Você está na página 1de 10

PENGARUH KEPUASAN PERAWAT TERHADAP KELENGKAPAN

DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG


RAWAT INAP RSUD AMBARAWA

Ibnu Dwi Nurseto*)


Niken Sukesi**), Wulandari M***)

*)
Alumni Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang
**)
Staf Pengajar Akper Widya Husada Semarang
***)
Staf Pengajar Universitas Muhammadiyah Semarang

ABSTRAK

Dokumentasi asuhan keperawatan sangat diperlukan untuk kepentingan pasien maupun perawat, akan
tetapi pada kenyataannya masih banyak dokumen asuhan keperawatan yang isinya belum sesuai baik
dari segi kuantitas maupun kualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan
perawat terhadap kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD
Ambarawa. Desain penelitian ini adalah cross sectional,jumlah sampel 65 responden dengan tekhnik
total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar checklist penilaian
dokumentasi asuhan keperawatan dari Depkes. Gambaran karakteristik perawat di RSUD Ambarawa
dengan umur 30 tahun 40 orang (61,5%), jenis kelamin perempuan 53 orang (81,5%), pendidikan
D3 keperawatan 47 orang (72,3%) dengan lama kerja 8 tahun 33 orang (50,8%). Gambaran
kepuasan perawat bahwa sebagian besar responden 35 orang (53,8%) menyatakan bahwa perawat
puas dan gambaran kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan sebanyak 46,2 % dokumen baik.
Hasil analisa bivariat dengan metode Chi square menunjukkan tidak ada pengaruh antara jenis
kelamin (p=0,324) terhadap kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan, ada pengaruh antara
umur (p=0,005), pendidikan (p=0,009), lama kerja (p=0,018), dan kepuasan perawat terhadap
kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan (p=0,050). Kepuasan perawat yang baik meningkatkan
peluang pendokumentasian asuhan keperawatan 2 kali lebih baik (OR=2,667), sehingga semakin baik
kepuasan perawat yang diperoleh semakin baik pula pendokumentasian asuhan keperawatan oleh
perawat.

Kata kunci : kepuasan perawat, dokumentasi asuhan keperawatan

ABSTRACT

Even though nursing documentation is required for the patient or nurse necessity, but in reality there
are many nursing documents whose content is not appropriate in term of both quantity and quality.
This research aimed to examine the effect of nurse satisfaction against completeness of nursing
documentation care in the inpatient of Ambarawa District General Hospital. This research designed
was cross sectional study, with 65 nurses considered as total sampling. Data were collected by
questionnaire and assessment of nursing care plan documentation check list sheet from department of
health. The result showed the characteristic af the nurse in Ambarawa District General Hospital the
number of the nurse with age 30 years old were 40 people (61,5%), female nurse were 53 people
(81,5%), certificate nurse were 47 people (72,3%), with length of work 8 years were 33 people

Pengaruh Kepuasan Perawat Terhadap Kelengkapan Dokumentasi ... (I.D. Nurseto, 2014) 1
(50,8%). The result showed the of nurse satisfaction that the majority of respondents 35 people
(53,8%) stating that the nurses are statisfied and completeness of nursing documentation as much as
46,2% better document. The result of bivariate analysis with chi square method showed no influence
sex (p=0,324) on the completeness of nursing documentation, there is the influence of age (p=0,005),
level of study (p=0,009), length of work (p=0,018), and nurse satisfaction against completeness of
nursing documentation (p=0,050). Good nurses satisfaction increase the chances of nursing
documenting two times better (OR=2,667), so the better satisfaction of nurses who obtained the better
nursing documentation by nurses.

