, total protein,
- Kehilangan rambut yang Hb, dan kadar Ht
cukup banyak (rontok) Monitor makanan kesukaan
- Suara usus hiperaktif Monitor pertumbuhan dan
- Kurangnya informasi, perkembangan
misinformasi Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
Faktor-faktor yang Monitor kalori dan intake nuntrisi
berhubungan : Catat adanya edema, hiperemik,
Ketidakmampuan hipertonik papila lidah dan cavitas
pemasukan atau mencerna oral.
makanan atau mengabsorpsi Catat jika lidah berwarna magenta,
zat-zat gizi berhubungan scarlet
dengan faktor biologis,
psikologis atau ekonomi.

4 Cemas b/d perubahan NOC : NIC :


status kesehatan Anxiety control Anxiety Reduction (penurunan
Coping kecemasan)
Definisi : Impulse control Gunakan pendekatan yang
Perasaan gelisah yang tak Kriteria Hasil : menenangkan
jelas dari ketidaknyamanan Klien mampu mengidentifikasi Nyatakan dengan jelas harapan
atau ketakutan yang disertai dan mengungkapkan gejala terhadap pelaku pasien
respon autonom (sumner cemas Jelaskan semua prosedur dan
tidak spesifik atau tidak apa yang dirasakan selama
Mengidentifikasi,
diketahui oleh individu); prosedur
perasaan keprihatinan mengungkapkan dan Pahami prespektif pasien terhdap
disebabkan dari antisipasi menunjukkan tehnik untuk situasi stres
terhadap bahaya. Sinyal ini mengontol cemas Temani pasien untuk memberikan
merupakan peringatan Vital sign dalam batas normal keamanan dan mengurangi takut
adanya ancaman yang akan Postur tubuh, ekspresi wajah, Berikan informasi faktual
datang dan memungkinkan bahasa tubuh dan tingkat mengenai diagnosis, tindakan
individu untuk mengambil aktivitas menunjukkan prognosis
langkah untuk menyetujui berkurangnya kecemasan
Dorong keluarga untuk menemani
terhadap tindakan
anak
Ditandai dengan
Lakukan back / neck rub
Gelisah
Dengarkan dengan penuh
Insomnia
perhatian
Resah
Identifikasi tingkat kecemasan
Ketakutan
Bantu pasien mengenal situasi
Sedih yang menimbulkan kecemasan
Fokus pada diri Dorong pasien untuk
Kekhawatiran mengungkapkan perasaan,
Cemas ketakutan, persepsi
Instruksikan pasien
menggunakan teknik relaksasi
Barikan obat untuk mengurangi
kecemasan

Você também pode gostar