Você está na página 1de 14

PENGARUH ERUPSI GUNUNG MERAPI

TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA

Disusun untuk memenuhi persyaratan mengikuti Ujian


Sekolah dan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2016/2017

Andinny Salsabila Maharani

9B

SMP Islam Al Azhar 28


LEMBAR PERSETUJUAN
Karya tulis yang berjudul Pengaruh Erupsi Gunung Merapi terhadap Industri
Pariwisata telah dikoreksi dan disetujui :

Wali Kelas, Pembimbing Karya Tulis,

Dita Frameswari, S.Pd Drs. Azzudin

Kepala SMP Islam Al Azhar 28,

Dadyo Basuki, S.Pd


Hidup itu butuh keseimbangan, seperti layaknya pesawat
membutuhkan sayap kiri dan kanan. Dalam hidup, sayap kanan
adalah iman dan takwa, sayap kiri adalah ilmu dan teknologi. Kuasai
keduanya agar bisa terbang tinggi.

B.J. Habibie
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis ucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT


karena atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul
Pengaruh Erupsi Gunung Merapi terhadap Industri Pariwisata dengan tepat
waktu. Shalawat dan salam tidak lupa penulis sampaikan kepada Baginda
Rasulullah SAW.

Beberapa tujuan penulis menyusun karya tulis ini di antaranya untuk


memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional, untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang penulis miliki, dan untuk menerapkan
penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada


orang tua penulis yang selalu memberikan motivasi dan dukungannya kepada
penulis, terima kasih tak lupa penulis ucapkan kepada guru-guru khususnya
kepada Bapak Drs. Azzudin yang telah membimbing penulis dalam menyusun
karya tulis ini. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman yang telah
memberikan masukan dan saran kepada penulis.

Dalam penulisan karya tulis ini tentu tidak luput dari kesalahan baik dari
segi isi maupun bahasa yang penulis gunakan. Maka dari itu, penulis menerima
kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan karya tulis ini. Penulis berharap
semoga karya tulis ini menambah wawasan baik bagi penulis sendiri maupun
untuk teman-teman yang membacanya.

Bogor, Februari 2017

Penulis,

Andinny Salsabila M

i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI .. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang Masalah ...... 1

1.2. Pembatasan Masalah 2

1.3. Rumusan Masalah .2

1.4. Tujuan Penelitian . 3

1.5. Metode Penelitian ... 3

1.6. Objek Penelitian ................3

1.7. Waktu dan Tempat Penelitian

1.8. Sistematika Penulisan

BAB II KAJIAN TEORI

2.1. Erupsi Gunung Merapi

2.2. Industri Pariwisata

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Gunung adalah sebuah bentuk tanah yang menonjol di atas wilayah
sekitarnya. Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih
tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Beberapa otoritas
mendefinisikan gunung dengan puncak lebih dari besaran tertentu. Gunung pada
umumnya memiliki lereng yang curam dan tajam atau bisa juga dikelilingi oleh
puncak-puncak atau pegunungan.

Terdapat tiga jenis tipe utama dari gunung. Gunung api, gunung lipatan,
dan gunung patahan. Ketiga tipe ini terbentuk dari lempeng tektonik ketika bagian
dari kerak bumi bergerak, roboh dan tenggelam. Tenaga endogen, pengangkatan
isotasi dan intrusi magma mengangkat lapisan batuan ke atas dan membentuk
sebuah dataran yang lebih tinggi dari dataran sekitar. Ketinggian dari
pengangkatan ini membentuk bukit, jika bukitnya lebih tinggi dan lebih curam
maka terbentuklah gunung.

Manfaat gunung bagi kehidupan sangat banyak. Indonesia sebagai salah


satu negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia memiliki tanah yang subur
sebagai manfaat dari abu vulkanik yang dikeluarkan oleh gunung. Diantara
manfaat gunung yaitu menyuburkan tanah, mengeluarkan material yang
bermanfaat, sebagai tempat penyimpan air, sebagai objek wisata, dan juga
pendakian. Selain itu, gunung juga memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai
penahan goncangan, penyalur pembuangan tenaga panas bumi, menjaga
keseimbangan panas antara kutub dan khatulistiwa, penyubur tanah, dan berperan
dalam siklus aliran air.