Key words : Nurse Satisfaction, Nursing Documentation

PENDAHULUAN pekerjaan sampai tuntas, ini adalah cara untuk


Rumah sakit adalah institusi pelayanan meraih kepuasan kerja. Menurut Simamora
kesehatan bagi masyarakat dengan (2012, hlm.241) cara untuk meraih kepuasan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh kerja dimulai dengan menentukan sasaran
perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, akhir, cintai pekerjaan, kerjakan sampai tuntas,
kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial fokus pada keunggulan tertentu, dan standard
ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu operating procedure (SOP).
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu
dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud Kepuasan kerja adalah keadaan emosional
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya yang menyenangkan atau sikap umum
(Depkes, 2012). Model praktik keperawatan terhadap perbedaan penghargaan yang
profesional di rumah sakit dianjurkan dalam diterima dan yang seharusnya diterima
bentuk proses keperawatan. Menurut Setiadi (Mayasari, 2005, hlm.19).
(2012, hlm.2) proses keperawatan adalah suatu
metode ilmiah yang sistematis dan terorganisir Hasil wawancara dengan perawat ruang inap
untuk memberikan asuhan keperawatan di RSUD Ambarawa perawat merasa kurang
kepada klien, kegiatan dalam proses puas terkait kondisi atau lingkungan ruangan
keperawatan dirancang langkah demi langkah dikarenakan beban kerja yang sangat banyak
dengan urutan yang khusus dengan dibandingkan dengan jumlah perawat yang
menggunakan pendekatan ilmiah, serta sedikit. Perawat juga mengeluh terkait
berfokus pada respons manusia agar seringnya keterlambatan pemberian gaji pada
memperoleh pengertian yang relevan dengan karyawan. RSUD Ambarawa dalam
status kesehatan klien. Setiap pelaksanaan menerapkan promosi jabatan atau jenjang
proses keperawatan, perawat akan selalu karier karyawan langsung ditentukan oleh
melakukan pencatatan yang telah Direktur RSUD Ambarawa. Dalam
dilakukannya atau sering disebut dokumentasi mengevaluasi kerja di ruangan rawat inap
keperawatan, mulai dari pengkajian, diagnosa, biasanya dilakukan rapat koordinasi
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. keperawatan setiap 2 atau 3 bulan sekali, salah
satunya mencakup juga tentang penulisan atau
Dokumentasi merupakan suatu catatan yang kelengkapan dokumentasi asuhan
asli yang dapat dijadikan bukti hukum, jika keperawatan, namun dalam prakteknya masih
suatu saat ditemukan adanya suatu masalah banyak ditemukan dokumentasi asuhan
yang berhubungan dengan kejadian yang keperawatan yang masih kurang lengkap, ini
terdapat dalam catatan tersebut (Hutahaean, dikarenakan beban kerja perawat yang banyak
2010, hlm.43). Penulisan dokumentasi secara dibanding dengan jumlah perawat yang sedikit
lengkap dapat juga diartikan mengerjakan dan belum sempat untuk menuliskan

