Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pada hari ini tanggal 30 Mei 2017 telah dipresentasikan portofolio oleh:
Nama peserta : dr. Fatia Ayu Ramadhana
Dengan judul/topik : Infeksi Saluran Kemih
Nama pendamping : dr. Afifah Is, Sp.PD
Nama wahana : RSUD Budhi Asih
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Pendamping
1. Subjektif
Pasien seorang perempuan berusia 38 tahun datang ke IGD RSUD Budhi Asih dengan keluhan utama nyeri perut bawah sejak 3 hari yang
lalu. Nyeri perut terasa seperti ditusuk-ditusuk dan hilang timbul. Pasien juga mengeluh nyeri saat BAK, perasaan tidak lampias setelah
BAK, dan sulit menahan BAK. Frekuensi BAK pasien meningkat, namun hanya sedikit BAK yang keluar tiap kali BAK. BAK pasien
agak keruh dan pekat. Pasien juga mengeluh demam sejak 3 hari yang lalu, namun demam tidak telalu tinggi. Suhu saat demam tidak
diukur dengan termometer. Pasien juga mengeluh adanya mual. BAB tidak ada keluhan. Pasien menyangkal adanya nyeri pinggang, BAK
darah, BAK berpasir, muntah, maupun keluar perdarahan dari vagina. Pasien belum mengobati keluhan-keluhannya ini. Riwayat keluhan
serupa sebelumnya disangkal. Riwayat alergi obat disangkal. Riwayat hipertensi, DM, penyakit jantung, dan penyakit paru disangkal.
Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa. Pasien saat ini bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pasien jarang minum air
putih dan sering menahan BAK.
2. Objektif
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit ringan dengan kesadaran compos mentis (E4V5M6). Tanda-tanda vital pasien
berupa tekanan darah 120/80 mmHg; nadi 87 kali per menit, reguler, kuat angkat, isi cukup; respirasi 22 kali per menit, reguler; suhu 37.6
C per aksilla, dan saturasi O2 98%. Pemeriksaan abdomen menunjukkan nyeri tekan suprapubik (+), sedangkan pemeriksaan pinggang
menunjukkan nyeri ketok CVA (-/-) dan ballottement ginjal (-/-). Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis 15.6 ribu/L,
nitrit dan esterase leukosit positif, serta leukositosis urine 15-20 /LPB.
3. Assesment
Infeksi Saluran Kemih
Definisi
Beberapa istilah yang perlu dipahami:
Bakteriuria bermakna (significant backteriuri) adalah keberadaan mikroorganisme murni (tidak terkontaminasi flora normal dari uretra)
lebih dari 105 colony forming units per mL (cfu/ml) biakan urin dan tanpa lekosituria1,4.
Bakteriuria simtomatik adalah bakteriuria bermakna dengan manifestasi klinik1,4
Bakteriuria asimtomatik (covert bacteriuria) adalah bakteriuria bermakna tanpa manifestasi klinik1,4.
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan bakteriuria patogen dengan colony forming units per
mL CFU/ ml urin > 105, dan lekositouria >10 per lapangan pandang besar, disertai manifestasi klinik4.
ISK akhir-akhir ini juga didefinisikan sebagai suatu respon inflamasi tubuh terhadap invasi mikroorganisme pada urothelium3,6.
Epidemiologi
Infeksi saluran kemih merupakan salah satu penyakit yang paling sering ditemukan di praktik umum. Kejadian ISK dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti usia, gender, prevalensi bakteriuria, dan faktor predisposisi yang mengakibatkan perubahan struktur saluran kemih
termasuk ginjal. ISK cenderung terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki. ISK berulang pada laki-laki jarang dilaporkan, kecuali
disertai factor predisposisi1.
Menurut penelitian, hampir 25-35% perempuan dewasa pernah mengalami ISK selama hidupnya. Prevalensi bakteriuria asimtomatik
lebih sering ditemukan pada perempuan. Prevalensi selama periode sekolah (School girls) 1% meningkat menjadi 5 % selama periode
aktif secara seksual. Prevalensi infeksi asimtomatik meningkat mencapai 30% pada laki-laki dan perempuan jika disertai faktor
predisposisi1.
Di Amerika Serikat, terdapat >7 juta kunjungan pasien dengan ISK di tempat praktik umum. Sebagian besar kasus ISK terjadi pada
perempuan muda yang masih aktif secara seksual dan jarang pada laki-laki <50 tahun5. Insiden ISK pada laki-laki yang belum
disirkumsisi lebih tinggi (1,12%) dibandingkan pada laki-laki yang sudah disirkumsisi (0,11%)3.
Prostatismus Piuria
Inkontinesia Chylusuria
Nyeri kandung
kemih
Nyeri kolik
Nyeri ginjal
Sumber: Nefrologi Klinik Edisi III, 2006, hal. 37
Pada pielonefritis akut (PNA), sering ditemukan panas tinggi (39.5C-40,5C), disertai menggigil dan sakit pinggang1. Pada pemeriksaan
fisik diagnostik tampak sakit berat, panas intermiten disertai menggigil dan takikardia. Frekuensi nadi pada infeksi E.coli biasanya 90 kali
per menit, sedangkan infeksi oleh kuman staphylococcus dan streptococcus dapat menyebabkan takikardia lebih dari 140 kali per menit.
Ginjal sulit teraba karena spasme otot-otot. Distensi abdomen sangat nyata dan rebound tenderness mungkin juga ditemukan, hal ini
menunjukkan adanya proses dalam perut, intra peritoneal. Pada PNA tipe sederhana (uncomplicated) lebih sering pada wanita usia subur
dengan riwayat ISKB kronik disertai nyeri pinggang (flank pain), panas menggigil, mual, dan muntah. Pada ISKA akut (PNA akut) tipe
complicated seperti obastruksi, refluks vesiko ureter, sisa urin banyak sering disertai komplikasi bakteriemia dan syok, kesadaran
menurun, gelisah, hipotensi hiperventilasi oleh karena alkalosis respiratorik kadang-kadang asidosis metabolik4.
4. Plan
Ciprofloxacin 2 x 500 mg PO
Na diclofenac 2 x 25 mg PO
Paracetamol 3 x 500 mg PO
Ondansetron 3 x 4 mg
Edukasi: konsumsi air mineral minimal 8 gelas per hari dan jangan menahan BAK