1
Gunung Merapi adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan
merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Gunung ini sangat
berbahaya karena menurut catatan modern mengalami erupsi (puncak keaktifan)
setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh permukiman yang sangat
padat. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Kota
Magelang dan Kota Yogyakarta adalah kota besar terdekat, berjarak di bawah
30 km dari puncaknya. Di lerengnya masih terdapat permukiman sampai
ketinggian 1700 m dan hanya berjarak empat kilometer dari puncak. Oleh karena
tingkat kepentingannya ini, Merapi menjadi salah satu dari enam belas gunung api
dunia yang termasuk dalam proyek Gunung Api Dekade Ini (Decade Volcanoes).

Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar
10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar tercatat pada
tahun 1006 , 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan terbaru, 2010, diperkirakan
juga memiliki kekuatan yang mendekati atau sama. Letusan tahun 1930,
merupakan letusan dengan catatan korban terbesar hingga sekarang.

Sejak peristiwa erupsi, masyarakat sekitar yang bekerja di sektor


pariwisata secara praktis mengalami perubahan pendapatan dan pola penghidupan.
Hal tersebut dikarenakan modal penghidupan mereka banyak yang mengalami
kerusakan bahkan ada pula yang hilang. Bencana erupsi sangat berdampak pada
wisata alam. Dampak tersebut mulai dari perubahan kondisi objek wisata, jumlah
kunjungan dan ekonomi masyarakat setempat yang bekerja di sektor pariwisata.
Dampak yang dihasilkan akibat erupsi tidak selalu negatif, tetapi bisa juga erupsi
tersebut berdampak positif terhadap objek wisata dan aktifitas di dalamnya.

1.2. Pembatasan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka masalah yang akan
dibahas dalam karya tulis ini hanya mengkhususkan pada Pengaruh Erupsi
Gunung Merapi terhadap Industri Pariwisata.

1.3. Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini adalah :

Apakah Erupsi Gunung Merapi berpengaruh terhadap Perkembangan Industri


Pariwisata?

2
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa erupsi Gunung Merapi
berpengaruh terhadap Industri Pariwisata.

1.5. Metode Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi
pustaka/literatur dan dengan mengakses data dari situs internet.

1.6. Objek Penelitian


Objek penelitian ini difokuskan kepada pembahasan tentang Pengaruh
Erupsi Gunung Merapi terhadap Industri Pariwisata.

1.7. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan selama tiga hari, yaitu tanggal 3-6 Januari 2017
dengan lokasi yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah.

1.8. Sistematika Penulisan


1. Halaman sampul (hard cover)

2. Halaman judul

3. Lembar persetujuan

4. Motto

5. Kata pengantar

6. Daftar isi

3
7. Bab I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah

1.2. Pembatasan Masalah

1.3. Rumusan Masalah

1.4. Tujuan Penelitian

1.5. Metode Penelitian

1.6. Objek Penelitian

1.7. Waktu dan Tempat Penelitian

1.8. Sistematika Penulisan

8. Bab II Kajian Teori

2.1. Erupsi Gunung Merapi

2.2. Industri Pariwisata

9. Bab III Pembahasan

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

10. Bab IV Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

11. Daftar Pustaka

12. Lampiran

4
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. ErupsiGunung Merapi


Ada beberapa pengertian dari gunung berapi yang disebutkan oleh para
ahli, diantaranya yaitu menurut Mac Donald, gunung berapi merupakan tempat
asal gas atau batuan pijar ke luar permukaan bumi yang terakumulasi dan
menumpuk bagaikan bukit, menurut Alzwar, gunung berapi merupakan timbulan
yang ada di permukaan bumi dan tersusun atas rempah gunung api yang
tertimbun, sedangkan menurut Bronto, gunung berapi merupakan bentuk yang
dihasilkan oleh magma yang muncul ke permukaan bumi.