2 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Keperawatan (JIKK), Vol. ... No. ...
dokumentasi asuhan keperawatan. Hasil S1 18 27,7
observasi pada enam dokumentasi asuhan 4. Lama kerja
keperawatan secara acak di ruang rawat inap < 8 tahun 32 49,2
di RSUD Ambarawa ditemukan penulisan 8 tahun 33 50,8
dokumentasi asuhan keperawatan yang tidak Total 65 100
lengkap.
Berdasarkan Tabel 1 sebagian besar
TUJUAN PENELITIAN responden berusia 30 tahun yaitu
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebanyak 40 orang (61,5%), berjenis
pengaruh kepuasan perawat terhadap kelamin perempuan yaitu sebanyak 53
kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan orang (81,5%), berpendidikan D3
di ruang rawat inap RSUD Ambarawa. keperawatan sebanyak 47 orang
(72,3%), dan sebagian besar responden
METODE PENELITIAN memiliki lama kerja 8 tahun 33 orang
Penelitian ini termasuk dalam desain (50,8%), dengan minimum lama kerja 2
penelitian deskriptif, dengan menggunakan tahun, maksimum 24 tahun, serta rata-
pendekatan cross sectional. Populasi dari rata lama kerja 7,55 4,483 tahun.
penelitian ini adalah seluruh perawat yang
berada di ruang Melati, Flamboyan, Teratai, Tabel 2
Anggrek, Anyelir, dan Mawar yang berjumlah Distribusi frekuensi responden
65 perawat yang berada di RSUD Ambarawa menurut kepuasan di ruang rawat
Tahun 2014. Cara pengumpulan data yang inap RSUD Ambarawa (Mei
digunakan dalam penelitian ini menggunakan 2014)
kuesioner dan observasi secara langsung untuk
mendapatkan data dari dokumentasi asuhan Kepuasan n %
keperawatan. 1. Tidak 30 46,2
puas 35 53,8
HASIL PENELITIAN 2. Puas
Gambaran karakteristik responden penelitian Jumlah 65 100
Tabel 1
Karakteristik responden penelitian di Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan
ruang rawat inap RSUD Ambarawa bahwa sebagian besar responden
(Mei 2014) (53,8%) menyatakan bahwa perawat
puas.
Karakteristik
No. N %
responden Tabel 3
1. Umur Distribusi frekuensi kelengkapan
Dewasa muda (< 25 38,5 dokumentasi asuhan keperawatan di
30 tahun) 40 61,5 ruang rawat inap RSUD Ambarawa
Dewasa (Mei 2014)
menengah ( 30
tahun) Kelengkapan
2. Jenis kelamin dokumentasi asuhan n %
Laki laki 12 18,5 keperawatan
Perempuan 53 81,5 1. Kurang 35 53,8
3. Pendidikan lengkap 30 46,2
D3 47 72,3 2. Lengkap

Pengaruh Kepuasan Perawat Terhadap Kelengkapan Dokumentasi ... (I.D. Nurseto, 2014) 3
Jumlah 65 100 Ambarawa sebagian besar (53,8%)
termasuk dalam kategori kurang
Tabel 3 menunjukkan bahwa lengkap, dengan nilai minimum 6,
kelengkapan dokumentasi asuhan maksimum 17, rata-rata 10,45 2,845.
keperawatan di ruang rawat inap RSUD

Pengaruh karakteristik perawat terhadap kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan di ruang


rawat inap RSUD Ambarawa.
1. Umur
Tabel 4
Distribusi silang umur responden terhadap kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan
di ruang rawat inap RSUD Ambarawa (Mei 2014)

Dokumentasi asuhan keperawatan


Kurang
Umur (tahun) Lengkap Total % p OR
lengkap
n % n %
Dewasa muda
(< 30 tahun) 19 76,0 6 24,0 25 100
Dewasa
menengah 0,005 4,750
( 30 tahun) 16 40,0 24 60,0 40 100

Jumlah 35 53,8 30 46,2 65 100

Berdasarkan Tabel 4 diketahui rata < 0,05 (=0,05), sehingga dapat


rata dokumentasi asuhan keperawatan disimpulkan bahwa ada pengaruh antara
yang lengkap pada umur responden 30 umur terhadap kelengkapan
tahun (60%). Hasil uji statistik dokumentasi asuhan keperawatan
menggunakan chi square didapatkan p dengan nilai odd ratio (OR) sebesar
value = 0,005 dengan taraf signifikan p 4,750.

2. Jenis kelamin
Tabel 5
Distribusi silang jenis kelamin responden terhadap kelengkapan dokumentasi asuhan
keperawatan di ruang rawat inap RSUD Ambarawa (Mei 2014)

Dokumentasi asuhan keperawatan


Kurang
Jenis kelamin Lengkap Total % p OR
lengkap
N % n %
Laki laki 8 66,7 4 33,3 12 100
Perempuan 27 50,9 26 49,1 53 100 0,324 1,926
Jumlah 35 53,8 30 46,2 65 100

Berdasarkan Tabel 5 diketahui lengkap sebagian besar dibuat oleh


dokumentasi asuhan keperawatan yang responden dengan jenis kelamin

4 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Keperawatan (JIKK), Vol. ... No. ...
perempuan (40%). Hasil uji statistik antara jenis kelamin terhadap
menggunakan chi square didapatkan p kelengkapan dokumentasi asuhan
value = 0,324 dengan taraf signifikan p keperawatan di ruang rawat inap RSUD
>0,05 (=0,05), sehingga dapat Ambarawa.
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan

3. Pendidikan
Tabel 6
Distribusi silang pendidikan responden terhadap kelengkapan dokumentasi asuhan
keperawatan di ruang rawat inap RSUD Ambarawa (Mei 2014)

Dokumentasi asuhan keperawatan


Kurang
Pendidikan Lengkap Total % p OR
lengkap
N % n %
D3 30 63,8 17 36,2 47 100
S1 5 27,8 13 72,2 18 100 0,009 4,588
Jumlah 35 53,8 30 46,2 65 100

Berdasarkan Tabel 6 diketahui <0,05 (=0,05), sehingga dapat


dokumentasi asuhan keperawatan yang disimpulkan bahwa ada pengaruh antara
lengkap sebagian besar dibuat oleh pendidikan terhadap kelengkapan
responden dengan pendidikan S1 dokumentasi asuhan keperawatan
(72,2%). Hasil uji statistik dengan nilai odd ratio (OR) sebesar
menggunakan chi square di dapatkan p 4,588.
value = 0,009 dengan taraf signifikan p

4. Lama kerja
Tabel 7
Distribusi silang lama kerja responden terhadap kelengkapan dokumentasi asuhan
keperawatan di ruang rawat inap RSUD Ambarawa (Mei 2014)

Dokumentasi asuhan keperawatan


Lama kerja Kurang
Lengkap Total % p OR
(tahun) lengkap
n % n %
< 8 tahun 22 68,8 10 31,2 32 100
8 tahun 13 39,4 20 60,6 33 100 0,018 3,385
Jumlah 35 53,8 30 46,2 65 100

Berdasarkan Tabel 7 diketahui < 0,05 (=0,05), sehingga dapat


dokumentasi asuhan keperawatan yang disimpulkan bahwa ada pengaruh antara
lengkap sebagian besar dibuat oleh lama kerja terhadap kelengkapan
responden dengan lama kerja 8 tahun dokumentasi asuhan keperawatan
(60,6%). Hasil uji statistik dengan nilai odd ratio (OR) sebesar
menggunakan chi square di dapatkan p 3,385.
value = 0,018 dengan taraf signifikan p

Pengaruh Kepuasan Perawat Terhadap Kelengkapan Dokumentasi ... (I.D. Nurseto, 2014) 5
5. Pengaruh kepuasan perawat terhadap kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan

Tabel 8
Distribusi silang kepuasan responden terhadap kelengkapan dokumentasi asuhan
keperawatan di ruang rawat inap RSUD Ambarawa Mei 2014 (n=65)

Dokumentasi asuhan keperawatan


Kepuasan Kurang
lengkap Total % p OR
perawat lengkap
n % n %
Tidak puas 20 66,7 10 33,3 30 100
puas 15 42,9 20 57,1 35 100 0,05 2,667
Jumlah 35 53,8 30 46,2 65 100