2.2. Industri Pariwisata


Menurut Soekadijo (1996:52) dalam bukunya Anatomi Pariwisata, objek
wisata dapat berupa potensi alam, yang dimaksud alam di sini adalah alam fisik,
flora dan fauna. Ketiga-tiganya selalu berperan bersama dengan modal
kebudayaan dan manusia, maka akan menjadi sebuah objek wisata, potensi
budaya kebudayaan, yang dimaksud adalah kebudayaan dalam arti luas tidak
hanya meliputi kebudayaan tinggi seperti kesenian atau perikehidupan kraton
dan sebagainya, akan tetapi juga meliputi adat istiadat dan perilaku kebiasaan,
potensi manusia, bahwa manusia dapat menjadi atraksi wisata dan menarik
kedatangan wisatawan. Potensi manusia, daya pengelolaan objek, daya
penampilan hasil karya dan aktifitas.

5
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Erupsi Gunung Merapi pada 26 Oktober dan 5 November 2010 telah membuat
dampak kerusakan diberbagai sektor. Bencana tersebut telah menyebabkan kerusakan
lingkungan alam dan kerugian material, masyarakat juga mengalami trauma dan
membutuhkan upaya pemulihan atas kehilangan-kehilangan yang mereka alami, mulai
dari anggota keluarga, rumah, harta benda, hewan ternak, hingga pekerjaan sehari-hari.
Kerusakan lingkungan alam Kinahrejo akibat erupsi ternyata menjadi obyek daya tarik
wisata yang menginspirasi masyarakat untuk membuka daerahnya sebagai kawasan
pariwisata. Perubahan daerah lereng merapi menjadi sebuah daerah wisata diiringi dengan
pengalihan pekerjaan masyarakat setempat dari sector pertanian dan peternakan menjadi
industri pariwisata.

Kawasan pariwisata pasca bencana tersebut dikelola masyarakat melalui


jenis usaha yang bernama Volcano Tour Merapi. Tindakan tersebut terbukti
efektif, karena dengan dibukanya Kinahrejo dan Pangukrejo menjadi daerah
wisata mampu memberikan peluang pekerjaan jangka panjang dan sumber
penghasilan yang merata bagi masyarakat korban erupsi.

4.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan karya tulis ini, penulis ingin
memberikan beberapa saran yaitu dengan meletusnya gunung merapi yang
terakhir pada tahun 2010 telah memberikan dampak positif maupun dampak
negatif. Dampak positifnya, masyarakat dapat mengambil keuntungan dari sektor
pariwisata, dan dari sektor pertambangan yaitu muntahan dari gunung merapi
tersebut. Saran penulis semoga fasilitas, kenyamanan, dan keamanan di sektor
industri pariwisata gunung merapi semakin ditingkakan untuk menarik lebih
banyak wisatawan local maupun wisatawan mancanegara.

6
DAFTAR PUSTAKA

http://www.duniapelajar.com/2014/07/19/pengertian-erupsi-menurut-para-ahli/

https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung

https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Merapi

https://www.google.co.id/search?q=Puncak+merapi+pada+tahun+1930&espv=2&
biw=1366&bih=638&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwi6jZ6-
qJnSAhVEO48KHTblBq8Q_AUIBigB#imgdii=J7AodyWOAfAquM:&imgrc=00
2QjxV7HBVLrM:

https://www.google.co.id/search?q=gunung+merapi+saat+ini&espv=2&biw=1366
&bih=638&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjL9cSxq5nSAhXMQ
o8KHXVoBS4Q_AUIBygC#tbm=isch&q=gunung+merapi&imgdii=ax_nmbEi-
BrEvM:&imgrc=jXnPdNZiSFzdMM:

7
LAMPIRAN

Puncak Merapi pada tahun 1930

Mobil dan rumah warga yang rusak akibat terkena abu vulkanik

Bangker adalah saksi bisu dahsyatnya letusan gunung merapi

8
Hewan ternak yang tewas akibat letusan dari gunung merapi

Keadaan Gunung Merapi saat ini

Industri pariwisata di Gunung Merapi yaitu Lava Tour

Você também pode gostar