Berdasarkan Tabel 8 diketahui dengan peran seorang perawat yang lebih


dokumentasi asuhan keperawatan yang cenderung ke seorang perempuan, tidak
lengkap sebagian besar dibuat oleh menutup kemungkinan juga dibutuhkan
responden yang puas (57,1%). Hasil uji seorang laki-laki sebagai perawat.
statistik menggunakan chi square Berpendidikan D3 keperawatan sebanyak
didapatkan p value = 0,05 dengan taraf 47 orang (72,3%), perawat dengan
signifikan p < 0,05 (=0,05), sehingga pendidikan S1 ilmu keperawatan di RSUD
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Ambarawa sebagian besar berperan sebagai
antara kepuasan perawat terhadap kepala ruang dan wakil kepala ruang,
kelengkapan dokumentasi asuhan sedangkan hampir keseluruhan perawat
keperawatan dengan nilai odd ratio pelaksana berpendidikan D3 keperawatan.
(OR) sebesar 2,667 berarti semakin baik Sebagian besar responden memiliki lama
kepuasan perawat meningkatkan kerja 8 tahun 33 orang (50,8%), semakin
kualitas dokumentasi asuhan lama masa kerja seseorang diharapkan
keperawatan sebanyak 2 kali dibanding meningkatkan loyalitas kerja kepada
dengan belum tercapainya kepuasan instansi rumah sakit sehingga dapat
perawat. Sehingga semakin baik meningkatkan kinerjanya.
kepuasan perawat yang diperoleh
semakin baik pula kelengkapan 2. Gambaran kepuasan perawat
dokumentasi asuhan keperawatan di Hasil penelitian menunjukkan sebagian
ruang rawat inap RSUD Ambarawa. besar perawat di RSUD Ambarawa
menunjukkan bahwa (53,8%) menyatakan
PEMBAHASAN bahwa mereka puas bekerja di RSUD
1. Karakteristik responden Ambarawa. Hal ini dikarenakan
Sebagian besar responden berusia 30 kekerabatan antar perawat sangat terjalin
tahun yaitu sebanyak 40 orang (61,5%), harmonis dan saling mendukung satu sama
semakin lanjut umur seseorang maka akan lain, tidak hanya antar perawat tetapi
disertai pula peningkatan psikologis dan sesama tim medis, atasan ataupun
kedewasaan dalam menyelesaikan sebuah karyawan lain sangat terjalin baik. Namun
masalah pekerjaan (Siagian, 2002). tidak menutup kemungkinan bahwa belum
Berjenis kelamin perempuan yaitu semua kepuasan perawat itu terpenuhi.
sebanyak 53 orang (81,5%), hal ini sesuai

6 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Keperawatan (JIKK), Vol. ... No. ...
3. Gambaran kelengkapan dokumentasi paling besar dalam melakukan
asuhan keperawatan pendokumentasian dengan baik.
Kelengkapan dokumentasi asuhan Semakin lanjut umur seseorang maka
keperawatan di ruang rawat inap RSUD semakin meningkat kematangan
Ambarawa menunjukkan bahwa di ruang psikologisnya dan kedewasaan dalam
rawat inap RSUD Ambarawa sebagian menyelesaikan pekerjaan.
besar (53,8%) termasuk dalam kategori
kurang lengkap dalam pendokumentasian. b. Jenis kelamin
Hal ini dikarenakan jumlah perawat yang Hasil analisis bivariat menunjukkan
tidak sebanding dengan pekerjaannya (2-3 dokumentasi asuhan keperawatan yang
perawat, 20-30 pasien dalam satu ruangan). lengkap sebagian besar dibuat oleh
Perawat yang sedikit dengan beban kerja responden dengan jenis kelamin
yang banyak sehingga untuk melakukan perempuan (49,1%). Hasil uji statistik
pendokumentasian asuhan keperawatan menggunakan chi square didapatkan
terbengkalai atau tertunda-tunda. nilai p value = 0,324 dengan taraf
signifikan p >0,05 sehingga dapat
4. Pengaruh karakteristik perawat terhadap disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh
kelengkapan dokumentasi asuhan antara jenis kelamin terhadap
keperawatan kelengkapan dokumentasi asuhan
a. Umur keperawatan di ruang rawat inap RSUD
Hasil analisa bivariat menunjukkan Ambarawa. Hasil penelitian ini
dokumentasi asuhan keperawatan yang menunjukkan bahwa perawat
lengkap sebagian besar di buat oleh perempuan memiliki praktik
responden dengan umur 30 tahun kelengkapan pendokumentasian asuhan
(60%). Hasil uji statistik menggunakan keperawatan lebih baik dari pada
chi square didapatkan nilai p value = perawat laki-laki. Hal ini bisa terjadi
0,005 dengan taraf signifikan p <0,05 karena mayoritas perawat di RSUD
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada Ambarawa adalah berjenis kelamin
pengaruh antara umur terhadap perempuan, sehingga perawat laki-laki
kelengkapan dokumentasi asuhan kurang dominan dalam
keperawatan di ruang rawat inap RSUD pendokumentasian asuhan keperawatan.
Ambarawa. Hasil penelitian Hasil penelitian sesuai dengan teori
menunjukkan bahwa perawat yang yang dikemukakan Friedman &
berumur lebih tua (30 tahun) Shustack (2008, hlm.8) terdapat suatu
melakukan pendokumentasian lebih perilaku yang tidak konsisten antara
baik dari pada perawat yang berusia laki-laki dan perempuan, hal ini
lebih muda. Perawat yang mempunyai dikarenakan setiap individu cenderung
umur lebih tua umumnya lebih mengubah nilai pekerjaannya sebagai
bertanggung jawab dan lebih teliti hasil pengalaman yang didapatkan
dibanding dengan perawat yang selama bekerja. Laki-laki dan
berumur muda, hal ini kemungkinan perempuan mempunyai peluang yang
disebabkan karena perawat yang sama dalam melakukan suatu pekerjaan
berumur lebih muda kurang dengan baik karena dipengaruhi oleh
berpengalaman dalam bekerja. Hasil pengalaman masing-masing.
penelitian sama dengan yang dilakukan
oleh Zakiyah (2011) bahwa dilihat dari c. Pendidikan
persentase, perawat yang berumur 29-55 Hasil analisis bivariat menunjukkan
tahun (61,5%) mempunyai persentase dokumentasi asuhan keperawatan yang

Pengaruh Kepuasan Perawat Terhadap Kelengkapan Dokumentasi ... (I.D. Nurseto, 2014) 7
lengkap sebagian besar dibuat oleh faktor yang mempengaruhi
responden dengan tingkat pendidikan S1 pendokumentasian menunjukkan bahwa
(72,2%). Hasil uji statistik perawat dengan masa kerja yang lama
menggunakan chi square didapatkan cenderung melakukan
nilai p value = 0,009 dengan taraf pendokumentasian dengan baik.
signifikan p <0,05 sehingga dapat Semakin lama perawat bekerja,
disimpulkan bahwa ada pengaruh antara kecakapan akan semakin baik karena
tingkat pendidikan terhadap dapat menyesuaikan diri dengan
kelengkapan dokumentasi asuhan pekerjaanya. perawat akan mencapai
keperawatan di ruang rawat inap RSUD kepuasan tertentu bila sudah mampu
Ambarawa. Hasil penelitian ini menyesuaikan diri dengan lingkungan.
menunjukkan bahwa dokumentasi Semakin lama karyawan bekerja mereka
asuhan keperawatan yang dibuat oleh cenderung lebih terpuaskan dengan
perawat dengan pendidikan S1 Ilmu pekerjaan mereka.
Keperawatan lebih baik dibanding
perawat dengan pendidikan D3 5. Pengaruh kepuasan perawat terhadap
keperawatan. Menurut Avianto (1985, kelengkapan dokumentasi asuhan
dalam Wiyanti 2009, 9) bahwa faktor keperawatan
pendidikan berhubungan dengan
produktivitas, dimana makin tinggi Hasil analisis bivariat menunjukkan
pendidikan seorang pekerja maka dokumentasi asuhan keperawatan yang
pekerja tersebut semakin produktif lengkap sebagian besar dibuat oleh
karena mempunyai kemampuan responden yang puas (30,8%). Hasil uji
intelektual yang lebih tinggi. statistik menggunakan chi square
didapatkan p value = 0,05 dengan taraf
d. Lama kerja signifikan p < 0,05 (=0,05), sehingga
Hasil analisis bivariat menunjukkan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
dokumentasi asuhan keperawatan yang antara kepuasan perawat terhadap
lengkap sebagian besar dibuat oleh kelengkapan dokumentasi asuhan
responden dengan lama kerja 8 tahun keperawatan. Hasil penelitian ini
(60,6%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pendokumentasian
menggunakan chi square didapatkan asuhan keperawatan yang baik dilakukan
nilai p value = 0,009 dengan taraf oleh perawat yang memperoleh kepuasan
signifikan p <0,05 sehingga dapat dalam pekerjaannya. Aspek kepuasan kerja
disimpulkan bahwa ada pengaruh antara akan muncul ketika seseorang
lama kerja terhadap kelengkapan membandingkan apa yang telah dikerjakan
dokumentasi asuhan keperawatan di harus sebanding dengan apa yang
ruang rawat inap RSUD Ambarawa. didapatkan. Bila perawat merasa puas
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan apa yang didapatkannya, maka
dokumentasi yang baik dibuat oleh perasaan itu akan tercemin atau tergambar
perawat yang bekerja lebih 8 tahun. pada sikap dan perilakunya dalam bekerja.
Semakin bertambah lama kerja Kepuasan kerja bagi perawat sebagai
menunjukkan peningkatan kualitas pemberi pelayanan keperawatan diperlukan
dokumentasi asuhan keperawatan atau untuk meningkatkan kinerjanya yang
semakin lama seorang bekerja maka berdampak pada prestasi kerja, disiplin, dan
akan menghasilkan produktifitas kerja kualitas kerja. Hasil penelitian ini sesuai
yang tinggi. Hasil penelitian Jansson, et dengan teori yang dikemukakan oleh
al (2010) di Sweden tentang faktor- Robins dan Judge (2008, hlm.25) ketika

8 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Keperawatan (JIKK), Vol. ... No. ...
data produktivitas dan kepuasan secara 2. Saran
keseluruhan dikumpulkan untuk organisasi, a. Bagi instansi rumah sakit
ditentukan bahwa organisasi yang mampu Manajemen rumah sakit atau bidang
mempunyai karyawan yang lebih puas keperawatan bisa lebih meningkatkan
cenderung lebih efektif bila dibandingkan kepuasan kerja perawat dengan
organisasi dengan karyawan yang kurang memberikan prestasi kerja bagi perawat
puas. Hasil penelitian ini sesuai dengan agar lebih memotivasi perawat dalam
yang dilakukan oleh Suarni (2013) dari bekerja. Pengisian dokumentasi asuhan
hasil penelitian ada hubungan kepuasan keperawatan perlu diadakan pelatihan
kerja terhadap kinerja perawat dalam khusus, tujuan diadakan penelitian ini
pendokumentasian asuhan keperawatan. adalah agar dalam kegiatan pengisian,
Kepuasan kerja perawat biasanya akan pelaporan dan pencatatan dokumentasi
mencerminkan perasaan seseorang terhadap asuhan keperawatan dapat terisi secara
pekerjaannya. Jika kepuasan kerja baik lengkap sehingga dapat dijadikan
maka akan nampak pada sikap positif sebagai bahan pertimbangan untuk
individu pada pekerjaannya, dalam hal ini meningkatkan dan menjaga kualitas dari
adalah pendokumentasian asuhan dokumentasi asuhan keperawatan itu
keperawatan. sendiri khususnya di RSUD Ambarawa.

SIMPULAN DAN SARAN b. Bagi pendidikan keperawatan


1. Simpulan Penelitian ini dapat digunakan sebagai
a. Gambaran karakteristik perawat (umur, bahan informasi atau bahan pengajaran
jenis kelamin, pendidikan, dan lama untuk mahasiswa keperawatan terkait
kerja) di ruang rawat inap RSUD pentingnya kepuasan kerja seseorang
Ambarawa. Sebagian besar responden yang akan berdampak pada hasil
berumur 30 tahun, berjenis kelamin kerjanya. Istitusi pendidikan hendaknya
perempuan, berpendidikan D3 menambahkan praktik manajemen
keperawatan dan sebagian besar perawat keperawatan dalam kurikulumnya agar
memiliki lama kerja 8 tahun. mahasiswa lebih mendalami tentang
b. Gambaran kepuasan perawat di ruang manajemen keperawatan.
rawat inap RSUD Ambarawa
didapatkan hasil sebagian besar perawat c. Bagi perkembanan ilmu keperawatan
menyatakan bahwa mereka merasa puas. Hasil penelitian ini dapat dijadikan
c. Gambaran kelengkapan dokumentasi referensi dalam mengembangkan
asuhan keperawatan di ruang rawat inap penelitian selanjutnya dengan
RSUD Ambarawa didapatkan hasil menmbahkan variabel penelitian yang
sebagian besar kelengkapan belum ada, penelitian diadakan di rumah
dokumentasi asuhan keperawatan baik. sakit dengan tipe A atau B, responden
d. Tidak ada pengaruh antara jenis kelamin yang lebih banyak dengan
terhadap kelengkapan dokumentasi menggunakan metode kualitatif, serta
asuhan keperawatan di ruang rawat inap pengumpulan data dengan wawancara
RSUD Ambarawa. mendalam dengan perawat.
e. Ada pengaruh antara umur, pendidikan,
lama kerja, dan kepuasan perawat
terhadap kelengkapan dokumentasi
asuhan keperawatan di ruang rawat inap
RSUD Ambarawa.

Pengaruh Kepuasan Perawat Terhadap Kelengkapan Dokumentasi ... (I.D. Nurseto, 2014) 9
DAFTAR PUSTAKA
Depkes. (2012). Undang-undang RI nomor 44 Simamora, Raymond H. (2012). Buku ajar
tentang rumah sakit. manajemen keperawatan. Jakarta :
http://www.depkes.go.id// EGC
diperoleh tanggal 14 desember
2013 Suarni. (2013). Hubungan faktor psikologis
dengan kinerja perawat dalam
Friedman, Howard S, & Schustack, Miriam W. pendokumentasian asuhan
(2008). Kepribadian teori klasik keperawatan di ruang rawat inap
dan riset modern, edisi ketiga (Alih Rumah Sakit TK II Pelamonia
bahasa : Franciska Dian Ikarini, Makassar. Diperoleh pada tanggal
Maria Hany, dan Andreas Provita 4 juni 2014
Prima). Jakarta: Penerbit Erlangga
Wiyanti, Pudji. (2009). Hubungan peran
Hutahean, Serri. (2010). Konsep dan supervisi kepala ruangan dengan
pendokumentasian proses kinerja perawat pelaksana dalam
keperawatan. Jakarta : Trans Info memberikan asuhan keperawatan di
Media. instansi rawat inap A. RSPAD
Gatot Soebroto Jakarta.
Jansson Inger, et al (2010). Factors and http://eprint. ejournal.ac.id/ view/
conditions that influence the 8374.pdf diperoleh tanggal 6 juni
implementation of standardized 2014
nursing care plans. 4 (25) 25-34
http:// Sweden.The .Open.Nursing. Zakiyah, Ana. (2011).hubungan sikap dan
journal.ac.id /article/ view/4529 karakteristik perawat dengan
diperoleh tanggal 6 juni 2014 pendokumentasian asuhan
keperawatan di Rumah Sakit
Mayasari, Agustina. (2009). Analisis pengaruh Umum Daerah Sidoarjo.
persepsi faktor manajemen http://ejournal.stikes ppni.ac.id/
keperawatan terhadap tingkat article/2/1/article.pdf diperoleh
kepuasan kerja perawat di ruang tanggal 19 januari 2014
rawat inap RSUD Kota Semarang.
httpeprints.undip.ac.id162821Agust
ina_Mayasari.pdf diperoleh tanggal
11 desember 2013.

Robbins, S.P. & Timothy A Judge. (2008).


Perilaku organisasi edisi 12.
Jakarta : salemba medika

Setiadi. (2012). Konsep dan penulisan


dokumentasi proses keperawatan
teori dan praktik. Yogyakarta :
Graha Ilmu

Siagian. (2002). Kiat meningkatkan


produktifitas kerja. Jakarta : PT.
rineka cipta

10 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Keperawatan (JIKK), Vol. ... No. ...

Você também pode gostar